Botani Tanaman
Akar-akar serabut pertama muncul pada hari ke lima atau ke enam setelah
padi berkecambah. Akar serabut juga mulai berkembang dengan sangat lebat
membuat akar tunggang yang tumbuh di bawah pada awal perkecambahan tidak
tampak. Selain akar serabut, tanaman padi juga memiliki akar yang berwujud
mirip rambut yang lebih halus. Keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu
Batang padi tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan antara ruas yang satu
dengan yang lainnya dipisah oleh sesuatu buku. Ruas batang padi di dalamnya
berongga dan bentuknya bulat. Dari atas ke bawah, ruas batang itu makin pendek.
Ruas-ruas yang terpendek terdapat di bagian bawah dari batang dan ruas-ruas ini
praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas-ruas yang berdiri sendiri. Tinggi
tanaman diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi bila malai
belum keluar, dan sesudah malai keluar tingginya diukur dari permukaan tanah
sampai ujung malai tertinggi. Tinggi tanaman adalah suatu sifat baku (keturunan).
Adanya perbedaan tinggi dari suatu varietas disebabkan oleh suatu pengaruh
keadaan lingkungan. Bila syarat-syarat tumbuh baik, maka tinggi tanaman padi
sawah biasanya 80-120 cm. Pada tiap-tiap buku, duduk sehelai daun. Di dalam
ketiak daun terdapat kuncup yang tumbuh menjadi batang. Pada buku-buku yang
dan upih daun, tumbuh menjadi batang-batang sekunder yang serupa dengan
Pada buku bagian bawah tumbuh daun pelepah yang membalut ruas
sampai buku bagian atas. Tepat pada buku bagian atas, ujung dari daun pelepah
dan bagian yang terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak. Daun kelopak
yang terpanjang membalut ruas yang paling atas dari batang, umumnya disebut
daun bendera. Tepat dimana daun mahkota dan daun bendera berada, timbul ruas
Satu tangkai malai yang terdiri atas banyak spikelet, secara internal akan
terjadi kompetisi dalam menarik fotosintat. Spikelet yang terletak pada ujung
malai akan keluar terlebih dahulu dan tumbuh lebih vigour, sehingga cenderung
tidak penuh dan spikelet tidak bernas (steril) yang pada akhirnya akan
sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang.
Panjang malai tergantung varietas padi yang ditanam dan cara bercocok tanam.
Biji padi setelah masak dapat terus tumbuh, akan tetapi kebanyakan baru
beberapa waktu sesudah dituai (4-6 minggu). Jadi biji padi perlu istirahat terlebih
Syarat Tumbuh
Iklim
tersebut hanya mengandalkan curah hujan. Tanaman dapat tumbuh pada daerah
tropis/subtropis pada 450 LU sampai 450 LS dengan cuaca panas dan kelembaban
tinggi. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan selama 3 bulan
tumbuh dengan baik pada suhu 230 C ke atas. Temperatur yang rendah dan
pembuahan yang mengakibatkan gabah menjadi hampa. Hal ini terjadi akibat
tidak membukanya bakal biji. Temperatur yang rendah pada waktu pengisian biji
juga dapat menyebabkan rusaknya pollen dan menunda pembukaan tepung sari
(Luh, 1991).
Tanaman padi dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi. Di
dataran rendah padi dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 650 m dpl dengan temperatur
22,5o C – 26,5o C sedangkan di dataran tinggi padi dapat tumbuh baik pada ketinggian
angin juga berpengaruh negatif, karena penyakit yang disebabkan oleh bakteri
atau jamur dapat ditularkan oleh angin, dan apabila terjadi angin kencang pada
saat tanaman berbunga, buah dapat menjadi hampa dan tanaman roboh. Hal ini
akan lebih terasa lagi apabila penggunaan pupuk N berlebihan, sehingga tanaman
mendapatkan hasil yang lebih tinggi daripada penanaman padi pada musim hujan,
Tanah
Padi gogo harus ditanam di lahan yang berhumus, struktur remah dan
cukup mengandung air dan udara, tanah yang cocok bervariasi mulai dari yang
berliat, berdebu halus, berlempung halus sampai tanah kasar dan air yang tersedia
diperlukan cukup banyak. Sebaiknya tanah tidak berbatu, jika ada harus < 50%
(Rahayu, 2009).
terutama untuk akar. Udara akan mengisi pori-pori tanah bersama dengan air yang
siap dimanfaatkan oleh akar tanaman. Keseimbangan antara udara dan air sangat
Padi gogo umumnya ditanam di lahan kering atau lahan pada kondisi
kering. Secara umum, lahan kering didefinisikan sebagai suatu hamparan lahan
yang tidak tergenangi air dalam kurun waktu tertentu. Lahan kering terbagi
menjadi lahan kering tanah masam dan tidak masam. Lahan kering tanah masam
dicirikan dengan pH < 5 dan sebaliknya lahan yang memiliki pH > 5 merupakan
nyata terhadap varietas. Rataan jumlah malai tertinggi yaitu pada varietas Towuti.
Jumlai malai ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan dimana untuk
Towuti memiliki keunggulan dan jumlah malai per tanaman. Jumlah malai per
tanaman juga dipengaruhi oleh ketersediaan air yang cukup dan suhu yang rendah
pada fase pembungaan. Sebaiknya temperatur rendah pada masa berbunga, karena
anakan. Namun demikian, ada juga varietas yang beredar tergolong beranak
sedikit atau sedang. Secara umum, varietas yang memiliki banyak anakan
beranak sedikit ditanam dengan jarak yang rapat. Setiap varietas memiliki jarak
berbagai sifat tanaman yang mencakup bentuk. dan fungsi tanaman yang
bahan tanaman yang digunakan berasal dari jenis tanaman yang sama
bermutu yaitu varietas unggul yang ciri-cirinya antara lain berdaya hasil tinggi,
tanaman pendek, daun tegak, jumlah anakan produktif sedang – banyak, tanaman
tahan rebah, tahan terhadap hama dan penyakit, tanggap terhadap pemupukan,
umur tanaman genjah. Banyak varietas unggul padi gogo yang telah dilepas oleh
Badan Litbang Pertanian. Pada tahun 1999 – 2002 telah dilepas 7 varitas padi
gogo lahan kering yaitu : Cirata, Towuti, Limboto, Danau Gaung, Batutegi,
berumur genjah 105 – 125 hari, tinggi 100 – 135 cm (Barus, 2008).
lahan kering yang akan ditanami padi gogo, petani memilih areal yang relative
datar dan lebih subur dibandingkan dengan areal lainnya. Lahan kering yang
paling banyak ditanami padi gogo adalah areal datar yang terletak dibantaran
sungai, areal ini biasanya lebih subur, dan bila terjadi kekeringan masih
Tanaman padi secara genetik merupakan tanaman semi aquatic. Jadi sejak
menjadi pesaing dalam kebutuhan hara dan air serta intersepsi cahaya
matahari.
yang belum bisa ditangani secara tuntas. Patotipe penyakit blas bervariasi
tanah tidak dapat menyimpan air dan indeks kelengasan (moisture index)
salah satu teknologi yang berperan penting dalam peningkatan kuantitas dan
produksi padi nasional antara lain tercermin dari pencapaian swasembada beras
pada tahun 1984. Varietas sebagai salah satu komponen produksi telah
satu titik tumpu utama peningkatan produksi padi adalah perakitan dan perbaikan
yang berbeda dalam persaingannya dengan gulma. Menurut Wolley et al. (1993)
bahwa awal periode kritis persaingan gulma dapat ditentukan berdasarkan fase
tanaman tumbuh sampai sekitar 1/4- 1/3 pertama dari siklus hidup tanaman. Pada
padi, periode kritis persaingan gulma umumnya terjadi sampai umur 40 hari
pertama dari siklus hidupnya. Pada fase ini kanopi tanaman padi belum menutup
intesitas cahaya ke permukanan tanah masih tinggi karena kanopi masih terbuka.
Biji-biji gulma berkecambah dan tumbuh lebih cepat dari tanaman padi. Pada
Varietas unggul baru (VUB) adalah varietas yang mempunyai ciri – cirri :
dapat menyesuaikan terhadap iklim dan jenis tanah setempat, rasa nasi disenangi
dan mempunyai harga yang tinggi di pasaran, potensi hasil tinggi, tahan terhadap
hama penyakit, dan tahan rebah. Penggunaan varietas yang dianjurkan akan
memberikan peluang lebih besar untuk mencapai tingkat hasil yang lebih tinggi
dengan mutu beras yang lebih baik. Pemilihan varietas didasarkan kepada hasil
lokasi yang sama untuk mengurangi serangan hama dan penyakit (OPT) terhadap
(BPTP, 2009).
Jarak Tanam
Faktor yang ikut menentukan jarak tanam pada tanaman padi, tergantung
pada:
a. Jenis tanaman : Jenis padi tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah
b. Kesuburan tanah : Jarak tanam pada tanah yang lebih subur akan lebih lebar
dibandingkan tanah yang kurang subur, karena perkembangan akar yang baik
hujan
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi antara lain melalui
pengaturan jarak tanam dan penggunaan umur bibit yang tepat. Jarak tanam
dipengaruhi oleh sifat varietas padi yang ditanam dan kesuburan tanah. Varietas
padi yang memiliki sifat menganak tinggi membutuhkan jarak tanam lebih lebar
Umur bibit pindah tanam harus tepat dan sesuai untuk mengantisipasi
perkembangan akar yang umumnya berhenti pada umur 42 hari sesudah semai,
tanaman. Semakin rapat jarak tanam semakin banyak populasi tanaman per satuan
partumbuhan tanaman akan terganggu dan produksi per tanaman akan menurun.
Untuk mengetahui pengaruh jarak tanam yang tepat perlu dilakukan uji coba
maupun antara tanaman dengan gulma untuk mendapatkan unsur hara, air,cahaya
matahari maupun ruang tumbuh. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
yang optimum maka akan diperoleh ILD yang optimum dengan pembentukan
bahan kering yang maksimum. Jarak tanam yang rapat akan meningkatkan daya
Namun pada jarak tanam yang terlalu sempit mungkin tanaman budidaya akan
memberikan hasil yang relative kurang karena adanya kompetisi antar tanaman itu
sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan jarak tanam yang optimum untuk memperoleh
jarak tanam, sebab perkembangan akar ataupun tanaman itu sendiri pada tanah
yang subur lebih baik daripada perkembangan akar/tanaman pada tanah yang
subur pun akan lebih lebar daripada jarak tanam pada tanah yang kurang subur.
Menurut Noor (1996), semakin subur tanah, jarak tanam dapat semakin rapat.
Demikian pula, semakin baik kualitas benih maka semakin sedikit jumlah benih
yang dibutuhkan. Jarak tanam, jumlah benih, dan cara tanam dapat berpengaruh
Penentuan jarak tanam yang tepat sangat penting artinya, karena hal ini
berhubungan erat terhadap populasi tanaman per satuan luas areal. Populasi
sangat ketat antara satu tanaman dengan yang lainnya. Faktor tingkat kesuburan
semakin besar. Jadi agar tidak terjadi persaingan antara tanaman satu dengan yang
lain, harus diusahakan pengaturan jarak tanam yang sesuai dengan pertumbuhan
per rumpun. Jumlah anakan produktif paling banyak per rumpun adalah pada
Sementara itu jumlah anakan paling sedikit per rumpun adalah pada jarak tanam
20 x 20 cm. Yang mana berbeda nyata dengan jumlah anakan pada jarak tanaman
pemanfaatan pupuk. Kondisi tanah yang subur, menggunakan jarak tanam yang
lebih pendek dibandingkan dengan tanah yang kurang subur (Masdar, 2005).
pemuliaan karena dari jumlah variasi genetik ini diharapkan terjadi kombinasi
genetik yang baru. Variasi keseluruhan dalam suatu populasi merupakan hasil
berkisar dari 0 sampai 1. Nilai 0 ialah bila seluruh variasi yang terjadi disebabkan
oleh faktor lingkungan, sedangkan nilai 1 bila seluruh variasi disebabkan oleh
faktor genetik. Dengan demikian nilai heritabilitas akan terletak antara kedua nilai
antara besaran ragam aditif yang merupakan bagian dari ragam genetik total
nisbah antara besaran ragam genetik dengan ragam fenotipe sifat bersangkutan.
h2 = σ2G / σ2P
(Poespodarsono, 1988).
pemuliaan tanaman. Jika perbedaan antara dua individu yang mempunyai faktor
lingkungan yang sama dapat diukur, maka perbedaan ini berasal dari variasi
berikut :
(Mursito, 2003).