Anda di halaman 1dari 3

ARAHAN SPASIAL PASCA

BENCANA atau
NO KELURAHAN ZONA BENCANA (KETENTUAN
KRITERIA
PEMANFAATAN RUANG)

1. Kelurahan ZRB 4 Zona Sempadan 1. Dilarang


Watusampu, Pantai Rawan pembangunan
(Zona Terlarang)
Kelurahan Tsunami minimal 100 kembali dan
Buluri, dan – 200 meter dari titik pembangunan baru.
Kelurahan Tipo pasang tertinggi Unit hunian pada zona
ini direkomendasikan
untuk direlokasi.

2. Diprioritaskan
pemanfaatan ruang
untuk fungsi
kawasan lindung,
RTH, dan monument.

2. Kelurahan Silae ZRB 3 dan ZRB 2 Zona Rawan Gerakan 1. Dilarang


Tanah Tinggi, Zona pembangunan baru
(Zona Terbatas)
Rawan Gerakan fungsi hunian serta
& Tanah Menengah dan fasilitas penting dan
Zona Rawan Tsunami berisiko tinggi (sesuai
(Zona Bersyarat) Menengah (KRB II) SNI 1726, antara lain
rumah sakit, sekolah,
gedung pertemuan,
stadion, pusat energi,
pusat telekomunikasi)

2. Pembangunan
kembali fungsi hunian
diperkuat sesuai
standar yang berlaku
(SNI 1726)

3. Pada kawasan yang


belum terbangun dan
berada pada zona
rawan likuifaksi
sangat tinggi maupun
rawan gerakan tanah
tinggi, diprioritaskan
untuk fungsi kawasan
lindung atau budidaya
non-terbangun
(pertanian,
perkebunan,
kehutanan)

4. Pembangunan baru
harus mengikuti
standar yang berlaku
(SNI 1726)

5. Pada zona rawan


tsunami dan rawan
banjir, bangunan
hunian disesuaikan
dengan tingkat
kerawanan
bencananya, dan
Intensitas
pemanfaatan ruang
rendah.

3. Kelurahan ZRB 2 dan ZRB 1 Zona Rawan Gerakan 1. Pembangunan baru


Kabonena dan Tanah Menengah dan harus mengikuti
(Zona Bersyarat)
Kelurahan Zona Rawan standar yang berlaku
Donggalakodi & Likuifaksi Sedang (SNI 1726)

(Zona 2. Pada zona rawan


Pengembangan) tsunami dan rawan
banjir, bangunan
hunian disesuaikan
dengan tingkat
kerawanan
bencananya, dan
Intensitas
pemanfaatan ruang
rendah.

3. Pembangunan baru
harus mengikuti
standar yang berlaku
(SNI 1726)

4. Intensitas
pemanfaatan ruang
rendah-sedang.

Anda mungkin juga menyukai