Mengetahui,
Koordinator PKMD
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari
pembangunan nasional yang antara lain mempunyai tujuan untuk
mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan
batin untuk mencapai tujuan di atas perlu dilakukan pembangunan
manusia dalam keseluruhan proses kehidupan mulai dalam
kandungan bahkan jauh sebelumnya.
Dari hasil pendataan yang dilakukan mahasiswi PKMD DIII
Kebidanan Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo
selama 3 hari didapatkan data terdapat banyak lansia yang belum
dilakukan pemeriksaan ADL,daya ingat dan depresi. Atas dasar
alasan tersebut maka mahasiswi PKMD DIII Kebidanan Akademi
Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo mengadakan kegiatan
pemeriksaan ADL,daya ingat dan depresi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan daya ingat dan depresi pada lansia
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan pemeriksaan ADL,daya ingat dan depresi
lansia dan juga penyuluhan kesehatan diharapkan :
a. Mampu mengikuti kegiatan pemeriksaan ADL,daya ingat dan
depresi lansia yang diadakan
b. Mampu mengetahui dan melatih daya ingat maupun depresi untuk
kesejahteraan lansia.
C. Manfaat
1. Dapat melatih daya ingat bagi lansia
2. Mencegah depresi pada lansia
3. Melatih lansia bergerak aktif untuk kegiatan sehari-hari.
4. Melatih pola pikir yang sehat pada lansia
E. Sasaran Program
Sasaran diadakan kegiatan ini adalah masyarakat berusia ≥50 tahun dan
kader
F. Metode/Strategi Program
1. Ceramah mengenai manfaat pemeriksaan ADL,daya ingat dan depresi
2. Melakukan pemeriksaan ADL,daya ingat dan depresi pada lansia
3. KIE mengenai pola pikir sehat untuk kesejahteraan lansia
G. Media Pembelajaran
1. Speaker aktif
2. Leaflet
H. Rencana Anggaran
No Uraian Volume Harga Persatuan Jumlah Total
1. Kesekretarian
Print proposal dan 24 Rp.500 Rp.12.000
LPJ
Foto copy daftar 2 Rp.500 Rp.1000
hadir
Pint leaflet 1 Rp.1500 Rp.1.500
Foto copy leaflet 67 Rp.1.000 Rp.67.000
2. MMT
Print Bener 1 Rp80.000 Rp80.000
3. PMT
Pie buah 67 Rp.1500 Rp.100.500
Susu coklat 8 Rp.1000 Rp.8000
Bubur kacang 67 Rp.1000 Rp.67.000
hijau
Aqua gelas 1 kardus Rp.28.000 Rp.28.000
Total Akhir Rp.296.500
I. Susunan Panitia
(Lampiran 1)
J. Susunan Acara
(Lampiran 2)
K. Ringkasan Materi
(Lampiran 3)
L. Penutup
Demikian proposal ini kami buat, berharap kegiatan ini berjalan
dengan lancar tanpa hambatan suatu apapun. Kegiatan ini tidak bisa berjalan
tanpa partisipasi dan dukungan dari semua pihak khususnya pihak pelaksana
kegiatan, untuk itu kami berharap demi suksesnya kegiatan tersebut
proposal ini dapat diajukan sebagai landasan untuk jalannya kegiatan
tersebut dan atas dukungan dan partisipasi petugas kesehatan, pemerintah
desa dan masyarakat Desa Pandanrejo Kecamatan Kaligesing Kabupaten
Purworejo kami ucapkan terimakasih.
Lampiran 1
STRUKTUR PANITIA
KEGIATAN PEMERIKSAAN ADL,DAYA
INGAT DAN DEPRESIDI DESA PANDANREJO
KECAMATAN KALIGESING KABUPATE PURWOREJO
Penanggung jawab : Tri Puspa Kusumaningsih,S,S,T.,M.Kes
Koordinator Desa : Al Mar’atush Sholikhah
Ketua Pelaksana : Dinda Oktaria Azzahra
Sekretaris : Himah Umarah Dewi
: Siti Hikmah Ernawati
Bendahara : Imelda Ika Pratiwi
Seksi Acara : Tri Junika Khoirunissa
: Diah Ayu Kurnia Wati
Pemateri : Rademta Syuniarita
Seksi Perlengkapan : Tri Puji Utami
Seksi Dokumentasi : Jihan Huda Lailla
Seksi Humas : Yunita Eka Saputri
: Erwina Siti Nabilah
Seksi Konsumsi : Anggieta Febriana
: Badriatul Masruroh
: Dian Puspita
Pelaksana : Semua anggota panitia penyelenggara
Lampiran 2
SUSUNAN ACARA
KEGIATAN PEMERIKSAAN ADL,DAYA INGAT
DAN DEPRESI LANSIA DI DESA PANDANREJO
KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO
NO WAKTU KEGIATAN RESPON
1. 5 Menit Orientasi :
Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan Mendengarkan
diri Mengingat
Mengingatkan kontrak waktu
kontrak Mengerti
maksud dan
Menjelaskan tujuan
maksud dan tujuan Siap dan
Menanyakan bersedia
kesediaan
2. 120 Kerja :
Menit Melakukan Mengikuti
pemeriksaan tensi petugas
dan timbang
Menjelaskan Mendengarkan
manfaat
pemeriksaan
ADL,daya ingat dan
depresi pada lansia
Mengikuti edan
Melakukan
menjawab
pemeriksan
ADL,daya ingat dan pertanyaan
depresi pada lansia petugas
KIE menegenai pola
pikir sehat dan gizi Mendengarkan
lansia untuk
kesejahteraan lansia
3. 10 menit Terminasi :
Melakukan evaluasi Mendengarkan
Memberikan Mendengarkan
kesimpulan
Menutup kegiatan Membaca
pemeriksaan hamdalah
ADL,daya ingat dan bersama
depresi lansia
dengan bacaan
Menjawab salam
hamdalah
Mengucapkan salam
penutup
Lampiran 3
Ringkasan Materi
SENAM LANSIA
A. Konsep Lanjut Usia
1. Definisi
Menurut Hidayat, usia lanjut adalah hal yang harus diterima sebagai
suatu kenyataan dan fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri
dengan proses penuaan yang berakhir dengan kematian (Supraba,2015).
Menurut Hawari (2009) Usia lanjut merupakan seorang laki-laki atau
perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih, baik secara fisik masih
berkemampuan (potensial) ataupun karena sesuatu hal tidak mampu lagi
berperan secara aktif dalam pembangunan (tidak potensial). Di negara
negara maju seperti Amerika Serikat usia lanjut sering didefinisikan
mereka yang telah menjalani siklus kehidupan diatas usia 60 tahun
(dalam Juwita, 2013).
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses yang mengubah seorang
dewasa sehat menjadi seorang yang frail dengan berkurangnya sebagian
besar cadangan sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan
terhadap berbagai penyakit dan kematian (Setiati, Harimurti, & R,2009).
Lansia atau usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan
manusia dan hal tersebut merupakan bagian dari proses kehidupan yang
tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu (Prasetya,
2010). Tahap usia lanjut menurut teori Erik Erikson tahun 1963
merupakan tahap integrity versus despair, yakni individu yang sukses
dalam melampauin tahap ini akan dapat mencapai integritas diri
(integrity), lanjut usia menerima berbagai perubahan yang terjadi
dengan tulus, mampu beradaptasi dengan keterbatasan yang
dimilikinya, bertambah bijak menyikapi proses kehidupan yang
dialaminya. Sebaliknya mereka yang gagal maka akan melewati tahap
ini dengan keputusasaan (despair), lanjut usia mengalami kondisi penuh
stres, rasa penolakan, marah dan putus asa terhadap kenyataan yang
dihadapinya (Setiati et al., 2009).
2. Batasan Usia
Penduduk Lansia atau lanjut usia menurut UU kesejahteraan lansia
No.13 tahun 1998 adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun
keatas. Umur yang dijadikan patokan sebagai lanjut usia berbeda-beda,
umumnya berkisar antara 60-65 tahun. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan
(middle age) 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut usia
tua (old) 75–90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Menurut Depkes RI (2010), batasan lansia terbagi dalam empat
kelompok yaitu pertengahan umur usia lanjut (virilitas) yaitu masa
persiapan usia lanjut yang menampakkan keperkasaan fisik dan
kematangan jiwa antara 45-54 tahun, usia lanjut dini (prasenium) yaitu
kelompok yang mulai memasuki usia lanjut antara 55-64 tahun,
kelompok usia lanjut (senium) usia 65 tahun keatas dan usia lanjut
dengan resiko tinggi yaitu kelompok yang berusia lebih dari 70 tahun
atau kelompok usia lanjut yang hidup sendiri, terpencil, tinggal di panti,
menderita penyakit berat, atau cacat. Di Indonesia, batasan lanjut usia
adalah 60 tahun keatas. Hal ini dipertegas dalam Undang-Undang
Nomor 43 tahun 2004.
B. Demensia
1. Definisi
Pikun atau demensia adalah penurunan fungsi otak yang dapat
menyebabkan hilangnya kemampuan mental secara bertahap, masalah
dengan memori, pemahaman, penilaian, pemikiran, dan bahasa. Tetap
aktif dalam usia senja merupakan langkah tepat untuk melawan pikun.
Demensia adalah penurunan fungsi otak yang dapat menyebabkan
hilangnya kemampuan mental secara bertahap, masalah dengan
memori, pemahaman, penilaian, pemikiran, dan bahasa. Selain itu,
masalah lain yang pada umumnya berkembang seperti perubahan
kepribadian dan perubahan dalam cara orang berinteraksi dengan orang
lain dalam situasi sosial.