DISUSUN OLEH
DHIKA ANDRYANSYAH (J3G917149)
Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 yang diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun
II No.7 bersamaan dengan batang tubuh UUD 1945.
Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistem
nilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola acuan berpikir; atau jelasnya sebagai
sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus
kerangka arah atau tujuan bagi yang menyandangnya.
Kehidupan NKRI ini tergantung kepada seberapa besar penghargaan warga
Negara terhadap Pancasila, baik dari segi pengkajian dan pengamalan Pancasila itu
sendiri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai tertib hukum tertinggi keberadaan Pancasila tidak dapat diganggu
gugat, karena merubah dan mengamandemen Pancasila sama halnya dengan
membubarkan NKRI yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Memang
fakta sejarah membuktikan berkali-kali konstitusi Negara ini diubah-ubah, dimulai
dengan keluarnya peraturan pemerintah yang mengganti sistem presidensil dengan
system parlementer, hingga ditetapkannya konstitusi RIS yang RI merupakan salah
satu Negara bagian saja dari Negara Federal tersebut, sebagai akibat
ditandatanganinya perjanjian KMB. Seiring bergulirnya waktu konstitusi RIS pun
akhirnya diubah. Dengan diadakannya pemilu 1955, yang salah satu tujuannya
adalah memilih anggota konstituante. Dewan Konstituante diberi mandat untuk
menyusun konstitusi baru bagi Negara, namun rencana pembentukan dasar Negara
baru itupun gagal, seiring dengan keluarnya dekrit presiden 5 Juli 1959, yang
menyatakan kembali ke UUD 1945.Suatu pembuktian bahwa rakyat Indonesia
membutuhkan Pancasila untuk merekat persatuan diantara mereka.
Sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia, pancasila mengalami
berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik. Karena hal tersebut pancasila
tidak lagi diletakkan sebagai dasar filsafat serta pandangan hidup bangsa dan negara
Indonesia melainkan direduksi, dibatasi dan dimanipulasi demi kepentingan politik
penguasa pada saat itu. Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila
sebagai sistem nilai acuan, kerangka acuan berpikir, pola acuan berpikir atau lebih
jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan
sekaligus kerangka arah ataun tujuan bagi yang menyandangnya antara lain adalah
bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang hukum, dan bidang
kehidupan antar umat beragama di Indonesia.
ISI
Artinya : "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan pada nya dan petunjuk bagi
orang yang bertakwa."
Yang dimaksud dengan UUD 1945 adalah keseluruhan naskah yang terdiri atas :
1. Pembukaan yang terdiri atas 4 alinea,
2. Batang tubuh yang terdiri atas 37 pasal yang dikelompokkan dalam 16 bab, 4
pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan
3. Serta penjelasan yang terdiri dari atas penjelasan umum dan penjelasan khusus,
yaitu penjelasan pasal demi pasal.
UUD merupakan hukum dasar tertulis yang bukan satu-satunya hukum
dasar, disampingnya masih ada hukum dasar yang tidak tertulis. UUD bersifat
singkat, sifat singkatnya itu dikarenakan :
1. UUD itu sudah cukup, apabila telah memuat aturan-aturan pokok saja, hanya
memuat garis-gars besar sebagai instruksi kepada pemerintah dan lain-lain
penyelenggara negara untuk melakukan tugasnya.
2. UUD yang singkat itu menguntungkan bagi negara seperti Indonesia yang
masih harus berkembang, harus hidup secara dinamis, dan masih akan terus
mengalami perubahan.
Semangat para penyelenggara negara dalam menyelenggarakan UUD 1945
sangat penting, oleh karena itu setiap penyelenggara negara, selain mengetahui teks
UUD 1945, juga harus menghayati semangat UUD 1945. Dengan semangat
penyelenggara yang baik, pelaksanaan dari aturan-aturan pokok yang tertera dalam
UUD 1945 akan baik dan sesuai dengan maksud ketentuannya.
1. Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD
(pasal 1 ayat 2).
Dalam UUD 1945 yang telah diamandemen, MPR tidak mempunyai
kewenangan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, tetapi hanya sebatas
melantik (pasal 3 ayat 3 dan pasal 8 ayat 3). Dengan demikian hanya dengan
GBHN, UUD 1945 tidak lagi mengenal istilah GBHN sebagai produk MPR.
Kewenangan terbesar MPR adalah menetapkan dan mengubah UUD (pasal 3 ayat
1) selain mengenai Pembukaan UUD dan bentuk Kesatuan Negara Republik
Indonesia (pasal 37 ayat 5).
2. Sistem Konstitusional
Sistem konstitusional dalam UUD 1945 tercermin dalam ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
a. Kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (pasal 1 ayat
2).
b. MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden
dalam masa jabatannya menurut UUD (pasal 3 ayat 3).
c. Presiden RI memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD (pasal 4 ayat
1).
d. Presiden dan/atau Wakil Presiden sebelum memangku jabatannya
bersumpah atau berjanji memegang teguh UUD (pasal 9 ayat 1).
e. Hak-hak DPR ditentukan oleh UUD (pasal 20A).
f. Setiap UU yang berlaku tidak boleh bertentangan dengan UUD 9 pasal
24C ayat 1).
g. Kewenangan lembaga negara ditentukan oleh UUD (pasal 24C ayat 1).
h. Putusan dugaan pelanggaran oleh Presiden dan atau Wakil Presiden oleh
Mahkamah Konstitusi menurut UUD (pasal 24C ayat 2).
i. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3).
j. Presiden adalah pemegang kekuasaan pemerintah menurut UUD (pasal 4
ayat 1). Namun dalam kewajibannya Presiden dibantu oleh Wakil
Presiden.
k. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi.
Presiden memegang tanggungjawab atas jalannya pemerintahan menurut
UUD, dan Presiden diberi kewenangan untuk membentuk suatu dewan
pertimbangan yang bertugas memberikan nasehat dan pertimbangan
kepada Preisden.
l. Menteri negara ialah pembantu Presiden (pasal 17 ayat 1), oleh karena itu
kedudukan menteri sangat tergantung pada Presiden (pasal 17 ayat 2)
m. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas. Presiden selaku kepala
negara mempunyai kekuasan yang sangat luas, meskipun tidak bersifat
mutlak. Kekuasaan kepala negara yang tidak tak terbatas itu adalah dimana
kontrol DPR atas berbagai kewenangan presiden sangatlah dominan.
n. Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik (pasal 1 ayat 1
dan pasal 18 ayat 1). NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi, kabupaten,
dan kota itu mempunyai pemerintah daerah.
Saran