Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat
dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai
peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam usaha yang akan
memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu
setiap wirausaha dituntut untuk selalu mengerti dan memahaini apa yang terjadi dipasar
dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di
lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya
untuk meininimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang
diiniliki. Dengan deinikian para wirausaha dituntut untuk meinilih dan menetapkan
strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan. Dengan adanya tekanan
persaingan begitu ketat, baik secara langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi
kinerja organisasi bisnis baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus
produk. Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam
mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan
usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang akan
dilakukan untuk pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang menentukan berhasil
tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun
pemasaran. Modal bisa di dapat dari berbagai cara misalnya dengan modal yang kita
punya sendiri ataupun dengan pinjaman. Oleh karena itu dibutuhkan juga suatu
kemitraan atau hubungan sosial yang baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam
berwirausaha kita tidak dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan uang, sumber
daya, maupun kreatifitas.

1
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dari makalah ini untuk mengetahui pengelolaan usaha dan
strategi kewirausahaan, beberapa aspek yang akan dibahas diantaranya adalah
1. Perencanaan usaha
2. Pengelolaan keuangan
3. Teknik dan strategi pemasaran
4. Teknik pengembangan usaha
5. Strategi kewirausahaan

2
BAB II
PEMBAHSAN

A. PERENCANAAN USAHA
Langkah pertama setelah memiliki ide untuk memulai usaha didapat, maka yang
harus dilakukan selanjutnya adalah membuat perencanaan. Hal ini berguna sebagai
persiapan awal yang mana memiliki dua fungsi yaitu: sebagai pedoaman untuk
mencapai keberhasilan manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan
kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
Pengertian dari perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis berisikan
misi, usulan, operasional, rincian financial, strategi, peluang usaha yang mungkin
diraih dan kemampuan serta keterampilan pengelolaanya.
Menurut Zimmerer (1993: 331) ada beberapa unsur yang harus ada dalam
perencanaan usaha, yaitu:
1) ringkasan pelaksanaan
2) profil usaha
3) strategi usaha
4) produk dan jasa
5) strategi pemasaran
6) analisis pesaing
7) ringkasan karyawan dan pemilik
8) rencana operasional
9) data financial
10) proposal/ usulan pinjaman
11) jadwal operasional
Setelah membuat ringkasan eksekutif, langkah berikutnya adalah menentukan misi
usaha yang mengambarkan maksud-maksud usaha dan filosofi manajemen perusahaan.
Selain itu diperlukan membuat format rinkasan eksekutif seorang calon pengusaha juga
harus membuat usulan atau proposal usaha. Usulan usaha dimaksudkan untuk
mengajukan dana kepada penyandang dana, seperti investor, banker, dan lembaga
keuangan lainnya yang siap membantu perusahaan.

3
Bebebrapa aspek yang biasanya dimuat dalam proposal usaha meliputi:
1) manajemen usaha
2) pemasaran
3) produksi/ operasional
4) keuangan perusahaan

B. PENGELOLAAN KEUANGAN
Terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu :
1) Aspek Sumber Dana
sumber-sumber keuangan perusahaan ditimjau dari asalnya, sumber dana
perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. dana yang berasal dari perusahaan yang disebut pembelanjaan internal.
Penggunaan dana ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan, sebab tinggal mengambil
dana yang sudah tersedia di perusahaan. Oleh karena sumber dana
interen biasanya sangat terbatas, maka dalam pengunaannya harus
diperhatikan tentang biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu peluang
yang hilang akibat pengunaan lain atau penerimaan yang seharusnya
diterima tetapi hilang akibat pengunaan sumber-sumber tersebut dalam
operasi perusahaan. Misalnya: bunga dana milik sendiri atau sewa
gedung milik sendiri ynag seharusnya diterima, hilang akibat dana atau
gedung tersebut digunakan dalam perusahaan. Bunga atua sewa yang
seharusnya diterima oleh pemiliknya tersebut seharusnya dihitung
sebagai biaya perusahaan.
b. Dana yang berasal dari luar perusahaan, disebut pembelanjaan eksternal.
Sumber dana ekstern mencakup:
 Dana dari pemilik atau penyertaan. Dalam perusahaan harus adanya
pemisah yang tegas antara dana milik pribadi atau pembelanjaan
sendiri (misalnya saham) dengan milik perusahaan.
 Dana yang berasal dari utang/ pinjaman baik jangka pendek maupun
jangka panjang, atau disebut pembelanjaan asing. Sumber dana

4
ekstern diantaranya kredit jangka pendek(kredit rekening Koran,
kredit penjual,/ pembeli, askep) dan kredit jangka panjang (hipotik,
obligasi, kredit bank, dan kredit dari Negara lain).
 Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah.
 Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya.
 Dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin
menginvestasikan dananya pada perusahaan kecil yang memiliki
potensi.
2) Aspek Rencana dan Penggunaan Dana.
Ada bebebrapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan
biaya, biaya:
 biaya awal
 proyeksi/ rancangan keuangan, yang mencakup: Neraca harian
(Balance Sheet), Laporan Laba Rugi (Income Statements), Laporan
Arus Kas (Cash Flow Statements).
 Analisis pulang pokok (Break-Even Analysis), biaya awal (start-up
cost) adalah biaya yang diperlukan ketika perusahan akan berdiri.
Biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya meliputi:
 Biaya awal yang tidak terduga (unik),
 Biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor),
 Biaya (sewa) bagunan,
 Biaya asuransi,
 Biaya tambahan atau biaya secara umum.
Sebagai ilustrasi bagi perusahaan baru, perkiraan keseluruhan biaya
awal perusahaan atau estimasi biaya perusahaan yang diperlukan.

C. TEKNIK DAN STRATEGI PEMASARAN


Pemasaran ialah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen,
menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga , mempromosikan, dan
menditribusikan barang dan jasa.

5
Prinsip dasar pemasaran, yaitu menciptakan nilai bagi langganan (customer value),
keunggulan bersaing (competitive adventages), dan fokus pemasaran.
 Perencanaan Pemasaran
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak lepas dari perencanaan, arahan, atau
acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan.
Langkah-langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru, yaitu sebagai
berikut.
a) Langkah 1: Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus
dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan
pada kebutuhan konsumen.
b) Langkah 2 :Memilih pasar sasaran khusus (special target market)
Ada tiga jenis pasar sasaran khusu, yaitu:
a. Pasar individual (individual market)
b. Pasar khusus (niche market)
c. Segmentasi pasar (market segmentation)
c) Langkah 3 : Menetapkan strategi pemasaran dalam persaingan
Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
1. Berorintasi pada pelanggan (customer orientation)
2. Kualitas (quality)
3. Kenyamanan (convenience)
4. Inovasi (innovation)
5. Kecepatan (speed)
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan
d) Langkah 4 : Pemilihan strategi pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausahawan dengan hasil
pengujian dan penelitian pasar sebelumnnya dalam mengembangkan
keberhasilan strategi pemasaran.
 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi 5P yaitu: probe/search, produk,, place,
price, dan promotion.

6
 Penelitian dan Pengembangan Pasar
Seperti telah dikemukakan bahwa langkap pertama dalam kegiatan pemasaran
adalah meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Peggy Lambing dan
Charles L. Keuhl (2000: 153), keunggulan bersaing perusahan baru terletak pada
perbedaan (diferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal-hal berikut.
1. Kualitas yang lebih baik
2. Harga yang lebih murah dan bisa ditawar
3. Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat.
4. Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik
5. Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.
6. Kecepatan, baik dalam pelayan maupun dalam penyaluran barang.
Menurut Zimmerer (1996: 117), bagi usaha baru sangatlah cocok untuk menerapkan
strategi market driven (dorongan pasar). Strategi ini dibangun berdasarkan pada enam
fondasi berikut untuk memenuhi target pasar sasaran :
1. Orientasi konsumen
2. Kualitas
3. Kenyamanan dan kesenangan
4. Inovasi
5. Kecepatan
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan

1. Berorientasi pada konsumen


Dalam pemasaran, orientasi itu tentunya kepada kepuasan pelanggan dengan
prinsip-prinsip pokok sebagai berikut :
a) Bila ada pelanggan kurang puas, penuhilah secepat mungkin kekurangan
tersebut,
b) Doronglah pelanggan untuk mengajukkan keluhan bila kurang
memuaskan.
c) Mintalah umpan balik (feed back) dari karayawan tentang upaya
perbaikan pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan.
d) Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.

7
e) Izinkan manajer untuk menunggu pelanggan temporer
f) Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan
dengan pelanggan.
g) Kembangkan pelayanan bagi karyawan sehingga komunikasi betul-betul
mengarah pada pelanggan.
h) Berikan insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan
pelayanan yang istimewa kepada pelanggan.
2. Kualitas
Agar berhasil dalam persaingan global, sangatlah penting bagi perusahaan untuk
memperhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayannya. Menurut Zimmerer
(1996) ada lima macam komponen kualitas yang secara berurutan perlu
diperhatikan, yaitu mencakup hal-hal berikut.
a) Ketepatan (realibility)
b) Daya tahan (durability)
c) Mudah digunakan (ease of use)
d) Nama merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted brand
name)
e) Harga yang relative rendah (low price)
Sementara itu, dalam bidang jasa/pelayanan, konsumen ingin melihat jasa
perusahaan yang mencerminkan beberapa karakteristik sebagai berikut.
a) Jelas/nyata (tangibles)
b) Ketepatan (realibility)
c) Ketanggapan (responsiveness)
d) Terjamin dan penuh empati ( assurance and empathy)
3. Kenyamanan
Untuk memberikan pelayanan yang memyenangkan harus diperhatikan hal-hal
berikut.
a) Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan
b) Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan
c) Tentukan jam kerja yang menyenagkan bagi pelanggan
d) Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak

8
e) Berikan kemudahan dengan menggunakan cara kredit
f) Latihlah karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat, tepat,
hemat, dan sopan
4. Inovasi
Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang
sangat cepat dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi secara terus
menerus atau berkesinambungan.
Beberapa bentuk inovasi yang lazim dan terkenal ialah dalam bentuk:
a) Produk baru
b) Perbedaan teknik/cara, dan
c) Pendekatan baru dalam memperkenalkannya
5. Kecepatan
Kecepatan merupakan kekuatan dalam persaingan. Dengan kecepatan berarti
mengurangi biaya, meninggalkan kualitas, dan memenuhi permintaan pasar.
Secara filosofis, kecepatan disebut time compression management (TCM), yang
memiliki dua aspek, yaitu:
a. Mempercepat produk baru kepasar; dan
b. Memperpendek waktu dalam merespon permintaan pelanggan, baik dalam
memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau menyampaikannya.
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan
Wirausahawan mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk
mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru adalah dengan
menyajikan pelayan yang lebih baik yang tidak tertandingi oleh pesaing lain.
Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat dilakuakan
sebagai berikut.
a. Dengarkan dan perhatikan pelanggan
b. Tetapkan pelayan yang terbaik
c. Tetapkan ukuran dan kinerja standard
d. Berikan perlindungan hak-hak karyawan
e. Latihlah karyawan cara untuk memberikan pelayanan yang istimewa
f. Gunakan teknologi yang memberikan pelayanan terbaik

9
g. Berikan hadiah bagi pelayan terbaik

PRODUK (PRODUCT)
Perlu diingat bahwa produk selalu mengalami daur hidup (product life cycle), yang
terdiri atas tahap pengembangan, tahap pengenalan, tahap pertumbuhan penjualan, tahap
kematangan, tahap kejenuhan, dan penurunan.
Prinsip-prinsip pengembangan pruduk meliputi kesederhanaan, integritas, fokus
pada orang, berdaya juang, kreativitas, dan risiko.
1. TAHAP PENGEMBANGAN
Pengembangan produk baru merupakan bagian terpenting dalam pemasaran.
Ada beberapa alasan mengapa produk baru gagal, yaitu mencakup hal-
hal berikut.
a. Produk baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada di pasar.
b. Wirausahawan tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang pasar.
c. Perusahaan sangat miskin perencanaan dan kurang gencar dalam
memperkenalkan produk-produk barunya.
d. Wirausahawan gagal menyesuaikan strategi produknya ketika ada
perubahan.
e. Perusahaan kekurangan dana yang memadai dan kurang komitmen terhadap
produk baru.
Ada aturan-aturan pengembangan produk yang perlu diperhatikan meliputi hal-hal
berikut.
a. Sederhana (simplicity). Produk-produk harus mudah digunakan (user-
friendly)
b. Integritas (integrity)
c. Fokuskan pada orangnya (human focus)
d. Berdaya juang/sinergi (synergy)
e. Kreativitas(creativity)
f. Risiko (risk)

10
2. TAHAP PENGENALAN
Pada tahap ini produk baru diperkenalkan kepada konsumen potensial.
Karena masih kurang diterima di pasa, produk baru harus mencoba menerobos
pasar yang sudah ada dan bersaing dengan produk yang sudah ada.
3. TAHAP PERUMBUHAN PENJUALAN
Setelah barang itu dikenal oleh consume, produk tersebut mulai masuk
dan diterima oleh konsumen atau disebut juga tahap pertumbuhan penjualan.
4. TAHAP KEMATANGAN
Pada tahap kematangan, volume penjualan terus meningkat dan margin
laba mencapai puncakny, tatapi kemudian menurun karena masuknya pesaing
baru ke pasar. Masuknya produk persaing sudah barang tentu menyebabkan
menurunnya hasil penjualan.
5. TAHAP KEJENUHAN
Pada tahap ini penjualan mencapai puncaknya dan konsumen mulai
jenuh terhadap produk tersebut. Oleh sebab itu, pada tahap inilah inovasi produk
harus dimulai.
6. TAHAP PENURUNAN
Tahap ini merupakan lingkarang akhir daur hidup produk. Hasil
penjualan produk secara terus-menerus mulai menurun, produk-produk lama
mulai diobral dan cuci gudang, otomatis margin laba juga turun secara drastis.
TEMPAT (PLACE)
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang ppaling strategis,
menyenangkan, dan efisien. Untuk mencapai sasaran tempat yang baikdapat dilakukan
dengan jalan sebagi berikut.
1. Memperbanyak saluran distribusi, misalkan langsung ke konsumen atau tidak
lansung, yaitu melalui para agen.
2. Memperluas segmentasi atau cakupannya, missal segmen local, regional,
nasioanal, dan internasional.
3. Menata penampilan tempat usaha, missal tata etalase, dan posisi produk.
4. Menggunakan cara penyimpanan barang seefisien mungkin.

11
5. Mengubah-ubah persediaan dari gudang satu ke gudang/tempat yang lain. Hal
ini penting untuk mengendalikan persediaan dan penawaran.
Menurut Lambing (2000: 64)) ada beberapa opsi distribusi yang tersedia yang tersedia
bagi wirausahawan yang ingin mengembangkan produk baru, yaitu mencakup hal-hal
berikut.
a. Pemasaran langsung (direct marketing), yaitu system pemasaran yang secara
langsung perusahaab melakukan komunikasi dan melakukan transaksi kepada
konsumennya. Ada dua metode, pertama langsung kontak melalui pembeli dan
penjualan (supply and demand). Kedua, melalui katalog atau referensi yang ada
pada internet atau dari komunikasi lainnya.
b. Pedagang besar (wholesalers), yaitu produsen langsung menjual ke pengecer
(retailer), kemudian ke konsumen.
c. Para agen (agents atau manufactures representatives), yaitu perantaraan yang
mengotak dan melayani pedagan besar dan mereka diberi suatu komisi
penjualan.
HARGA (PRICE)
Harga yang tepaat adalah harga yang terjangkau dan paling efisien bagi konsumen.
Wirausahawan bisa menciptakan harga yang paling efisien dengan inovasi dan
kreativitasnya.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan antara lain ialah sebagai berikut.
1. Biaya barang dan jasa
2. Permintaan dan penawaran pasar
3. Antisipasi volume penjualan produk dan jasa
4. Harga pesaing
5. Kondisi ekonomi
6. Lokasi usaha
7. Fluktuasi musiman
8. Faktor psikologis pelanggan
9. Bunga kredit dan bentuk kredit
10. Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan)

12
Selain harus mempertimbangkan faktor-faktor yang disebutkan tersebut, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan harga yang menarik bagi
konsumen, yaitu mencakup hal-hal berikut.
1. Menetukan harga dasar dan harga jual barang yang berbeda-beda. Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam menentukan harga, yaitu sebagai berikut.
a. Biaya penjualan dan biaya barang
b. Harga yang dimiliki pesaing
c. Elastisitas permintaan barang
Bila ada pesaing lain yang menjual barang dengan ukuran, sifat dan jenis barang
yang sama dengan barang dan jasa yang kita jual, gunakan strategi berikut.
a. Harga barang tertentu harus lebih rendah daripada harga barang pesaing,
sedangkan harga barang-barang lain sama atau lebih tinggi. Harga barang
tertentu sama dengan harga pesaing, tetapi dengan kualitas barang dan
pelayanan yang berbeda dan lebih menarik dan lebih baik.
b. Kualitas barang yang lebih baik dengan harga yang lebih baik.
2. Memberika potongan yang bervariasi, misalnya sebagai berikut.
a. Potongan penjualan tunai
b. Potongan penjualan dengan pembelian tunai
c. Sistem diskon/hadiah
3. Memberikan keringan waktu pembayaran, dengan tiga cara, yaitu sebagai
berikut.
a. Pembayaran di muka
b. Pembayaran di belakang
c. Pembayaran di kredit/dicicil
PROMOSI (PROMOTION)
Promosi adalah cara mengomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan
supaya konsumen mengenal dan membeli. Tujuan promosi adalah memperkenalkan
barang dan jasa agar di ketahui,dibutuhkan dan diminta oleh konsumen. Hal ini dapat
dilakukan dalam bentuk usaha sebagai berikut :
a. Informasikan barang/jasa yang dihasilkan pada konsumen
b. Bujuk konsumen agar mau membeli barang/jasa yang dihasilkan

13
c. Pengaruhi konsumen agar tertarik terhadap barang/jasa yang kita hasilkan
Ada beberapa jenis promosi yaitu :
a. Iklan,misalnya melalui media cetak atau elektronik
b. Promosi penjualan misal pameran dagang
c. Wiraniaga, mempromosikan langsung barang itu ke konsumen sasaran
membawa produk contoh
d. Pemasaran langsung, langsung menghubungi konsumen
e. Humas yaitu mempublikasikan barang melalui pamphlet,baliho,dll.
Semua strategi tersebut bergantung pada elastisitas permintaan, biaya barang dan harga
yang dimiliki pesaing. Setelah barng dan jasa di produksi dikenal dan dibutuhkan
konsumen, tugas wirausahawan yaitu :
a. Mempertahankan pangsa pasar dan volume penjualan
b. Mengembangkan pangsa pasar dan volume penjualan
Untuk mempertahankan dan mengembangkan pangsa pasar,wirausahawan perlu
melakukan langkah langkah berikut :
a. Menghargai dan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen
b. Menganalisis kelebihan dan kekurangan pemasaran yang kita miliki ataupun
kelebihan dan kelemahan pesaing
c. Mencari strategi lain untuk menyerang pemimpin pasar
Kiat kiat pemasaran bagi bisnis baru
Bila kita belum mengetahui barang dan jasa yang akan kita jual, kita terlebih dahulu
harus melakukan survey yang mencakup :
1. Cari peluang pasar
Untuk melihat peluang pasar, langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :
a. Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan konsumen?
b. Berapa banyak yang mereka butuhkan?
c. Kualitas yang mana yang paling tepat?
d. Berapa banyaknya?
Untuk melihat ada atau tidaknya peluang pasar yang dituju, ada beberapa langkah yang
harus diperhatikan yaitu :
a. Amati kebutuhan yang paling banyak diperlukan oleh masyarakat sekitar

14
b. Kapan saja mereka membutuhkan barang, misalnya setiap saat atau sering
dibutuhkan, kadang kadang dibutuhkan atau jarang dibutuhkan
c. Lihat karakteristik konsumen,baik dari segi jenis kelamin usia,pekerjaan maupun
pendidikan
d. Bagaimana daya beli konsumen
e. Lihat ada pesaing atau tidak
2. Tempat yang tepat
Carilah tempat memasarkan barang yang cocok. Missal ditempat yang ramai dan
banyak dikunjungi serta dilewati orang, contoh tempat pariwisata, pasar umum,dll.
3. Banyak barang yang dibutuhkan
Berapa banyak barang atau jasa yang butuhkan oleh konsumen rata-rata perhari
4. Tentukan target apa yang hendak kita capai
5. Fungsi-fungsi pemasaran usaha baru
Ada beberapa kegiatan dalam lingkup pemasaran yakni :
a. Pembelian yaitu membeli barang yang akan kita jual kembali. Dalam kegiatan
ini kita harus mencari pemasok missal agen. Bila dari produsen langsung
tanyakan alamat perusahaan.
b. Penyimpanan, simpan barang barang tersebut sebaik mingkin
c. Sortir dan pengemasan yaitu dilakukan dalam bentuk dan warna yang
menarik,aman dariperubahan bentuk,warna,sifat dan kualitas.
d. Penjualan, berarti menyajikan barang agar konsumen menjadi tertarik dan
melakukan pembelian.penjualan dapat dilakukan dengan cara
 Langsung mendatangi konsumen
 Menunggu kedatangan konsumen
 Melayani pesanan
 Kontrak produksi

15
D. TEKNIK PENGEMBANGAN USAHA
Perluasan skala ekonomi
Cara ini dapat dilakukan dengan menambah skala produksi,tenaga
kerja,teknologi,sistem distribusi dan tempat usaha. Ini dilakukan bila perluasan
usaha atau peningkatan output akan menurunkan biaya jangka panjang yang berarti
mencapai skla ekonomi. Sebaliknya bila peningkatan output mengakibatkan
peningkatan biaya jangka panjang, maka tidak baik untuk dilakukan. Dengan kata
lain, bila produk barang dan jasa yang dihasilkan sudah mencapai titik paling
efisien, memperluas skala ekonomi tidak bisa dilakukan, sebab akan mendorong
kenaikan biaya.
Berdasarkan hal tersebut maka skala usaha ekonomi terjadi apabila perluasan usaha
atau peningkatan output menurunkan biaya jangka panjang. Skala usaha tidak
ekonomis terjadi apabila perluasan usaha meningkatkan biaya jangka panjang.
Perluasan cakupan usaha
Perluasan cakupan usaha adalah diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh
iaya produksi total bersama.Cara ini bisa dilakukan dengan menambah jenis usaha
baru,produk,dan jasa baru yang berbeda dari yang sekarang diproduksi serta dengan
teknologi yang berbeda. Dengan demikian lingkup usaha ekonomis dapat
difenisikan sebagai suatu divesifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya
produksi total bersama dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara
bersama-sama adalah lebih kecil daripada jumlah biaya produksi masing masing
produk itu apabila diproduksi secara terpisah perluasan cakupan usaha bisa
dilakukan apabila wirausahawan memiliki permodalan yang cukup.
Contoh :
Wirausahawan yang memproduksi barang X dengan biaya sebesar C(X) ingin
memperluas usaha dengan membeli perusahaan yang menghasilkan barang Y
dengan besar biaya C(Y). dengan demikian tingkat produksi sama diperlukan biaya
produksi total bersama sebesar C(X,Y). dalam kasus ini lingkup usaha ekonomis
terjadi apabila biaya bersama lebih rendah dari pada jumlah biaya apabila produk
dihasilkan masing-masing atau C(X,Y)<C(X)+C(Y),dengan derajat lingkup usaha
ekonomis DE

16
C(X)+C(Y)-C(XY)
Derajat Ekonomis De = C(X,Y)
Semakin rendah biaya produksi total bersama maka semakin tinggi derajar
ekonomisnya sehingga lingkup usaha dikatakan ekonomis. Untuk memperluas skala
ekonomi atau lingkup usaha, bila pengetahuan usaha dan permodalan cukup,
wirausahawan bisa melakukan kerjasama dengan perusahaan lain.

E. STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan dapat
bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik,
dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada beberapa keputusan
strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:
1) Perubahan produk barang dan jasa. Hal mi menyangkut pertanyaan: Produk dan
jasa baru apa yang diinginkan oleh pelanggan? Apakah perubahan kebutuhan
mereka dapat ditentukan?
2) Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk
dan jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha. Ini menyangkut pertanyaan:
Bagaimana pasar dapat dicapai? Bagaimana posisi strategis perusahaan harus
diperbaiki? Peluang mana yang akan diambil?
3) Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan
pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka
penambahan sumber daya manusia. Hal mi menyangkut pertanyaan: Berapa
modal yang diperlukan untuk investasi tersebut? Dan mana sumbemya?
4) Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki keterampilan yang unik untuk
mengimplementasikan strategi. Pertanyaannya adalah: Bagaimana sumber daya
manusia itu akan dikembangkan supaya perusahaan sukses di pasar?
5) Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan
stategi bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku, sumber daya, dan
komitmen yang dimiliki pesaing di masa lalu. Apakah pesaing akan menanggapi
strategi yang kita terapkan? Kemampuan dan perencanaan apa yang dipenlukan
untuk mengantisipasi pesaing?

17
6) Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk
memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan
perilaku strategi persaingan baru. Apakah perusahaan akan selalu
mempertahankan keunggulan strategi tersebut selama-lamanya?
7) Penentuan harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Apakah keputusan penentuan harga sudah dibandingkan dengan strategi lain?
Apakah analisis elastisitas permintaan untuk setiap pasar sudah dipahami?
8) Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas. Apakah ada aksi strategis untuk
menjawab kebutuhan masyarakat?
9) Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas. Apakah
pertumbuhan perusahaan menimbulkan masalah likuiditas?
Strategi bagi Pemimpin Pasar (Market Leader)
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa
pertumbuhan, maka strateginya:
1) Bersikap menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar. Wirausaha
harus siap memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap dapat mempertahankan
reputasi terbaik di mata pelanggan
2) Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif. Dalam posisi mi, setiap departemen
secara efektif menemukan keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat
membangun hambatan masuk ke segmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
3) Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki
tantangan. Perusahaan yang pasif mempertahankan pasamya akan selalu
mengundang pesaing untuk memasuki pasar. Kegagalan dalam mempertahankan
strategi akan memperlemah perusahaan dalam menanggapi serangan dan pesaing.
Bila demikian maka, pesaing akan menjadi pemimpin pasar (market leader) yang
baru.
Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat (bukan mar-
ket leader) di pasar, memiliki strategi tertentu. Akan tetapi strategi mi bukan untuk
bersaing dengan market leader. Strategi mi dilakukan dengan cara:

18
1) Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang pasar
sehingga tidak tertandingi oleh pesaing. Wirausaha harus memposisikan dirinya
dalam segmen pasar kecil sebagai pemain yang paling dominan. Wirausaha
membangun dan mempertahankan hubungan secara terbuka dengan para
pelanggannya. Dalam ha! i, wirausaha jarang mengabaikan peluang dan selalu
memperkuat hubungan melalui pelayanan yang istimewa dan atas kebutuhan
pelanggan.
2) Mengembangkan strategi sebagaifollower leader. Dalam kondisi ekonomi yang
baik, perusahaan yang mengikuti strategi mi bisa berhasil. Ancaman untuk
strategi mi adalahjika pelanggan tidak lagi memandang perusahaan pemasok
sebagai pilihan pertama. Selain itu, pasar dengan produk danjasa sejenis
(undifferentiated), bukanlah pasar yang menarik untuk persaingan.
Strategi yang Lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap pertumbuhan, di antaranya:
1) Pertahanan bersaing. Agar tetap dapat bersamg, maka pengembangan produk dan
perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memposisikan
perusahaan dalam keadaan kritis. Perusahaan harus selalu inovatif dan
memperbaiki keberhasilannya di masa lalu atau memperbaiki produk yang
pertama kali dihasilkannya, sebab jika tidak akan ditinggalkan oleh pasar.
2) Mencoba untuk produk yang menjadi “pemukul besar (big hitter)”, dan tidak
berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada. Keberhasilan
perusahaan seperti 3M (Man, Material, Market) tetap mendominasi posisi pasar
melalui pengenalan produk baru secara berkesinambungan.
3) Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli
teknik profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan
perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan kembali kemampuan in-
dividual yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan seseorang yang cakap dan
dianggap kunci dapat menghancurkan keunggulan perusahaan dalam persaingan.

19
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan.
Sebelum membangun dan memulai suatu usaha seharusnya perlu dipertimbangkan
perhitungan mengenai kelayakan sebuah usaha dari berbagai aspek bisnis yang
mempengaruhi kelancaran usaha tersebut.Idealnya dalam menentukan sebuah kelayakan
usaha dibutuhkan masukan dari beberapa ahli yang memberikan tinjauan ilmu
menajemen, teori ekonomi, teknik produksi, ilmu sosial, hukum, komunikasi dan ilmu
yang berkaitan dengan persoalan atas berdirinya sebuah usaha.
Perencanaan produk yang dihasilkan oleh usaha harus benar- benar sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan kualitas
yang baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan usaha yang mana produk yang
dihasilkan dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat
memuaskan konsumen. Karena produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran,
keberhasilan suatu usaha dapat diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen.
Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini usaha ditekan
oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan
pasar. Dalam situasi seperti ini konsep pemasaran tidak cukup hanya berbicara tentang
penjualan, periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product, place, pricing,
dan promotion),akan tetapi Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi
(strategic business concept),Artinya pemasaran tidak lagi sekadar marketing as it is,
melainkan harus diintegrasikan dengan strategi usaha secara keseluruhan.

Saran
Dengan adanya pembuatan makalah ini kami berharap kepada seluruh mahasisswa
dapat mengambil contoh dan pelajaran tentang bagaimana cara menjadi seorang
wirausahawan serta strategi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Collis,David J.,C.A.Montgomery.1998.corporate strategy:A resources-based


Approach.New york:McGraw-hill International Editions.
David,fred R,1999.strategic management :concepts and cases.New jersey:
Prentice Hill.Inc.Dharmmestha,B.swastha,Ibnu sukotjo E .1995.pengantar bisnis
modern.Edisi ketiga. Yogyakarta:liberty.

21

Anda mungkin juga menyukai