Anda di halaman 1dari 35

MATA ACARA I

SUKU BUNGA DAN APLIKASI EXCEL

I. Tujuan Pratikum
a. Menghitung apa itu suku bunga;
b. Mengetahui cara mengoprasikan Microsoft excel serta menggunakan
formula-formula untuk menghitung suku bunga.

II. Dasar Teori


Industri pertambangan merupakan bagian dari dunia industri umum namun
industri pertambangan mempunyai karakteristik khusus yang berbeda dengan industri
lainnya. Pemahaman tentang karakteristik khusus ini penting untuk melakukan
analisis kelayakan suatu proyek/investasi tambang. Karakteristik industry
pertambangan antara lain modal besar, periode pra produksi yang panjang, beresiko
tinggi, sumber daya alam tidak dapat diperbaharui, mendorong pertumbuhan ekonomi,
dan dampak terhadap lingkungan. Investasi merupakan penukaran sejumlah dana
dengan kemungkinan perolehan 100% (karena telah dikuasai) dengan jumlah dana
yang lebih besar tetapi kemungkinan perolehannya kurang dari 100%. Investasi
diperlukan untuk memulai suatu usaha atau mempertahankan dan meningkatkan
kapasitas produksi suatu usaha yang sedang berjalan. Tujuan dilakukannya investasi
adalah untuk memperoleh nilai lebih/keuntungan di masa depan dari modal yang
diinvestasikan. Modal yang dimaksud dapat berupa uang, barang modal, tanah,
bangunan, teknologi, ataupun sesuatu yang tidak riil, misalnya hak paten atau
kemampuan manajerial.Dalam bidang pertambangan, kapital umumnya berupa
deposit bahan tambang dan modal.Keputusan investasi modal akan mempunyai
dampak jangka pendek dan jangka panjang bagi kelangsungan perusahaan untuk dapat
berkompetisi ataupun untuk tetap berproduksi. Keputusan investasi yang salah tidak
saja dapat mengurangi keuntungan perusahaan tetapi juga dapat menghentikan
kegiatan perusahaan sama sekali (Kusumawati,2104).
Dalam berinvestasi konsep nilai waktu uang (timevalueofmoney) juga perlu
diperhatikan dimana konsep ini mengacu pada biaya kesempatan (opportunitycost)
dalam menghasilkan pendapatan pada saat sekarang.Konsep kesetaraan (equivalence)
menyatakan bahwa sejumlah uang pada satu waktu tertentu setara nilainya dengan
uang dalam jumlah yang berbeda pada waktu yang berbeda apabila diberikan discount
rate tertentu. Konsep kesetaraan dapat digunakan untuk mengevaluasi rencana
investasi (Kusumawati,2014). Maka dari itu dalam praktikum ekonomi mineral ini
akan mempelajari mengenai dasar-dasar dalam berinvestasi serta cara menerapkannya
dalam Microsoft excel.

II.A Teori Suku Bunga

Pada prinsipnya, tingkat suku bunga adalah harga atas penggunaan uang yang
biasanya dinyatakan dalam persen (%) untuk jangka waktu tertentu. Terdapat banyak
teori tentang suku bunga, di antaranya:

a. Teori Klasik

Menurut Teori Klasik, teori tingkat suku bunga merupakan teori permintaan
penawaran terhadap tabungan. Teori ini membahas tingkat suku bunga sebagai suatu
faktor pengimbang antara permintaan dan penawaran daripada investable fund yang
bersumber dari tabungan.
Fungsinya yang menonjol dari uang dalam teori ekonomi klasik adalah sebagai
alat pengukur nilai dalam melakukan transaksi sebagai alat pertukaran untuk
memperlancar transaksi barang dan jasa maupun sebagai alat penyelesaian hubungan
hutang-piutang yang menyangkut masa depan.
Teori ekonomi klasik mengasumsikan bahwa perekonomian senantiasa berada
dalam keadaan full employment. Dalam keadaan full employment itu seluruh
kapasitas produksi sudah dipergunakan penuh dalam proses produksi. Oleh karena
itu, kecuali meningkatkan efisiensi dan mendorong terjadinya spesialisasi pekerjaan,
uang tidak dapat mempengaruhi sektor produksi. Dengan perkataan lain sektor
moneter dalam teori ekonomi klasik terpisah sama sekali dari sektor rill dan tidak ada
pengaruh timbal balik antara kedua sektor tersebut.
Hubungan antara sektor moneter dan rill dalam teori ekonomi klasik hanya
dijembatani oleh tingkat. Jika jumlah uang beredar lebih besar daripada nilai
barang-barang yang tersedia maka tingkat harga meningkat jika sebaliknya menurun.
Konsep tabungan menurut klasik dikatakan bahwa seorang dapat melakukan
tiga hal terhadap selisih antara pendapatan dan pengeluaran komsumsinya yaitu:
pertama, ditambahkan pada saldo tunai yang ditahannya. Kedua, dibelikan obligasi
baru dan ketiga sebagai pengusaha, dibelikan langsung kepada barang-barang
modal. Asumsi yang digunakan disini adalah bahwa penabung yang rasional tidak
akan menempuh jalan yang pertama. Berdasarkan pada pertimbangan bahwa
akumulasi kekayaan dalam bentuk uang tunai adalah tidak menghasilkan.
Menurut teori klasik bahwa tabungan masyarakat adalah fungsi dari tingkat suku
bunga. Makin tinggi tingkat suku bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat
untuk menabung. Artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi masyarakat akan
terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna
menambah tabungannya. Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat suku
bunga. Makin tinggi tingkat suku bunga maka keinginan masyarakat untuk
melakukan investasi menjadi semakin kecil. Hal ini karena biaya penggunaan dana
(cost of capital) menjadi semakin mahal dan sebaliknya makin rendah tingkat suku
bunga maka keinginan untuk melakukan investasi akan semakin meningkat (Nopirin,
1996).

b. Teori Keynessian, Preferensi Liquiditas

Teori penentuan tingkat suku bunga Keynes dikenal dengan teori liquidity
prefence. Keynes mengatakan bahwa tingkat bunga semata-mata merupakan
fenomena moneter yang mana pembentukannya terjadi di pasar uang. Artinya tingkat
suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang.
Dalam Konsep Keynes, alternatif penyimpangan kekayaan terdiri dari surat
berharga (bonds) dan uang tunai. Asumsi Teori Keynes adalah dasar pemilikan bentuk
penyimpangan kekayaan adalah perilaku masyarakat yang selalu menghindari resiko
dan ingin memaksimumkan keuntungan.
Keynes tidak sependapat dengan pandangan ahli-ahli ekonomi klasik yang
mengatakan bahwa tingkat tabungan maupun tingkat investasi sepenuhnya ditentukan
oleh tingkat bunga dan perubahan-perubahan dalam tingkat bunga akan menyebabkan
tabungan yang tercipta pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama
dengan investasi yang dilakukan oleh para pengusaha. Menurut Keynes, besarnya
tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung dari tinggi rendahnya
tingkat bunga. Ia terutama tergantung dari besar kecilnya tingkat pendapatan rumah
tangga itu. Makin besar jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu rumah tangga
semakin besar pula jumlah tabungan yang akan diperolehnya. Apabila jumlah
pendapatan rumah tangga itu tidak mengalami kenaikan atau penurunan, perubahan
yang cukup besar dalam tingkat bunga tidak akan menimbukan pengaruh yang berarti
keatas jumlah jumlah tabungan yang akan dilakukan oleh rumah tangga dan bukannya
tingkat bunga. Teori permintaan uang Keynes menekankan kepada berapa besar
proporsi kekayaan yang dipegang dalam bentuk uang.
Berbeda dengan teori klasik, teori Keynes mengasumsikan bahwa
perekonomian belum mencapai tingkat full employment. Oleh karena itu, produksi
masih dapat ditingkatkan tanpa mengubah tingkat upah maupun tingkat harga-harga.
Dengan menurunkan tingkat suku bunga, investasi dapat dirangsang untuk
meningkatkan produksi nasional. Dengan demikian, setidaknya untuk jangka pendek,
kebijaksanaan moneter dalam teori Keynes berperan untuk meningkatkan produksi
nasional. Setelah perekonomian berada dalam keadaan full employment, barulah
kebijaksanaan moneter tidak dapat lagi berperan untuk meningkatkan produksi
nasional. Dengan demikian jelaslah bahwa teori Keynes adalah teori ekonomi jangka
pendek sebelum mencapai full employment.
Dalam teori Keynes dikenal tiga motif yang mendasari permintaan uang
masyarakat yaitu:
a. Keperluan Transaksi (Transaction Motive).
Keperluan transaksi (Transaction Motive) yaitu motif memegang uang
untuk keperluan transaksi sehari-hari. Besarnya uang untuk keperluan ini
tergantung kepada besarnya pendapatan.
b. Keperluan Berjaga-jaga.
Keperluan berjaga-jaga yaitu motif memegang uang karena adanya
ketidakpastian mengenai masa datang. Motif transaksi dan motif berjaga-jaga
merupakan fungsi positif dari tingkat pendapatan.
c. Keperluan Spekulasi.
Keperluan spekulasi yaitu motif memegang uang untuk keperluan spekulasi
dan mencari keuntungan sebagaimana motif berjaga-jaga, motif permintaan
uang untuk spekulasi ini timbul akibat adanya ketidakpastian di masa yang akan
datang. Keynes mengatakan bahwa motif ini berdasarkan kepada keinginan
untuk mendapatkan keuntungan dengan mengetahui apa yang akan terjadi di
masa yang akan dating (Nopirin, 1996).
II.B Suku Bunga

Suku bunga adalah jumlah yang diterima oleh orang yang meminjamkan dan
dibayar oleh peminjam dana sejumlah persentase yang disepakati oleh kedua belah
pihak. Suku bunga juga dapat dikelompokan menjadi suku bunga tetap dan suku bunga
mengambang. Suku bunga tetap adalah suku bunga pinjaman tersebut tidak berubah
sepanjang masa kredit, sedangkan suku bunga mengambang adalah suku bunga yang
berubah-ubah selama masa kredit berlangsung dengan mengikuti suatu kurs referensi
tertentu.
a. Perubahan Suku Bunga

Suku bunga dapat berubah bila salah satu dari demand or supply uang tidak lagi
tercapai keseimbangan. Misalkan saat perekonomian memasuki tahap ekspansi dari
suatu siklus bisnis dan meningkatkan juga Real Gross Domestic Product (GDP) maka
akan meningkatkan transaksi keuangan yang akan mengakibatkan permintaan
terhadap uang juga akan meningkat dimana supply nya tetap sama, dalam hal terjadi
ketidakseimbangan ini maka interest rate akan bergerak agar tercapai kembali
keseimbangan antara demand dan supply uang.

b. Interest Rate Dan Pengeluaran Konsumsi

Interest rate yang mengalami kenaikan dan penurunan membawa pengaruh


terhadap pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat. Semakin rendah
tingkat real interest rate maka semakin besar pula keinginan untuk berbelanja, karena
tidak menariknya imbal balik yang dihasilkan oleh investasi.
c. Interest Rate Dan Net Export

Perubahan pada interest rate dapat merubah nilai ekspor bersih karena dengan
asumsi semua sama, perubahan interest rate ternyata juga dapat mempengaruhi nilai
tukar. Pada saat interest rate naik maka dana akan mengalir masuk untuk
memanfaatkan kenaikan interest rate tersebut sehingga permintaan terhadap mata
uang tersebut akan mengalami kenaikan dimana supplynya tetap sehingga akan
menaikkan nilai tukar mata uang tersebut. Pada saat interest rate suatu negara naik
maka yang akan terjadi adalah akan berpengaruh terhadap kegiatan ekspor impor yang
mana impor akan naik dan ekspor akan turun sehingga dapat mempengaruhi net
ekspornya (Subagyo,dkk, 2002).
MATA ACARA II
APLIKASI EXCEL DALAM PERHITUNGAN
SUKU BUNGA

I. Tujuan Pratikum
a. Agar praktikan dapat mengetahui apa itu bunga sederhana dan bunga
majemuk;
b. Agar praktikan dapat mengetahui apa itu present value dan future value
serta rumusnya dalam aplikasi Microsoft Excel.

II. Dasar Teori


Penggunaan program komputer akuntansi sekarang ini sudah sangat ideal
untuk dijadikan sebagai pengolahan data akuntansi. Pengguna hanya perlu
menyiapkan data awal, transaksi sebagian besar dicatat seperti halnya mencatat bukti
transaksi. Bahkan laporan keuangan seperti neraca dan laba rugi dapat disajikan setiap
diperlukan begitu juga dengan rincian. Akan tetapi, kecanggihan program
komputerisasi akuntansi yang disebutkan diatas ternyata tidak serta merta diterima
semua pengguna di Indonesia. Selain kelemahan mendasar dalam jumlah digit, kondisi
sumber daya manusia yang belum cukup berperan sehingga pasar belum merespon
dengan baik. Cara ideal untuk mengatasi kondisi tersebut tentu membuat program
akuntansi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini sudah banyak dilakukan
terutama dalam perusahaan besar. Namun membuat program akuntansi sesuai dengan
kebutuhan perusahaan memerlukan biaya yang tidak sedikit dan proses pengujian
yang lama dan tidak sedikit juga perusahaan yang mencoba hal tersebut dan
mengalami kegagalan. Perlu waktu, proses dan biaya untuk mewujudkan sebuah
program akuntansi yang ideal bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu, komputerisasi
tidak harus dengan program yang mahal dan perlu waktu untuk mengujinya. Solusi
hemat dan cepat adalah dengan program aplikasi Microsoft Excel (Triandi dan Thresia
Stephanie, 2010).
Beberapa keuntungan dari program aplikasi Microsoft Excel adalah program ini
telah familiar dikalangan masyarakat luas, dapat menampilkan output secara
keseluruhan dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Microsoft Excel
memiliki fungsi untuk menghitung berbagai jenis transaksi keuangan termasuk
pembayaran pokok dan bunga dari pinjaman dan investasi. Oleh karena sebagian
pinjaman mengharuskan bunga dibayarkan tersendiri maka kita harus mengetahui cara
menghitung pembayaran bunga dalam membuat anggaran. Kita mungkin juga
memiliki investasi yang menghasilkan pendapatan bunga bulanan atau kuartalan.
Untuk menghitung pembayaran bunga dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan
menentukan banyaknya pendapatan diperoleh. Kita bisa menghitung segala jenis
pembayaran bunga di Excel dengan mudah.

II. A Pengertian Nilai Waktu dari Uang

Konsep nilai waktu dari uang berhubungan dengan tingkat bunga yang
digunakan dalam perhitungan aliran kas. Nili uang saat ini (present value) akan
berbeda dengan nilai uang tersebut di waktu yang akan datang (future value) karena
adanya faktor bunga. Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan
datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat
bunga tertentu. Faktor bunga dalam kasus ini dinamakan faktor diskonto (discount
factor). Sebaliknya apabila suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu
yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga
tertentu. Faktor bunga pada kasus penggandaan ini dinamakan faktor pengganda atau
pemajemukan (compound faktor).
Sebagai contoh, nilai uang Rp. 1000,- yang dimiliki saat ini berbeda dengan nilai
uang Rp. 1000,- yang dimiliki lima tahun lagi. Nilai uang Rp. 1000,- saat sekarang
(present value) diniai lebih tinggi daripada nilai uang tersebut diwaktu yang akan
datang (future value). Hal ini dikarena uang Rp. 1000,- yang diterima sekarang
tersebut mempunyai kesempatan menghasilkan pendapatan, misalnya untuk
berdagang dan menjalankan usaha atau ditabung di bank dengan penghasilan bunga.
Apabila semua aliran kas di dunia usaha sudah pasti, maka tingkat bunga dapat
digunakan untuk menyatakan nili waktu dari uang. Kenyataannya dalam kehidupan
bisnis terdapat ketidakpastian aliran-aliran kas tersebut. Untuk itu perlu menambah
suatu premi resiko pada tingkat bunga sebagai kompensasi adanya ketidakpastian
tersebut. Pembahasan kali inni dipusatkan pada nilai waktu dari uang dan penggunaan
tingkat bunga untuk menyesuaikan nilai aliran kas pada suatu periode tertentu
(Sunyoto, 2013).
1.1 Nilai Waktu yang Akan Datang (Future Value)

Nilai waktu yang akan datang atau nilai masa depan (future value disingkat FV)
merupakan suatu jumlah yang dicapai dari suatu nilai (uang) tertentu dengan
pertumbuhan pembayaran selama periode waktu yang akan datang apabila
dimajemukkan dengan suku bunga tertentu. Pemajemukan (compounding) merupakan
proses perhitungan nilai akhir dari suatu pembayaran atau rangkaian pembayaran
apabila digunakan bunga majemuk.
1.1.1 Bunga Sederhana
Penggunaan faktor bunga untuk menilai jumlah uang tertentu dalam proses
pemajemukan dapat digunakan bunga sederhana atau bunga majemuk. Bunga
sederhana adalah bunga yang dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman atau
tabungan atau investasi pokoknya saja. Jumlah uang dari bunga sedeerhana
merupakan fungsi dari variabel-variabel : pinjaman pokok, tingkat bunga per tahun,
dan jumlah waktu lamanya pinjam.
Rumus untuk menghitung jumlah bunga sederhana adalah :
Si = Po (i) (n)
Dimana:
Si = jumlah bunga sederhana
Po = pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat bunga per periode waktu dalam persen
n = jangka waktu
1.1.2 Bunga Majemuk
Bunga majemuk menunjukkan bahwa bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari
pinjaman (investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala. Hasilnya,
bunga yang dihasilkan dari pokok pinjaman dibungakan lagi bersama-sama dengan
pokok pinjaman tersebut, demikian seterusnya. Bunga atas bunga atau penggandaan
inilah yang merupakan efek yang mnghasilkan perbedaan yang dramatis antara bunga
sederhana dan bunga majemuk. Konsep bunga majemuk dapat menyelesaikan
berbagai macam masalah di bidang keuangan. (Sunyoto, 2013).
1.2 Nilai Sekarang (Present Value)

Present Value atau nilai sekarang merupakan besarnya jumlah uang pada awal
periode yang diperhitungkan atas dasar tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah uang
yang baru akan diterima atau dibayarkan beberapa periode kemudian.
MATA ACARA III
PERHITUNGAN SUKU BUNGA EFEKTIF
DENGAN EXCEL

I. Tujuan Pratikum
1. Agar praktikan dapat mengetahui apa itu suku bunga efektif;
2. Agar praktikan dapat melakukan perhitungan suku bunga efektif dalam
aplikasi Microsoft Excel.

II. Dasar Teori


Uang adalah alat pertukaran yang sah. Dalam kehidupan sehari-hari setiap
manusia membutuhkan uang untuk membiayai kehidupan seperti sandang, pangan,
papan dan lain sebagainya. Ketika seseorang tidak memiliki uang yang cukup untuk
membeli sesuatu atau membayar jasa, bisa melakukan pinjaman ke pihak lain seperti
saudara, kawan, tetangga ataupun lembaga keuangan. Ketika memiliki uang lebih,
seseorang akan mencari alternatif–alternatif investasi dan memilih alternatif yang
paling menguntungkan. Seseorang yang meminjam uang ke lembaga keuangan akan
membayar uang pinjaman beserta bunga. Biasanya pengembalian uang yang dipinjam
dilakukan secara angsuran. Pembayaran secara angsuran atau cicilan sering
ditawarkan oleh pembeli kredit untuk membantu pelanggan yang tidak memiliki uang
yang cukup untuk membayar barang atau jasa yang dibelinya. Pihak pemberi kredit
setuju menerima uang muka pada awal perjanjian dan memperbolehkan pelanggannya
untuk melunasi sisanya dengan dikenakan bunga untuk jangka waktu yang telah
disepakati bersama dengan membayar secara cicilan atau angsuran.
Pada praktiknya, suku bunga yang digunakan untuk menghitung besar angsuran
adalah suku bunga flat yang terlihat rendah. Padahal dalam menghitung besar
angsuran harus menggunakan suku bunga efektif karena hutang semakin berkurang
setelah melakukan pembayaran angsuran. Kebutuhan masyarakat akan alat
transportasi tidak bisa dielakkan, mobilitas yang tinggi membutuhkan alat transportasi
yang cepat sampai ke tujuan. Sayangnya alat transportasi umum belum bisa memenuhi
permintaan masyarakat sehingga pilihan menggunakan kendaraan pribadi yaitu motor
merupakan solusi yang banyak dipilih masyarakat.
Harga kendaraan motor yang cukup mahal merupakan peluang bagi perusahaan
leasing untuk membantu memenuhi keinginan masyarakat. Pengertian sewa guna
(leasing) sesuai keputusan Menteri adanya kebutuhan masyarakat akan kendaraan
serta banyaknya lembaga keuangan dalam pembiayaan kredit motor, maka sebelum
memutuskan memilih jenis pembiayaan perlu dikaji lagi alternatif pembiayaan yang
paling menguntungkan. Pokok permasalahannya adalah untuk mengetahui sumber
pembiayaan yang harus dipilih oleh pelanggan dalam menentukan sumber
pembiayaan yang memiliki suku bunga paling rendah antara leasing atau kredit bank
untuk pengadaan kendaraan motor (Frensidy, 2010).

II. A Suku Bunga


Suku bunga merupakan salah satu variable dalam perekonomian yang
senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Suku bunga
mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan mempunya
dampak penting terhadap kesehatan perekonomian. Suku bunga mempengaruhi
keputusan seseorang atau rumah tangga dalam mengkonsumsi, membeli rumah,
membeli obligasi atau menaruhnya dalam rekening tabungan. Suku bunga juga
mempengaruhi keputusan ekonomis bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan
apakah akan melakukan investasi pada proyek baru atau perluasan kapasitas jadi dapat
kita ketahui bersama ketika suku bunga tinggi, otomatis orang akan lebih suka
menyimpan uang mereka di bank karena ia akan mendapat bunga yang tinggi. Suku
bunga simpanan yang rendah cenderung membuat masyarakat tidak tertarik lagi untuk
menyimpan uangnya di bank dan akan menarik dana mereka yang ada di bank.
Ternyata tingkat suku bunga sangat mempunyai pengaruh penting terhadapminat
masyarakat terhadap dunia perbankan.
Miller menyatakan bahwa bunga adalah sejumlah dana, dinilai dari uang yang
diterima si pemberi pinjaman (kreditur) sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga
terhadap jumlah pinjaman. Harga sewa dari uang itulah yang disebut suku bunga dan
biasanya dinyatakan sebagai presentase tahunan dari jumlah nominal yang dipinjam
jadi suku bunga adalah harga dari meminjam uang untuk menggunakan daya belinya.
Suku bunga merupakan salah satu variable dalam perekonomian yang senantiasa
diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Bunga mempengaruhi secara
langsung hehidupan masyarakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap
kesehatan perekonomian mulai dari segi konsumsi, kredit, obligasi serta tabungan
(Taufiqurrochman, 2013).
Edmister mengemukakan tiga istilah yang berkaitan dengan suku bunga yaitu:
a. State rate adalah tingkat bunga satu periode dikalikan jumlah pokok pinjaman
untuk menghitung beban bunga;
b. Annual percentage rate adalah tingkat bunga disetahunkan dengan
menyesuaikan stated rate untuk jumlah periode pertahun dan jumlah pokok
yang benar-benar dipinjam;
c. Yield adalah tingkat bunga yang ekuivalen dengan satu kontrak keuangan.
Tingkat bunga mempunyai beberapa fungsi atau peranan penting dalam perekonomian
yaitu:
a. Membantu mengalirnya tabungan berjalan kearah investasi guna mendukung
pertumbuhan perekonomian;
b. Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana
kredit kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi;
c. Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu
Negara;
d. Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui
pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi.

II.B Kredit

Menurut Undang-Undang Perbankan No 10 tahun 1998, kredit adalah


penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga. Kredit merupakan bentuk pemberian kepercayaan dari seseorang
atau lembaga, bahwa orang yang diberi kepercayaan tersebut pada waktunya nanti
akan memenuhi segala kewajiban atas apa yang telah dipercayakan sesuai apa yang
telah disepakati (Budiawan, 2008).
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian fasilitas kredit adalah sebagai
berikut (Kasmir, 2004):
a. Kepercayaan
Kepercayaan yaitu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan
benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang.
b. Kesepakatan
Kesepakatan ini terjadi antara pihakpemberi kredit dan penerima kredit yang
dituangkan dalam suatu perjanjian yang berisi hak dan kewajiban masing-
masing pihak.
c. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu
ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
d. Risiko
Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu
pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit
semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi
tanggungan perusahaan, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai
maupun risiko yang tidak disengaja.
e. Balas Jasa
Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut
yang kita kenal dengan nama bunga.
Terdapat 2 fungsi yang saling berkaitan dengan kredit yaitu profitability dan
safety. Profitability yaitu tujuan untuk memeperoleh hasil dari kredit berupa
keuntungan dari bunga yang harus dibayar nasabah. Sedangkan safety merupakan
keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin
sehingga tujuan profitability dapat tercapai tanpa hambatan yang berarti. Kredit dalam
kehidupan perekonomian sekarang dan juga dalam perdagangan mempunya fungsi
sebagai berikut (Triwahyuniati, 2008):
a. Meningkatkan daya guna uang;
b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang;
c. Meningkatkan daya guna dan peredaran uang;
d. Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi;
e. Meningkatkan kegairahan berusaha;
f. Meningkatkan pemerataan pendapatan;
g. Meningkatkan hubungan Internasional.
MATA ACARA IV
PERHITUNGAN NPV, PP DAN IRR

I. Tujuan Pratikum
1. Agar praktikan dapat mengetahui apa itu NPV, PI, PP dan IRR;
2. Agar praktikan dapat melakukan perhitungan NPV, PI, PP dan IRR dalam
aplikasi Microsoft Excel.

II. Dasar Teori

Investasi sangat penting keberadaannya untuk kemajuan sebuah industri, semakin


besar investasi yang ditanamkan oleh para investor maka semakin besar pula
kesempatan industri tersebut untuk mengembangkan dan meningkatkan
produktivitasnya. Penanaman investasi tersebut dilakukan dengan melepaskan dana
saat sekarang dan berharap dapat memperoleh arus kas pada waktu-waktu yang akan
datang selama umur proyek tersebut. Apabila dalam periode yang sama terdapat
beberapa rencana proyek yang ternyata layak untuk direalisasikan, dan dengan dana
yang tersedia tidak mencukupi, untuk mencari jalan keluarnya adalah dengan
melakukan urutan prioritas dari proyek-proyek tersebut, dapat digunakan metode
NPV, IRR dan BEP (Marzuki, 1995).
Salah satu kriteria penilaian investasi adalah dengan metode nilai sekarang (Net
Present Value). Seluruh metode yang dipergunakan pada dasarnya adalah bertujuan
untuk mencari pemberian investasi yang akan menghasilkan keuntungan paling tinggi
terhadap investor sehingga dapat menurunkan kemungkinan terjadinya kerugian.
Sedangkan untuk analisis kelayakan investasi terhadap industri pertanian dengan
menggunakan metode NPV (Net Present Value) pada dasarnya merupakan suatu
analisa yang dilakukan terhadap suatu industri pertanian apakah industri tersebut layak
atau tidak untuk diberi investasi.Analisa yang dilakukan meliputi berbagai aspek
dengan menggunakan metode NPV (Net Present Value) (Eugene, 1976).Net present
value adalah sistem memilih suatu tingkat potongan tunai yang sesuai dengan
menggunakan NPV kalkulasi. Suatu praktek yang baik dari memilih tingkat potongan
tunai adalah untuk memutuskan tingkat tarip yang mana modal sangat diperlukan oleh
suatu proyek yang bisa dikembalikan jika diinvestasikan di suatu alternatif misalnya
dengan cara berspekulasi. Misalnya sebagai contoh, modal yang diperlukan oleh suatu
perusahaan suatu produk tertentu mendapat lima persen di tempat lain, menggunakan
tingkat potongan tunai ini di NPV kalkulasi yaitu dengan cara mengarahkan
perbandingan yang dibuat antara perusahaan adalah suatu cara alternatif yang
sesungguhnya, NPV adalah nilai yang diperoleh dengan cara menggunakan tingkat
potongan tunai variabel dengan tahun dari jangka waktu investasi lebih dikhususkan
pada situasi yang riil dibanding yang dihitung dari suatu tingkat potongan tunai yang
tetap untuk jangka waktu investasi yang keseluruhan (Cahyono, 1998).

II. A Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan
yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai
discount factor atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa
yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini. Untuk menghitung NPV
diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi dan pemeliharaan
serta perkiraan manfaat dari proyek yang direncanakan. Jadi perhitungan NPV
mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan.
NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah mencukupi
untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan memberikan tingkat
pengembalian yang diperlukan atas modal tersebut. Jika proyek memiliki NPV positif
maka proyek tersebut menghasilkan lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk
menutup utang dan memberikan pengembalian yang diperlukan kepada pemegang
saham perusahaan.
Keunggulan NPV yaitu menggunakan konsep nilai waktu uang (time value of
money). Maka sebelum penghitungan/penentuan NPV hal yang paling utama
adalah mengetahui atau menaksir aliran kas masuk di masa yang akan datang dan
aliran kas keluar. Di dalam aliran kas ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak;
b. Informasi terebut haruslah didasarkan atas incremental (kenaikan atau selisih)
suatu proyek. Jadi harus diperbandingkan adanya bagaimana aliran kas
seandainya dengan dan tanpa proyek. Hal ini penting sebab pada proyek
pengenalan produk baru bisa terjadi bahwa produk lama akan termakan
sebagian karena kedua produk itu bersaing dalam pemasaran;
c. Aliran kas ke luar haruslah tidak memasukkan unsur bunga apabila proyek itu
direncanakan akan dibelanjai dengan pinjaman. Biaya bunga tersebut termasuk
sebagai tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return) untuk penilaian
proyek tersebut. Kalau kita ikut memasukkan unsur bunga di dalam perhitungan
aliran kas ke luar, maka akan terjadi penghitungan ganda.
Terdapat dua instrumen evaluasi investasi yang umum digunakan untuk menilai
apakah suatu investasi akan dilakukan atau tidak. Instrumen tersebut adalah Net
Present Value (NPV) dan yang kedua adalah Internal Rate of Return (IRR). Dalam
melakukan investasi tentunya harus dilakukan perbandingan antara investasi yang satu
dengan yang lainnya misalnya uangnya diinvestasikan di bank saja karena bunganya
lebih menarik. Investasi terbaik akan didapat apabila NPV dan IRR sama-sama
bernilai tinggi. Pada kasus tertentu sering dinyatakan bahwa IRR dengan nilai yang
tinggi akan lebih menguntungkan daripada investasi dengan nilai IRR yang lebih
rendah, walaupun tidak demikian, karena pada kondisi tertentu IRR bisa menyesatkan.
Pada NPV, semua future cash flow dikonversikan menjadi suatu nilai ekuivalen
pada waktu tahun ke nol dengan menggunakan teknik diskounting. NPV merupakan
penjumlahan dari masing-masing present value dari net income yang diproyeksikan
tiap tahun. Setiap future income didiskon artinya dibagi dengan bilangan yang
merepresentasikan oppurtunity cost dari memiliki modal mulai tahun ke nol hingga
tahun dimana income diterima atau dibelanjakan. Oppurtunity cost dapat berupa
berapa banyak uang yang dapat diterima apabila diinvestasikan di tempat lain atau
berapa banyak bunga yang akan dibayar apabila kita meminjam uang.

II. B Internal Rate Of Return (IRR)

Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan


tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto
yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan
terhadap nilai sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang
membuat NPV sama dengan nol.
IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi.Suatu
proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih
besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga
deposito bank, reksadana dan lain-lain). IRR digunakan dalam menentukan apakah
investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi
yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of
return atau Minimum atractive rate of return (MARR). MARR adalah laju
pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang
investor. IRR atau Internal Rate of Return, merupakan instrument evaluasi yang
digunakan untuk memutuskan apakah suatu pemilik modal ingin melakukan investasi
atau tidak.
IRR lebih merupakan suatu indikator efisiensi dari suatu investasi, berlawanan
dengan NPV yang mengindikasikan value atau suatu besaran uang. IRR merupakan
effective compounded return rate annual yang dapat dihasilkan dari suatu investasi
atau yield dari suatu investasi. Suatu proyek dapat dilakukan apabila rate of returnnya
lebih besar daripada return yang diterima apabila kita melakukan investasi di tempat
lain. Jadi IRR harus dibandingkan dengan alternatif investasi yang lain.
IRR memiliki kelemahan dimana IRR umumnya digunakan untuk pengambilan
keputusan untuk single project bukan mutually exclussive project (proyek yang saling
menghilangkan). Untuk mutually exclusive project, kriteria NPV lebih dominan
digunakan dimana proyek dengan NPV lebih besar akan dipilih walaupun memiliki
IRR yang lebih kecil. Dari grafik, suatu proyek mungkin akan memiliki beberapa
discount rate yang membuat nilai NPV = 0 (ada net income negatif di sela-sela tahun
net income positif) sehingga nilai IRR bisa lebih dari satu atau kita dihadapkan pada
beberapa pilihan nilai IRR. Dari segi reinvestasi, IRR juga memiliki kelemahan
sehingga digunakan MIRR (Modified Rate of Return).

II. C Metode Payback Period (PP)

Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali atau
periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash
investment) dengan menggunakan aliran kas dengan kata lain payback period
merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash flownya yang hasilnya
merupakan satuan waktu. Suatu usulan investasi akan disetujui apabila payback
periodnya lebih cepat atau lebih pendek dari payback period yang disyaratkan oleh
perusahaan. Metode payback period merupakan metode penilaian investasi yang
sangat sederhana perhitungannya sehingga banyak digunakan oleh perusahaan. Tetapi
di lain pihak metode ini mempunyai kelemahan-kelemahan yaitu:
a. Tidak memperhatikan nilai waktu uang;
b. Mengabaikan arus kas masuk yang diperoleh sesudah payback period suatu
rencana investasi tercapai;
c. Mengabaikan nilai sisa (salvage value) investasi.
Meskipun metode payback period memiliki beberapa kelemahan, namun
metode ini masih terus digunakan secara intensif dalam membuat keputusan investasi
tetapi metode ini tidak digunakan sebagai alat utama melainkan hanya sebagai
indikator dari likuiditas dan risiko investasi.
Keunggulan metode payback period adalah sebagai berikut:
d. Perhitungannya mudah dimengerti dan sederhana;
e. Mempertimbangkan arus kas dan bukan laba menurut akuntansi;
f. Sebagai alat pertimbangan risiko karena makin pendek payback makin rendah
risiko kerugian.
MATA ACARA V
NPV PROFIL, IRR DAN MIRR

I. Tujuan Pratikum
1. Agar praktikan dapat mengetahui apa itu NPV dan MIRR
2. Agar praktikan dapat melakukan perhitungan NPV dan MIRR menggunakan
aplikasi Microsoft Excel.

II. Dasar Teori


Dalam bidang ekonomi sering dilakukan investasi dalam pengembangan suatu
usaha. Dalam menentukan investasi maka investor haruslah melihat apakah usaha
tersebut memiliki profit yang baik ke depannya. Untuk menentukan itu, haruslah ada
beberapa faktor yang perlu dipenuhi oleh pemilik usaha. Investasi ialah
penanamanuang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh
keuntungan. Sementara dari Investope dia, investasi diartikan sebagai kegiatan
membeli aset atau barang dengan harapan di masa depan akan memperoleh
keuntungan atau apresiasi (peningkatan nilai/harga). Jadi pada intinya, investasi
merupakan upaya menciptakan penghasilan atau keuntungan di masa depan,lewat
suatu aksi yang dilakukan pada saat ini.
Padapraktiknya, investasi selain memiliki keuntungan yang baik karena tanpa
bekerja penghasilan akan tetap ada dengan prinsip uang yang bekerja untuk
pemiliknya. Dibalik keuntungannya tersebut, investasi juga memiliki berbagai macam
resiko yang dapat timbul karena berbagai macam faktor. Kesalahan dalam penanganan
keekonomian karena kesalahan pemilik modal itu sendiri atau karena tindakan
penipuan yang dilakukan karena menyerahkannya kepada orang lain tanpa
memikirkannya secara matang terlebih dahulu. Selain itu terdapat pula tindak
kejahatan atau pun penipuan baru seperti melalui media sosial atau pun dengan cara
peretas oleh para pelaku cyber crime. Sedangkan dalam pemerintahan ataupun instansi
pemerintah atau pun swasta menjadi kisah klasik adanya korupsi yang menjadi salah
satu masaalah besar dalam investasi yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan.
Maka dari itu dilakukan tindakan pencegahan dengan melakukan perhitungan
NPV dan MIRR yang berguna sebagai acuan awal dalam melakukan investasi baik
secara langsung maupun melalui pihak lain. Dari nilai NPV dan MIRR dapat diketahui
bagaimana profit dari perusahaan tersebut kemudian selain itu dapat pula diketahui
bagaimana tingkat kepercayaan dan keberlanjutan dari usaha yang akan dilakukan
oleh peminjam atau pengguna modal tersebut.

II. A Definisi Investasi

Keputusan investasi merupakan keputusan manajemen keuangan yang paling


penting diantara ketiga keputusan jangka panjang yang diambil manajer keuangan
disebut penting, karena selain penanaman modal pada bidang usaha yang
membutuhkan modal yang besar, juga keputusan tersebut mengandung risiko tertentu,
serta langsung berpengaruh pada nilai perusahaan.
Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengambilan
keputusan investasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode
penilaian kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.
Untuk menilai profitabilitas rencana investasi dikenal dua macam metode, yaitu
metode konvensional dan metode non-konvensional (discounted cash flow). Dalam
metode konvensional dipergunakan dua macam tolok ukur untuk menilai profitabilitas
rencanai nvestasi, yaitu payback period dan accounting rate of return, sedangkan
dalam metode non-konvensional dikenal tiga macam tolok ukur profitabilitas, yaitu
Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR)
(Nugroho,2008).

II. B Net Present Value (NPV)

Menurut Kasmir (2003:157) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih
sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama
umur investasi. Sedangkan menurut Ibrahim (2003:142) Net Present Value (NPV)
merupakan net benefit yang telah di diskon dengan menggunakan social opportunity
cost of capital (SOCC) sebagai discount factor.
𝑅𝑡
(1 + 𝑖)(
Keterangan:
Rt = arus cash flow dalam t
t = waktu
i = tingkat suku bunga
NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah mencukupi
untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan memberikan tingkat
pengembalian yang diperlukan atas modal tersebut. Jika proyek memiliki NPV positif,
maka proyek tersebut menghasilkan lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk
menutup utang dan memberikan pengembalian yang diperlukan kepada pemegang
saham perusahaan.
Keunggulan NPV adalah menggunakan konsep nilai waktu uang (time value of
money).Maka sebelum penghitungan/penentuan NPV hal yang paling utama
adalah mengetahui atau menaksir aliran kas masuk di masa yang akan datang dan
aliran kas keluar.
Di dalam aliran kas ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak,
2. Informasi terebut haruslah didasarkan atas incremental (kenaikan atau selisih)
suatu proyek. Jadi harus diperbandingkan adanya bagaimana aliran kas
seandainya dengan dan tanpa proyek. Hal ini penting sebab pada proyek
pengenalan produk baru, bisa terjadi bahwa produk lama akan termakan
sebagian karena kedua produk itu bersaing dalam pemasaran,
3. Aliran kas ke luar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila proyek itu
direncanakan akan dibelanjai/didanai dengan pinjaman. Biaya bunga tersebut
termasuk sebagai tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return) untuk
penilaian proyek tersebut. Kalau kita ikut memasukkan unsur bunga di dalam
perhitungan aliran kas ke luar, maka akan terjadi penghitungan ganda.
MATA ACARA VI
BREAK EVEN POINT

I. Tujuan Pratikum
1. Agar praktikan dapat mengetahui apa itu NPV dan MIRR
2. Agar praktikan dapa tmelakukan perhitungan NPVdan MIRR menggunakan
aplikasi Microsoft Excel.
II. Dasar Teori

Dalam bidang ekonomi sering dilakukan investasi dalam pengembangan suatu


usaha. Dalam menentukan investasi maka investor haruslah melihat apakah usaha
tersebut memiliki profit yang baik ke depannya. Untuk menentukan itu, haruslah ada
beberapa faktor yang perlu dipenuhi oleh pemilik usaha. Investasi ialah penanama
nuang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh
keuntungan. Sementara dari Investopedia, investasi diartikan sebagai kegiatan
membeli asset atau barang dengan harapan di masa depan akan memperoleh
keuntungan atau apresiasi (peningkatan nilai/harga). Jadi pada intinya, investasi
merupakan upaya menciptakan penghasilan atau keuntungan di masa depan, lewat
suatu aksi yang dilakukan pada saat ini.
Dalammenjalankanbisnis, setiap pengusaha pasti mengalami yang namanya rugi
maupun laba. Laba diperoleh ketika jumlah pendapatan lebih besar daripada seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Sedangkan, kerugian akan dialami oleh
seorang pengusaha jika seluruh hasil pendapatannya tidak mampu menutup biaya
produksi yang ia keluarkan. Agar Anda terhindar dari yang namanya rugi, maka anda
perlu mengenal yang namanya BEP atau Break-even Point.
Break-even Pointatau BEP adalah sebuah kondisi di mana jumlah pengeluaran
yang diperlukan untuk biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan yang diterima
dari hasil penjualan. Akibatnya, perusahaan tidak mengalami laba maupun rugi.
Dalam istilah akuntansi, BEP disebut dengan titik impas.
Maka dari itu perlu diketahui apa dampak dari Break Even Point pada proses
investasi ke depannya. Selain itu perlu diketahui bagaimana perhitunganBreak Even
Point untuk menghitumg berapa lama nilai investasi kembali. Kemudian apa dampak
yang akan ditimbulkan dari perhitungan ini.
II.A Unsur-UnsurPembentuk BEP

Sebelum menghitung BEP, terlebih dahulu harus mengetahui apa saja


komponen yang membentuk break-even point ini. Berikut di antaranya:
1. BiayaTetap (FC)

Biaya tetap atau fixed cost merupakan salah satu biaya yang wajib dikeluarkan
oleh seorang pengusaha, terlepas apakah ia melakukan proses produksi atau tidak.
Yang termasuk biaya tetap adalah gaji karyawan, biaya sewa gedung, serta biaya
penyusutan.
2. Biaya Variable per Unit (VC)

Berkebalikan dengan biaya tetap, besarnya biaya variabel atau variabel cost
dipengaruhi oleh banyak sedikitnya unit yang diproduksi. Contoh biaya variabel
adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli bahan baku, membayar tagihan
air, listrik, dan telepon.
3. Harga Jual per Unit (P)

Istilah ini merupakan harga yang ditentukan oleh pengusaha untuk setiap satuan
unit produksi yang dihasilkan. Harga jual diperoleh dari harga pokok yang sudah
ditambah dengan jumlah keuntungan yang ingin diperoleh.

4. RumusMenghitung BEP

Dalam menghitung BEP, ada dua macam hal yang harus diperhatikan, yakni BEP
Unit dan BEP Penjualan. Pengertian BEP Unit adalah berapa banyak jumlah barang
yang akan diproduksi agar mendapatkan BEP. Perhitungan ini diperoleh dari total
biaya tetap dibagi harga jual yang dikurangi harga variabel.

BEP = FC : (P – VC)

Sedangkan, BEP Penjualan merupakan jumlah penjualan yang harus didapatkan agar
mampu menutup BEP itu tadi. Cara menghitungnya sebagai berikut.

BEP = FC : (1 – (VC/P))
LEMBAR
ASISTENSI
LEMBAR ASISTENSI EKONOMI MINERAL

Nama :
Stambuk :
Judul :
TANGGAL TANDA
NO URAIAN ASISTENSI KET.
ASISTENSI TANGAN

Mengetahui,
Koordinator Lab. Ekonomi Mineral

Amirah Dalilah Ahmad


LEMBAR ASISTENSI EKONOMI MINERAL

Nama :
Stambuk :
Judul :
TANGGAL TANDA
NO URAIAN ASISTENSI KET.
ASISTENSI TANGAN

Mengetahui,
Koordinator Lab. Ekonomi Mineral

Amirah Dalilah Ahmad


LEMBAR ASISTENSI EKONOMI MINERAL

Nama :
Stambuk :
Judul :
TANGGAL TANDA
NO URAIAN ASISTENSI KET.
ASISTENSI TANGAN

Mengetahui,
Koordinator Lab. Ekonomi Mineral

Amirah Dalilah Ahmad


LEMBAR ASISTENSI EKONOMI MINERAL

Nama :
Stambuk :
Judul :
TANGGAL TANDA
NO URAIAN ASISTENSI KET.
ASISTENSI TANGAN

Mengetahui,
Koordinator Lab. Ekonomi Mineral

Amirah Dalilah Ahmad


LEMBAR ASISTENSI EKONOMI MINERAL

Nama :
Stambuk :
Judul :
TANGGAL TANDA
NO URAIAN ASISTENSI KET.
ASISTENSI TANGAN

Mengetahui,
Koordinator Lab. Ekonomi Mineral

Amirah Dalilah Ahmad


LEMBAR ASISTENSI EKONOMI MINERAL

Nama :
Stambuk :
Judul :
TANGGAL TANDA
NO URAIAN ASISTENSI KET.
ASISTENSI TANGAN

Mengetahui,
Koordinator Lab. Ekonomi Mineral

Amirah Dalilah Ahmad


LEMBAR ASISTENSI EKONOMI MINERAL

Nama :
Stambuk :
Judul :
TANGGAL TANDA
NO URAIAN ASISTENSI KET.
ASISTENSI TANGAN

Mengetahui,
Koordinator Lab. Ekonomi Mineral

Amirah Dalilah Ahmad


KARTU
KONTROL
KARTU KONTROL ASISTENSI
PRAKTIKUM EKONOMI MINERAL
LABORATORIUM EKONOMI MINERAL
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI-UMI
TAHUN AJARAN 2019/2020

NAMA MAHASISWA :
STAMBUK :
KELAS :

HARI/TGL JADWALASISTENSI
NO MATA ACARA NILAI
PRAKTIKUM I II III IV V

SUKU BUNGA DAN


1
APLIKASI EXCEL

APLIKASI EXCEL
2 DALAM PERHITUNGAN
SUKU BUNGA

PERHITUNGAN SUKU
3 BUNGA EFEKTIF
DENGAN EXCEL

PERHITUNGAN NPV, PP
4
DAN IRR

NPV PROFIL, IRR DAN


5
MIRR

6 BREAK EVENT POINT

7 EKONOMETRIK

Mengetahui,
Koordinator Lab. Ekonomi Mineral

Amirah Dalilah Ahmad

Anda mungkin juga menyukai