PHYLUM MOLLUSCA
Dosen : Dra.Sri Dwiastuti, M.Si
Disusun Oleh:
Pendidikan Biologi
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mollusca adalah salah satu filum pada hewan. Tetapi selama ini
pemanfaatannya masih dalam urusan memasak saja. Meskipun saat ini sudah ada
pula pemanfaatan yang berkaitan dengan ilmu biologi, contohnya dalam
pembuatan kerang, seharusnya filum ini lebih bisa dimanfaatkan lagi karena
Mollusca merupakan filum terbesar kedua dalam kingdom animalia setelah filum
Arthropoda.
Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollis yang berari lunak. Jadi, jika
ditinjau dari asal katanya, Mollusca berarti hewan yang memiliki tubuh lunak.
Mollusca mencakup hewan-hewan yang bersifat triploblastik celomata dengan
sebaran habitat yang sangat luas. Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama
dari phylum ini umumnya dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.Ke
dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti
berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.
Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam
bentuk fosil. Mollusca hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung
benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di
sekitar rumah kita.
Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama
dalam kehidupan. Beberapa spesies dari phylum ini menjadi sumber protein bagi
manusia. Selain itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi
inang bagi beberapa cacing parasit yang sangat merugkan bagi manusia.
D. Manfaat
1. Untuk membantu mahasiswa memahami materi tentang phylum Mollusca.
2. Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh nilai Zoologi Invertebrata.
3. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam upaya pemanfaatan phylum
Mollusca dalam berbagai sektor kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu mollis yang artinya lunak. Jadi
Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.
Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak
bercangkang. Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput
merupakan salah satu mollusca yang termasuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu
berjalan dengan menggunakan perutnya.
B. Karakteristik Mollusca
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini
tripoblastik { mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar),
mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri,
umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa
kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang
terbuat dari zat kapur misalnya kerang tiram, siput sawah dan bekicot.(Drs. Adun
Rusyana, M.Pd. : 86). Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang
berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah
termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2. Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa
viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan
reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel
membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel
berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan
anus.
Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini
mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan
mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan
anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan
makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula.
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya
ganggang, ikan, ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di darat.
Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di
darat contohnya siput. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang
berada pada rongga mantel.
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi
jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonochoris).
Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi
dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur
tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca
dewasa.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari fillum Mollusca, yaitu :
1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2. Habitatnya di ait maupun darat.
3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.Dimana pada kelas
tertentu jaringan mantel berfungsi sekretif menghasilkan struktur protektif
berupa cangkang, baik internal maupun eksternal.
6. Pada rongga mantel terdapat struktur pernafasan tipikal untuk moluska
yang dikenal dengan ctenidia.
7. Pada permukaan epitelium, dijumpai glandula mukosa dan ujung saraf
sensori.
8. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
9. Organ ekskresi berupa nefridia.
10. Memiliki radula (lidah bergigi)
11. Hidup secara heterotrof
12. Reproduksi secara seksual
1. Ordo Archaeogastropoda
2. Ordo Mesogastropoda
3. Ordo Neogastropoda
Ordo Archaeogastropoda
Ordo Mesogastropoda
Ordo Neogastropoda
Ordo tersebut beranggotakan jenis gastropoda yang telah dianggap maju.
Anggota jenis dalam ordo tersebut semuanya hidup di perairan, kebanyakan
bersifat karnivora. Fertilisasi bersifat internal, berkembang langsung membentuk
miniatur dewasa tanpa membentuk stadium larva. Ordo tersebut beranggotakan
sekitar 5000 jenis yang terdistribusi ke dalam 21 famili. Famili yang umum
dikenal adalah Muricidae ( contoh jenis : Murex pecten dan Chiccoreus
cappuccinus).
Subclassis Ophistobranchia
Kelompok Ophistobranchia dikenali melalui beberapa karakteristik
sebagai berikut :
1. Adanya trend evolusi menuju hilangnya cangkang, menjadikan banyak
anggota jenis yang tidak bercangkang.
2. Bila bercangkang, operculum tidak dijumpai.
3. Rongga mantel dan ctenidia cenderung mereduksi
4. Sedikit torsi saat embriogenesis
5. Pada kebanyakan jenis mempunyai struktur insang luar pada bagian
posterior yang dikenal sebagai cerrata
Subclassis Pulmonata
4. Kelas Schapopoda
Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari mollusca. Hewan ini hanya
hidup di laut dan dipantai yang berlumpur. Cangkangnya tajam berbentuk silinder,
taring atau terompet yang kedua ujungnya terbuka, karena disesuaikan dengan
tempat hidupnya. Warna yang paling sering adalah putih-coklat atau putih-hijau.
Cangkang ini berfungsi untuk melindungi cangkangnya yang sangat lunak.
Panjang tubuhnya sekitar 2 mm – 15 cm. Scaphopoda ini tidak memiliki insang,
juga tidak memiliki jantung dan pembuluh darah.
Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan maupun betina,
melepaskan sperma dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel telur ini
bertemu maka terjadilah fertilisasi dan lahirlah scaphopoda baru. Scaphopoda ini
memiliki lebih dari 350 spesies dan habitatnya mulai dari laut dangkal sampai laut
dalam, kira-kira 2000 meter dari permukaan laut. Hewan ini mempunyai
kebiasaan pula untuk membenamkan dirinya dipantai. Contoh dari kelas
Scapopoda yaitu Dentalium vulgare.
5. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda (Yunani: cephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki)
adalah kelas dari Phylum Molluca yang memiliki alat gerak di bagian kepala.
Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat evolusi tertinggi di antara Mollusca.
Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang
dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang berkembang baik berpusat di
kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal
seperti kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk
kerah yang longgar di dekat leher (Romimohtarto, 2007). Contoh spesies dari
kelas Cephalopoda adalah cumi-cumi (Loligo pealii).
6. Monoplacophora
Monoplacophora hanya diketahui berdasarkan beberapa fosil yang
ditemukan tahun 1973. Sebelumnya classis tersebut pernah dimasukkan dalam
gastropoda. Fauna tersebut dicirikan oleh keberadaan cangkang serupa cangkang
bivalvia, namun bersifat tidak setangkup. Pada rongga mantel terdapat 2 buah
alur. Pada 2 buah alur tersebut terdapat 5 atau 6 pasang insang yang homolog
dengan ctenidia.
7. Aplacophora
Aplacophora berarti tidak memiliki keeping cangkang. Fauna tersebut
berbentuk seperti cacing, tidak bersegmen, berukuran millimeter dan jarang yang
berukuran mencapai derajat sentimeter. Pada tubuh yang tidak bersegmen tersebut
terdapat spina(duri) atau sisik yang bersifat kapur, melapisi permukaan kutikula
tubuhnya. Fauna tersebut ditemukan di perairan laut dalam, terpendam dalam
substrat pasir atau batu, atau terdapat bersamai dengan Cnidaria tertentu.
Sebanyak 280 jenis telah diidentifikasi dengan masing-masing jenis hanya
diwakili oleh 1 atau 2 spesimen saja.
b. Yang merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica
3. Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi.
Begitu pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit
diberantas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi,
Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh
lunak.
2. Ciri-ciri Mollusca:
a. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
b. Habitatnya di ait maupun darat
c. Merupakan hewan triploblastik selomata.
d. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
e. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
f. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
g. Organ ekskresi berupa nefridia
h. Memiliki radula (lidah bergigi)
i. Hidup secara heterotrof
j. Reproduksi secara seksual
3. Klasifikasi Mollusca terbagi atas 5 kelas, yaitu :
a. Kelas Gastropoda
b. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
c. Kelas Polyplacophora atau Amphineura
d. Kelas Scaphopoda
e. Kelas Chepalopoda
f. Kelas Aplacophora
g. Kelas Monoplacophora
4. Peranan mollusca bagi kehidupan manusia terdiri atas :
a. Yang menguntungkan
1. Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram
batu (Aemaea sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis),
sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis (corbicula javanica),dan
bekicot (Achatina fulica).
2. Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
3. Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan
Tiram mutiara, dll.
b. Yang merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola
hepatica
3. Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman
padi. Begitu pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman
yang sulit diberantas.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/mollusca.html
http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/05/phylum-mollusca.html#mollusca
http://125.163.204.22/bahanajar/e_books/modul_online/biologi/MO_78/bio111_4
0.hm
LAMPIRAN