PENGALAMAN PEMBELAJARAN
Disusun oleh:
Nasrullah 192103852845
Rike Septiana Damayanti 192103852863
Sonica Arisma 192103852829
A. Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar membutuhkan sebuah model pembelajaran.
Menurut Handayani (2019:8) model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
model ini menjadi pedoman bagi guru untuk membuat sebuah perencanaan
pembelajaran yang mana harus memiliki sintaks.
Dalam penerapannya, sebuah model akan lebih efektif jika dalam model
tersebut terdapat media yang dipadukan dengan teknologi yang berupa peralatan
mengajar. Menurut Yaumi (2018:7-8) media sendiri harus dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi yang berisi pesan-pesan pembelajaran agar peserta didik
dapat mengkonstruksi pengetahuan dengan efektif dan efisien. Sehingga
dibutuhkan sebuah model yang di dalamnya memadukan antara media dan
teknologi yang disesuai dengan materi maupun kemampuan peserta didik.
Model assure merupakan sebuah model pembelajaran dengan
mengkombinasikan antara teknologi dan media pembelajaran agar tercipta
suasana belajar yang lebih menyenangkan. Sejalan dengan pendapat Smaldino
dkk (2011:111) yang menyatakan bahwa model assure dirancang untuk
membantu para guru merencanakan mata pelajaran yang secara efektif
memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang kelas. Penggunaan media
dalam teknologi pembelajaran dalam kelas akan mempermudah guru dalam
menyampaikan pesan kepada siswa sehingga kegiatan belajar akan lebih mudah
dan efisien.
Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, dan James D. Russell
merupakan orang-orang yang mengembangkan model Assure. Assure sendiri
merupakan kepanjangan dari Analyze learner caracteristics, State standard and
objectives, Select strategies and sumber, Utilize resoures, Requre learner
participation, Evaluate and Revise (Yaumi, 2018:86). Kepanjangan dari
penamaan Assure merupakan komponen-komponen dari model Assure sendiri.
Model Assure memiliki komponen dalam pengaplikasiannya menjadi
langkah dalam kegiatan pembelajaran yang terstruktur dalam perancangannya.
Dalam penelitian Smaldino dkk (2011:111) menyatakan bahwa matapelajaran
yang dirancang dengan baik diawali dengan timbulnya minat siswa dan kemudian
dilanjut dengan penyajian material baru, melibatkan para siswa dengan praktik
dengan umpan balik, menilai pemahaman mereka, dan memberikan tindak lanjut
yang relevan. Semua kegiatan yang terkandung dalam pengajaran digabungkan
secara berurutan dalam model pembelajaran ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menganalisis pemelajar?
2. Bagaimana cara menyatakan standar dan tujuan pembelajaran?
3. Bagaimana cara memilih strategi, teknologi, media dan material?
C. Tujuan
1. Untuk memahami cara menganalisis pemelajar.
2. Untuk memahami cara menyatakan standar dan tujuan pembelajaran.
3. Untuk memahami cara memilih strategi, teknologi, media, dan material.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan adanya model assure, guru dapat menerapkan model ini dalam
kegiatan belajar mengajar karena memiliki sintaks yang sangat penting untuk
dilakukan guru, sehingga dalam kegiatan belajar dapat memadukan antara media
dan teknologi di dalamnya. Media dan teknologi sangat berperan penting karena
dapat membantu guru dalam penyampaian materi pada peserta didik sehingga
model assure cocok untuk di terapkan dalam kelas.
DAFTAR RUJUKAN
Handini, Suci. 2019. Pembelajaran Speaking Tipe STAD yang Interaktif Fun
Game Berbasis Karakter. Ponorogo: Uwais Inspirasi.
Smaldino, Sharon E, Dkk. 2011. Instructional Media and Technologies for
Learning. Pearson Merril Prentice Hall, Upper Saddle river, new Jersey
Colombus Ohio.
Susilana, Rudi & Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV.
Wacana Prima.
W, Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:P.T Grasindo
Yaumi, Muhammad. 2018. Media dan Tekonologi Pembelajaran. Jakarta:
Prenadamedia Group.