Anda di halaman 1dari 2

Pada hari Sabtu, 16 Februari 2019 adalah hari pertama saya dan teman-teman kelompok saya

melaksanakan kunjungan lapangan pertama untuk FOME II. Kegiatan ini dilaksanakan serentak satu
angkatan di Kelurahan Purus, Padang Barat. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembukaan oleh
kepala lurah Kelurahan Purus di kantor kecamatan Padang Barat. Kami berkumpul di sana
mendengar penyambutan oleh bapak lurah serta Ketua FOME II kemudian lanjutkan dengan
pelepasan balon oleh. Kelompok kami yang di temani oleh pembimbing kelompok yaitu Ibu Dr. drg.
Isnindiah Koerniati diperkenalkan dengan Kader yang akan membimbing kami dalam melakukan
kunjungan pada keluarga binaan. Kader tersebut bernama Ibu Mari.

Setelah penyambutan selesai, kelompok kami beserta ibu pembimbing segera menuju Kelurahan
Purus dengan di temani oleh ibu Mari. Kemudian masing-masing kami di percayai untuk membina
satu keluarga di sana. Keluarga binaan saya bertempat tinggal di jalan purus dua nomor 70, RT 004
dan RW 003. Keluarga ini dikepalai oleh Bapak Iryanto dengan jumlah keluarga inti sebanyak lima
orang yang terdiri dari Suami-istri dan tiga orang anak. Keluarga Bapak Iryanto tinggal satu rumah
bersama keluarga lain yang kepala keluarganya merupakan saudara Bapak Iryanto. Sehingga total
anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah adalah sembilan orang.

Ketika saya berkunjung ke sana yang berada di rumah tersebut hanya istri bapak Iryanto yaitu ibu
Erlina yang sedang menjahit, sedangkan bapak Iryanto yang berprofesi sebagai nelayan, sedang
pergi melaut. Anak sulung bapak Iryanto sedang pergi bekerja dan dua anak bapak Iryanto yang lain
sedang bersekolah. Anak laki-laki yang paling sulung bernama Yanriko Putra, 22 Tahun bekerja di
Percetakan. Anak laki-laki kedua bernama Tedi, 19 tahun sedang bersekolah di SMK TKJ. Anak ketiga
bernama Desri Wahyuni, 8 tahun yang sekarang duduk di kelas 2 SD.

Kesan saya ketika bertemu dengan Ibu Erlina adalah beliau sangan ramah dan komunikatif. Beliau
menyambut saya dengan tangan terbuka dan bersedia untuk menjadi keluarga binaan saya. Saya
sangat senang sekali dengan respon yang diberikan oleh beliau. Dari berbincang bersama beliau,
saya cukup mengetahui bagaimana kondisi keluarga ini. Menurut saya, keluarga ini cukup
memperhatikan pendidikan anak-anak mereka melihat bagaimana mereka menyekolahkan semua
anak mereka.

Saya juga bertanya mengenai masalah kesehatan dalam keluarga mereka. Ternyata cukup banyak
yang mengalami masalah dalam kesehatannya. Bapak Iryanto selaku kepala keluarga memiliki
masalah kesehatan pada matanya dan mengalami Alergi Obat akibat pengobatan pada matanya. Ibu
Erlina mengalami Hipertensi sejak mengandung anak ketiganya yaitu Desri Wahyuni dan masih
dideritanya sampai sekarang. Anak Sulung mereka, Yanriko tidak memiliki masalah kesehatan yang
serius. Anak kedua mereka, Tedi mengeluhkan sering sakit kepala secara mendadak. Anak ketiga
mereka, Desri Wahyuni memiliki masalah kesehatan pada matanya yang sering mengeluarkan air
mata. Beruntungnya tempat tinggal mereka cukup dekat dengan puskesmas, sehingga apabila ada
kondisi gawat darurat bisa segera ditangani oleh pelayan kesehatan.

Masing-masing anggota keluarga ini sudah terdaftar BPJS dari kelurahan yang tidak dipungut biaya.
Bu Erlina menuturkan bahwa dengan adanya BPJS ini sangat membantu keluarga mereka dalam
mengatasi kondisi masalah kesehatannya. Melihat cukup banyak masalah kesehatan yang dialami
keluarga ini sehingga dengan adanya BPJS dapat membatu mereka dalam mengurus biaya
pengobatan yang tidak murah. Kemudian saya juga mendapatkan informasi mengenai kebersihan
lingkungan. Pengetahuan keluarga ini mengenai kebersihan ternyata tidak terlalu buruk. Mereka
menerapkan cuci tangan sebelum makan. Tetapi teras rumah mereka cukup berantakan oleh tanah
dan pasir serta banyak di kerumuni oleh ayam. Ibu Erlina menuturkan bahwa ayam-ayam tersebut
merupakan ayam tetangga sekitar mereka.

Setelah cukup lama berbincang dengan ibu Erlina, tidak terasa waktu sudah memasuki tengah hari,
dikarenakan saya tidak ingin terlalu lama mengganggu ibu Erlina saya memohon undur diri dan
meminta izin kepada ibu Erlina untuk kembali berkunjung minggu depan untuk mewawancarai
kembali keluarga mereka. Ibu Erlina menyambut baik niat saya dan mengizinkan saya untuk datang
kembali. Kemudian saya berpamitan kepada beliau.

Setelah kunjungan pertama ini saya memahami bahwa apa yang selalu di gunjingkan buruk oleh
seseorang tidaklah selalu benar. Orang-orang banyak mengatakan daerah Purus adalah daerah yang
tingkat kejahatannya tinggi dan masyarakat di sana sangat tertutup terhadap orang luar. Tetapi yang
saya dapatkan adalah masyarakat di sana ramah-ramah dan murah senyum serta mereka mau
menyambut baik niat kami. Saya harap dengan kunjungan pertama ini saya dapat mengembangkan
kemampuan diri saya dalam berkomunikasi dengan masyarakat terutama yang nanti akan menjadi
pasien saya. Selain itu saya berharap dengan pengetahuan yang saya punya, saya dapat membantu
mengurangi dan mencegah masalah kesehatan pada keluarga ibu Erlina.

Anda mungkin juga menyukai