Anda di halaman 1dari 6

PENETAPAN KADAR FORMALIN PADA PRODUK PANGAN

Achmad Fuad1, Sekar Akhlakul2, Putri Anggraeni3, Sindia Permata4


1,2,3,4
Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat Jakarta 15412 Indonesia

1 3
Email: achmadfuadp@gmail.com, 2sekarkar8@gmail.com, putriangpus@gmail.com, 4cicin4889
@gmail.com

Abstrak

Formalin merupakan bahan tambahan pangan yang dilarang


berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
722/MenKes/Per/IX/1988, sehingga kandungannya dalam produk
makanan harus negatif. Jika kadar formalin yang terkandung dalam
bahan pangan tersebut melewati nilai ambang batas aman, maka akan
dapat berakibat toksis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kandungan formalin dalam bahan pangan (ayam potong
pasar, ikan kembung. Bakso ikan, siomay, cilok, mie ayam, dan ikan
sepat). Penentuan kandungan formalin menggunakan metode titrasi
iodometri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada sampel ikan
kembung mempunyai kadar formalin paling tinggi, sedangkan ayam
potong mempunyai kadar formalin paling kecil. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa bahan pangan belum semuanya mematuhi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
722/MenKes/Per/IX/1988 kandungan formalin dalam makanan harus
0 atau negatif.

Kata kunci: Bahan pangan, formalin, titrasi iodometri.

ABSTRACT
Formalin is a prohibited food additives according to Regulation of the
Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 722 / Menkes
/ Per / IX / 1988, so its content in food products must be negative. If
the content of formalin contained in the foodstuff passes the value of
safe threshold, resulting in toxic. The purpose of this research was to
know the content and content of formalin in food ( chicken broilers,
mackerel, fish meatballs, dumplings, cilok, chicken noodles, and sepat
fish).
Determination of formalin content using iodometric titration method.
. The results of this study indicate that the sample of mackerel has the
highest formalin content, while the broiler has the smallest formalin
content. So that it can be concluded that food has not all complied
with the Regulation of the Minister of Health of the Republic of
Indonesia Number 722 / MenKes / Per / IX / 1988 that the formalin
content in food must be 0 or negative.
Keywords: foodstuff, formalin, iodometric titration.

PENDAHULUAN pankreas, sistem susunan syaraf, pusat dan


ginjal.
Formalin merupakan bahan Dalam Titrasi Iodometri, iodin
tambahan pangan yang dilarang dipergunakan sebagai agen pengoksidasi
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (iodometri) dan iodide dipergunakan
Republik Indonesia Nomor sebagai agen peredukasi (iodometri).Dapat
722/MenKes/Per/IX/1988, sehingga dikatakan bahwa hanya sedikit saja
kandungannya dalam produk makanan substansi yang cukup kuat sebagai unsur
harus negatif. Penyalahgunaan formalin reduksi untuk dititrasi langsung dengan
biasanya dilakukan untuk keuntungan iodine.Karena itu jumlah dari penentuan-
dagang dan meminimalkan biaya kerugian penentuan dari iodometrik adalah sedikit.
akibat makanan yang tidak laku dijual. Namun demikian, banyak agen
Selain itu formalin digunakan karena pengoksidasi yang cukup kuat untuk
mudah didapat, harganya yang murah dan bereaksi secara lengakap dengan ion iodida
memiliki kemampuan yang baik dalam dan aplikasi dari proses iodometrik cukup
mengawetkan makanan. banyak (Underwood,1986).
Formalin atau Senyawa kimia
formaldehida (juga disebut metanal), METODE PENELITIAN
merupakan aldehida berbentuknya gas
dengan rumus kimia H2CO. Formaldehida Percobaan ini dilaksanakan pada
awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia tanggal 6 Mei 2019 di Pusat Laboratorium
Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.
Formaldehida bisa dihasilkan dari Bahan dan Alat
pembakaran bahan yang mengandung Bahan yang digunakan dalam
karbon. Terkandung dalam asap pada penelitian ini adalah beberapa contoh uji
kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap seperti ayam potong pasar, ikan kembung.
tembakau. Dalam atmosfer bumi, Bakso ikan, siomay, cilok, mie ayam, dan
formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya ikan sepat, larutan formaldehid, NaOH 1N,
matahari dan oksigen terhadap metana dan larutan iodin 0.1 N, asam sulfat 30%,
hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. larutan natrium tiosulfat 0.1N, akuades, dan
Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga indicator kanji. Sedangkan alat yang
dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan digunakan untuk penelitian ini adalah neraca
organisme, termasuk manusia (Reuss 2005). analitik, pipet ukur, Erlenmeyer, dan gelas
Pedagang atau produsen beker.
menambahkan formalin dengan tujuan
agar bahan pangan tahan lebih lama. Prosedur Kerja
Selain itu keberadaan formalin lebih Sebanyak 1g masing-masing sampel
murah dan mudah untuk didapatkan yang telah dihaluskan ditimbang kemudian
(Abdullah, 2013). Pemakaian formalin ditambahkan akuades hingga volume 100
dalam makanan dapat menyebabkan ml. setelah itu diambil 10 ml larutan sampel
timbulnya efek akut dan kronik yang dan ditambahkan larutan I2 0.1N, 20 ml
dapat menyerang saluran pernapasan, NaOH 1N, dan 5 ml larutan H2SO4 30%.
pencernaan, sakit kepala, hipotensi Larutan kemudian disimpan ditempat gelap
(tekanan darah tinggi), kejang, tidak sadar selama 15 menit lalu dititrasi dengan larutan
hingga koma. Selain itu, juga dapat terjadi natrium tiosulfat 0.1N dengan indicator kanj.
kerusakan hati, jantung, otak, limpa, Dilakukan perlakuan yang sama untuk
kontrol positif dengan Formaldehid 35% kepada pelarut seperti karbon tetraklorida
dan kontrol negatif dengan blanko atau klorofom dan terkadang pula
Perhitungan digunakan untuk mendeteksi titik akhir.
𝑚𝑙 𝑁𝑎2𝑆2𝑂3 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 𝐹𝑝 Larutan standar yang dipergunakan
%Formalin= x 100%
1000
Keterangan : dalam kebanyakan proses iodometrik
N = Normalitas natrium tiosulfat adalah natrium thiosulfat. Garam ini
BE = Berat ekivalen natrium tiosulfat biasanya tersedia sebagai pentahidrat
Fp = Faktor pengenceran Na2S2O3.5H2O. Larutan tidak boleh
distandarisasi dengan penimbangan secara
langsung, tetapi harus distandarisasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap standar primer. Larutan natrium
thiosulfat tidak stabil untuk waktu yang
Pada pengujian ini didasarkan
lama. Sejumlah zat padat digunakan
metode iodometri. Yang mana sebanyak 1
sebagai standar primer untuk larutan
gr sampel yang telah dihaluskan ditimbang
natrium thiosulfat.Iodinmurni merupakan
agar sampel yang digunakan dapat mudah
standar yang paling nyata, tetapi jarang
larut kemudian ditambahkan aquades
digunakan karena kesukaran dalam
hingga volume 100 ml. Setelah itu diambil
penanganan dan penimbangan. Lebih
10 ml larutan sampel dan ditambahkan 5
sering digunakan pereaksi yang kuat yang
ml larutan I2 0,1 N, 20 ml larutan KOH 1
membebaskan iodine dari iodida, suatu
N dan 5 ml larutan H2S2O4 30%. Larutan
proses iodometrik (Underwood,1986).
kemudian disimpan ditempat gelap selama
Reaksi dengan menggunakan
15 menit yang bertujuan agar campuran
indikator kanji kepekaan lebih besar dalam
pereaksi pada larutan tercampur dengan
larutan yang sedikit asam daripada dalam
rata atau homogen, lalu dititrasi dengan
larutan netral. Reaksi berlangsung baik di
larutan natrium tiosulfat 0,1 N dengan
bawah pH=5. Adapun mekanisme reaksi
indicator kanji. Formalin dapat
yang terjadi adalah :
memunculkan efek gangguan kesehatan
berupa sakit perut akut disertai muntah-
a. Reaksi Formaldehida
muntah, timbulnya depresi syaraf serta
terganggunya peredaran darah. Sedangkan
pada dosis yang tinggi, formalin dapat
menyebabkan kematian (Cahyadi, 2006).
Pada percobaan kali ini, digunakan b. Reaksi Titrasi Iodometri
metode titrasi iodometri. Titrasi iodometri
adalah penitaran dengan iod. Zat-zat yang
bersifat pengoksidasi dapat langsung di
titar dengan iod. Sedangkan zat-zat yang
bersifat pengoksidasi dalam larutan asam
membebaskan iod dari KI. Kemudian iod
yang terbentuk di titar dengan tio.
Kelebihan iod menyebabkan larutan
menjadi berwarna kuning, akan tetapi
selalu dipergunakan larutan kanji sebagai
larutan petunjuk. Larutan penunjuk kanji
digunakan karena warna pada larutan iod
0,1 N cukup tua, sehingga iod dapat
bertindak sebagai indicator pada dirinya
sendiri. Iod juga memberikan warna ungu
Tabel 1. Hasil pengujian kadar formalin umumnya bersumber dari adanya zat lain
sampel yang mempengaruhi hasil pengukuran.
Hasil pengukuran bisa menjadi lebih besar
Volume Kadar atau lebih kecil dari yang seharusnya
Sampel Na2S2O3 (ml) formalin% ataupun Kesalahan Operasional yaitu
Ayam Umumnya terjadi karena keterbatasan
Potong 0 0 kemampuan analis/operator-Kesalahan
Ikan Instrumental: Ketidakmampuan alat ukur
Kembung 4.125 6.19 untukbekerja sesuai standar yang
Bakso diperlukan
Ikan 0.35 1.05 Terdapat beberapa dampak negatif
Siomay 1.4 1.2 terhadap kesehatan manusia akibat dari
Cilok 0.25 0.75 mengkonsumsi makanan yang
Mie Ayam 0.45 1.35 mengandung formalin, diantaranya
Ikan Sepat 0.415 1.25 menurut Saparinto (2006), efek samping
penggunaan formalin tidak secara langsung
akan terlihat. Efek ini hanya terlihat secara
Tabel 2. Kontrol positif kumulatif, kecuali jika seseorang
mengalami keracunan formalin dengan
Sampel Volume Na2S2O3 (ml)
dosis tinggi. Dalam kadar yang sangat
Simplo 0 tinggi formalin bisa menyebabkan
Duplo 0 kegagalan peredaran darah yang bermuara
x̄ 0 pada kematian.
Di dalam tubuh, jika terakumulasi
Tabel 3. Kontrol Negatif dalam jumlah besar, formalin merupakan
bahan beracun dan berbahaya bagi
Sampel Volume Na2S2O3 (ml)
kesehatan manusia. Jika kandungan dalam
Simplo 7.1 tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia
Duplo 7.3 dengan hampir semua zat di dalam sel
x̄ 7.2 sehingga dapat menyebabkan berbagai
keluhan, misalnya iritasi lambung dan
Berdasarkan Tabel 1, kadar kulit, muntah, diare, serta alergi. Bahkan
formalin terbesar ada pada sampel ikan bisa menyebabkan kanker, karena
kembung dan kadar formalin terkecil formalin bersifat karsinogenik
adalah pada sampel ayam potong. (Wispriyono, 2006).
Pengujian didasarkan pada kedua Menurut Arumsari (2017), upaya
kontrol yaitu kontrol positif pengendalian yang dapat dilakukan
menggunakan formaldehid 35% dan terhadap kandungan formalin yang
kontrol negatif menggunakan blanko. terdapat pada makanan yang dijual
Berdasarkan Tabel 2 dan Tabel 3 dapat dipasaran adalah perlu dilakukanya
ditentukan kadar formalin yaitu 0% pada tindakan oleh BPOM untuk melakukan
kontrol positif dan 21.6% pada kontrol peninjauan kembali ke pasar-pasar untuk
negatif. Pada pengujian kontrol ini terjadi melakukan uji formalin yang dijual oleh
kesalahan sehingga kedua kontrol ini pedagang dan menindak lanjuti
tidak dipergunakan dalam acuan. penyalahgunaan formalin yang terjadi.
Kesalahan yang timbul berupa Kesalahan Selain itu juga diharapkan adanya
tak tentu/ Indeterminat Error Sumber penyuluhan-penyuluhan kepada para
penyebab Kesalahan tak dapat ditentukan pedagang dan produsen mengenai
secara pasti, Kesalahan sistematik yaitu larangan penggunanaan formalin.
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Pada sampel ikan kembung Abdullah, S. Uji Kualitatif Kandungan Formalin


mempunyai kadar formalin paling tinggi Pada Ikan Asin yang Dijual di Pasar Sentral
yaitu sebesar 6,19%, sedangkan ayam Kota Gorontalo [Karya Tulis Ilmiah].
potong mempunyai kadar formalin paling Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo; 2013.
kecil yaitu sebesar 0%. Sampel bahan
pangan yang diuji belum semuanya Arumsari, G. (2017). Perilaku Penggunaan
Formalin Pada Pedagang dan Produsen Mie
mematuhi Peraturan Menteri Kesehatan
Basah dan Tahu di Provinsi Dki Jakarta. Jurnal
Republik Indonesia Nomor Kesehatan Masyarakat Andalas. Universitas
722/MenKes/Per/IX/1988 kandungan Andalas : Program Studi S-1 Kesehatan
formalin dalam makanan harus 0 atau Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
negatif. Universitas Andalas

SARAN Reuss. 2005 dalam Hamdani, S. 2013. Formalin.


http://catatankimia.com/catatan/formalin.html.
1. Perlu dilakukan pengujian ulang pada Diakses Tanggal 12 Mei 2019.
kontrol untuk mengetahui kadar
formalin sebenarnya pada bahan Saparinto, Cahyo. 2006. Bahan Tambahan
pangan Pangan. Yogyakarta: Kanisius.
2. Masyarakat perlu segera diberikan
Underwood,A.L and R.A Day,Jr. 1986. Analisa
informasi tentang keamanan makanan
Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga
yang dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai