Anda di halaman 1dari 8

Ketika Semua Bermula

Eeingisbelieving,begituquote yang mungkin aku sendiri pun Tidak tahu


asalnya dari mana. Atau bisa juga di artikan mempercayai apa yang dilihat oleh
mata.Indigo,sebut itu pertama kali aku dapat dari sebuah buku Berbahasa inggris
yang kubaca. Semenjak kecil aku bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat Orang
bisa. Indigo interdimensional,mungkin itu sebutan bagi jenis indigo yang Kupunya.
Kondisi ini membuatku frustasi. Ayah dan ibu Seperti tidak menganggap apa yang
selalu ku ceritakan. Mereka malah menganggap aku bocah penakut,bahkan
Menduga aku punya masalah kejiwaan. Hidupku sendiri mulai tidak tenang. Ayah ibu
membawaku ke dokter. Tentu saja dokter tidak menemukan penyakit ayan di
tubuhku.

Sebuah Pencarian

Sore itu aku ikut kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Aku diminta oleh kakak
pembina untuk menghitung jumlah anggota reguku. Aku pun
menghitungnya.jumlahnya ada enam orang termasuk diriku. Indigo atau apapun itu
pasti ada penyebabnya. Jawaban itu tidak serta-merta ku temukan. Kebanyakan
hanya berupa asumsi. Salah satu informasi yang ku dapatkan, indigo internasional
Itu ada beberapa penyebabnya. Ada yang memang karena suatu kejadian tertentu
membuat dia memiliki Kemampuan indigo internasional. Kemampuan internasional
terkuat adalah karena bawaan atau karena Orang tersebut memang pernah
mengalami apa yang disebut Mati suri. Padahal seharusnya apa yang sudah berada
di alam orang mati tidak akan Pernah bisa kembali lagi.

Percobaan dari Eyang

Eyang kakungwaktu itu berusia 76 tahun. Badannya masih sehat. Eyang


bekas pensiunan kepala bandara. Terakhir menjadi kepala bandara Sam Ratulangi,
Sebelum ahirnya menghabiskan masa pensiunnya di jogja. Aku lihat Eyang
membenarkan posisi duduknya. Punggungnya bersandar dengan tegak pada
sandaran kursi. Matanya menerawang ke atas. Memandang langit yang cerah di
atasnya. “Mungkin ada hubungannya dengan kejadian waktu kamu lahir Yus”

1
Menginjak Alam Antara

Eyang mulai ceritanya dengan menceritakan perkawinan ayah dan ibu.


Setelah menikah, ayah dan ibu tinggal bersama Eyang. Malam hari pukul 03:00 dini
hari,eyang terbangun karena Mendengar suara rintihan ibu.Rupanya karena sore
tadi bertengkar, Ibu tidur sendirian di kamar.

“Meraka”Tak Seperti Yang Aku Duga

Jangan berkomunikasi dengan “mereka”,jangan meminta sesuatu Dari


“mereka”,jangan berkonfrontasi atau menantang “mereka”. Aku banyak
menghabiskan waktu dengan Eyangkakung. Aku memang banyak melihat ayam
dimana-mana.ayam yang hanyan Bisa dilihat olehku. Ayam-ayam itu tampak
berlarian kesana kemari. Aku mencoba mengambil makan dan pelajaran dari
kejadian itu. Alam sebelah sepertinya tidak selamanya menyeramkan. Tidak seperti
yang selalu dikira orang. Ada kesedihan juga di sana.ada kebingungan dan
keputusasaan juga di sana. Mereka kadang tidak seperti yang kita bayangkan.

Penghuni Alam Sebelah


Dari cerita tersebut saya mendapatkan informasi dari sekian banyak
pengelihatan yang kutemui, paling banyak penampakan makhluk halls berupa yang
bilang secara sesuatu tentang kuntilanak ada lah kebalikan. Ketika mendengar
suara tawanya menjauh, berarti dia berada dekat dengan kita, sebaliknya. Hidup ku
seakan selalu dikelilingi mereka. Kadang saat aku berkumpul dengan keluarga, atau
berkumpul dengan teman-temanku, mereka teryatajuga memperhatiakan kami.
Mereka melihat dari liar jendela. Memperhatiakandengan seksama dari langit-langit
rumah, atau menatap dengan tatapan kosong dari balik kegelapan dapur. Makhluk
ini kadang sampai bisa mengendalikan manusia yang sedang lemah dan
kebanyakan mempengaruhi halusinasi.

Guruku Juga Indigo

Aku sekolah di sebuah SMA yang seluruh muridnya laki-laki. Enter memang
karakter indigoku atau bagaimana, aku memilih untuk sekolah disitu. Bosan juga
mungkin dengan suasana sekolah dari SD sampai SMP di tempat yang sama. Kelas
2 saya bertemu dengan wali kelas yang bernama pak Sam. Beliau mengajar
pelajaran anthology. Pelajaran antropologi sebenarnya untuk lebih mendalamisocial
budidaya manusia.

Ternyata pak Sam sudah berdiri disebelahku dengan tatapan penuh selidik.
Aku tidak bisa mengelak. Akhirnya, aku bilang pada pak Sam bahwa aku melihat

2
beberapa bocah berkepala plontos. Pak Sam lalu mengajakku duduk di bawah
pohon beringin ditengah sekolah.

Membuka Sama Dengan Menutup

Pada bagian cerita ini diingatkan untuk jangan sekali-sekali mencoba ritual
atau tirakat yang coba dilakukan oleh tokoh indigo ini. Kami tidak bertanggung Japan
terhadap segala sesuatu yang terjadi kepada siapapun akibat melakukan ritual atau
tirakat yang diceritakan ini.

Pada bagian ini diceritakan mengenai contoh-contoh tirakat atau syarat untuk
mencari atau menjurus ke perbuatan yang dilarang oleh agama. Dimulai dari ritual-
ritual puasa.

Sentuhan Peluang Dingin

Pada bagian cerita ini diingatkan untuk jangan sekali-sekali mencoba ritual
atau tirakat yang coba dilakukan oleh tokoh indigo ini. Kami tidak bertanggung jawab
terhadap segala sesuatu yang terjadi kepada siapapun akibat melakukan ritual atau
tirakat yang diceritakan ini. Dalam episode ini diceritakan bahwasannya makhluk
halus memyukai tempat- tempat yang tidak baik, misalnya, tempat mesum dan
maksiat.

Memulai Sebuah Tirakat

Pada bagian cerita ini diingatkan untuk jangan sekali-sekali mencoba ritual
atau tirakat yang coba dilakukan oleh tokoh indigo ini. Kami tidak bertanggung jawab
terhadap segala sesuatu yang terjadi kepada siapapun akibat melakukan ritual atau
tirakat yang diceritakan ini.

Pada bagian ini diceritakan bahwasannya tokoh indigo Akan memulai sebuah
tirakat baik itu berupa perbuatan ataupun puasa-puasa yang harus dilakukan. Dalam
hal ini tokoh melakukan beberapa ritual puasa misalnya, puasa mutih, ataupun pati
geni.

Pertarungan Terakhir

Pada bagian cerita ini diingatkan untuk jangan sekali-sekali mencoba ritual
atau tirakat yang coba dilakukan oleh tokoh indigo ini. Kami tidak bertanggung jawab
terhadap segala sesuatu yang terjadi kepada siapapun akibat melakukan ritual atau
tirakat yang diceritakan ini.

Pada bagian ini menceritakan tentang sebuah ritual atau tirakat yang hampir
selesaikan dilakukan dan dikerjakan oleh tokoh. Mulai dari puasa mbedug sampai
puasa pati geni.

3
Diceritakan tentang kejadian yang terjadi ketika masih menjalani ritual dan tirakat
yang dilakukan.

Hasil Sebuah Tirakat

Pada bagian cerita ini diingatkan untuk jangan sekali-sekali mencoba ritual
atau tirakat yang coba dilakukan oleh tokoh indigo ini. Kami tidak bertanggung Japan
terhadap segala sesuatu yang terjadi kepada siapapun akibat melakukan ritual atau
tirakat yang diceritakan ini.

Setelah melakukan tirakat tokoh diba ke rumah wait oleh kakeknya guna
memeriksakan kondisi tubuh setelah melakukan ritual atau tirakat. Tokoh kakek
bahagia ketika cucunya dalam keadaan baik tanpa ada masalah yang terjadi.

Aku bingung harus melakukan apa. Namun seperti ada yang membimbing, aku
berjalan pelan mendekati dua insan ibu anak yang masih berpelukan dan
bertangisan itu.

Ketika sang guru bicara

Dalam bagian ini menceritakan tentang kemampuan indigo tokoh masih


benar- benar ada. Mata indigoku masih aktif. Tidak hilang seperti yang kuharapkan.
Puasa berikut tirakat yang dilakukan selain 100 hari kemarin sepertinya sia-sia.
Kecewa dan tidak habits pikir rasanya. Dan bertanya-tanya dan menceritakan
kepada gurunya yakni pak Sam.

RESIDUAL ENERGI SEBUAH KOTA

Akhirnya tokoh dapat mengendalikan mata indigonya. Dia menerima


wejangan bahwa manusia tidak boleh egois. Kita tidak perlu merasa takut dan
terganggu. Tidak terasa tokoh sudah hampir tiga tahun menetap di Kota Jogja.
Menurut pandanganku Kota ini adalah kota yang kaya dengan residual energi. Suatu
pagi hari minggu aku menemani eyang jalan pagi. Rute nya mengarah ke Bulak
sumur yang berjarak kurang lebih empat kilo meter dari rumah. Aku dan eyang
mendengar sesuatu yakni suara drum band, eyang menyuruh aku untuk mencari tau
suara tersebut menggunakan indra ke enam yang kumiliki. Ada yang berpikir bahwa
itu adalah suara genderang Nyi Roro Kidul yang disebut Lampor. Ada juga yang
mengatakan itu adalah suara arwah atau hantu anggota mayoret yang sering
berlatih di depan halaman Graha Sabha Kampus UGM. Bagiku suara drum band
atau genderang tersebut adalah residual energi dari peristiwa masa lalu. Atau bisa
dikatakan sebagai pagebluk.

RESIDUAL ENERGI di PINGGIR PANTAI

4
Aku masih ingat pada waktu itu. Malam itu adalah malam ketiga minggu
tenang sebelum ujian kelulusan sekolah. Aku lebih memilih untuk menyepi ke Pantai
Parangkusumo. Malam itu bulan bulat bersinar penuh. Langit begitu cerah dan
bintang bersinar memenuhi angkasa. Aku duduk di pinggir pantai, memandang jauh
ke batas cakrawala. Kegelisahan yang dialaminya tersebut membuat Panembahan
Senopati mencoba untuk bertirakat di pinggir Pantai Parangkusumo, menata batin
dan memusatkan pikiran untuk memohon pada Yang Maha Kuasa agar berkenan
memberikan pertolongan. Senopati adalah orang yang benar-benar sakti dan
memiliki energi yang besar. Dan pertolongan itu datang lewat Ratu Nyi Roro Kidul.
Singkat cerita Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul lalu datang menemui Panembahan
Senopati dan bertanya mengapa melakukan tirakat sampai membuat hawa panas
air laut mendidih. Nyi Ratu tertarik dengan paras Senopati, dan berjanji menolong
menjaga keamanan wilayah kekuasaan Panembahan Senopati dan keturunanya
yang akan menjadi raja-raja mataram dan harus bersedia untuk menikah dengan
dirinya.

MISTERI RUMAH TATANG

Bagiku tidak ada tempat yang benar-benar bersih dari mereka karena pada
dasarnya alam mereka dan alam kita berdampingan. Adapun tempat yang menjadi
tempat tinggal mereka.

1. Tempat yang pernah digunakan untuk perbuatan jahat dan maksiat


2. Tempat yang memang dari sananya sudah merupakan tempat mereka.misal
rumah kosong dan lain-lain
3. Tempat yang menyimpan residual negatif
4. Tempat yang karena faktor kebetulan disukai oleh mereka
Di dalam rumah tatang digunakan ritual untuk bermaingJenglot alias Bathara
Karang. Jenglot adalah benda berbentuk seperti mumi kering sebesar telapak
tangan, yang dipercaya merupakan manusia jaman dahulu yang jasadnya tidak
diterima oleh bumi. Karena manusia itu mempunyai kesaktian atau ilmu tertentu
yang menyebabkan jasadnya tidak bisa rusak, orang itu akhirnya jasadnya
mengering dan mengecil menjadi seperti mumi, dengan rambut dan kuku yang terus
memanjang.

KISAH ROMANSA dari ALAM SEBELAH

Hujan yang memaksaku berteduh sudah mulai mereda, tapi percakapan ini
seakan tidak ada ujungnya. Malam semakin larut. Mata wanita itu tajam menatapku
dengan penuh rasa tidak suka, sementara itu kekasihnya tidak berani menatap kami.
Sepasang itu melakukan percakapan, belajarlah untuk mengikhlaskan dan

5
menerima keadaan, mbak. Kalau mbak cinta relakan dia. Toh cinta tidak selamanya
harus memiliki. Semua sudah ada yang mengatur. Serahkan semua kepada Tuhan
Maha Mengatur, kita tidak boleh memaksakan atau berkeras hati. Kalau yang Maha
Mengatur memutuskan mbak dan dia nanti bisa sama-sama, tapi kalau memang
tidak bisa sama-sama ya harus bisa diterima. Kalau tidak, nanti kedepannya bisa
tidak baik.

MEREKA yang SUKA MEMBONCENG

Kejadian di toilet Kampus Atmajaya, masih membuatku terbayang-bayang.


Aku menyadari, teryatawalau bagaimanapun aku tetap manusia biasa. Manusia
biasa yang bisa kaget, yang bisa gilo, atau ngeri. Apalagi kalau dalam kondisi tidak
siap, atau saat mental sedang lemah. Pernah suatu ketika aku pulang larut malam
gara-gara keasyikan ngobroldirumah teman, dan sebelum pulang aku ingin mampir
beli gudeg terlebih dahulu di Jalan Solo. Jam menunjukkan pukul 23.00 malam.
Jalanan sudah sepi, aku memacu motorku melewati bioskop XXI. Dan masyarakat
Jigja tahu bahwa gedung bioskop itu dibangun dilahannekas kebakaran bioskop
lama dan yang memakan korban jiwa. Sesampainya dijalan saya bertemu dengan
sosok perempuan dan saya pun menghampirinya. Mas saya ikut ya, nanti depan pas
belikan , belok kiri. Dan ternyata sosok yang membonceng itu adalah hantu dengan
muka hitam dan tangganya setengah tulang jika dilihat dari spion motornya.

MERAPI dan SEBUAH PERTANDA

Pada akhirnya hari pengumuman kelulusan pun tiba. Penderitaan karena


menunggu pengumuman pun terjawab. Aku termasuk salah satu siswa yang lulus.
Lega rasanya. Sebagai tanda syukur aku bersama dengan teman-temanku yang
lulus mengungkapkannya ddngan berjalan kaki dari sekolah meniju Tugu Jogja.
Sampai ditugu kami semua mengumandangkankan lagu mars sekolah. Pada saat
malam wisuda, Pak sam guru pertama yang ingin kusalami. Aku ingin berterima
kasih sudah membantuku melewati masa-masa sulit yang kuhadapi. Aku
mempunyai nazar, jika lulus ingin mendaki gunung merapi. Oleh karena itu aku
harus menuntaskan nazarku. Dan aku pun mendaki gunung Merapi untuk memenuhi
nazar yang telah ku ucapkan. Di tengah perjalanan kami menemukan hal-hal yang
mistis, diatas gunung terlihat ada tempat seperti pasar, ada penjual dan ada
pembeli.padahal tidak msuk akal, di tengah hutan belantara ada sebuah pasar. Pada
tanggal 27 mei tepatnya pukul 5:55 Kota Jogja diguncang gempa yang sangat
dahsyat hingga banyak memakan korban jiwa.

SESUATU di LUAR NALAR

6
Aku belajar sesuatu tentang mata ketigaku ini. Ternyata membuka mata
ketiga lebar-lebar itu tanpa kusadari menghabiskan banyak energi. Pantas aku
sampai pingsan saat turun merapi. Aku bertanya kepada ayah, bagaimana keadaan
eyang, ayah menjawab ayang masih berobat jalan. Dokter juga bingung lihat
keadaanya. Eyang uyut ditempatkan di sebuah kamar di bagian belakang, yang
ditemani seorang perawat. Aku semakin yakin bahwa ada sesuatu yang telah terjadi
sesuatu kepada ayanguyut.

PENGAKUAN AYAH dan IBU

Malam itu sehabis dsri tempat eyang roto, aku, Ayah, dan Ibu mampir ke
PuroPakualam untuk menikmati secangkir teh poci. Bagaimana menurutmu, yus,
eyang uyut sebenarnya kenapa? Aku tidak menjawab. Aku merasa percuma saja
menjawabnya. Jika aku menjelaskan tentang hal-hal gaib, Ayah pasti akan bertanya
dari mana aku tahu. Orang tua ku tidak tahu bahwa aku adalah anak indigo. Saya
melihat bahwa di tubuh eyang uyut sudah djmasuki oleh makhluk lain.

Partolongan Dari Pak Sam

Sore itu juga aku coba datang ke rumah Pak Sam bersama Ayah dan Eyang
Roto. Rumah pak sam berada di daerah Bogem Kalasan. Sebuah daerah yang
sebenarnya lebih terkenal, karena nama tempat Juru Supit atau Klinik sunat.
Beruntung sore itu Pak sam sedang ada di rumah. Saya malah merasa punya andil
atas peristiwa ini Pak. Saya akui, saya juga ada salah karena tidak memperhatikan
Ibu saya. Menganggap ibu sebagai beban. Terlalu menyerahkan kondisi Ibu pada
pembantu. Pak sam mengangguk-anggukan kepala mendengar perkataan Eyang
Roto. Pak sam lalu mengatakan akan membantu untuk menyembuhkan Eyang Uyut.
Besok sore lusa Pak Sam akan datang ke rumah Eyang Roto.

Terjebak di Alam Lain

Laki-laki berpakaian hitam-hitam itu bisa dipastikan hanyalah sosok astral.


Tatapanku dan pak sam saling beradu dengan laki-laki itu. Pertarungan ini lebih
pada sebuah perang psikologis atau Psy War. Kehadiran laki-laki berpakaian hitam
itu bermaksud untuk menebarkan terror dan ancaman. Kami harus menunjukkan
kalau kami tidak terpengaruh dengan ancaman itu. Pak Sam dengan mengulurkan
tangan dengan menggerakkan telapak tangannya ke bawah seolah mata
menantang. Lelaki berpakaian hitam itu nampak marah, pak sam meminta waktu
untuk istirahat sejenak. Pak sam mengatakan hal ini adalah hal yang kritis.

7
Sebuah Pilihan Sulit

Aku terbangun di kamar rumah sakit panti rapih. Cahaya matahari yang
terang hangat perlahan membangkitkan syaraf-syarafku. Ibu ternyata setia berada di
sampingku langsung menghambur dan menangis. Katanya aku sudah tidak
sadarkan diri sehari semalam.

Anda mungkin juga menyukai