Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN TW II KOMITE MEDIS

RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH

APRIL S/D JUNI 2019

I. PENDAHULUAN

Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehtan menyatakan bahwa upaya
kesehatan adalah setiap kegiatan dan / atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam bentuk pencegahan pengyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan / atau masyarakat. Upaya kesehatan merupakan tanggung
jawab semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Upaya kesehatan membutuhkan peran
tenaga kesehatan sebagai pemberi pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan adalah setiap orang
yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan / atau
keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan / atau
ketrampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
berrkualitass membutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten. Kompetensi tenaga kesehatan akan
terpenuhi melalui penginkatan kompetensi tenaga kesehatan akan menghasilkan upaya kesehatan
yang berkualitas.

Pelayanan kesehatan yang diterima oleh masyarakat merupakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas tinggi. Setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Sesuai dengan undangan – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
menyatakan rumah sakit meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Menurut buku pedoman
Peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI tahun 1994, Upaya
peningkatan Mutu Pelayanan rumah sakit adalah : keseluruhan upaya dan kegiatan yang
komprehensif dan integratif.

Komite medik Rumah sakit dibentuk dengan fungsi merumuskan standar profesi / standar
pelayanan medis di Rumah Sakit. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan kerja Komite Medik
diperlukan penyusunan program kerja agar pelaksanaan tugas menjadi terarah.

II. LATAR BELAKANG

Rumah sakit diakui merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi ( higt
risk). Terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis perubahanya.
Salah satu pilar pelayanan medis adalah Clinical governance, dengan unsur staf medis yang
domain. Direktur rumah sakit bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di Rumah Sakit
sebagaiman dimaksud dalam pasal 46 Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.

Keberadaan staf medis dalam rumah sakit merupakan suatu keniscayaan karena kualitas
pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh kinerja para staf medis di Rumah sakit
tersebut. Yang lebih penting lagi kinerja para staf medis dirumah sakit tersebut. Yang lebih penting
lagi kinerja staf medis akan sangat mempengaruhi keselamatan pasien di Rumah Sakit. Untuk
itu rumah sakit perlu menyelenggarakan tata kelola klinis ( Clinical governance ) yang baik
untuk melindungi pasien. Hal ini sejalan dengan amanat peraturan perundang – undangan yang
terkait dengan kesehatan dan perumah sakitan.
III. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Meningkatkan mutu pelayanan medis Rumah Sakit dan mendorong pelaksananaan


kegiatan meningkatkan dan pengembangan kualitass sumber daya manusia pendukung
pelayanan kesehatan untuk memenuhi standar pelayanan,keselamatan pasien dan
memeberika kepuasan kepada pasien

b. Tujuan Khusus

1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas dan perencanaan kerja yang akan
dilakukan dalam periode satu tahun kedepan.

2. Mendapatkan dan memastikan staf medis yang profesional dan akuntabel bagi
pelayanan rumah sakit

3. Tersusunnya jenis – jenis kewenangan klinis ( Clinical Privilege ) bagi setiap staff
medis yang melakukan pelayanan medis di Rumah sakit sesuai dengan cabang ilmu
kedokteran / kedokteran Gigi Indonesia

4. Dasar bagi direktur rumah sakit untuk menerbitkan penugasan klinis ( Clinical
Appointment ) bagi staf medis untuk melakukan pelayanan medis di rumah sakit.

5. Terjaganya reputasi dan kredibilitas para staf medis dan institusi rumah sakit
dihadapan pasien, penyandang dana, dan pemangku kepentingan ( stakeholders )
rumah sakit lainya.

6. Memberikan perlindungan terhadap passien agar senantiasa ditangani oelh staf


medis yang bermutu, kompeten, etis dan professional

7. Mencegah terjadinya kejadian yang tak diharapkan ( medical mishaps)

IV. PENANGGUNG JAWAB PROGRAM


Ketu komite medis dan Ketua sub komite medis didalam organisasi komite medis.
V. CAPAIAN KEGIATAN/HASIL
1. PROGRAM KERJA SUB KOMITE MEDIS
NO KEGIATAN TARGET CAPAIAN

Membuat kebutuhan tenaga terlaksananya untuk


kelompok staf medis dokter jaga di IGD, saat
100% Kebutuhan tim medis dinas sore dibantu dengan
1
terpenuhi dokter ruangan jika
jumlah kunjungan pasien
meningkat.

Membuat rancangan kebutuhan


Rancangan instrumen
instrument dan alat kebutuhan Alat kebutuhan medis
2 medis dan alat kebutuhan
medis sudah terpenuhi 100%.
medis terpenuhi 100%

Monitoring pembahasan Belum terlaksana


formularium obat di RS Standarisasi obat di Rumah monitoring formulrium
3 (Standarisasi obat) sakit RS AR Bunda obat di RS. AR.bunda,
terpenuhi 100% masih dikoordinasikan
dengan farmasi
Pembinaan etika profesi dan Telah dilaksanakan
kewenangan staf medis Pembinaan etika profesi pembinaan etika profesi
4
dan kewenangan staf medis melalui pertemuan komite
medik

Membuat dan megevaluasi SPM SPM- PPK di revisi


dan SPO pada masing-masing Pembuatan SPO dan untuk bidang spesialis
5
KSM evaluasi SPM terlaksana Bedah,Penyakit
Dalam,Obgyn.

Membuat panitia audit medik dan Penyusunan panitia audit Sudah terbentuknya
6 medis dan pasien safety
patient safety panitia audit medis
terlaksana
Report case / kasus kematian Pada tw 2 ini sudah
terlaksana presentasi
Pelaporan kasus yang ada kasus pasien
di RS AR Bunda atau kasus CHF+Hipertensi+DM
7
kematian yang ada di RS tipe 2+electrolyte
AR Bunda terlaksana imbalance yang
dipresentasikan oleh
dr.muthmainnah.

Rapat rutin bulanan Pada tw 2 ini sudah


terlaksana rapat bulanan
8 Rapat rutin bulanan tentang sosialisasi
terlaksan kewenangan peñata
anastesi.

Ronde ruangan (visite ruangan) Terlaksana akan tetapi


tidak sesuai jadwal. Hal
Ronde ruangan terlaksana ini dikarenakan kesibukan
9 di unit rawat inap RS AR staf medis.
Bunda Ronde dokter terlaksana
di Ruang ibnu sina

10 Journal reading / tinjauan pustaka Terlaksana


Tinjauan pustaka
Melakukan kredensial calon Setiap dokter
11 Melakukan kredensial
tenaga medis dilakukannya kredensial.
tenaga medis terlaksana.

Mengumpulkan data infeksi dan Mengumpulkan data infeksi Data dikumpulkan setiap
12 mengidentifikasi resiko infeksi dan mengidentifikasi resiko TW berkoordinasi dengan
infeksi terlaksana komite PPI

Melakukan penyuluhan dan Terlaksananya penyuluhan


Program ini telah
13. investigasi etik, disiplin dan dan investigasi etik, disiplin terlaksana melalui agenda
pelanggaran etik dan pelanggaran etik rapat tiap bulannya

Monitoring penggunaan obat yang Terlaksananya monitoring


Program ini terlaksana
14 rasional di RS penggunaan obat di RS AR bersamaan dengan ronde
Bunda ruangan.

Membuat agenda pendidikan atau Terlaksananya agenda


Agenda pendidikan atau
15 pelatihan staf medis pendidikan atau pelatihan
pelatihan staf medis
staf medis
sudah terlaksana.

16 Sosialisasi tentang rekam medis Sosialisasi tentang rekam Sosialisasi ini terlaksana
dan UU Kedokteran medis dan UU Kedokteran bersamaan dengan
terlaksanya rapat bulanan.

Sosialisasi dan penyusunan Sosialisasi dan penyusunan


17 kebijakan akreditasi RS AR Bunda kebijakan akreditasi RS AR Belum terlaksana
kepada staf medis Bunda kepada staf medis

Melakukan kerja sama antar RS Melakukan kerja sama RS AR Bnda sudah


dan pihak lain dalam bidang antar RS dan pihak lain bekerjasama dengan BPJS
18 kesehatan dalam bidang kesehatan dan perusahaan lainnya
untuk mendapatkan
pelayanan di RS.

Monitoring dan evaluasi kepala Monitoring dan evaluasi Evaluasi komite medis
19
sub. Komite Medis kepala sub. Komite Medis sudah terlaksana.

Rapat staf audit medis dan patien Rapat staf audit medis dan Rapat staf audit
safety patien safety dilaksanakan setiap 3
20
bulan. Pada tw 2 ini
belum terlaksana
Membuat evaluasi Clinical Evaluasi Clinical
Pathway masing masing KSM pathway di laksnakan per
3 bulan sekali.pada Tw 2
Terlaksananya evaluasi ini sudah ada
21 Clinical Pathway masing penambahan CP untuk
masing KSM penyakit dalam, sudah
mulai diterapkan
dimasing-masing ruang
ranap.
VI. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Komite Medik melakukan evaluasi pelaksanaan kredensial pegawai baru dan


rekredensial untuk pegawai lama tiap 3 tahun dan dilaporkan kepada direktur

2. Komite Medik melakukan evaluasi pelaksanaan pengembangan staf medis baik


formal maupun non formal dan dilaporkan kepada direktur

3. Komite medik melakukan evaluasi pelaksanaan audit Medis dan dilaporkan kepada
Direktur

4. Komite medik melakukan evaluasi pembinaan etik dan disiplin profesi staf medis dan
dilaporkan kepada Direktur

VII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan kegiatan sub komite dilakukan masing – masing sub komite


dilaporkan ke Ketua Komite Medik setelah melaksanakan kegiatan

2. Pencatatan kegiatan yang dilaksanakan komite dilakukan oleh sekretaris


dilaporkan kepada ketua Komite medik setelah selesai melaksanakan kegiatan

3. Evaluasi kegiatan dilakukan oleh ketua komite medik setelah selesai melakukan
kegiatan dan setiap tahun seluruh kegiatan dilaporkan kepada Direktur

4. Evaluasi kegiatan tahunan dilakukan setiap tahun dilaporkan kepada Direktur


dalam bentuk laporan tahunan.

VIII. KESIMPULAN

Semua program kerja komite medik semuanya sudah terlaksana sesuai dengan yang di
harapkan walapun saat pelaksanaan program kerja ada beberapa kendala yang masih ada seperti
keterlambatan waktu pelaksanaan, kedisiplinan peserta dalam melaksanakan tugas.

Prabumulih, Juni 2019

Ketua Komite Medis

dr. Ardianto Tamim Sp.PD

Anda mungkin juga menyukai