Anda di halaman 1dari 15

Kemungkinannya:

Abortus
Kehamilan Ektopik Terganggu
Molahidatidosa
Pengeluaran hasil konsepsi sebelum uk. 20
minggu
Terbagi menjadi:
Abortus Imminens
Abortus Insipiens
Abortus Inkomplit
Abortus Komplit
 Abortus Imminens
Tanda dan Gejala:
1. Perdarahan pervagina
2. Terjadi spotting
3. Dapat terjadi terus menerus
4. Kram abdomen bagian bawah
Manajemen:
1. Trimester I dengan sedikit perdarahan, tanpa disertai kram:
- tirah baring
- istirahatkan panggul
- tidak melakukan aktivitas seksual
- lakukan KIE
- Kunjungan ulang ke RS
2. Jika pemeriksaan negatif→lakukan pemeriksaan ultrasuara
3. Jika pemerikasaan fisik dan ultrasuara negatif→ kaji ulang gjala bahaya
4. Konsultasi ke dokter
Abortus Insipiens
 Keguguran membakat ini tidak dapat dihentikan, karena
dapat terjadi ancaman perdarahan dan pengeluaran hasil
konsepsi
Dapat ditandai dengan:
 Perdarahan lebih banyak
 Perut mules lebih hebat
 Pada pemeriksaan sering dijumpai perdarahan lebih
banyak, kanalis servikalis terbuka dan hasil konsepsi dapat
teraba
Penanganan:
1. Jika uk. < 16 minggu, lakukan evakuasi uterus dengan Aspirasi
Vakum Manual (AVM). Jika evakuasi tidak dapat segaera
dilakukan maka:
- berikan ergometrin 0,2 mg IM atau misoprotol 400 mcg per
oral
- segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari
uterus
2. Jika uk. > 16 minggu:
- tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi→evakuasi sisa- sisa hasil
konsepsi
- jika perlu , lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan
I.V dengan kecepatan 40 tpm
3. Pastikan tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan
 Abortus Inkomplit
 Ditandai dengan dikeluarkannya sebagian hasil konsepsi dari
uterus
Gejala klinis:
1. Perdarahan terus menerus dan secara tiba-tiba
2. Disertai infeksi
3. Dapat terjadi degenerasi ganas (korio karsinoma)
Pada pemeriksaan dijumpai:
- Kanalis servikalis terbuka
- Dapat diraba jaringan dalam rahim
- Kanalis servikalis tertutup dan perdarahan berlangsung terus
- Dengan pemeriksaan sonde perdarahan bertambah
1. Jika perdarahan tidak terlalu banyak dan kehamilan < 16 minggu,
evakuasi dapat dilakukan secara digital atau cunam ovum. Jika
perdarahan berhenti→beri ergometrin 0,2 mg I.V atau misoprostol
400 mcg per oral
2. Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan uk. < 16 minggu,
evakuasi sisa hasil plasenta dengan:
- Aspirasi Vakum Manual (AVM)
- jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, berikan ergometrin 0,2
mg IM atau misoprotol 400 mcg per oral
3. Jika kehamilan >16 minggu:
- berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan I.V dengan
kecepatan 40 tpm sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi keluar
- jika perlu berikan misoprostol 200 mcg pervaginam setiap 4jam
(maksimal 800mcg)
- lakukan evakuasi
4. Pantau kondisi ibu setelah penanganan
Abortus Komplit
Seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan,sehingga
tidak memerlukan tindakan.
Gambaran klinis:
- Uterus mengeci
- Perdarahan sedikit
- Kanalis servikalis tertutup
Penanganan:
Tidak perlu evakuasi
Observasi perdarahan dan kondisi ibu
Jika terjadi anemia sedang→ beri tablet fe 600mg/hr
selama 2 minggu, jika anemia berat → berikan
transfusi darah
Konseling pascakeguguran
 Kehamilan denagn implantasi yang terjadi di luar rongga uterus
Tanda dan gejala sangat bervariasi tergantung pada pecah atu
tidaknya kehamilan tersebut.
Diagnosis banding:
 Abortus imminens
 PRP baik akut maupun kronis
 Kista ovarium dan apendisitis akut
Tanda dan gejala kehamilan ektopik

Kehamilan Ektopik Kehamilan Ektopik


Terganggu
• Gejala kehamilan awal (flek •Kolaps dan kelelahan
atau perdarahan yang •Denyut nadi cepat dan
ireguler, mual, pembesaran lemah (110x/mnt atau lebih)
payudara, perubahan warna •Hipotensi
pada vagina dan serviks, •Hipovolemia
perlunakan serviks, •Abdomen akut atau nyeri
pembesaran uterus, pelvis
frekuensi buang air kecil •Distensi abdomen
yang meningkat) •Nyeri lepas
• nyeri pada abdomen dan •Pucat
pelvis
Penanganan Awal
1. Jika fasilitas memungkinkan, segera lakukan uji silang darah dan
laparotomi
2. Jika fasilitas tidak memungkinkan→ rujuk ke fasilitas lebih
lengkap
3. Pada laparotomi,eksplorasi kedua ovaria dan tuba falopii:
- jika terjadi kerusakan berat pada tuba, lakukan salpingtomi →
tuba yang berdarah dan hasil konsepsi dieksisi bersama-sama
- jika kerusakan pada tuba kecil, lakukan salpingtomi →
konsepsi dikeluarkan, tuba dipertahankan
 Adl jonjot-jonjot korion yang tumbuh berganda berupa
gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan
sehingga menyerupai buah anggur atau mata ikan.
Etiologi:
 Faktor ovum
 Imunoselektif dan trofoblas
 Keadaan sosial ekonomi rendah
 Paritas tinggi
 Kekurangan protein
 Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas
Diagnosis dan gejala
1. Anemnesa/keluhan:
- terdapat gejala-gejala hamil muda yang kadang-kadang lebih
nyatadari kehamilan biasa
- tanda toksemia gravidarum
- spotting
-pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan
- keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan yang
merupakan diagnosa pasti
2. Inspeksi
3. Palpasi
4. Auskultasi
5. Reaksi kehamilan
6. Pemeriksaan dalam
7. Uji sonde
8. Foto roentgen abdomen
9. Arteriogram khusus pelvis
10. USG
Penanganan awal:
1. Jika diagnosis kahamilan mola telah ditegakkan, lakukan
evakuasi uterus
2. Segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses
evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam
500 ml cairan I.V (NaCl atau RL) dengan kecepatan 40-60
tpm
Penanganan selanjutnya:
1. Px dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal atau
tubek tomi bila ingin menghentikan fertilitas
2. Pemantauan setiap 8minggu selama minimal 1 th pasca
evakuasi dengan menggunakan tes kehamilan dengan urin.
Jika tes kehamilan dengan urin tidak negatif setelah 8 minggu
atau menjadi positif kembali setelah 1th pertama → rujuk ke
pusat kesehatan tersier untuk pemantauan dan penanganan
lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai