Fakultas Hukum
Universitas Warmadewa
2018
TUGAS ILMU NEGARA
SOAL :
1
JAWABAN:
PERSAMAANNYA:
Ilmu Politik dan Hukum Administrasi Negara, sama-sama berobyek pada Negara.
PERBEDAANNYA:
- Ilmu Politik adalah ilmu yang menitikberatkan pada faktor-faktor konkret
terutama berpusat kepada gejala-gejala kekuasaan, baik mengenai organisasi
negara, serta mempelajari bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem
politik (negara) yang menyangkut proses menentukan dan melaksanakan
tujuan-tujuan dari sistem itu (Satriawan dan Khoirah, 2017: 12).
- Hukum Administrasi Negara (HAN) menurut Sjachran Basah adalah seperangkat
peraturan yang memungkinkan administrasi negara menjalankan fungsinya,
yang sekaligus juga melindungi warga terhadap sikap tindak administrasi negara,
dan melindungi administrasi negara itu sendiri (Satriawan dan Khoirah, 2017:
12).
HUBUNGANNYA:
Dari uraian hubungan antara Ilmu Politik dengan Hukum Administrasi Negara
dalam pengembangan keilmuan, dapat dikatakan sangat berkaitan erat karena, yang
menjadi kajian Ilmu Politik adalah merupakan kajian-kajian penting yang juga dikaji
dalam Hukum Administrasi Negara:
- Hubungan tersebut diuraikan dari apa yang merupakan kajian dari Ilmu Politik
itu mengenai organisasi negara, baik kegiatan dalam suatu sistem politik
(negara) yang menyangkut proses menentukan dan melaksanakan tujuan dari
sistem itu, diatur dalam Hukum Administrasi Negara yang mana merupakan
seperangkat peraturan hukum yang mengatur badan, organisasi, atau lembaga
negara serta pejabat negara dalam penyelenggaraan pemerintahan.
- Ilmu politik sebagai ilmu yang mengkaji kekuasaan sebagai salah satu kajiannya,
sangat relevan dengan Hukum Administrasi Negara. Hal ini disebabkan karena
melalui aturan-aturan hukum administrasi negara dapat dicegah terjadinya
2
penyalahgunaan kekuasaan atau penyalahgunaan hak, di mana kedua konsep ini
adalah materi dari hukum administrasi negara, disinilah salah satu kaitan antara
kedua ilmu ini.
- Jadi Ilmu Politik dapat memberi kontribusi teoritis bagi perkembangan Hukum
Administrasi Negara, begitu pula sebaliknya perkembangan Ilmu Politik akan
dipengaruhi oleh perkembangan Hukum Administrasi Negara, atau dengan kata
lain Ilmu Politik merupakan pangkal tolak Hukum Administrasi Negara, dan
Hukum Administrasi Negara merupakan kelanjutan dari Ilmu Politik tersebut.
3
2. Benarkah Tanggal 17 Agustus 1945, merupakan hari Kemerdekaan
Indonesia? Beserta alasannya, dari sudut pandang Ilmu Negara.
TEORI:
1) Sebelum membicarakan unsur-unsur sebuah negara, maka terlebih dahulu
dibicarakan secara garis besar bagaimana sebuah negara itu terbentuk.
Para ahli berpandangan bahwa landasan utama pembentukan negara adalah
“ashabiyah” atau tribalisme yaitu hubungan pertalian darah dalam suku atau
sub-suku atau yang bermakna sejenis itu seperti sahabat yang memperoleh
perlindungan atau orang-orang yang terikat perjanjian. Tujuan akhir tribalisme
adalah superioritas kekuasaan (al-taghallub al-mulki). Karena itu ketika
tribalisme telah kuat pada suatu batas suku atau sub-suku tertentu ia cenderung
menggunakan superioritas kekuasaan tersebut terhadap wilayah asabiyah
lainnya, demikian seterusnya sehingga otoritasnya mencapai derajat sebuah
negara.
2) Sedangkan unsur-unsur negara adalah elemen-elemen (bagian-bagian yang penting
dari kesatuan yang besar) dari suatu organisasi negara, atau hal-hal yang dianggap
perlu untuk terbentuknya suatu negara. Sehingga jika ada satu komponen yang tidak
ada atau belum terpenuhi maka tidak dapat disebut sebagai negara.
3) Sebuah daerah dapat disebut sebagai negara apabila memenuhi unsur-unsur
berdirinya suatu negara. Ada dua sudut pandang mengenai proses terjadinya negara,
yaitu (1) primaire staatswording (terjadinya negara secara primer) dan (2)
secundaire staatswording (terjadinya negara secara sekunder). Kedua sudut pandang
ini berhubungan erat dengan syarat keberadaan sebuah negara. Syarat adanya
entitas sebuah negara harus memenuhi baik syarat primer maupun sekunder.
Unsur-unsur primer sendiri terdiri dari adanya wilayah, rakyat atau penduduk,
pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan untuk syarat sekunder adalah
dibutuhkannya pengakuan dari negara lain.
4) Sehingga jika ada suatu negara tidak memenuhi kedua syarat tersebut, baik primer
maupun sekunder tidak bisa disebut sebuah negara. Bisa jadi mereka adalah
pemberontak yang hanya mempunyai wilayah, rakyat atau penduduk dan
pemerintah yang berdaulat, namun tidak diakui oleh negara lain.
4
5) Hal inilah yang pernah dialami oleh Indonesia seaktu Presiden Soekarno
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, maka segera dibutuhkan dukungan
negara-negara lain agar Soekarno-Hatta tidak disebut pemberontak oleh negara-
negara sekutu seperti Inggris yang dating ke Indonesia untuk mengangkut bala
tantara Jepang yang kalah Perang Dunia ke-2. Kedua negara yang mendukung
kemerdekaan Indonesia tersebut adalah Palestina dan Mesir.
5
Dan jika dianalisa lebih lanjut tentang proses terbentuknya Negara Republik
Indonesia, masih ada beberapa hal tentang syarat terbentuknya negara sesuai dengan
Hukum nternasional yang belum diniliki oleh Indonesia pada waktu itu. Belum adanya
struktur pemerintahan yang berdaulat pada tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun pada
saat itu Indonesia telah memiliki wilayah, rakyat, ataupun juga pengakuan secara de
facto dari Negara lain, akan tetapi ada salah satu elemen yang belum terpenuhi untuk
menjadi sebuah Negara yang berdaulat sesuai dengan Hukum Internasional yang harus
dengan segera dilengkapi, yaitu pemerintahan yang berdaulat. Oleh karena itu tindakan
cepat pun dilakukan oleh bangsa Indonesia dengan segera membentuk beberapa alat
kelengkapan Negara yang dimulai sejak siding PPKI pertama pada tanggal 18 Agustus
1945, serta mengangkat Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Presiden dan
Wakil Presiden.
Dari uraian tersebut, menurut saya tanggal 17 Agustus 1945 adalah Hari
Kemerdekaan Bangsa Indonesia, bukan peringatan Hari Ulang Tahun Republik
Indonesia, karena Republik Indonesia adalah bentuk Negara, Negara yang merdeka
tersebut terbentuk pada tanggal 18 Agustus 1945 setelah siding pertama PPKI diiringi
dengan dihasilkannya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pertama Republik
Indonesia, beserta pengesahan Undang-Undang Dasar 1945.
6
3. Diantara tiga (3) teori Asal Mula Negara, teori mana yang paling
mencerminkan asal mula pendirian Negara Indonesia?
- TEORI:
Teori ini mengenai hal-hal yang ada persamaan yaitu bahwa dalam keadaan
alam bebas ada kekacauan maka orang memerlukan jaminan atas keselamatan jiwa
miliknya. Maka mereka lalu menyelenggarakan perjanjian masyarakat. Yang merupakan
hal pokok daripada perjanjian masyarakat ini adalah, menemukan suatu bentuk
kesatuan, membela dan melindungi kekuasaan bersama disamping dan milik dari setiap
orang, sehingga semuanya dapat bersatu, akan tetapi masing-masing orang tetap
mematuhi dirinya sendiri, sehingga orang tetap merdeka dan bebas seperti sedia kala.
7
- untuk dapat membela dan melindungi kekuasaan bersama disamping dan milik
setiap orang disamping dan milik dari setiap orang, sehingga semuanya dapat
bersatu, terlihat pada alinea ke 4, “Kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang
Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawatan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.”;
- sehingga semuanya dapat bersatu, akan tetapi masing-masing orang tetap
mematuhi dirinya sendiri, sehingga orang tetap merdeka dan bebas seperti sedia
kala, tercantum pada aline pertama yaitu, “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan
itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-
keadilan”.