Anda di halaman 1dari 2

Pendidikan dan Pelatihan dianggap sebagai faktor penting dalam peningkatan kinerja pegawai,

proses dan organisasi, sudah luas diakui. Tapi masalahnya banyak Pendidikan dan Pelatihan
yang diselenggarakan oleh suatu organisasi tidak atau kurang memenuhi kebutuhan
sesungguhnya. Misalnya yang diperlukan sesungguhnya adalah pelatihan B tetapi yang
dilakukan A, akibatnya investasi yang ditanamkan melalui Pendidikan dan Pelatihan kurang
dapat dilihat hasilnya. Kenyataan yang sering terjadi juga pada saat pembukaan Pendidikan dan
Pelatihan, peserta tidak mencapai jumlah alokasi yang telah ditentukan bahkan sampai 3 hari
setelah pembukaan masih kurang peserta Pendidikan dan Pelatihan. Hal ini menandakan
Pendidikan dan Pelatihan tersebut sudah mengalami kejenuhan atau materi Pendidikan dan
Pelatihan sudah tidak sesuai dengan kebutuhan peserta Pendidikan dan Pelatihan. Di lain sisi,
banyak alasan pegawai menolak mengikuti Pendidikan dan Pelatihan, antara lain :

1. Mendapat perintah menjalankan tugas lainnya.


2. Tidak mau tinggal di mess dengan alasan keluarga.
3. Setelah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan mendapat tugas yang tidak sesuai dengan
hasil Pendidikan dan Pelatihan.

Timbulnya masalah ini tentu disebabkan banyak hal. Salah satunya terletak pada Analisis
Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan (Training Needs Assessment/TNA)-nya yang tidak pernah
dilakukan dengan benar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan analisis
kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan, khususnya di satuan kerja. Analisis Kebutuhan Pendidikan
dan Pelatihan adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk menemukenali adanya kesenjangan
kompetensi (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) yang dapat ditingkatkan melalui Pendidikan
dan Pelatihan.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan analisis kebutuhan diklat yang akan dilakukan


penulis untuk menghindari masalah tersebut sebagai berikut: perumusan masalah, perumusan
tujuan, persiapan instrument yang diperlukan, pengumpulan data, pengolahan data, penafsiran
hasil, dan pelaporan. Kegiatan pertama pada pelaksanaan AKD adalah perumusan masalah.
Penyelenggara diklat akan menentukan masalah-masalah yang selama ini telah muncul, solusi
yang diperlukan, sumber informasi dari AKD apakah pejabat structural, fungsional umum,
fungsional tertentu atau pimpinan langsung.
Kedua, adalah perumusan tujuan AKD. Pelaksana AKD menetapkan tujuan diadakannya
kegiatan AKD apakah tujuan tersebut untuk kepentingan tingkat organisasi,  kepentingan tingkat 
pemangku jabatan,  atau tingkat pekerja. Tahapan ketiga yaitu persipan instrument AKD. Pada
tahapan ini pihak penyelenggara AKD menyusun instrument AKD yang diperlukan, baik lembar
observasi, wawancara, ataupun isisan sesuai dengan tujuan AKD. Instrumen AKD harus
dipersiapkan dengan matang sehingga bersifat transparan, efektif, efesien, dan fleksibel.

Tahapan ke empat dari AKD adalah pengumpulan data. Pada tahap ini merupakan inti
dari pelaksanaan AKD. Petugas AKD mendatangi likus yang ditentukan untuk bertemu
responden. Selanjutnya responden mengisi instrumen yang telah dipersiapkan untuk menjaring
data yang diperlukan terkait dengan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang dibutuhkan serta
jenis diklat yang diinginkan responden. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer maupun
data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden, sedangkan
data sekunder merupakan data pendukung.

Tahap ke;lima dari AKD adalah pengolahan data. Data yang telah diperoleh dilakukan
tabulasi data sesuai dengan data yang diperoleh baik primer maupun sekunder. Tahap ke enam
adalah penafsiran dari hasil data yang terkumpul. Hasil tersebut perlu dikonfirmasinya dengan
penanggungjawan AKD untuk diinterprestasikan sesuai dengan tujuan diadakannya AKD.
Tahap ke tujuh dari AKD adalah pelaporan. Pada tahap ini petugas AKD menyususn laporan
terkait dengan AKD yang telah dilakukan secara obyektif, akuntable, transparan. Laporan ini
harus merujuk kepada pembaca laporan, informasi yang disajikan, hasil laporan, waktu
pelaksanaan AKD.

Anda mungkin juga menyukai