Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Remaja

2.1.1 Pengertian Remaja

Masa remaja menurut World Health Organization (WHO)

2008, masa remaja adalah periode usia antara 10-19 tahun, masa

remaja menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB), menyebutkan

kaum muda (Youth) untuk usia antara 15-24 tahun sedangkan

Depkes RI (2015), remaja hanya meliputi penduduk berusia 10-19

tahun dan belum kawin. Individu juga mengalami perkembangan

psikologis dan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak

menjadi dewasa. Selain itu juga terjadi peralihan dari

ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaaan

yang relatif lebih mandiri (Sarwono, 2011).

Masa remaja dapat dicirikan dengan rasa ingin tahu pada

diri seseorang dalam berbagai hal. Rasa keingintahuan yang

besar ini sangat berkaitan dengan masa masa remaja yang

merupakan jati diri dengan bersosialisasi dan mencoba berbagai

hal. Remaja yang memasuki masa peralihan, memiiki

pengetahuan yang kurang tentang hubungan seksual pranikah.

Hal ini disebabkan karena orang tua merasa tabu membicarakan

masalah seksual dengan anaknya dan hubungan orang tua

6
7

menjadi jauh sehingga anak berpaling ke sumber-sumber yang

yang lain tidak akurat khususnya teman (Sarwono, 2012).

2.1.2 Karakteristik Perkembangan Remaja

Karakteristik perkembangan remaja berdasarkan umur

menurut Kumalasari dan Andhyantoro (2012):

1. Masa remaja awal (10-12 tahun):

a. Lebih dekat dengan teman sebaya

b. Ingin bebas

c. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya

d. Mulai berfikir abstrak

2. Masa remaja tengah (13-15 tahun):

a. Mencari identitas diri

b. Timbul keingnan untuk berkencan

c. Mempunyai rasa cinta yang mendalam

d. Mengembangkan kemampuan berfikir abstrak

e. Berkhayal tentang aktivitas seks

3. Masa remaja akhir (17-21 tahun)

a. Pengungkapan kebebasan diri

b. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya

c. Mempunyai citra tubuh (body image) terhadap dirinya

sendiri

2.1.3 Perubahan Remaja

Perubahan yang terjadi pada remaja menurut Potter at all. (2010):

1. Perubahan Fisik
8

Perubahan fisik terjadi sangat pada remaja.

Kematangan seksual terjadi seiring perkembangan

karakteristik seksual primer dan sekunder. Berikut ini empat

fokus utama perubahan fisik. Seperti peingkatan pertumbuhan

tulang rangka, otot dan organ dalam, perubahan yang spesifik

untuk tiap jenis kelamin, seperti perubahan lebar bahu dan

panggul, perubahan distribusi otot dan lemak dan

perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks

sekunder.

Anak perempuan umumnya lebih dulu mengalami

perubahan fisik dibandingkan anak laki-laki, yaitu sekitar dua

tahun lebih awal (Santrock, 2011). Tingkat pertambahan tinggi

dan berat badan biasanya proporsional, serta pertumbuhan

pada tiap individu umumnya sama.

2. Perkembangan Psikologi

Teori perkembangan psikoanalitik atau psikososial

menggambarkan perkembangan manusia dari sudut

pandangan kepribadian, pemikiran dan tingkah laku (Potter at

all, 2009). Teori psikososial menjelaskan tentang dorongan

dan motivasi internal yang berada dalam alam bawah sadar

dan mempengaruhi setiap aspek cara berfikir dan bertingkah

laku indiividu (Berger, 2005).

Salah satu perkembangan yang harus dikuasai remaja

dalam fase perkembangan masa remaja adalah

perkembangan psikososial untuk dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan. Perkembangan tersebut meliputi

kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang


9

lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan

pendapat rang lain, bertindak sesuai norma atau aturan,

menerima saran dari orang lain (Adriani dan Wirjatmadi,

2012).

3. Ciri-Ciri Psikososial Pada Remaja

Usia remaja awal akan mengalami perkembangan

psikosial seperti cemas pada penampilan fisik, pemarah,

kebebasan individual, perilaku memberontak dan melawan,

kawan menjadi lebih penting, perasaan memiliki, sangat

menuntut keadilan, cenderung melihat dari dua sisi, yakni

hitam dan putih (Pieter at all, 2013).

2.2 Konsep Gadget

2.2.1 Pengertian Gadget

Gadget menurut Merriam Webster yaitu “an often

smallmechanichal or electronic device with practical use but often

thought of as a novelty”. Yang artinya adalah sebuah perangkat

mekanik atau elektronik dengan penggunaan praktis tetapi sering

diketahui sebagai hal baru. Selain itu, dewasa ini Gadget

merupakan suatu media (alat) yang dipakai sebagai alat

komunikasi modern. Gadget semakin mnempermudah kegiatan

komunikasi manusia, kini kegiatan komunikasi semakin

berkembang semakin lebuh maju dengan munculnya gadget

(Kursiwi, 2016).

Salah satu hal yang membedajkan gadget dengan alat

elektronik lain adalah unsur kebaruan. Artiunya selaluh muncul

dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup


10

manusia menjadi lebih praktis. Contoh gadget misalnya

Handophone. Klemens menyebutkan bahwa hanphone adalah

salah satu gadget berkemampuan tinggi yang ditemukan dan

diterima secara luas oleh berbagai Megara dibelahan dunia.

Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan,

handphone berfungsi untuk mengirim dan menerima pasan

singkat (Short Message Service). Menurut Gary B, Thomas J dan

Misty E Smartphone (gadget) adalah telepon yang bias dipakai

internetan yang biasanya menyediakan fungis Personal Digital

Assistanst (PDA) seperti fungsi kalender, buku agenda, buku

alamat, kalkulator. Adapun schnidt mengemikakan bahwa istilah

smartphone meripakan istilah yang digunakan untuk

mendeskripsikan mabile device yang menggabungkan fungsi

cellphone, PDA, audio player, digital camera, camcoeder, global

positioning ststem (GPS) receiver dan personal computer (PC)

(Nurlaelah Syarif, 2015).

Pada akhirnya kita dapat menarik kesimpulan bahwa

gadget yang paling canggih dan diterima oleh masyarakat

diseluruh Negara adalah hanphone atau smartphone. Dengan

kecanggihan yang dimilikinya handphone mampuh menjadi

gadget dengan penjualan nomor satu di dunia. Serta mampu

memberikan kemudahan bagi manusia tidak hanya pada

kecnggihan komunikasi tetapi juga mempermudah pekerjaan-

pekerjaan manusia dan menjadi hiburan (Dalillah, 2019).

2.2.2 Jenis-Jenis Gadget

Jenis- jenis gadget menurut Irawan (2013) antara lain:


11

1. Iphone

Merupakan sebuah telepon yang memiliki koneksi internet.

Selain itu memiliki aplikasi multimedia yang dapat digunakan

untuk mengirim pesan gambar.

2. Ipad

Merupakan sebuah gadget yang memiliki ukuran yang lebih

besar. Alat ini serupa dengan komputer tablet yang memiliki

fungsi-fungsi tambahan pada sistem operasi.

3. Blackberry

Merupakan sebuah perangkat genggam nirkabel dengan

berbagai kemampuan. Alat ini dapat digunakan untuk SMS,

faksimili internet, dan juga telepon seluler.

4. Netbook

Merupakan sebuah alat perpaduan antara komputer portabel.

Alat ini seperti halnya notebook dan internet.

5. Handphone

Merupakan sebuah alat atau perangkat komunikasi elektronik

tanpa kabel, sehingga alat ini dapat dibawa kemana-mana dan

memiliki kemampuan dasar yang sama halnya dengan telepon

konvensional saluran tetap.

2.2.3 Dampak positif menggunaan gadget

Syarif (2015) mengemukakan bahwa akibt dari kemajuan

teknologi pada pola perilaku masyarakat adalah sebagai berikut:


12

1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita.

Semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai

pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam

dunia bisnis.

2. Meningkatnya rasa percaya diri.

Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan

rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai satu bangs akan

semakin kokoh.

3. Pola interaksi antar manusia yang berubah.

Kehadirian computer pada kebanyakan rumah tangga golongan

menengah keatas telah mengubah pola interaksi keluarga.

Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya

taelah membawah manfaat yang luar biasa bagi peradaban umat

manusia. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari

permasalahan yang ada. Iptek tidak mengenalmoral

kemanusiaan, oleh karena itu IPTEK tidak pernah bias menjadi

standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah

kemanusiaan.

Berikut ini beberapa hal yang memberikan dampak positif

kemajuan teknologi terhadap perilaku manusia (Sadam S, 2017):

1. Dengan kemajuan teknologi pada dunia internet, seseorang

dapat mengenal serta menjalin komunikasi dengan banyak

orang dari berbagai belahan dunia. Dalam hal ini dengan

adanya gaget dapat mempermudah komunikasi dengan orang

lain yang berada jauhkita dangan cara sms, telwpon, atau

dengan semua aplikasi yang dimiliki dalam gadget kita.


13

2. Menambah pengetahuan

Dalam hal pengtahuan kita dapat dengan mudah mengakses

atau mencari situs tentang pengetahuan dengan

menggunakan aplikasi yang berada di dalam gadget kita,

contoh aplikasi: Detik, kompas.com dan lain-lain.

3. Menambah teman

Dengan banyaknya jejaring sosial yang bermunculan akhir-

akhir ini kita dapat dengan mudah menambah teman

melalui jejaring sosial yang ada melalui gadget yang kita miliki.

4. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru

Dengan adanya metode pembelajaran ini, dapat memudahkan

siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan

kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang

membuat siawa mampu memahami materi-materi yang

abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi

bias dibuat.

5. Anak yang bergaul dengan gadget cenderung lebih kreatif.

Akibat kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan

yang kreati dan menantang yang ternyata banyak

disukai oleh anak-anak. Dan hal ini secara tidak langsung

sangat menguntungkan untuk anak-anak karena sangat

memberih pengaruh terhadap tingkat kreativitas anak.

6. Mempermudah melaksanakan tugas.

Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi dan

peralatan hidup, masyarakat pada saat ini dapat bekerja

secara cepat dan efisien karena ada peralatan yang


14

mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya

dengan lebih baik lagi.

Dengan demikian gadget sebenarnya diciptakan dengan

banyak manfaat yang dapat kita gunakan untuk mempermudah

segala pekerjaan kita, seperti segala manfaat positif yang telah

diuraikan diatas. Akan tetapi kita masih belum bias memanfaatkan

sepenuhnya manfaat positif gadget tersebut (Ibid, 2015).

2.2.4 Dampak negative penggunaan gadget

Gadget selain memiliki dampak positif, juga terdapat

dampak negatif yang mempengaruhi perilaku sosial masyarakat

yaitu sebagai berikut (Ibid, 2015 dan Sadam S, 2017):

1. Ketergantungan

Media gadget baik itu informasi maupun

telekomunikasi memiliki kualitas atraktif. Dimana ketika

seseorang sudah merasa nyaman dengan gadget, ia seolah-

olah menemukan dunianya sendiri dan akan merasa sulit

untuk terlepas dari kenyamanan itu. Hal ini berakibat pada

hubungan dia dengan orang lain secara face to face akan

menurun. Menurut psikiater AS, Jerald Block, kandisi itu

harus lihat sebagai gangguan klinis melihat makin

meningkatnya jaumlah orang yang kecanduan dengan game

dan pornografi di internet dari pada berbincang dengan

keluarga atau sahabatnya. Dan cenderung untuk kurangnya

interaksi terhadap lingkungan luar dan sekitar.

2. Violence and gore


15

Perkembangan gadget berupa adanya jaringan

internet yang sekarang mudah diakses membuat para

pembuat situs berupaya menjual situs yang mereka buat.

Salah satu cara yang dapat menarik perhatian yaitu dengan

cara menampilkan kekejaman dan kesadisan. Biasanya

tampilan seperti ini banyak terdapat pada aplikasi game.

Dengan hal ini maka anak-anak dan remaja semkin mudah

terpengaruh sehingga bisa menimbulkan kurangnya

sensitivitas terhadap sesama, memicu timbulnya perilaku

agresif, saistis, bahkan bisa mendorong timbulnya sikap

kriminal yang aa pada game yang dimainkan, menggeser nilai

sosial dari pada sesame manusia.

3. Antisocial behavior

Merupakan dampak negative gadget yang disebabkan

karena penggunaan gatgbet itu sendiri. Hal ini terjadi ketika

seseorang merasa gadget merupakan satu-satunya hal yang

paling penting dalam hidupnya, sehingga ia melupakan

keadaan di sekitarnya. Akibat yang timbul ialah menjadi

jarang berinteraksi dengan orang yang berada disekitarnya,

sehingga kemampuan interpersonal dan emosional pun

terhambat dan tidak akan berkembang, dan kesulitan

bersosialisasi dan menjalin relasi dengan oaring-orang di

sekitarnya.

4. Terjadinya deindividuasi

Tindakan lebih parah jika muncul perilaku anti sosial yang

berbahaya seperti melakukan tindakan agresif seperti

menyakiti orang lain, dan terlebih diri sendiri, seperti yang


16

dilakukan oleh Amanda Todd dan Hannah Smith yang

melakukan bunuh diri setelah di bully dan di teror.

5. Penggunaan tidak sesuai kondisi, misalnya menggunakan

gadget saat dalam proses belajar melajar megajar

berlangsung untuk sms-an dengan teman atau pacar atau

membuka situs jejaring sosial (facebook, twitter, dan lain-lain)

pada saat belajar.

6. Pemborosan biaya gadget yang tiada habisnya, akan

membuat para penggunanya tidak pernah merasa puas

sehingga perluh biaya untuk selalu meng-update gadget yang

dimiliki, seperti membeli pulsa, biaya service dan pembelian

aksesoris gadget.

7. Global warming

Pengalihan kinerja manusia ke mesin tentu makin

menyebabkan populasi udara sehingga memperparah

pemanasan global. Saat ini memang manusia tidak bisa lepas

dari gadget (computer, laptop, handphone dan lain-lain).

Dengan penggunaan gadget seseorang menjadi egois,

dikarenakan lebih sering asyik bermain ponsel, sehingga

mengakibatkan kurangnya keingintahuan sosial dan

menjadikan orang lebih egois.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa gadget yang diciptakan

untuk mempermudah manusian ini juga memiliki dampak negative

apabila pengguna tidak dapat menggunakan gadget tersebut pada

tempat dan hakekatnya, sehingga banyak pengguna

menyalahgunakan gadget tersebut (Adillah, 2019).


17

2.3 Konsep Perilaku Sosial

2.3.1 Pengertian Perilaku Sosial

Perilaku sosial adalah suasana saling keterngantungan

yang merupkan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia.

Sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup

sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan

memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling

ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya. Artinya

bahwa kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana

saling mendukung dalam kebersamaan. Untuk itu manusia

dituntut mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak

mengganggu hak orang lain, toleran dalam hidup bermasyarakat.

Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap

keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain.

Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif untuk

menanggapi orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda.

Misalnya dalam melakukan kerja sama, ada orang yang

melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan

kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya. Sementara

di pihak lain, ada orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran

dan hanya ingin mencari untung sendiri (Pertiwi, 2017).

Menurut teori psikososial maupun teori perkembangan

kognitif menyatakan bahwa perilaku yang ada pada diri seseorang

berlandasan pada pertimbangan-pertimbangan moral kognitif.

Selanjutnya, masalah aturan, norma, nilai, etika, akhlak dan

estetika adalah hal-hal yang sering didengar dan selalu


18

dihubungkan dengan konsep moral ketika seseorang akan

menetapkan suatu keputusan perilakunya (Sjarkawi, 2009).

Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan

organisme tersebut dipengaruhi baik oleh faktor genetik

(keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat dikatakan

bahwa faktor genetik dan lingkungan itu merupakan penentu dari

perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia. Hereditas

atau faktor keturunan adalah konsepsi dasar atau modal untuk

perkembangan perilaku makhluk hidup itu untuk selanjutnya.

Sedangkan lingkungan adalah kondisi atau lahan untuk

perkembangan perilaku tersebut. Suatu mekanisme pertemuan

antara faktor genetik (keturunan) dan faktor lingkungan dalam

rangka terbentuknya perilaku disebut proses belajar (learning

process) (Notoatmodjo, 2007).

Skiner seorang ahli perilaku mengemukakan bahwa

perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus)

dan tanggapan dan respon. Ia membedakan adanya 2 respon,

yaitu:

1. Responden respons atau flexive respnde, ialah respon yang

ditimbulkan oleh rangsanga-ransangan (stimulus) tertentu.

Perangsangan-perangsangan semacam ini disebut electing

stimulasi karena menimbulkan respon-responyang relatif tetap.

2. Operant respons atau instrumental respons, adalah respon

yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus

atau perangsang ini disebut reinforcing stimulation atau

reinforce, karena perangsangan-perangsangan tersebut


19

memperkuat respon yang telah dilakukan leh organisme. Oleh

karena itu perangsang yang demikian mengikuti atau

memperkuat suatu perilaku tertentu yang telah dilakukan

(Notoatmodjo, 2007).

Dilihat dari uraian diatas Notoatmodjo (2010)

menyimpulkan bahwa perilaku dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Perilaku tertutup (confert behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk

terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi ini masih dalam

batas perhatian, persepsi pengetahuan/kesadaran atau sikap

yang terjadi terjadi pada seseorang yang mendapat

rangsangan.

2. Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon yang terjadi pada seseorang terhadap stimulus dalam

bentuk nyata atau terbuka. Responnya dalam bentuk tindakan

yang dapat diamati oleh orang lain.

Perubahan perilaku diartikan sebagai berubahnya perilaku

seseorang dari pola perilaku sebelumnya, artinya ada perbedaan

dalam berperilaku dan melakukan perilaku baru yag sebelumnya

belum pernah dilakukan. Istilah sosial memiliki arti yang berbeda-

beda sesuai pemakaiannya. Istilah sosial pada ilmu sosial merujuk

pada objeknya, yaitu masyarakat. Selain itu, sosial itu berkenaan

dengan perilaku interpersonal individu, atau yang berkaitan

dengan proses-proses sosial (Supardan, 2007).


20

2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sosial

Manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna

dibandingkan dengan makhluk hidup yang lainnya. Karena

manusia memiliki akal sebagai pembeda dan merupakan

kemampuan yang lebih dibanding makhluk yang lainnya. Akibat

adanya kemampuan inilah manusia mengalami perkembangan

dan perubahan baik dalam psikologis maupun fisiologis.

Perubahan yang terjadi pada manusia akan menimbulkan

perubahan pada perkembangan pribadi manusia atau tingkah

lakunya. Pembentukan perilaku tidak dapat terjadi dengan

sendirinya atau tanpa adanya proses tetapi pembentukannya

senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia, dan berkenan

dengan objek tertentu (Rakhmat, 2008).

Ada dua faktor utama yang dapat mempengaruhi perilaku

seseorang, diantaranya:

1. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam diri manusia

itu sendiri atau segala sesuatu yang telah dibawa oleh anak

sejak lahir yaitu fitrah suci yang merupakan bakat bawaan.

Faktor yang termasuk faktor internal, antara lain:

a. Kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual

Kecerdasan emosional sangat berperan penting

dalam mempengaruhi perilaku sosial seseorang. Karena

kecerdasan emosional sering kali disebut sebagai

kecerdasan sosial yang mana dalam praktiknya selalu

mempertimbangkan dengan matang segala aspek sosial


21

yang menyertainya. Kecerdasan intelektual juga berperan

penting dalam mempengaruhi perilaku sosial seseorang.

Ingatan dan pikiran yang memuat ide-ide, keyakinan dan

pertimbangan yang menjadi dasar kesadaran sosial

seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku sosialnya.

Ilmu pengetahuan merupakan faktor esensial dalam

pendidikan.

b. Motivasi

Motivasi merupakan kekuatan penggerak yang

membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup dan

menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju

tujuan tertentu (Saleh, 2009). Dalam hal ini motivasi

memerankan perannya sebagai alasan seseorang

melakukan sesuatu. Motivasi merupakan dorongan untuk

melakukan sesuatu. Dalam perilaku, motivasi ini penting,

karena perilaku sosial seseorang merupakan perilaku

termotivasi.

c. Agama

Agama memegang peran penting dalam

mempengaruhi perilaku sosial seseorang. Seorang yang

memiliki pemahaman agama yang luas, pasti juga memiliki

perilaku sosial yang baik, karena pada hakikatnya setiap

agama mengajarkan kebaikan.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang ada di luar

manusia yang dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian

dan keagamaan seseorang. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:


22

a. Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan

utama. Dalam keluarga itulah manusia menemukan kodratnya

sebagai makhluk sosial. Karena dalam lingkungan itulah

individu pertama kali berinteraksi dengan orang lain

(Hermanto, 2010).

b. Lingkugan masyarakat

Masyarakat adalah wadah hidup bersama diri individu-

individu yang terjalin dan terikat dalam hubungan interaksi

serta intoleransi sosial. Dalam hidup manusia yang

bermasyarakat senantiasa terjadi penyesuaian antar individu

melalui proses sosialisasi ke arah hubungan yang saling

mempengaruhi (Syani, 2007). Perilaku sosial terbentuk dari

adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Dengan

demikian ada baiknya jika kita lebih cermat dalam memilih

lingkungan hidup.

2.3.3 Penggunaan Gadget Mempengaruhi Perilaku

Seiring dengan kemajuan jaman, teknologi pun semakin

berkembang. Smartphone dan computer tablet merupakan gadget

yang paling diminati dan paling banyak digunakan orang-orang

pada saat ini. Pengguna smartphone ataupun tablet bukan hanya

orang dewasa saja, melainkan anak kecil pun sudah banyak

menggunakannya. Gadget yang terintegrasi dengan situs jejaring

sosial dan pesan singkat memang telah membawa dunia lain

dalam genggaman kita. Hanya dengan mengaksesnya, kita bisa

bertemu dengan jutaan orang dari seluruh penjuru dunia, dan


23

mendapatkan segala informasi dalam hitungan detik. Kalau terus

dibiarkan, maka bukn tidak mungkin orang seperti ini bisa menjadi

seorang pengidap Attention Deficit Disorder (ADD).

2.4 KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan suatu

keterkaitan antar variabel (Nursalam, 2008). Adapun kerangka konseptual

penelitian ini adalah:

 Kepemilikan atau kepentingan


terhadap gadget
 Pemanfaatan gadget secara
Dampak Positif: positif
 Pemanfaatan gadget secara
 Perbedaan kepribadian
negatif
pria dan wanita
 Meningkatnya rasa
percaya diri
 Pola interaksi manusia
yang berubah Penggunaan Gadget Remaja

Dampak Negatif:

 Ketergantungan
 Violence and Gore Perilaku
 Antisocial Behaviour
 Deindividualisasi
 penggunaan tidak
sesuai kondisi
 Global warming  Perilaku siswa di lingkungan
sekitar dan lingkungan sekolah
 Perilaku siswa terhadap teman
sebaya, guru, dan orang lain
 Perilaku siswa didalam kelas
ketika proses pembelajaran
 Perilaku siswa kepada Tuhan

Gambar 2.1 Kerangka konsep penelitian penggunaan gadget dan

perilaku sosial siswa di SMP Negeri 3 Tomohon


24

2.5 HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan

penelitian yang telah dirumuskan (Hidayat, 2010). Adapun kerangka

hipotesis pada penelitian ini adalah

H0: Tidak ada hubungan penggunaan gadget dan perilaku sosial siswa di

SMP Negeri 3 Tomohon

Ha: Ada hubungan penggunaan gadget dan perilaku sosial siswa di SMP

Negeri 3 Tomohon

Anda mungkin juga menyukai