Anda di halaman 1dari 20

Topik 9.

Aplikasi BJT
(Penguat & Saklar Elektronik)
Outline
• Review tentang BJT
• BJT sebagai Penguat
• Analisa ac sinyal-kecil
• Model re
• Rangkaian Ekivalen
• Penguatan ac
• BJT sebagai Saklar (Switch)
• Pengetesan Transistor
Review
• BJT memiliki 4 daerah operasi:
– Aktif, Saturasi, Cut-off, dan Breakdown
• Transistor dioperasikan di daerah:
– Aktif ➔ aplikasi sbg amplifier (penguat)
– Saturasi dan Cut-off ➔ aplikasi sbg saklar (switch) elektronik
• Untuk mengontrol daerah kerja BJT, apakah akan berada di
daerah Aktif, Saturasi atau Cut-off, maka digunakan rangkaian
bias (pembiasan) dengan tegangan DC.
• Diantara jenis pembiasan:
– Fixed bias, Voltage divider, dan Common base
• Selanjutnya akan dibahas aplikasi BJT sbg Penguat dan Saklar
BJT sebagai Penguat
• Ketika BJT dioperasikan sebagai Penguat, maka kita
melakukan analisa AC pada rangkaian BJT tsb
• Analisa ac diperlukan karena:
– Sinyal yang dikuatkan adalah sinyal AC
– Untuk menghitung besarnya penguatan
• Analisa ac ini disebut juga analisa ac sinyal kecil
(small-signal ac analysis)
• Dalam analisa ac, komponen BJT akan dikonversi
menjadi model ac sinyal kecil dari BJT
Analisa AC BJT
• Terdapat 3 model BJT dalam analisa ac sinyal
kecil:
– r’e model
– hybrid π model
– hybrid equivalen model

Model yang akan dipakai pada kuliah kita ini hanya


r’e Model
r'e Model
• Pada Analisa ac sinyal kecil, BJT dikonversi mjd rangkaian
ekivalennya dalam bentuk re Model (lihat gambar)
– Perhatikan letak kaki C, B, dan E
Penguatan
• Terdapat 3 jenis Penguatan, yaitu:
Jenis Penguat Simbol
Tegangan Av

Arus Ai

Daya Ap

• Untuk kuliah kita di bab ini, difokuskan pada


penguatan tegangan
Penguatan
• Yaitu perbandingan nilai output dengan nilai
input
• Misal →Penguatan tegangan (AV )
Rangkaian Ekivalen AC Pada Rangkaian
Voltage Devider Bias
• Prosedur untuk membuat
rangkaian ekivalen ac:
– Hubung singkat semua
kapasitor
– Ganti semua sumber dc
dengan ground

• Sebagai contoh, misalnya


penguat BJT dgn
rangkaian bias voltage
divider (lihat gambar)
• Contoh langkahnya pada
slide berikutnya
Rangkaian Ekivalen AC Pada Rangkaian
Voltage Devider Bias

RC RC RC
R1 R1 R1
VCC RS = 0 
(ideal )

R2 RE R2 RE R2 RE

(a) (b) (c)

• Selanjutnya, BJT diganti dengan rangkaian ekivalen,


yaitu re model
➔ Lihat slide berikutnya
Komponen analisa AC

• Besarnya Penguatan tegangan:

• Bila ro bisa diabaikan (ro ≥ RC), maka:


Latihan #1
• Pada rangkaian penguat BJT
berikut ini, hitunglah:
a. re
b. Zi
c. Zo (bila ro diabaikan, ro = ∞Ω)
d. Av (bila ro diabaikan, ro = ∞Ω)

• Hitung kembali pertanyaan


(c) dan (d), jika ro = 50 kΩ.
Bandingkan hasilnya
Aplikasi Transistor Sbg Switch
• Transistor sebagai switch
– Transistor dapat berfungsi sebagai switch (saklar), apabila
dioperasikan pada dua daerah operasi, yaitu cut off dan saturasi.
– posisi OFF ➔ daerah cut off, posisi ON ➔ daerah saturasi
VCC
VCC

0V Vin

OFF ON
VCE ( cut off ) = VCC − I C RC I C ( sat ) RC = VCC
tegangan jatuh resistor RC (ICRC) ≈ nol VCC I C ( sat)
I C ( sat) = I B (min) =
VCE ( cut off )  VCC RC  dc
Latihan #2
• Sebuah transistor difungsikan sebagai VCC

switch dengan rangkaian seperti gambar 1 k


disamping (Vcc=10V). Hitunglah: RB Vout
Vin
– Vout, jika Vin = 0 V
– IB(min), jika dc = 200
– RB maksimum yang diperbolehkan agar
transistor tersebut dapat berfungsi sebagai
switch, jika Vin untuk meng-ON-kan switch
sebesar 5 V
– RB jika digunakan overdrive factor 5
– Vout pada saat Vin = 5 V
Pengetesan Transistor
• Mengetahui resistor rusak, menentukan
jenis (NPN or PNP) dan menentukan kaki
basis
– Tes dgn multimeter analog, set ke
ohmmeter “x10”
– Dgn 2 probe, coba 6 kombinasi
– Jika jarum bergerak mendekati full scale
saat:
• probe hitam tersambung pada satu kaki
dan probe merah menyentuh dua kaki
lain,
➔ maka Transistor NPN dan kaki probe
hitam adalah Basis http://www.talkingelectronics.com/project
s/Testing%20Electronic%20Components/im
ages/Testing-NPN.jpg
Pengetesan Transistor
– Jika jarum bergerak mendekati full
scale saat:
• probe merah tersambung pada
satu kaki dan probe hitam
menyentuh dua kaki lain,
➔ maka Transistor PNP dan kaki
probe merah adalah Basis

– Jika jarum bergerak ‘mentok’ full scale


atau bergerak lebih dari dua kondisi,
maka Transistor rusak
http://www.talkingelectronics.com/projects/Testin
g%20Electronic%20Components/images/Testing-
PNP.jpg
Pengetesan Transistor
• Penentuan kaki kolektor dan emiter (NPN):
– Tes dgn multimeter analog, set ke ohmmeter “x10k”
– Sambungkan 2 probe pada 2 kaki selain Basis
– Tekan jari hingga menyentuh kaki Basis dan satu kaki lainnya yg
tersambung probe hitam.
– Balik posisi probe, shg ada 2 kombinasi.

◼ Jika jarum bergerak mendekati


full scale, maka kaki yg tersentuh
jari adalah Basis dan Kolektor,
◼ sedangkan kaki yg tidak tersentuh
adalah Emiter
http://www.talkingelectronics.com/projects/Testing%20Electronic%20
Components/images/Testing-NPN-Collector-2.jpg
Pengetesan Transistor
• Penentuan kaki kolektor dan emiter (PNP):
– Tes dgn multimeter analog, set ke ohmmeter “x10k”
– Sambungkan 2 probe pada 2 kaki selain Basis
– Tekan jari hingga menyentuh kaki Basis dan satu kaki lainnya yg
tersambung probe merah.
– Balik posisi probe, shg ada 2 kombinasi.

◼ Jika jarum bergerak mendekati


full scale, maka kaki yg tersentuh
jari adalah Basis dan Kolektor,
◼ sedangkan kaki yg tidak tersentuh
adalah Emiter
http://www.talkingelectronics.com/projects/Testing%20Electronic%20
Components/images/Testing-PNP-Collector-2.jpg
Pengetesan dalam Rangkaian
• Ukur tegangan VBE dan tegangan VCE pada rangkaian

VC
RC
RB +
VCC
-
VB
+
V BB VE
-

◼ Intinya adalah transistor tidak ada kerusakan jika:


◼ VBE bernilai sekitar 0,7 V
◼ VCE tidak 0V dan tidak sama persis dengan VCC

Anda mungkin juga menyukai