Anda di halaman 1dari 6

Tugas Modul 3

DESAIN PRAKTIKUM BIOLOGI


(JURNAL NASIONAL)

Oleh :
Marwah
A 202 18 011

FAKULTAS PASCASARJANA
PRODI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
UJI KANDUNGAN BORAKS PADA JAJANAN SIOMAY, BAKSO,
TAHU DAN KERUPUK DENGAN MENGGUNAKAN SARI
KUNYIT

A. Tujuan
Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan boraks pada jajanan siomay
daging ikan, bakso daging sapi, tahu mentah putih dan kerupuk pipih kuning dengan
menggunakan sari kunyit.

B. Landasan Teori
Pengertian atau definisi bahan tambahan makanan cukup bervariasi. Secara
umum yang dimaksud dengan bahan tambahan makanan adalah bahan-bahan yang
ditambahkan ke dalam makanan selama produksi, pengolahan, pengemasan atau
penyimpanan untuk tujuan tertentu.
Peranan bahan tambahan pangan pada dasarnya sebagai senyawa yang
ditambahkan dalam bahan pangan untuk memperbaiki penampilan, cita rasa, tekstur
atau sifat-sifat penyimpanannya serta untuk mempengaruhi kualitas yang
dikehendaki. Bahan tambahan makanan digunakan di industri-industri makanan
untuk meningkatkan mutu pangan olahan penggunaan. Bahan tambahan makanan
tersebut hanya dibenarlkan jika ditujukan untuk keperluan berikut:
(a). Mempertahan nilai gizi makanan
(b). Mempertahankan mutu atau kestabilan makanan atau untuk memperbaiki sifat-
sifat organoleptiknya hingga tidak menyimpang dari sifat alamiahnya dan dapat
membantu mengurangi makanan yang dibuang. Bahan pengawet memegang
peranan penting dalam memperpanjang daya simpan berbagai jenis makanan,
sehingga memungkinkan bagi makanan-makanan tersebut ditransportasikan
dalam jarak yang jauh, disimpan untuk waktu yang lama, tetapi masih dapat
dikonsumsi secara aman.
(c). Sebagai keperluan pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan, pewadahan,
pembungkusan, pemindahan atau pengangkutan.
(d). Membuat makanan menjadi lebih menarik penggunaan bahan tambakan
makanan, seperti pewarna dan bahan pemantap tekstur memperbaiki bahan baku
yang bervariasi sehingga nantinya produk akhir mempunyai penampakan, rasa,
serta penampilan yang selalu sama setiap waktu (Winarno dan Titi, 1994).
Bahan kimia berbahaya lain yang sering digunakan pada produk olahan
pangan adalah boraks. Boraks adalah senyawa kimia turunan dari logam berat boron
(B), boraks merupakan anti septik dan pembunuh kuman. Bahan ini banyak
digunakan sebagai bahan anti jamur, pengawet kayu dan antiseptik pada kosmetik
(Svehla, 1985).
Asam borat atau boraks (Boric acid) merupakan zat pengawet berbahaya yang
tidak diizinkan digunakan sebagai campuran bahan makanan. Boraks adalah senyawa
kimia dengan rumus Na2B4O7 10H2O berbentuk kristal putih, tidak berbau dan stabil
pada suhu dan tekanan normal. Dalam air, boraks berubah menjadi natrium
hidroksida dan asam borat (Syah, 2005).
Asam borat dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat atau klorida pada
boraks. Larutannya dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata yang dikenal
sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung
dan salep luka kecil. Tapi bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada bekas
luka luas. Karena beracun bila terserap oleh tubuh (Winarno dan Rahayu, 1994).
Efek boraks yang diberikan pada makanan dapat memperbaiki struktur dan
tekstur makanan. Seperti contohnya bila boraks diberikan pada bakso dan lontong
akan membuat bakso dan lontong tersebut sangat kenyal dan tahan lama, sedangkan
pada kerupuk yang mengandung boraks jika digoreng akan mengembang dan
empuk serta memiliki tekstur yang bagus dan renyah. Parahnya, makanan yang
telah diberi boraks dengan yang tidak atau masih alami, sulit untuk dibedakan jika
hanya dengan panca indera, namun harus dilakukan uji khusus boraks di
Laboratorium (Depkes RI, 2002).
C. Alat dan Bahan
Alat: Bahan:
1. pipet tetes 1.sari kunyit
2. catter 2. siomay daging ikan
3. cawan porselin 3.bakso daging sapi
4. mangkuk plastic 4.tahu mentah putih
5. pemarut 5.kerupuk pipih kuning
6. aqua gelas
7. lap/tissue
8. lumpang alu
9. kamera dan alat tulis menulis.

D. Pra Test
1. Apakah yang dimaksud dengan pengawet makanan?
2. Apakah yang dimaksud dengan boraks?
3. Apakah dampak apabila makanan yang berisi bahan pengawet yang berbahaya
masuk kedalam tubuh manusia?

E. Induksi
Pengenalan alat dan bahan

F. Keselamatan Kerja
1) Menggunakan jas lab, sarung tangan, dan masker
2) Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium tanpa seizing petugas laboratorium.
3) Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
4) Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
5) Jangan melakukan ekperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahay
bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
6) Bertanyalah jika anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.
7) Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
8) Buanglah sampah pada tempatnya.
9) Usahakan untuk tidak sendirian di ruang laboratorium. Supaya bila terjadi
kecelakaan dapat dibantu dengan segera.
10) Dilarang makan, merokok, dan minum di laboratorium.

G. Cara Kerja
A. Pembersihan Alat
Pembersihan alat perlu dilakukan, karena menjaga kebersihan dan
kontaminasi langsung dari bakteri. Semua alat yang akan dipakai dibersihkan terlebih
dahulu, seperti pipet tetes, cawan porselin dan pisau/ cutter. Agar debu-debu yang
melekat tidak mengganggu jalannya penelitian.
B. Pembuatan Sari Kunyit
Proses pembuatan sari kuyit adalah sebagai berikut:
1). Menyiapkan kunyit secukupnya
2). Membersihkan kunyit hingga bersih
3). Mengupas bagian kulit luar kunyit
4). Memarut kunyit lalu peras. Untuk mendapatkan sari kunyit tidak perlu
menambahkan air.
C. Uji Kandungan Boraks
Uji kandungan boraks menggunakan sari kunyit dengan cara sebagai berikut:
1). Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2). Menyiapkan masing-masing empat buah cawan porselin lalu memberinya
kode yang telah ditentukan yakni:
a. Kode siomay daging ikan: SDI
b. Kode bakso daging sapi: SDS
c. Kode tahu mentah putih: TMP
d. Kode kerupuk pipih kuning: KPK
3). Sampel secukupnya dihancurkan lalu dimasukkan ke dalam cawan porselin
sesuai dengan kode masing-masing.
4). Melakukan proses uji kandungan boraks pada sampel dengan meneteskan sari
kunyit ± 6 tetes.
5). Membiarkan ± sepuluh menit sari kunyit bereaksi, lalu amati perubahan
warnanya.
6). Mencatat dan memotret hasil pengamatan.

H. Evaluasi
1. Apakah hasil dari pemeriksaan boraks pada sampel yang kalian telah lakukan tadi?
2. Bagaimanakah bentuk perubahan warna pada sampel yang telah diteliti?
3. Bagaimanakah ciri-ciri makanan yang mengandung boraks?

I. Indikator
Warna sampel setelah dites menggunakan kunyit warna kerupuk akan berubah
menjadi merah kecoklatan apabila postif mengandung boraks.

Anda mungkin juga menyukai