Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan atau Desain Penelitian

Rancangan atau Desain Penelitian merupakan suatu strategi untuk

mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai

pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam,

2008.h.78). Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah

penelitian korelasional.

Dalam penelitian korelasional ini menggunakan pendekatan penelitian

Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang menekankan waktu, pengukuran

atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada

satu saat (Nursalam, 2008:h.83). Artinya, tiap subjek penelitian hanya

diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter

atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, S. 2010.h.38).

B. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 April 2011 sampai selesai

2. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Desa Sekaran Kecamatan Kayen

Kidul Kabupaten Kediri.

C. Kerangka Kerja

23
Kerangka kerja merupakan langkah–langkah dalam aktifitas ilmiah,

mulai dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak

awal dilaksanakannya penelitian (Nursalam, 2008.h.55).

Populasi
Semua bayi yang berusia 4-6 bulan di Posyandu Desa
Sekaran Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri
Teknik sampling
Purposive sampling
Sampel
Semua bayi usia 4-6 bulan di Posyandu Desa Sekaran
Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri

Kriteria sampel : kriteria inklusi, eksklusi

Pengumpulan data

Pertumbuhan bayi usia 4-6 bulan:


- ASI eksklusif
- Susu formula

Pengolahan Data

Analisa data dengan uji t

Hasil dan pembahasan

Kesimpulan
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Perbedaan Pertumbuhan Bayi Usia 4-6
Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif dengan yang Mendapat Susu
Formula.
D. Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, S. 2010.h.119). Populasi dalam penelitian ini adalah semua

24
bayi usia 4-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif dan bayi yang mendapat

susu formula di Posyandu Desa Sekaran Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri

2. Sampel

Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, S.

2005.h.115). Sampel dalam penelitian ini adalah semua bayi usia 4-6 bulan

yang mendapat ASI Eksklusif dan bayi yang mendapat susu formula di

Posyandu Desa Sekaran Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam,

2003.h.96).

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Ibu yang mempunyai bayi usia 4-6 bulan yang bisa membaca dan

menulis serta bersedia menjadi responden.


2. Bayi usia 4-6 bulan yang mendapat ASI eksklusif.
3. Bayi usia 4-6 bulan yang mendapat susu formula dan ASI sebagai

makanannya.
4. Bayi dalam keadaan sehat saat penimbangan.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi krtiteria inklusi dari studi sebab tertentu (Nursalam,

2003.h.97).

Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

25
1. Bayi yang sedang sakit saat penelitian.

2. Ibu dan bayi yang pada waktu penelitian meninggalkan wilayah

Posyandu.

3. Ibu dan bayi yang menolak menjadi responden.

4. Bayi usia 4-6 bulan namun tidak hadir dalam penimbangan pada

bulan lalu.

3. Sampling

Sampling adalah proses dalam menyeleksi sampel dari populasi,

dengan cara pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar–

benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2003.h.97).

Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Adalah suatu tehnik penetapan sampel dengan cara memilih

sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti

(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat

mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,

2003:h.98).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini melalui Posyandu di Desa

Sekaran Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri. Besar sampel dalam penelitian ini

10 bayi untuk sampel pertumbuhan bayi usia 4-6 bulan yang mendapat

ASI Eksklusif dan 10 bayi untuk sampel pertumbuhan bayi usia 4-6 bulan

yang mendapat susu formula.

E. Variabel Penelitian

26
1. Klasifikasi Variabel

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.

Variabel itu sebagai atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertetu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:h.3).

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 :

a. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel

lain (Nursalam, 2008.h.97).

Dalam penelitian ini variabel independennya adalah bayi yang

mendapat ASI Eksklusif dan bayi yang mendapat susu formula.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh

variabel lain (Nursalam, 2008.h.98).

Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah pertumbuhan bayi

usia 4-6 bulan di Posyandu di Desa Sekaran Kec. Kayen Kidul Kab.

Kediri.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, Siti Pariani,

2001.h.44).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

27
No Variabel Definisi Operasional Indikator Instrumen Skala

1. Bayi yang Bayi yang minum air - ASI Eksklusif Kuesioner RATIO
mendapat ASI susu ibu tanpa 4-6 bulan
Eksklusif makanan tambahan - Frekuensi
apapun sampai usia 6 menyusui
bulan. - posisi menyusui
yang benar

2. Bayi yang Bayi yang minum - Susu formula Kuesioner -


mendapat susu susu dari bahan yang
formula olahan yang dikonsumsi
diformulasi untuk bayi bayi
- frekuensi
pemberian
- jumlah/takaran

3. Pertumbuhan Perubahan fisik (Berat Berat badan Observasi berat RATIO


bayi Badan) yang terjadi badan dengan
pada bayi dari bulan timbangan
ke bulan terakhir saat
penelitian

F. Pengumpulan Data

1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data, bararti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur (Sugiyono, 2007 : 348). Jenis instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kuesioner, lembar observasi, dan timbangan.

2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu : April 2011

28
Lokasi Penelitian : Posyandu Desa Sekaran Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri

G. Prosedur Pengambilan Data

1. Studi Pendahuluan

a. Mengurus surat ijin studi pendahuluan dari institusi Akademi

Kebidanan Pamenang Kediri

b. Menyerahkan surat ijin penelitian dari institusi ke lahan yang akan

digunakan untuk studi pendahuluan

c. Pengambilan data.

2. Penelitian

a. Setelah revisi Proposal Penelitian, mengurus surat ijin penelitian ke

Akademi Kebidanan Pamenang Kediri dengan menyerahkan proposal

b. Menyerahkan surat ijin penelitian dari institusi ke Kesbanglinmas atau

Dinkes dengan menyerahkan proposal penelitian

c. Dari Kesbanglinmas atau Dinkes menyerahkan ijin penelitian ke lahan

penelitian

d. Pengambilan data penelitian diperoleh dari penyebaran kuesioner dan

penimbangan BB balita di Posyandu.

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Langkah – Langkah Analisa

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah–langkah yang harus

ditempuh, diantaranya :

29
a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini

sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan

komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan

artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali

melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

c. Data Entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer, kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel

kontingensi.

d. Melakukan Teknis Analisis

Data melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dangan tujuan

yang hendak dianalisis. Apabila penelitiannya deskriptif, maka akan

menggunakan statistik deskriptif. Sedangkan analisis statistik akan

30
menggunakan statistik inferensial. Statistik deskriptif (menggambarkan)

adalah statistik yang membahas cara–cara meringkas, menyajikan, dan

mendiskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah dimengerti dan

mudah mempunyai makna. Statistik inferensial (menarik kesimpulan)

adalah statistika yang digunakan untuk menyimpulkan parameter

(populasi) berdasarkan statistik (sampel) atau lebih dikenal dengan

proses generalisasi dan inferensial

(Hidayat, 2009:h.121).

2. Uji Statistik yang digunakan

Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dua sampel bebas

secara manual untuk menguji hipotesis perbedaan dua macam populasi.

t – test adalah satistik parametris yang dgunakan untuk menguji hipotesis

komperatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio

(Sugiyono, 2007:h.121).

Kemudian untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan bayi usia 4-6 bulan

yang mendapat ASI eksklusif dengan bayi yang mendapat susu formula ini

diuji dengan Uji Tanda (Sign Test).

Keterangan :

a) Nilai yang diuji berupa TANDA : + dan –

b) Untuk menguji 2 sampel berpasangan

c) Skala data ordinal atau interval atau ratio tetapi tidak berdistribusi

normal.

d) Cara analisis :

31
(1) Masing-masing pengamatan sesudah dan sebelum dihitung

selisihnya dan diberi tanda + atau – .

(2) Kemudian dijumlahkan, pasangan pengamatan yang beda = 0

tidak diikutsertakan dalam perhitungan.

(3) H0 diterima bila jumlah tanda yang terkecil (T) > Tα (n).

3. Piranti

Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan cara manual.

I. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.

Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek besedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang

32
harus ada dalam informed consent tersebut antara lain : partisipasi pasien,

tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,

prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat,

kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain – lain.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah–masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset (Hidayat, 2009.h.93).

33

Anda mungkin juga menyukai