Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nadhira Alifah

NPM : 1806144052

How Useful is Promotion Through Social Media?

Media sosial terdiri dari dua kata, yaitu media dan sosial. Media yang berarti
alat dan sosial yang berati berkenaan dengan masyarakat. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI, 2018), media sosial merupakan laman atau aplikasi yang
memungkinkan pengguna dapat membuat dan berbagi isi atau terlibat dalam jaringan
sosial. Sementara menurut Chris Brogan (Brogan, 2011) media sosial merupakan Commented [ah1]: Tuliskan reference nya sesuai APA
(sumber, tahun)
satu set baru komunikasi dan alat kolaborasi yangmemungkinkan banyak jenis
interaksi yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa media sosial merupakan sarana komunikasi yang digunakan oleh
orang banyak untuk memperoleh informasi terkini.
Media sosial dapat dikatakan sebagai salah satu hal yang tak dapat kita
pisahkan dari kehidupan sehari-hari. Ketika bosan, sedang menunggu, atau bahkan
ketika belajar pun, media sosial menjadi distraksi yang cukup memberikan candu.
Media – media tersebut memungkinkan kita untuk memperoleh informasi mengenai
hal yang sedang terjadi di dunia ini, baik dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi,
sosial, maupun budaya. Tak hanya itu, munculnya media sosial berbasis internet telah
memungkinkan bagi satu orang ataupun sebuah bisnis untuk menciptakan kesan
kepada konsumen mengenai suatu brand. Media sosial juga memungkinkan untuk
berkomunikasi dengan ratusan atau bahkan ribuan orang lain tentang produk dan
perusahaan yang menyediakannya.
Begitu banyak media sosial yang dapat digunakan sebagai alat promosi. Media
– media tersebut bervariasi mulai dari yang bersifat kuno, umum, unik, ataupun yang
terbaru. Media sosial Twitter, Facebook, dan Instagram kerap dijadikan sebagai media
promosi yang efektif dalam memperoleh para konsumen karena sebagian besar
masyarakat dunia memiliki akun pada media tersebut. Para pebisnis membuat akun
pada media – media tersebut dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai
produk mereka agar produk mereka dapat terdengar oleh seluruh kalangan
masyarakat. Dalam survei yang diluncurkan oleh GetCRAFT (platform content
marketing, influencer marketing dan native ads), penggunaan media sosial,
influencer, dan native ads untuk kegiatan pemasaran mengalami peningkatan yang
cukup signifikan. Laporan tersebut juga memaparkan bahwa salah satu media sosial,
yaitu Instagram merupakan platform paling favorit digunakan para influencer untuk
melancarkan kegiatan pemasaran dan terbilang paling ampuh. Sebanyak 97%
influencer memanfaatkan Instagram, disusul dengan Twitter 67%, Youtube 33%, dan
Facebook sebanyak 30%. Besarnya jumlah konsumen yang merasa media sosial
bermanfaat dalam bidang promosi atau pemasaran menunjukkan bahwa konsumen
lebih percaya pada rekomendasi online dibandingkan spanduk atau brosur yang kita
temukan secara offline.
Di Indonesia sendiri, media sosial tak hanya efektif untuk mempromosikan
sebuah produk saja. Tetapi juga untuk mempromosikan sektor pariwisata, kesehatan,
dan juga kuliner.
Media sosial sebagai sarana promosi pariwisata sebenarnya berbasis dari
partisipasi masyarakat itu sendiri. Namun, hanya saja para masyarakat melakukannya
secara tidak sadar. Sebagai contoh, tercatat sampai Maret 2019 sebanyak 121.000
kiriman publik dengan tagar #farmhouselembang di Instagram dan pengikut dari akun
Farmhouse Lembang itu sendiri berjumlah 17.300 akun (@farmhouselembang). Hal
tersebut juga menunjukkan bahwa sebanyak sekitar 121.000 orang juga pernah
berkunjung ke Farm House Lembang dan mengunggah serta membagikan foto Commented [ah2]: Berikan reference dari Instagram

mereka di media sosial instagram. Dari contoh tersebut terlihat bahwa dengan
berkembangnya media sosial yang ditunjang oleh pengguna melalui partisipasi
masyarakat dalam mengunggah dan membagikan foto mereka ke dalam media sosial
membuat tempat wisata tersebut dalam waktu yang cepat dapat menjadi terkenal dan
membuat jumlah pengunjung dari tempat tersebut meningkat.
Dalam bidang kesehatan, kampanye online memberikan dukungan terhadap
perubahan pola hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, salah satu youtuber asal
Indonesia yaitu Yulia Baltschun yang mendukung pola hidup sehat memiliki pengikut
sebanyak 600.000 akun pada Youtube dan Instagram.nya (@yuliabaltschun). Banyak Commented [ah3]: Berikan reference (dari Instagram
dan Youtube)
dari pengikutnya memberikan testimoni bahwa mereka sukses menanamkan pola
hidup yang lebih baik berkat tips yang diberikan melalui media sosial. Dapat
disimpulkan, dengan mempromosikan pola hidup sehat kepada pengguna media sosial
dan menerlibatkan para pengguna untuk aktif mengajukan pertanyaan pada media
sosial dapat meningkatkan keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya untuk
menjadi lebih sehat.
Tidak hanya dalam bidang pariwisata dan kesehatan, jasa kuliner pun ikut
masuk ke dunia media sosial. Salah satu contohnya adalah bisnis kuliner dengan nama
Dapur Asix. Menu masakan dari Dapur Asix ini dapat diakses melalui instagram dan
pemesanan dapat dilakukan melalui aplikasi whatsapp. Promosi melalui media sosial
yang dilakukan Dapur Asix membuat para calon konsumen memiliki kesan bahwa
untuk berwisata kuliner sudah tidak harus datang ke restorannya langsung, cukup
dengan mengklik gadget, makanan yang diinginkan akan sampai ke tangan dalam
kurun waktu yang cepat. Metode ini merupakan metode promosi yang cukup efektif Commented [ah4]: Lanjutkan dengan evaluasi anda
apakah taktik ini efektif atau tidak
karena dengan menyediakan fitur pemesanan online tersebut dapat meningkatkan
pendapatan penjualan Dapur Asix yang awalnya hanya berasal dari penjualan
langsung di gerainya. Bahkan, sang pemilik Dapur Asix mengatakan bahwa pembeli
dari Dapur Asix dapat mencapai 1300 orang per hari nya.
Seperti yang telah kita ketahui, media sosial merupakan alat promosi yang
cukup efektif. Mudahnya media sosial untuk diakses kapan saja, di mana saja, dan
menggunakan gadget apa saja membuat jaringan promosi menjadi lebih luas. Media
sosial seolah-olah menjadi “jantung” bagi pemasaran yang dilakukan oleh pebisnis.
Namun, tentu akan muncul di benak kita mengenai seberapa efektif dan bergunakah
media sosial sebagai sarana untuk promosi. Sebuah studi menunjukkan bahwa rata-
media sosial terus tumbuh dan menyumbang sekitar satu dalam setiap tiga menit yang
dihabiskan secara online. Sementara masyarakat hanya menghabiskan dua jam
menonton televisi ataupun media konvensional lainnya (Entrepreneur, 2016). Jika
dibandingkan dengan media konvensional seperti radio ataupun televisi, media sosial
dapat dikatakan lebih sederhana.. Promosi dapat dilakukan dengan mengakses media
sosial menggunakan gadget yang berada di genggaman kita. Sementara jika
menggunakan media konvensional, koordinasi dengan kantor media tersebut harus
dilakukan dengan proses yang cukup panjang dan dapat memakan waktu yang cukup
lama. Commented [ah5]: Selain ini, coba cari lagi keunggulan
social media dari literatur yang ada
Tak hanya itu, biaya yang diperlukan untuk melakukan promosi secara online
jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk promosi
dengan menggunakan media konvensional. Sebuah bisnis harus mengeluarkan biaya
yang cukup tinggi apabila ingin beriklan di radio, televisi ataupun majalah. Biaya
promosi melalui media konvensional berkisar antara Rp 200.000,- sampai Rp
2.000.000,- (harga-web.id, 2018.) Dengan biaya yang tinggi tersebut, promosi
dengan menggunakan media konvensional hanya bertahan beberapa waktu saja.
Sementara promosi dengan menggunakan media sosial dapat bertahan cukup lama.
Kehadiran media sosial sebagai sarana promosi berkaitan erat dengan
konsumen dan publik. Dengan melakukan promosi melalui media sosial, pebisnis
mengajak para konsumen dan publik untuk terlibat. Koneksi dan hubungan yang kuat
akan terbentuk karena dengan melakukan promosi tersebut, sebuah bisnis seolah
meluangkan waktu untuk memberikan informasi, bantuan, dan hiburan yang
bermanfaat kepada para pengikut media sosial tanpa meminta imbalan apa pun. Hal
tersebut akan membuat konsumen berpikir bahwa bisnis tersebut menghargai mereka.
Bisnis melihat para konsumen bukan hanya sebagai sumber pendapatan, tetapi
sebagai manusia. Konsumen akan mulai menyadari bisnis tersebut sebagai entitas
yang peduli terhadap keberadaan konsumen dan memiliki nilai, kepribadian, serta visi
yang jelas. Pada pasar yang kompetitif, hal tersebut dapat membawa pengaruh positif
yang cukup besar.
Penggunaan media sosial sebagai media promosi juga memungkinkan pebisnis
untuk berinteraksi secara efisien dan efektif dengan para konsumen. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak Zendesk, 45 persen
konsumen berbagi pengalaman layanan pelanggan yang buruk di media sosial,
sedangkan hanya 30 persen berbagi pengalaman yang baik Dengan menggunakan
media ini, konsumen dapat segera memberikan umpan balik kepada sang penjual
sehingga kesalahan dalam produk maupun pelayanan pelanggan bisa diatasi dengan
cepat. Dalam hal ini, komunikasi dua arah terjadi.
Kemampuan sebuah produk atau bisnis untuk menjangkau konsumen secara
global pun sangat dipengaruhi oleh media sosial. Media sosial dapat menjangkau
kalangan secara luas dan mampu mengomunikasikan segala hal dalam hitungan detik.
Mungkin media konvensional dapat menjangkau secara global dengan cara bekerja
sama dengan televisi ataupun radio, tetapi untuk dalam prosesnya memerlukan
kerjasama dengan banyak televisi dan hal tersebut justru menimbulkan biaya yang
cukup besar.
Penggunaan media sosial sebagai media promosi dapat terkontrol oleh
pengelola akun tersebut dengan jelas, Data – data dapat didapatkan dengan waktu
yang relatif cepat. Sehingga, keefektifan dan jangkauan data dapat terukur dengan
jelas.
Meskipun efektivitas dan manfaat dari penggunaan media sosial sebagai
sarana berpromosi produk, jasa, dan brand kepada masyarakat sangatlah terlihat,
namun ada beberapa kekurangan yang dapat merugikan kedua belah pihak, yaitu
konsumen dan produsen. Eksposur terhadap kompetitor merupakan salah satu
kekurangannya. Promosi melalui media sosial memungkinkan seorang pebisnis X
mempelajari strategi kompetitornya. Namun, begitu juga dengan sang kompetitor. Ia
masih dapat mempelajari metode pebisnis X melalui platform media sosial pebisnis
X. Keadaan ini justru sangat merugikan pebisnis X. Pada media sosial, persaingan
antar bisnis menjadi lebih kompleks. Perusahaan dapat lebih memperluas jaringan
pasar karena segmentasi yang tidak terbatas. Hal tersebut berakibat pada peningkatan
jumlah kompetitor, baik itu secara nasional maupun internasional. Untuk itu,
kompetitor perlu dianalisis lebih dalam. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar
pebisnis mampu menentukan metode yang tepat untuk lebih unggul dari kompetitor.
Permasalahan eksposur terhadap kompetitor dapat diatasi dengan menganalisis
popularitas kompetitor di mata audience, mencari reputasi merek, da melakukan
analisis perbandingan kinerja dengan kompetitor.
Kekurangan lain yang dihasilkan dari promosi menggunakan media sosial
ialah promosi tersebut dapat mencoreng nama baik brand. Hal ini berkaitan erat
dengan kelebihan yang dimiliki oleh promosi melalui media sosial, yaitu
kemungkinan bagi produsen dan konsumen untuk berkomunikasi secara efektif dan
efisien. Ketika informasi negatif masuk ke platform media sosial, publik akan
memiliki kesempatan untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka. Ini akan
menodai nama produk suatu bisnis dan mencegah calon pelanggan dari menjalin
hubungan dan melakukan bisnis.
Media sosial efektif dalam membantu sebuah bisnis terhubung dengan dunia
yang penuh dengan pelanggan potensial. Tak hanya bisnis, media sosial juga dapat
membantu mempromosikan objek wisata, kuliner, bahkan mempromosikan
kesehatan. Keefektifan media sosial sebagai sarana promosi bidang- bidang tersebut
diakibatkan oleh kesederhanaan penggunaannya sehingga dapat memperluas relasi
dan menjangkaunya secara global. Namun pada sisi lain, media sosial juga
meningkatkan eksposur terhadap pesaing dan dapat mencoreng nama suatu bisnis.
Oleh karena itu, penggunaan media sosial sebagai alat promosi harus dilakukan secara
bijaksana agar tujuan awal dari penggunaannya dapat tercapai secara efektif.
.
Daftar Pustaka

Brogan, C. (2011). Social Media 101. Social Media 101.


https://doi.org/10.1002/9781118256138
Farmhouse Lembang Official IG [@farmhouselembang]. (n.d.). Posts [Instagram
profile]. Retrieved March 4, 2019, from
https://www.instagram.com/farmhouselembang
Jane, M., Hagger, M., Foster, J., Ho, S., & Pal, S. (2018). Social media for health
promotion and weight management: A critical debate. BMC Public Health, 18(1).
doi:10.1186s12889-018-5837-3
Laporan GetCRAFT: Meningkatnya Penggunaan Media Sosial, "Influencer", dan
"Native Ads" untuk Kegiatan Pemasaran | Dailysocial. (n.d.). Retrieved February 23,
2019, from https://dailysocial.id/post/laporan-getcraft-meningkatnya-penggunaan-
media-sosial-influencer-dan-native-ads-untuk-kegiatan-pemasaran
Mangold, W. (2009). Social media: The new hybrid element of the promotion mix.
Business Horizons. 52. doi: 10.1016/j.bushor.2009.03.002
Media sosial. (2016). KBBI. Retrieved from
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/media%20sosial
Munandar, A. (2018, September 15). Alasan Anang Hermansyah Buka Cabang Dapur
Asix di Makassar. Retrieved March 23, 2019, from
http://online24jam.com/2018/09/15/118454/alasan-anang-hermansyah-buka-cabang-
dapur-asix-di-makassar/
Setiadi, N.J, (2003). Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, Jakarta: Prenada Media Grup.
Update Lengkap Tarif (Biaya) Pasang Iklan di Radio. (n.d.). Retrieved March 23,
2019, from https://harga.web.id/biaya-pemasangan-iklan-di-radio-dan-istilah-istilah-
asingnya.info.
Staff, E. M. (2016, July 29). Infographic: Digital Vs Traditional Media – A Consumer
Shift. Retrieved March 23, 2019, from https://www.entrepreneur.com/article/279873
Yulia Baltschun [@yuliabaltschun]. (n.d.). Posts [Instagram profile]. Retrieved March
4, 2018, from https://www.instagram.com/yuliabaltschun

Anda mungkin juga menyukai