Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

Radiografi dengan teknik bitewing berasal dari teknik asalnya yaitu pasien
menggigit (bite) sebuah sayap (wing) kecil yang diletakkan pada film intraoral (Gbr 9.1).
Film holders yang modern, sedikit mengeliminir penggunaan wing (sekarang digantikan oleh
tab), tetapi penggunaan dan indikasi klinisnya masih tetap sama. Film pribadi didisain untuk
memperlihatkan mahkota premolar dan molar di salah satu sisi rahang. Bitewing menunjukan
mahkota gigi dan tinggi puncak tulang, digunakan untuk mendiagnosis keadaan karies,
tumpatan mengemper, kalkulus, serta kehilangan tulang kurang dari 4 mm. pasien menggigit
pada sayap alat pemegang film yang diletakkan antara geligi maksila dan mandibular,
kemudian sinar diarahkan antara titik kontak tegak lurus terhadap bidang horizontal film.
Pergeseran kemirigan sebesar 5o terhadap bidang vertical dapat mengakomodasi kurva
Monson. (Kedokteran gigi klinik)

INDIKASI
 Mendeteksi adanya karies
 Memonitor penjalaran karies
 Menilai restorasi
 Melihat keadaan periodontal

Gambar 9.1 Film intraoral yang terbungkus pelindung dengan


wing atau tab yang dilekatkan.

PERSYARATAN TEKNIK
 Tab atau bite-platform harus diletakkan pada pertengahan film dan terletak paralel
terhadap tepi insisal gigi rahang atas dan rahang bawah.
 Film harus diletakkan horizontal panjang gigi untuk vertical bitewing atau vertikal
panjang gigi untuk vertical bitewing.
 Gigi posterior dan film harus berkontak

1
 Gigi posterior dan film harus sejajar - bentuk lengkung gigi mungkin saja
membutuhkan dua posisi film yang terpisah untuk mendapatkan persyaratan yang baik
pada gigi premolar dan molar.
 Pada arah horizontal, tube X-ray diarahkan sehingga sinar menembus gigi dan film
berada pada sudut yang benar, dan langsung melewati seluruh area kontras.
 Pada arah vertikal, tube X-ray diarahkan ke arah bawah (kira-kira 5º - 8º ke arah
horizontal) untuk mengkompensasi kecenderungan naiknya kurva monson (Gbr 9.2).
 Posisi harus sesuai

TEKNIK POSISI
Ada 2 teknik, yaitu :
 Menggunakan tab yang dilekatkan pada film dan tube X-ray diletakkan sejajar mata.
 Menggunakan film pocket holder dengan arah sinar untuk memfasilitasi posisi dan
kesejajaran tube X-ray.

Gambar 9.2 Posisi film yang ideal dengan sudut sinar X-ray rata-rata 5º - 8º ke arah vertikal
untuk mengkompensasi kurva Monson.

PENGGUNAAN TAB YANG DILEKATKAN PADA FILM


Teknik radiografi dapat diringkaskan sebagai berikut :
1. Ukuran film yang sesuai dan tab yang dilekatkan seperti terlihat pada gambar 9.3 (ii) :
a. Film ukuran besar (31 x 41 mm) untuk dewasa
b. Film ukuran kecil (22 x 35 mm) untuk anak-anak di bawah 12 tahun. Apabila gigi
molar kedua permanen telah tumbuh, dapat digunakan film ukuran besar.
c. Film ukuran lebih panjang (53 x 26 mm) digunakan untuk orang dewasa.

2
Gambar 9.3
(i). Film packet yang bersatu dengan tab.
A. Vertikal bitewing untuk dewasa.
B. Horizontal bitewing untuk dewasa.
C. Horizontal bitewing untuk anak-anak.
(ii) A. Posisi ideal bitewing dan film packet pada gigi untuk dewasa.
(ii) B. Posisi ideal bitewing dan film packet pada gigi untuk anak-anak.
(iii). Posisi pasien dan kepala tabung sinar-X untuk bitewing bagian kiri.

2. Posisikan pasien dengan kepala tersangga dan bidang oklusal gigi sejajar horizontal.
3. Perkirakan bentuk dari lengkung gigi dan banyaknya film yang diperlukan.
4. Operator memegang tab di antara ibu jari dan jari telunjuk, lalu masukkan film packet
ke sulcus lingualis pada gigi posterior
5. Tepi anterior film packet harus berada di distal gigi caninus rahang bawah pada bagian
lingual - pada posisi ini, tepi posterior film packet meluas, biasanya hanya sampai sisi
mesial gigi molar ketiga rahang bawah
6. Tab diletakkan pada permukaan oklusal rahang bawah
7. Pasien diinstruksikan untuk menggigit tab
8. Untuk memastikan film packet dan gigi sudah berkontak, operator dapat menarik tab
yang terdapat di antara gigi rahang atas dan rahang bawah dengan kuat
9. Kemudian operator dapat melepaskan tab
10. Lalu arahkan berkas sinar X langsung pada daerah yang berkontak, dengan sudut yang
tepat antara gigi dan film packet, kira-kira 5°-8° angulasi vertikal ke arah bawah
11. Lakukan exposure
12. Ulangi prosedur untuk gigi premolar dengan menggunakan film packet yang baru dan
posisi kepala tabung sinar X yang sesuai.

Catatan : ketika memposisikan kepala tabung sinar X, setelah pasien mnutup mulut,
film tidak dapat terlihat. Untuk mematikan bagian anterior dari film terpapar dan untu
mencegah coning off atau cone cutting , petunjuk sederhana untuk dingat adalah
bagian depan spacer cone (kerucut pengatur jarak) yang terbuka harus berada pada
sudut mulut.

Keuntungan :
 Sederhana
 Relatif murah

3
 Tab dapat dibuang (disposible), sehingga tida diperlukan prosedur pengontrolan
infeksi silang secara extra
 Dapat digunakan pada anak-anak dengan mudah
Kerugian :
 Penilaian operator pada angulasi vertikal dan horizontal kepala tabung sinar-X
seringkali tidak tepat
 Gambaran radiografinya tidak dapat direproduksi dengan akurat, sehingga tidak cocok
untuk memriksa penjalaran karies
 Sering terjadi coning off atau cone cutting pada bagian anterior
 Film packet dapat tergeser dengan mudah oleh lidah

PENGGUNAAN FILM PACKET HOLDERS (PENYANGGA PAKET FILM) YANG


SEDERHANA
Beberapa penyangga paket film yang sederhana telah diproduksi. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar 9.6. alat tersebut dapat mengurangi beberapa kerugian pada
penggunaan metode tabung yang rumit.
Pada radiografi periapikal, pemilihan penyangga tergantung dari masing-masing
orang. Holders atau penyangga ini memiliki harga dan model yang bervariasi, tetapi pada
umumnya terdiri dari tiga komponen dasar :
 Mekanisme penyangga film paket agar sejajar dengan gigi
 Bite-platform (sejenis tanggul gigitan) yang menggantikan the wing (sayap film)
 sebuah alat untuk mengarahkan berkas sinar X

Gambar 9.4 (i). Horizontal bitewing.


A. Hawe-Neos Kwikbite dengan simpel beam-indicating rod
B. Hawe-Neos Kwikbite dengan sirkular beam-aiming device
C. Rinn bitewing holder
(ii) Vertikal bitewing.
A. Rinn holder
B. Hawe-Neos holder

Keuntungan :
 sederhana, simpel.
 paket film tersangga dengan baik dan tidak dapat digeser oleh lidah
 posisi kepala tabung sinar X ditentukkan oleh holder (penyangga), sehingga
berkas sinar X dapat diarahkan dengan sudut yang tepat walaupun operator tidak
mahir dalam menentukan sudut antara paket film dan tabung

4
 dapat menghindari terjadinya coning off atau cone cutting pada bagian anterior
 holder atau penyangga dapat di autoklaf atau dapat dipakai sekali lalu buang
(disposable)

Gambar 9.5 A. Posisi horizontal Hawe-Neos Kwikbite holder (dengan circular


beam-aming device) yang berelasi dengan gigi.
B. Terlihat secara klinis.
C. Posisi Hawe-Neos Kwikbite holder yang berelasi dengan gigi.
D. Terlihat secara klinis.

Kerugian
 Posisi holder dalam mulut tergantung pada operator, sehingga hasilnya tidak 100%
dan masih kurang untuk melihat penjalaran karies.
 Posisi film holder dapat membuat pasien menjadi tidak nyaman.
 Beberapa holder relatif mahal.
 Sebagian besar holder tidak cocok untuk anak-anak.

BAB III
KESIMPULAN

Teknik radiografi bitewing, walaupun sederhana dan masih banyak digunakan, tetapi
tergantung pada operator dan kurang akurat. Dianjurkan untuk memilih teknik yang tidak
tergantung pada pemeriksaan subyektif dan yang lebih akurat dalam menggunakan film
holder dan beam-aming devices.

5
Akan tetapi, teknik radiografi bitewing dapat digunakan karena hasil foto dan struktur
anatomis yang terlihat tidak berbeda jauh yaitu suatu variasi keakuratan. Dapat dilihat pada
gambar 9.6 - 9.8.

Gambar 9.6 Contoh foto bitewing horizontal kanan dan kiri pada pasien dewasa, yang dapat
digunakan untuk pemeriksaan karies dan restorasi dengan bagian-bagian gigi
yang terlihat pada foto.

Gambar 9.7 Contoh foto bitewing horizontal kanan dan kiri pada pasien anak-anak dengan
bagian-bagian gigi yang terlihat pada foto.

Gambar 9.8 Contoh foto bitewing vertikal kanan dan kiri pada pasien dewasa. Masing-
masing sisi menggunakan dua film untuk dapat melihat premolar dan molar.
FAKTOR IDEAL PAPARAN
Alasan klinis dalam menggunakan teknik bitewing harus memperhatikan faktor
paparan yang digunakan, sebagai contoh :
- Pemeriksaan karies dan restorasi harus menggunakan film yang terpapar dengan baik
sehingga terlihat dengan jelas untuk membedakan antara email dan dentin dan untuk
melihat DEJ (Dentin Enamel Junction).

6
- Pemeriksaan jaringan periodontal harus menggunakan film dengan paparan yang dikurangi
untuk mengindari terjadinya burn-out pada puncak tulang alveolar.

Pengaruh perbedaan paparan termasuk pada DEJ dan puncak tulang alveolar dapat
terlihat pada gambar 9.9.

Gambar 9.9 Tiga pasang foto bitewing pada pasien yang


sama, tetapi dengan paparan yang berbeda.
A. Paparan yang dikurangi pada foto
B. Normal paparan pada foto
C. Paparan yang ditambah pada foto
Kontras yang bertambah pada email dan dentin dengan
bertambahnya paparan, tetapi juga bertambah burn-out pada
puncak tulang alveolar dan servikal gigi.

Untuk mendapatkan hasil yang baik dibutuhkan dua set foto bitewing. Pada
prakteknya teknik bitewing dipengaruhi oleh faktor paparan, sehingga dosis radiasi bagi
pasien harus dijaga agar tetap minimal, tetapi hasil foto tidak dapat untuk semua tujuan
diagnosis. Lebih jauh dijelaskan pada bab 19 dan 21.

Anda mungkin juga menyukai