Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

Disusun Oleh:
Parmiati
NIM.P1337424519156

PRODI D.IV KEBIDANAN MAGELANG JURUSAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2019
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn.B
DUSUN GATAK DESA RAMBEANAK
KECAMATAN MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 19 Oktober 2019
Jam : 15.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. B
1. Struktur dan sifat keluarga
a. Nama kepala keluarga : Tn B
b. Umur : 49 tahun
c. Jenis kelamin : Laki – laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMP
f. Pekerjaan : Pedagang
g. Pendapatan : ± Rp 3.000.000
i. Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
j. Daftar anggota keluarga :
No Nama Hub.Kel L/P Umur Pend Agama Pekerja Imunisasi
an BCG Poli Hep/ DP DT
o Hib T
1. Ny. L Istri P 44 th SD Islam Ibu
Rumah
Tangga
2. N Anak L 15 th SMP Islam Pelajar
k. Tipe Keluarga
Di keluarga Tn. B merupakan nuclear family yang terdiri dari keluarga inti yaitu :
bapak dan ibu dan anak.
l. Genongram

Keterangan :
1. : anak laki – laki

2. : anak perempuan

4. : garis keturunan

5. : garis perkawinan

6. : tinggal serumah

m. Hubungan antar anggota keluarga


Hubungan antara suami dan istri dari keluarga Tn. B cukup harmonis, terbukti dengan
mereka sangat dekat dan akrab. Hubungan mereka dengan masyarakat juga terlihat
harmonis terbukti dengan mereka sering berinteraksi dalam berbagai kegiatan warga
2. Sifat Keluarga
a. Dalam penagmbilan keputusan yang paling berpengaruh adalah Tn. B
b. Kebiasaan hidup sehari –hari
Kebiasaan keluarga ini makan 3 kali atau lebih dalam sehari, teratur dengan porsi makan
satu piring sedang dengan nasi, tahu tempe, sayur sawi dan kadang buah – buahan seperti
mangga dan pepaya.
Cara pengolahan makanan diawali dengan mencuci terlebih dahulu sayuran yang akan
dimasak. Menu bervariasi dalam keadan hangat dengan garam beryodium.
Tempat makan di meja makan dengan suasana santai / tenang. Menggunakan alat makan
lengkap, disimpan dilemari makan dengan keadaan tertutup. Sebelum dan sesudah makan
mencuci tangan dengan air. Tidak ada makanan pantangan dan juga tidak mengkhususkan
suka pada sesuatu jenis makanan. Minum rata – rata anggota keluarga yaitu 7 – 8 gelas per
hari berupa air putih, teh dan kopi. Contoh menu makanan yaitu nasi, sayur singkong, dan
tempe goreng.
3. Keluarga Tn. B mempunyai kebiasaan tidur yang cukup mulai jam 21.00 sampai jam
04.30 pada malam hari dan tidak tidur siang
4. Sarana hiburan keluarga
Keluarga Tn. B mempunyai sarana hiburan yaitu TV, dan Radio
5. Pemanfaatan waktu senggang
Keluarga Tn.B menggunakan waktu senggang untuk mengobrol dengan tetangga dan
melihat televisi.
6. Eliminasi
Keluarga Tn. B BAB 1 kali di jamban sendiri, BAK 5 – 6 kali pada waktu pagi, siang, sore
dan malam hari dan tidak ada keluhan.
7. Kebiasaan Keluarga yang merugikan adalah merokok
8. Faktor Keluarga Sosial dan Budaya
a. Penghasilan keluarga yang utama yaitu Tn.B sebesar ± Rp 1.000.000,- / bulan.
Penghasilan tambahan tidak ada. Pemanfaatan dana keluarga tiap bulan untuk
kebutuhan sehari – hari. Penggunaan dana tiap bulan cukup. Pengelola keuangan oleh
ibu.
b. Kegiatan sosial kemasyarakatan
Keluarga Tn. B aktif dalam kegiatan sosial, hubungan anggota keluarga dengan
masyarakat harmonis.
9. Faktor rumah dan lingkungan
Keluarga Tn. B tinggal dirumah sendiri dimana dinding terbuat dari tembok dan kayu (
semi permanen ) ukuran rumah 10 x 10, lantai semen, ada langit – langit, atap rumah
terbuat dari seng, jenis ventilasi pintu, jendela, keadaan ventilasi memenuhi syarat karena
luasnya > 10 %. Penerangan menggunakan listrik. Cahaya matahari masuk kerumah
dengan baik. Pembagian rumah adalah 2 kamar tidur, dapur, ruang makan, runag tamu,
ruang televisi, 1 kamar mandi. Kebersiahn ruangan cukup baik.
b. Perabotan rumah
Alat masak menggunakan kompor gas dan tungku, tempat penyimpanan perabotan dapur
diletakkan dirak piring.
c. Sampah
Pembuangan sampah di kandang, terletak dekat dengan rumah, jarak tempat sampah
dengan sumber air < 1 m, sampah dibakar di tungku.
d. Sumber air
Keluarga Tn. B menggunakan sumber air minum dari amat air dengan kualitas air jernih
dan tidak terasa. Tidak ada jamban dari tempat penampungan mata air pada radius lebih
dari > 10 m tidak ada sumber pencemaran lain di sekitar sumber penampungan air.
e. Penampungan air minum
Penampungan air minum ditempatkan digentong dalam keadaan tertutup.
f. Jamban Rumah
Keluarga Tn. B mempunyai jamban sendiri.
g. Pembuangan limbah
Jenis air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga yang dibuang di selokan
belakang rumah
h. Kandang ternak
Keluarga Tn. B mempunyai kandang ternak yang berada dibelakang rumah berjarak <
1m
i. Halaman rumah
Keluarga Tn. B memiliki halaman rumah yang terletak dibagian depan rumah.
j. Kamar mandi
Keluarga Tn. B memiliki 1 kamar mandi

10. Riwayat Kesehatan Material Psikososial – spiritual


a. Memenuhi kebutuhan jiwa
Keluarga Tn. B setiap hari merasa nyaman tidak ada gangguan. Masing – masing anggota
keluarga merasa senang.
b. Pemenuhan status sosial
Didalam keluarga, tidak ada yang dibenci dan membenci, tidak ada perasaan dikucilkan
c. Riwayat Kesehatan material keluarga
Dalam anggota keluarga, tidak ada yang mengalami gangguan jiwa, tidak ada yang
pernah dirawat di RS. Jiwa
d. Gangguan maternal pada keluarga
Gangguan maternal pada keluarga seperti merasa bersalah, gagal, kecewa dan tertekan
tidak ada, walau kadang – kadang bertengkar.
e. Penampilan tingkah laku anggota yang menonjol tidak ada
f. Riwayat spiritual anggota keluarga
Semua anggota keluarga Tn. B taat menjalani perintah agama yang dianutnya.
g. Kesadaran keluarga tentang menopause
Keluarga Tn. B tidak mengetahui tentang menopause
h. Tentang petugas kesehatan tidak ada masalah
i. Dana sehat / JPKM
Keluarga Tn. B tahu tentang dana sehat / JPKM
B. Riwayat kesehatan Keluarga
1. Riwayat Kesehatan angggota keluarga
a. Tn. Bbdul Sakur tidak sedang / tidak pernah mengidap penyakit tertentu
b. Ny. Longidah tidak sedang / tidak pernah mengidap penyakit tertentu
c. Heri tidak sedang / tidak pernah mengidap penyakit tertentu
2. Kebiasaan memeriksakan diri
Pada waktu sakit saja, tempat di polindes ataupun bidan praktek bidan swasta. Alasannya
karena dekat dengan rumah
3. Kesehatan ibu dan anak
a. Riwayat kesehatan yang lalu
No Kehamilan UK Jumlah Keluhan Cara
pemeriksaan mengatasi
1 II Aterm - Mual,Muntah Periksa
ke bidan
b. Riwayat persalinan yang lalu
No Persalinan Tempat Penolong Keluhan Proses Ket
1. III PKM Bidan - Spontan -

c. Ibu hamil
Tidak ada ibu hamil yang ada dirumah Tn. B
d. Ibu nifas
e. Tidak ada ibu nifas yang ada dirumah Tn. B
f. Ibu menyusui
Tidak ada ibu menyusui yang ada dirumah Tn. B
g. Keluarga berencana
Istri Tn. B memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulanan sudah 22 tahun
h. Pemeriksaan balita
Keluarga Tn. B tidak mempunyai balita
i. Persepsi dan tanggapan keluarga terhadap masalah
Tanggapan keluarga terhadap masalah yang dihadapi selalu dirundingkan dengan
anggota keluarga secara baik –baik bersama anggota keluarga lain. Bila ada anggota
keluarga yang tidak sehat dibawa ke tenaga kesehatan terdekat.
B. Analisis Data
a. Penjajakan Kesehatan Tahap I
1. Ancaman Kesehatan
a) Kurangnya Kesadaran tentang bahaya merokok
b) Kurangnya Pengetahuan tentang menopause
c) Kurangnya pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
2. Kurang / tidak sehat
Kurang sehat
3. Situasi Krisis
Tidak ada
b. Penjajakan Kesehatan Tahap II
No. Data Masalah kesehatan
1. Ibu tidak mengetahui Ibu tidak mengetahui tentang menopause,
tentang menopause tanda – tanda pre menopause, dan
perubahan fisik dan psikis wanita
menopause
2. Kurangnya pengetahuan Kekurangtahuan keluarga Tn. B tentang
tentang bahaya merokok bahaya merokok terhadap masalah
kesehatan karena kebiasaan merokok dapat
menggangu kesehatan anggota keluarga.
3. Kurangnya pengetahuan Kekurangtahuan keluarga Tn. B bagaimana
tentang perilaku hidup memelihara kebersihan rumah yang dapat
bersih dan sehat memperngaruhi kesehatan

C. Penentuan Prioritas masalah


Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terhadap beberapa masalah – masalah
kesehatan yaitu :
1. Ibu tidak mengetahui tentang menopause
No Kriteria Perhit Score Pembenaran
1. Ibu tidak mengetahui tentang Kekurangtahuan ibu
menopause tentang menopause.
Sifat masalah ancaman 2/3 x 1 2/3 Dengan diberikan
kesehatan penyuluhan tentang
Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 2 menopause Ny K akan
diubah dengan mudah mengetahui tentang
Potensi masalah untuk dicegah 3/3 x 1 1 menopause sehingga ibu
Menonjolkan masalah harus 2/2 x 1 1 bisa siap menghadapi masa
segera ditangani menopause
Total 4 2/3

2. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok


No Kriteria Perhit Score Pembenaran
1. Kebiasaan kelurga yang Ancaman kesehatan yang
merugikan adalah memungkinkan akan
merokok mengakibatkan kesehatanyang
Sifat masalah ancaman 2/3 x 1 2/3 terganggu yaitu , bisa menyerang
kesehatan paru – paru dan tindakan atau
Kemungkinan masalah 1/3 x 2 1 kebiasaan merokok bisa
untuk diubah hanya dihentikan sedikit demi sedikit
sebagian dan akhirnya dapat berhenti
Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 secara total. Keluarga dapat
diubah tinggi. merasakan masalah yang sedang
dihadapi
Menonjolkan masalah 0/2 x 1 0
dapat dirasakan
Total 2 2/3
3. Kurangnya kebersihan Lingkungan
No Kriteria Perhit Score Pembenaran
1. Kurangnya kebersihan Ancaman kesehatan yang
lingkungan memungkinkan akan
mengakibatkan kesehatanyang
Sifat masalah ancaman 2/3 x 1 2/3 terganggu yaitu , bisa menyerang
Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 paru – paru dan tindakan atau
untuk diubah hanya kebiasaan merokok bisa
sebagian dihentikan sedikit demi sedikit
Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 dan akhirnya dapat berhenti
diubah tinggi. secara total. Keluarga dapat

Menonjolkan masalah 0/2 x 1 0 merasakan masalah yang sedang

dapat dirasakan dihadapi

Total 2 2/3

D. Penentuan Prioritas Masalah


Penentuan prioritas masalah berdasarkan score tertinggi adalah :
1.
Ibu tidak emngetahui tentang menopause 4 2/3
2. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok 2 2/3
3. Kurangnya kebersihan lingkungan 2 2/3
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Berdasarkan hasil pengkajian diketahui bahwa tingkat pengetahuan keluarga mengenai


menopause dan kesehatan lingkungan di keluarga Tn. B, kurang. Setelah dilakukan scoring
diketahui prioritas masalah Keluarga Tn. B adalah kurangnya pengetahuan tentang menopause
khususnya pada Ny. L. Keluarga Tn. B diberi penyuluhan tepada tanggal 20 September 2011
tentang menopause .Setelah diberi penyuluhan tentang menopause keluarga Tn. B dapat
mengerti dan memahami mengenai menopause, sehingga siap menghadapi masa menopause.
Menopause merupakan pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi
wanita yang ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan seiring
bertambahnya usia dan penurunan hormone. Menopause dalam bahasa biologis merupakan akhir
dari siklus kehidupan menstruasi seorang wanita yang terjadi di pertengahan usia empat puluh
tahun keatas. Selama masa transisi ini, ovarium mulai melemah sehingga tingkat gairah seksual
pun semakin menurun secara alami dari hormon esterogen dan progesteron. Hormon estrogen
berfungsi sebagai pengawas siklus ovulasi yakni saat indung telur mulai melepas sel telur ke
dalam tuba falopi dan mengembangkan payudara wanita serta rahim. Hormon estrogen memiliki
pengaruh yang cukup besar dalam tingkat kesehatan wanita baik fisik maupun psikologis
(emosional). Hormon progesteron bertugas mengawasi menstruasi dan mempersiapkan rahim
untuk menerima sel telur yang telah dibuahi (Maya,Fitri.2007).
Sehingga dalam hal ini tidak ditemukan adanya kesenjangan teori dengan prakti di lahan.
Pengetahuan pada dasarnya datang dari pengalaman dan merupakan hasil dari tahu seseorang
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu sehingga pengetahuan berperan penting
dalam membentuk tindakan seseorang. (Notoatmodjo, 2003). Tindakan yang dimaksud
merupakan suatu tindakan dalam memberikan rangsangan kepada keluarga yang berupa
penyuluhan, agar dapat mengerti tentang menopause, sehingga dalam hal ini pengetahuan
merupakan hasil dari tahu dari pengalaman, pengetahuan, dan informasi yang didapat seseorang
untuk meningkatkan pengetahuan tentang menopause.

Anda mungkin juga menyukai