PENDAHULUAN
stress berat membuat orang marah bahkan kehilangan kontrol kesadaran diri,
menciderai diri sendiri dan orang lain, bahkan membakar rumah, mobil dan
sepeda montor.
rumah sakit jiwa. Sering tampak klien diikat secara tidak manusiawi disertai
merusak alat rumah tangga dan marah-marah merupakan alasan utama yang
1
asuhan keperawatan ini dapat dituangkan menjadi pendekatan proses
keperawatan.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
perilaku kekerasan.
2. Tujuan Khusus
2
BAB II
KONSEP TEORI
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
kesal atau marah yang tidak konstruktif (Stuart dan Sundeen, 1995).
baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan, secara verbal maupun
nonverbal, bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis
1. Teori Biologik
3
b. Faktor genetik, adanya faktor gen yang diturunkan melalu orang tua,
(2007) dalam gen manusia terdapat potensi agresif yang sedang tidur
dan menjelang berakhirnya pekerjaan sekitar jam 9 dan jam 13. Pada
e. Brain Area disorder, gangguan pada sistem limbik dan lobus temporal,
4
epilepsi ditemukan sangat berpengaruh terhadap perilaku agresif dan
tindak kekerasan.
2. Teori Psikologik
a. Teori Psikoanalisa
bahwa adanya ketidakpuasan fase oral antara usia 0-2 tahun dimana
anak tidak mendapat kasih sayang dan pemenuhan air susu yang cukup
5
c. Learning theory
3. Teori Sosiokultural
agresif dan ingin menang sendiri. Kontrol masyarakat yang rendah dan
tayangan televisi.
4. Aspek Religiusitas
syetan melalui pembuluh darah ke jantung, otak dan organ vital manusia
6
dirinya terancam dan harus segera dipenuhi tetapi tanpa melibatkan akal
berkaitan dengan :
ekonomi.
keluarga.
7
2.4 Tanda dan Gejala
perilaku kekerasan :
1. Fisik
c. Tangan mengepal
d. Rahang mengatup
g. Pandangan tajam
i. Mengepalkan tangan
j. Jalan mondar-mandir
2. Verbal
a. Bicara kasar
e. Suara keras
f. Ketus
g. Perilaku
8
j. Melukai diri sendiri/orang lain
k. Merusak lingkungan
l. Amuk/agresif
3. Emosi
Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan
4. Intelektual
5. Spiritual
Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain,
6. Sosial
7. Perhatian
merupakan bagian kehidupan sehari -hari yang harus dihadapi oleh setiap
kemarahan
9
diekspresikan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal dapat berupa
dan
penyakit fisik.
sehingga
yang
karena merasa tidak kuat. Individu akan pura-pura tidak marah atau melarikan
diri dari rasa marahnya sehingga rasa marah tidak terungkap. Kemarahan
demikian akan menimbulkan rasa bermusuhan yang lama dan pada suatu saat
(Depkes, 2000).
10
2.6 Tinjauan Keperawatan
1) Pengumpulan data
penanggung.
b. Alasan dirawat
rumah sakit dan keluhan klien saat pengkajian. Pada riwayat penyakit
c. Pemeriksaan fisik
11
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan yang menyangkut
d. Psikososial
dengan gangguan jiwa. Selain itu juga dikaji tentang konsep diri,
hubungan sosial serta spiritual. Dalam konsep diri data yang umumnya
e. Status mental
Pada status mental didapat data yang sering muncul yaitu: motorik
g. Mekanisme koping
12
digunakan oleh individu untuk mengatasi kecemasan yang berkaitan
h. Pengetahuan
i. Aspek medik
2) Daftar masalah
adalah:
Halusinasi . . . . . . . . akibat
13
2.7.1 Diagnosa keperawatan dan intervensi
kehidupan.
dengan etiologi (E) dan keduanya ada hubungan sebab akibat secara ilmiah.
Rumusan (PES) sama dengan pe hanya ditambah symptom (S) atau gejala
belum selesai maka p dijadikan etiologi pada diagnosa yang baru, demikian
disebabkan oleh satu etiologi yang sama sehingga walaupun etiologi sudah
rendah.
14
2.7.2 Perencanaan
berdasarkan keluhan yang paling dirasakan saat ini dan bila tidak diatasi
2.7.3 Evaluasi
7. Klien dapat menggunakan koping adaptif dan meilhat sisi positif dari
masalahnya
15
BAB III
NASKAH ROLEPLAY
minum obat teratur dengan prinsip 6 benar, manfaat/keuntungan minum obat dan
c. Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima benar (benar
nama pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar waktu
minum obat, dan benar dosis) disertai penjelasan guna obat dan akibat
Orientasi
Perawat: Selamat Pagi Bapak. Bagaimana kabarnya hari ini? Apakah bapak masih
Baik pak, kemarin kan kita sudah latihan tarik nafas dalam dan pukul kasur
bantal? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan nafas dalam dan pukul
kasur bantal?
Perawat : Apakah bapak sudah latihan secara teratur? Coba kita lihat cek
kegiatannya ya pak.
16
Pasien : (Tetap Diam)
Perawat: Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum
kemarin?
menit saja?
Pasien : iyaa
Perawat: Berapa macam obat yang bapak minum? Warnanya apa saja?
merah, putih”
Perawat: Bagus, obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya
CPZ gunanya agar pikiran tenang, yang putih ini namanya THP agar rileks dan
tegang, dan yang merah jambu ini namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa
17
marah berkurang. Sementara ini harus bapak minum 3kali sehari jam 7 pagi, jam 1
Perawat: Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk
Perawat: Bila terasa mata berkunang-kunang bapak sebaiknya istirahat dan jangan
beraktivitas dulu
Perawat: Nanti dirumah sebelum minum obat ini bapak lihat dulu label di kotak
obat apakah benar nama bapak tertulis disitu. Berapa dosis yang harus diminum,
jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar?
Disini minta obatnya pada suster kemudian cek kagi apakah benar obatnya ya pak.
Perawat: Sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya pak.
Pasien : ( menganggung)
Terminasi
Perawat: Coba bapak sebutkan lagi obat yang bapak minum dan bagaimana cara
Pasien : obatnya ada tiga macam yang warnanya oranye, merah jambu, putih dan
18
Perawat: Jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya. Baik, besok kita
ketemu kembali untuk melihat sejauh mana bapak melaksanakan kegiatan dan
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
keperawatan.
4.2 Saran
1. Bagi Pendidikan
2. Bagi Keluarga
pasien sembuh
20