Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MESIN

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk


Menyelesaikan Program Pendidikan
Sarjana (S1) Teknik Mesin

DisusunOleh :
Muhammad Ridwan (16.62.0004 )
Resky wahyu wardana (16.62.0013 )
M . Risman (16,62,0021)
Akhmad Ridho’i (16,62,0039)
Salimin (16,62 0009)
Mawardi (16,62,0015)

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN


MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
BANJARMASIN
2018

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MESIN

Nama : 1. Muhammad Ridwan Npm : (16,62,0009 )


2. Resky wahyu wardana (16,62,0013)
3. M . Risman (16, 62. 0021)
4. Akhmad Ridho’I (16, 62. 0039)
5. Salimin (16, 62. 0009)
6 Mawardi (16, 62. 0015)
Kelompok :1
Program Studi : Teknik Mesin
Tempat : Laboratorium Fakultas Teknik Prodi Teknik Mesin
Mata kuliah : Praktikum Pengujian Mesin

Telah menyelesaikan Pratikum Pengujian Mesin pada Semester Ganjil Tahun


Akademik 2019/2020.

Banjarmasin, 2019

Mengesahkan/Menyetujui,

Dosenpembimbing Ketua Kelompok

AbdurahimSidiq, ST.,MT Nama : Muhammad Ridwaan


NIK.06.1508.788 NPM: 16,62.0004

Kepala Laboratorium
Mujiburrahman. ST., MT
NIP. 061611967

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan laporan praktikum pengujian mesin

ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga dapat dipergunakan sebagai

salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Pada Kesempatan ini, maka penyusun mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :

• Bapak Prof. Abdul Malik, S.Pt.,M.Si., Ph. D Selaku Rektor Universitas Islam Kalimantan

Muhammad Arsyad Al-Banjari.

• Bapak Dr ir . Muhammad Marsudi .M.Se Selaku Dekan Fakultas Teknik Mesin Universitas

Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari.

• Bapak Muhammad Firman .ST.MT Selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin S1

Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari.

• Bapak Abdurahim Sidiq, ST., MT Selaku Dosen Pembimbing yang tak henti – henti nya

memberikan support dan bimbingan sekaligus mengarahkan untuk penulisan laporan teknik
pengujian mesin ini.

• Mujiburrahman, ST., MT Selaku Kepala Laboratorium Fakultas Teknik Mesin, yang telah

bersedia memberikan tempat untuk terlaksanakannya praktek pengujian mesin ini.

• Kedua orang tuaku yang paling aku sayangi, terimakasih telah memberikan enrgi yang sangat

luar biasa untuk keberhasilan ku. Dan doa restu selalu aku minta agar semua cita – cita dapat

tercapai dan selalu di ridhoi Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan

saran bersifat konstruktif selalu penulis harapkan. Semoga penulisan ini bermanfaat bagi kita

semua Amin.

Harapannya semoga penulisan laporan ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam pembuatan penulisan ini, teruta madosen pembimbing dan dengan harapan semoga

penulisan laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, Desember 2019

Penulis

Kelompok1 (satu)
BAB I
PENDAHULUAN

• Latarbelakang
Pada era modern ini manusia tidak bisa luput dari teknologi.Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat membawa dampak bagi perkembangan
dunia industri terutama industri otomotif.Teknologi selalu berada selangkah didepan
kita, namun yang selalu manjadi acuan dan kebutuhan sehari-hari ialah teknologi yang
berhubungan dengan mesin kendaraan, karena mesin pada kendaraan atau motor bakar
sangat memacu kenyamanan dan kelayakan suatu kendaraan dan motor untuk
melakukan usaha. Mesin ialah suatu kontruksi yang menggunakan bahan bakar untuk
menghasilkan tenaga gerak.Mengingat kebutuhan yang terus meningkat, para
produsen mobil kini berlomba-lomba menampilkan mobil-mobil baru dengan berbagai
keunggulan baik dari segi desain maupun keunggulan teknologinya.
Istilah lain dari mesin yaitu motor bakar. Motor bakar adalah salah satu
fasilitas keteknikan yang banyak dipakai di suatu usaha sebagai penggerak untuk
berbagai keperluan. Motor bakar mempunyai peran penting di bidang pertanian.
Motor bakar banyak dipakai pada berbagai pemanfaatan, antara lain: traktor, pompa
air, bengkel pertanian, gilingan padi, penggerak pada mesin- mesin pengolah hasil
pertanian, sarana angkut di perkebunan untuk pengangkutan alat, bahan, hasil
pertanian, dan lain-lain.
Ditinjau dari cara memperoleh panas dari pembakaran, motor bakar dibagi
menjadi 2 golongan, yaitu motor diesel dan motor bensin. Pada praktikum ini
membahas mengenai pengenalan motor bakar diesel.

• Tujuan
• Mengetahui Penyebab masalah kelisterikan dan pengapian mesin diesel

• Manfaat
Dengan mengamati beberapa komponen dalam mesin diesail, diharapkan bisa :
• Dapat mengetahui bagian-bagian dari sistem Kelistrikan pada motor bakar.
• Dapat mengetahui fungsi dari komponen-komponen penyusun sistem Kelistrikan
pada motor bakar.
• Dapat mengetahui jenis-jenis/macam sistem Kelistrikan berdasarkan
fungsinya.
• Dapat mengetahui mekanisme kerja dari sistem pengapian, pengukuran, dan
pengisian baterai pada motor bakar.
BAB II DASAR
TEORI

Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang
mengubah energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia
bahan bakar menjadi tenaga mekanis. Energi diperoleh dari proses pembakaran, proses
pembakaran juga mengubah energi tersebut yang terjadi didalam dan diluar mesin kalor.
Motor bakar torak menggunakan silinder tunggal atau beberapa silinder. Salah satu
fungsi torak disini adalah sebagai pendukung terjadinya pembakaran pada motor bakar
(Mubarok, 2012).
Motor bakar dapat dibedakan menjadi 2 yakni motor bakar pembakaran didalam
silinder dan diluar silinder. Sedangkan untuk pembakaran didalam dapat dibedakan lagi
menjadi motor bakar letup dan motor bakar diesel yang masing masing terdapat jenis 2
tak dan 4 tak. Motor bakar merupakan system yang merubah energi kimia bahan bakar
menjadi energi panas pada proses pembakaran, kemudian diubah lagi menjadi energi
mekanik yang berupa perputaran poros dan dapat diteruskan untuk menggerakkan alat
dan mesin pertanian (Soemodihardjo, 1984).
Baterai yang digunakan untuk suplai darurat harus sesuai untuk penggunaan
ini.Baterai kendaraan bermotor tidak cocok untuk penerangan darurat, kecuali pada
sistem penstart generator yang dijalankan motor. Suplai bahan bakar kegenerator yang
dijalankan motor harus cek. Ruang batery dari sistem baterei sentral harus memiliki
ventilasi yang baik.Dan dalam hal generator yang dijalankan motor, harus dipanaskan
dengan memadai untuk menjamin penyalaan yang tepat dan cuaca dingin.Sistem darurat
biasanya diwadahi dalam sistem penerangan, bersamaan dengan pengisian dan relay,
membuat unnit lengkap.Unit yang lengkap lebih mudah dipasang dibandingkan sistem
batery sentral.Tetapi baterey sentral memiliki kapasitas dan durasi yang lebih besar, dan
membolehkan sederetan lampu besar dipasang (Lensley, 2004).
Pada umumnya pengisi batere menggunakan generator/alternator yang diputasr
oleh motor itu sendiri untuk menghasilkan arus listrik. Oleh karen aitu tegangan dan arus
yang dihasilkan generator tidak konstan (tergantung kecepatan putarasn poros engkol
motor), maka agar proses pengisian berjalan baik diperlukan generator regulator.
Generator regulator umumnya terdiri dari 2 buah relai, yaitu (Purwadi, 2008) :
• Cut Out Relay
Cut Out Relay berfungsi untuk mencegah mengalirnya arus listrik dari batere ke
generator pada saat tegangan batere lebih besar dari tegangan generator.
• Voltage Regulator
Voltage Regulator (pembatas tegangan) berfungsi untuk mengontrol besarnya
tegangan listrik yang terbangkit dari generator agar tidak merusak alat-alat lainnya.
• Current Regulator
Current Regulator (pembatas arus) berfungsi untuk mengontrol besarnya arus yang
terjadi agar tidak terjadi terbakarnya komponen-komponen dalam generator
Sistem starter berfungsi untuk memutarkan mesin/menghidupkan mesin pertama
kalinya. Tidak hidupnya starter dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal yaitu
rusaknya bagian-bagian sistem starter tersebut. Sistem starter terdiri atas dua macam
yaitu sistem starter mekanis dan sistem starter elektris. Pada sistem starter mekanis
menggunakan engkol pemutar untuk memutar poros engkol. Sedang pada motor starter
elektris menggunakan motor starter. Motor starter akan berputar jika ada arus listrik yang
berasal dari baterai (Arends, 1996).

BAB III METODOLOGI


PRAKTIKUM

• Alat dan Bahan


• Alat
• Mesin diesel Isuzu
• Bahan
• Multitester
• Sekring 20 A
• Batrai

• Prosedur Praktikum
• Masing-masing komponen pada setiap subsistem kelistrikan diamati dan
disebutkan namanya.
• Fungsi dan mekanisme kerja masing-masing komponen Kelistrikan
diuraikan.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

• Bagian-Bagian Rangkaian Penyalaan


• Rangkaian Penyalaan dengan Battery
Bagian-bagian rangkaian penyalaan batere dan fungsinya adalah:
• Baterai, fungsinya: sebagai sumber arus atau tegangan
• Kontak penyalaan, fungsinya: sebagai saklar pemutus dan
penghubung arus

• Sekring adalah alat untuk stabilkan arus .

• Filter solar berfungsi

• Pompa injeksi berfungsi membangkit membangkitkan tekanan solar menjadi


cukup tinggi sampai 100 kg /cm2.tekanan tinggi ini diharapkan semoga solar
sanggup keluar pada kondisi ruang bakar terkopresi dengan kodisi
mengkabut.
• Glowplug adalah busi yang khusus dipasang pada mobil diesel. Seperti yang kita
ketahui mesin diesel tidak menggunakan busi untuk meledakan campuran bahan
bakar dan udara pada combustion chamber. mesin diesel hanya dapat meledakkan
campuran bahan bakar lewat kompresi piston yang sangat tinggi tekanannya.
Sehingga membutuhkan temperatur yang ideal (tinggi) untuk mesin diesel agar
dapat meledakan campuran bahan bakarnya dan menjadi sebuah kesulitan yang
cukup berarti untuk menghidupkan mesin diesel yang dingin dan tanpa glowplug
karena piston, dinding silinder dan kepala silinder adalah menyerap panas. Sehingga
kehadiran glowplug pada mesin diesel sangatlah dibutuhkan.

• Nozzle Injector adalah sebuah alat dalam kendaraan mesin diesel yang berfungsi
untuk mengatur proses penginjeksian bahan bakar serta mengatur pola
semprotannya kedalam ruang bakar berdasarkan bentuk jarum pintel dan tekanan
pompa injeksi bahan bakar

Mekanisme kerja:
Baterai menghidupkan motor starter kemudian menghidupkan atau
memutar fly wheel, fly wheel yang berputar membangkitkan GGL induksi, koil
menaikkan tegangan berkali-kali sehingga membangkitkan penyalaan busi. Untuk
memutus dan menyambung arus pada busi menggunakan knock cam.

• Rangkaian Penyalaan dengan Magnet


Bagian-bagian rangkaian penyalaan magneto dan fungsinya adalah:
• Magnet , fungsinya: menghasilkan GGL pada saat diputar
• Inti besi lunak, fungsinya: menghasilkan GGL pada saat diputar

• Breaker Coin, fungsinya: memutus dan menyambung arus


• Cam Shaft, fungsinya: pengatur saklar
• Kapasitor, fungsinya: mempercepat pemutusan arus
• Busi, fungsinya: untuk pengapian

Mekanisme kerja:
Mesin menggerakkan rotor yang kemudian akan menghasilkan GGL
induksi akibat adanya kumparan dan starter statis. GGL induksi ini kemudian
akan digunakan untuk menghasilkan voltase tinggi pada busi untuk
menghasilkan percikan bunga api listrik. Distributor sebagai pembagi tegangan
tinggi untuk disalurkan ke busi, sehingga dapat diatur penyalaannya. Sebagian
tegangan disimpan di dalam kapasitor. Nok camp digunakan untuk
menggerakkan platina sebagai alat pemutus dan penghubung arus.

• Bagian-Bagian Rangkaian Pengisian

Generator Regulator

Bagian-bagian generator regulator adalah:


• Baterai, fungsinya : sumber tegangan
• Kumparan, fungsinya : pembangkit tegangan
• Armature, fungsinya : bagian yang berputar
• Sikat, fungsinya : penghasil tegangan yang dihasilkan komutator
• Ruang generator, fungsinya : pelindung generator
• Resistor, fungsinya : menghambat arus dan memutar tegangan yang tinggi ke
cut out relay dan voltage regulator
• Voltage regulator, fungsinya : mengontrol besarnya tegangan listrik
• Curent regulator, fungsinya : mengontrol besarnya arus yang terjadi

• Cut out relay, fungsinya : mengatur proses pengisian kembali

Mekanisme kerja:
Generator berputar lalu ada gesekkan sehingga menghasilkan ggl induksi. Arus
kemudian masuk ke Cut Of Relay, sehingga besi menjadi medan magnet. Lalu daya
medan magnet menarik gas kontak sehingga platina menutup. Arus listrik dari
generator masuk ke baterai.
BAB V
PEMBAHASAN

Dalam praktikum ini, menggunakan beberapa rangkaian dalam motor bakar


diantaranya yaitu rangkainan penyalaan, rangkaian pengisian dan starter. Sistem
penyalaan listrik (pengapian) terdapat pada motor bakar guna menghasilkan suhu yang
cukup tinggi untuk memulai pembakaran dengan cara menyalakan busi di ruang bakar di
dalam silinder. Pada motor diesel tidak dilengkapi sistem penyalaan listrik karena untuk
menghasilkan suhu yang cukup tinggi untuk memulai pembakaran ditempuh dengan cara
memampatkan (mengompresi) udara yang masuk ke ruang bakar di dalam
silinder.Penyalaan pada Motor BensinPembakaran di ruang bakar di dalam silinder pada
motor bensin dapat berlangsung apabila ketiga syarat pembakaran terpenuhi, yaitu: (1)
bahan bakar (bensin), (2) udara (oksigen), dan (3) suhu yang cukup tinggi untuk memulai
pembakaran.
Suhu yang cukup tinggi untuk memulai pembakaran pada motor bensin diperoleh
dari percikan atau loncatan bunga api listrik (spark) pada busi (spark plug). Bunga api
listrik dihasilkan oleh sistem penyalaan listrik (ignition system) berupa unit alat penyala
listrik (ignition unit), yaitu terdiri atas dua jenis: (1) unit alat penyala batere (battery
ignition unit), dan (2) unit alat penyala magnet (magneto ignition unit).Fungsi Alat
Penyala ListrikSuhu yang cukup tinggi untuk memulai pembakaran pada motor bensin
diperoleh dari loncatan (percikan) bunga api listrik antara elektroda busi pada saat torak
menjelang mencapai TMA (titik mati atas) pada akhir langkah kompresi. Saat terjadinya
percikan tersebut ditentukan oleh unit alat penyala listrik.Unit alat penyala listrik
(ignition unit) berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api listrik pada busi pada
sesaat menjelang torak mencapai TMA pada akhir langkah kompresi.
Rangkaian yang kedua yaitu pengisian. Sstem pelistrikan juga memiliki fungsi
sebagai sistem pengisian kembali. Ada dua jenis sistem pengisian kembali pada motor
bakar, yaitu generator dan generator regulator.Bagian-bagian dari

generator adalah magnet kumparan, kawat, magnet permanen, saklar, accu, sikat dan
komutator. Pengisisan batere mengunakan generator yang diputar oleh motor itu sendiri
untuk menghasilkan listrik. Karena tegangan dan arus yangg dihasilkan generator tidak
konstan maka agar proses pengisian berjalan dengan baik diperlukan generator regulator.
Untuk generator regulator terdiri dari generator yang berfungsi sebagai penghasil
tegangan,cut out relay (COR) yang berfungsi untuk mencegah mengalirnya arus listrik dari
baterai ke generator pada saat tegangan baterai lebih besar dari generator. Kemudian current
regulator (CR) yang berfungsi untuk mengontrol besarnya arus yang terjadi agar tidak terjadi
terbakarnya komponen dalam generator dan terakhir adalah voltage regulator (VR) yang
berfungsi untuk mengontrol besar tegangan listrik yang berasal dari generator agar tidak
merusak alat- alat lainnya.Pada generator regulator juga terdapat baterai. Generator bergerak,
ada arus ke CR bila arus tinggi maka COR mengisi baterai, bila arus kecil maka digunakan
untuk alat yang lain. Jika tegangan tinggi maka akan diputar melalui resistor dan akan
kembali ke CR lagi dan voltage regulator kemudian ke generator.
Sistem pengengkolan (starter) berfungsi untuk memberikan gerakan awal ada
motor, sehingga motor hidup. Sistem starter dibedakan atas 2 macam, yaitu sistem
mekanis dan sistem starter elektris. Starter mekanis menggunakan engkol pemutar untuk
memutar poros engkol, sedang starter elektris menggunakan motor starter. Macam-
macam motor stater antara lain sistem starter solenoid switch, motor starter model
bendix, motor starter model overrunning clutch makanik, dan motor sterter model
overrunning clutch magnetik.
Suatu mesin pembakaran dalam tidak dapat distarter oleh dirinya sendiri,tetapi
harus diengkol/ diputar oleh energi lain sehingga mendapatkan pembakaranyakni dengan
memutar/ mengengkol poros engkolnya. Pada umumnya metodeyang sering digunakan
untuk itu adalah denag sistem elektrik. Sistem starterelektrik terdiri atas beberapa
komponen, yaitu baterai, sakelar penyalaan, sakelarinhibitor (untuk kendaraan dengan
transmisi otomatis), solenoid, motor starter,peralatan penggerak, roda gigi reduksi, kabel
baterai, kabel LT.

Pada siklus usaha yaitu pada siklus pembakaran motor yang berfungsi untuk
menghasilkan sumber pembakaran adalah rangkaian penyalaan. Kemudian sistem
penyalaan atau pengapian dalam motor bakar terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu sistem
penyalaan batere konvensional, sistem penyalaan magneto dan sistem penyalaan
transistor. Pada sistem penyalaan batere konvensional terdiri dari beberapa komponen
yaitu batere, kunci kontak dan kil pengapian. Kinerja sistem pengapian sangat besar
pengaruhnya terhadap kesempurnaan proses pembakaran di dalam silinder, dengan
sistem pengapian yang baik akan diperoleh performa mesin optimal dan pemakaian
bahan bakar yang hemat. Agar kinerja sistem pengapian selalu dalam kondisi baik maka
sistem ini perlu dirawat dengan baik. Perawatan sistem pengapian dengan cara
membersihkan, melumasi dan menyetel komponen atau mesin.Komponen sistem
pengapian yang cepat kotor adalah busi, platina, ujung rotor dan terminal pada tutup
distributor.Bagian tersebut diatas perlu diperiksa dan dibersihkan kotorannya
menggunakan amplas. Bagian sistem pengapian yang perlu diberi pelumas adalah Nok
dan Rubbing block, Poros Nok dan Centrifugal Advancer.Penyetelan sistem pengapian
meliputi penyetelan celah busi, celah platina atau besar sudut dwell, dan penyetelan saat
pengapian.
Kemudian sistem pengapian magnet merupakan sistem pengapian yang paling
sederhana dalam menghasilkan percikan bunga api di busi dan telah terkenal
penggunaannya dalam pengapian motor-motor kecil sebelum munculnya pengapian
elektronik. Sistem pengapian ini mempunyai keuntungan yaitu tidak tergantung pada
baterai untuk menghidupkan awal mesin karena sumber tegangan langsung berasal dari
source coil (koil sumber/pengisi) sendiri.Sistem pengapian magnet terdiri dari rotor yang
berisi magnet permanen/tetap, dan stator yang berisi ignition coil (koil/spool pengapian)
dan spool lampu.Arus listrik dihasilkan oleh sistem pengapian magneto adalah arus
listrik bolak-balik atau AC (Alternating Currrent).Hal ini terjadi karena arah kutub
magnet berubah secara terus menerus dari utara ke selatan saat magnet berputar.
Pada Sistem pengapian magnetoterdapat beberapa kekurangan, yaitu kumparan
pengapian yang dipakai haruslah mempunyai nilai Induktansi yang

besar, sehingga unjuk kerjanya di putaran tinggi mesin kurang memuaskan; Bentuk fisik
kumparan pengapian yang dipakai relatif besar; Pemakaian kontak pemutus (breaker
contact) menuntut perawatan dan penggantian komponen tersendiri; dan membutuhkan
Pencatu daya yang mempunyai keluaran dengan Beda potensial listrik yang relatif rendah
dan Kuat arus listrik yang relatif besar. Hal ini menuntut pemakaian komponen
penghubung yang mempunyai nilai Resistansi serendah mungkin.Walaupun pada
nantinya dikembangkan Sistem pengapian transistor atau TSI (Transistorized Switching
Ignition) atau TCI (Transistor Controlled Ignition) yang menggunakan transistor untuk
menggantikan kontak pemutus, perlahan-lahan kurang diminati seiring dengan kemajuan
teknologi.
Sistem pengapian transistor ini hasil modifikasi dari sistem pengapian
konvensional.Sistem pengapian transistor merupakan sistem pengapian elektronik yang
masih menggunakan platina. Namun demikian, fungsi dari platina (breaker point) tidak
sama persis seperti pada pengapian konvensional. Aliran arus dari rangkaian primer tidak
langsung diputuskan dan dihubungkan oleh platina, tapi perannya diganti oleh transistor
sehingga platina cenderung lebih awet (tidak cepat aus) karena tidak langsung menerima
beban arus yang besar dari rangkaian primer tersebut. Dalam hal ini platina hanyalah
bertugas sebagai switch (saklar) untuk meng-on-kan dan meng-off-kan transistor. Arus
listrik yang mengalir melalui platina diperkecil dan platina diusahakan tidak
berhubungan langsung dengan kumparan primer agar tidak arus induksi yang mengalir
saat platina membuka. Terjadinya percikan bunga api pada busi yaitu saat transistor off
disebabkan oleh arus dari rangkaian primer yang menuju ke massa (ground) terputus,
sehingga terjadi induksi pada koil pengapian.
Setiap sistem penyalaan mempunyai kekurangan dan kelebihan masing- masing.
Namun bila dilakukan perbandingan antara ketiga sistem penyalaan tersebut, maka yang
paling baik kinerjanya adalah sistem yang menggunakan sistem pengapian transistor.
Keuntungan penggunaan transistor akan meningkatkan sistem pengapian, busi akan lebih
tahan lama, mesin menjadi irit dan akan lebih cepat distarter pada saat udara dingin. Serta
suara mesin yang

ditimbulkan akan lebih halus walaupun mesin belum cukup panas. Hal ini dikarenakan
pada sistem transistor arus yang dihasilkan lebih stabil, sebab pengaturannya telah
dikontrol dengan rangkaian elektronik. Sedangkan pada sistem magneto dan batere
konvensional menggunakan platina yang menempel pada nok camp. Selain itu masih
menggunakan kondensator sebagai penyetabil, hal tersebut menambah kerumitan, dan
untuk mendapatkan arus yang tepat pada pembakaran masih perlu dilakukan penyetelan
pada porsisi nok camp dengan platina.
Untuk kali akan membandingkan antara sistem starter model bendix dengan
sistem starter model overruning clucth. Pada motor starter model Bendix terdiri dari
terminal, insulation, kumparan medan dan mounting plange. Kumparan medan berfungsi
sebagai penghasil medan magnet. Di dalam kumparan medan terdapat armature. Terdapat
pula komutator yang dapat membalikkan arus. Kemudian terdapat pula brounze bushing,
pinion, spiral group, coil spiring, pole piece serta lubang oli.
Sistem starter model overrunning dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem starter
model overrunning clucth mekanik dan starter model overrunning clucth magnetik.
Starter model overrunning clucth terdiri dari armature, kumparan medan, terminal,
switch, tuas, pegas, spline shaft, bushing, pinion, over running clutch, houshing, pole
piece, sikat, komutator, dan lubang oli. Kumparan medan berfungsi sebagai penghasil
medan magnet. Sedangkan motor starter model overrunning clucth magnetik terdiri dari
baterai, lempengan logam, kumparan, switch, batang kumparan, pegas, lengan bobot,
gear, bearing, motor starter, dan kabel.

BAB VI
PENUTUP
• Kesimpulan
• Rangkaian dalam sistem pelistrikan yaitu pengapian/penyalaan, pengengkolan
(starter), penerangan, instrumentasi dan pengisian kembali. Jenis penyalaan pada
motor bensin ada tiga macam, yaitu sistem batere konvensional, CDI/transistor dan
magneto.
• Jenis sistem pengengkolan secara elektris pada mesin antara lain sistem starter
solenoid switch, model Bendix, starter Overrunning clutch mekanik, dan
overrunning clutch magnetik.
• Sistem pengisian batere pada mesin menggunakan generator dan generator
regulator.

• Saran
• Pratikan diajarkan untuk memakai alat biar pratikan lebih mengenal
bagaimana mempergunkan bukan hanya mengetahui bagian- bagian dari
alattersebut.
• Ruang laboratorim praktikum dibuat agar lebih nyaman

Daftar Pustaka

Arends, Berenschot.H. 1996. Motor Bensin. Erlangga. Jakarta

Lensley, Trevor.2004. Instalasi Listrik Dasar.Erlangga. Jakarta

Mubarok, Husni. 2012. Moto Bakar.


Http://comes.umy.ac.id/file.php/1/.../BAB_II_husni_mubarok_C2_1_.doc
(diakses pada tanggal 09 Desember 2012, pada pukul 18.02)
Purwadi, Tri. 2008. Buku Panduan Praktikum Azas Konversi dan Konservasi Energi.
FTP UGM. Yogyakarta

Soemodihardjo,Soenjoto. 1987.Motor Bakar dengan Pembakaran didalam. FTP


UGM.Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai