Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN PERAN BIDAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU

NIFAS PENGGUNA LAYANAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS


TANGGETADA KABUPATEN KOLAKA
TAHUN 2019

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan


Diploma IV Kebidanan Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kendari

OLEH
LISA AULIYA ANJANI NARI
P00312018021

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PRODI DIV KEBIDANAN
2019
ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN BIDAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU NIFAS


PENGGUNA LAYANAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS TANGGETADA
KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2019

Lisa Auliya Anjani Nari1, Hasmia Naningsi2,


Andi Malahayati N2

Latar Belakang : Masa nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna
menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Masa ini merupakan masa
yang cukup penting selain masa kehamilan dan persalinan bagi ibu nifas karena
bila tidak dilakukan pemantauan, ibu nifas dapat mengalami berbagai masalah
seperti sepsis peurperialis, infeksi dan perdarahan. Kemenkes RI, 2015, sekitar
60% kematian ibu di Indonesia terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% dari
kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah persalinan.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan peran bidan dengan tingkat
kepuasan ibu nifas pengguna layanan jampersal di puskesmas Tanggetada
Kabupaten Kolaka.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
observasional dengan rancangan Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan
pada bulan Februari sampai Mei 2019 di Puskesmas Tanggetada dengan teknik
Accidental Sampling dan jumlah sampel sebanyak 44 responden.
Hasil Penelitian : Bahwa darI 44 responden yang menyatakan peran bidan baik
dan puas sebanyak 28 responden (63,7%), responden yang menyatakan baik tapi
kurang puas sebanyak 1 responden (2,2%), responden yang menyatakan peran
bidan kurang baik tetapi puas sebanyak 2 responden (4,6%) dan responden yang
menyatakan kurang baik juga kurang puas sebanyak 13 responden (29,5%).
Berdasarkan hasil analisis statisik dengan dengan menggunakanuji chi square (X²)
dengan uji Fisher Exact Test diperoleh nilai ρ = 0,000 sehingga ρ < .
Kesimpulan : Ada hubungan antara peran bidan dengan tingkat kepuasan ibu
nifas pengguna layanan jampersal di Puskesmas Tanggetada Kabupaten Kolaka
Tahun 2019.

Kata Kunci : Peran bidan, tingkat kepuasan, ibu nifas

PENDAHULUAN angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.


Masa nifas merupakan masa yang Masa ini merupakan masa yang cukup
rawan bagi ibu, sekitar 60% kematian ibu di penting selain masa kehamilan dan
Indonesia terjadi setelah melahirkan dan persalinan bagi ibu nifas karena bila tidak
hampir 50% dari kematian pada masa nifas dilakukan pemantauan, ibu nifas dapat
terjadi pada 24 jam pertama setelah mengalami berbagai masalah seperti
persalinan, diantaranya disebabkan oleh sepsis peurperialis, infeksi dan
adanya komplikasi masa nifas. Jumlah ibu perdarahan. 2
nifas di Indonesia tahun 2015 sebanyak Masa nifas merupakan masa yang
4,830,609 jiwa dan cakupan pelayanan rawan bagi ibu, sekitar 60% kematian ibu di
nifas sebesar 90%. 1 Indonesia terjadi setelah melahirkan dan
Masa nifas merupakan hal penting hampir 50% dari kematian pada masa nifas
untuk diperhatikan guna menurunkan terjadi pada 24 jam pertama setelah
persalinan, diantaranya disebabkan oleh oleh Jampersal adalah perawatan di kelas
adanya komplikasi masa nifas. Jumlah ibu III, persalinan yang ditangani di puskesmas
nifas di Indonesia tahun 2015 sebanyak atau bidan, di rumah sakit yang menerima
4,830,609 jiwa dan cakupan pelayanan rujukan, ibu dengan resiko tinggi ataupun
nifas sebesar 90%. 3 komplikasi dan bukan yang melahirkan
Program Jampersal diluncurkan dikelas VIP, VVIP, kelas I dan II serta
Kementerian Kesehatan Republik dokter spesialis kandungan.
Indonesia sebagai salah satu upaya Pelayanan kesehatan yang menjadi
menekan jumlah kematian ibu yang masih tolak ukur kepuasan meliputi kompetensi
sangat tinggi di saat kehamilan, persalinan, teknik petugas, keterjangkauan atau
dan masa nifas. Program ini mendapatkan akses, efektifitas, efisiensi,
apresiasi yang cukup bagus dari kesinambungan, keamanan, kenyamanan,
masyarakat. Diharapkan, masyarakat pun informasi, ketepatan waktu dan hubungan
melakukan kontrol supaya tujuan mulia antar manusia (interaksi pemberi
Jampersal dapat terwujud nyata. Supaya pelayanan dengan pasien). Salah satu
sampailah kita pada masyarakat sehat bentuk pelayanan persalinan yaitu jaminan
yang mandiri dan berkeadilan. pembiayaan pelayanan persalinan
Program Jaminan Persalinan (jampersal) yang meliputi pemeriksaan
(Jampersal) merupakan jaminan kehamilan, pertolongan persalinan,
pembiayaan persalinan yang meliputi pelayanan nifas termasuk pelayanan KB
pemeriksaan kehamilan, pertolongan pasca persalinan dan pelayanan bayi baru
persalinan, pelayanan nifas, termasuk lahir. 5
pelayanan KB pasca bersalin dan Faktor – faktor yang mempengaruhi
pelayanan bayi baru lahir. Jampersal kepuasan pengguna jasa pelayanan
diperuntukkan bagi seluruh ibu hamil yang kesehatan adalah mutu pelayanan yang
belum memiliki jaminan persalinan. 4 meliputi emphatic yaitu sikap peduli yang
Jampersal merupakan program ditunjukkan oleh petugas kesehatan
terobosan pemerintah yang dimaksudkan terutama peran bidan dalam memberikan
untuk menghilangkan hambatan finansial pelayanan untuk menyentuh emosi pasien,
bagi ibu hamil untuk mendapatkan jaminan reliability yaitu kemampuan petugas
persalinan. Berdasarkan regulasi terbaru, memberikan pelayanan kepadapasien
dana Jampersal diarahkan untuk dengan tepat dan responsiveness yaitu
memobilisasi persalinan di fasilitas kemampuan petugas memberikan
kesehatan untuk mencegah secara dini pelayanan pasien dengan cepat dimulai
terjadinya komplikasi baik dalam sejak waktu mendaftar sampai dengan
persalinan ataupun masa nifas melalui mendapatkan pelayanan kesehatan.
rumah tunggu kelahiran (RTK). Ketiga faktor ini sering dikeluhkan
Rumah tunggu kelahiran (RTK) masyarakat dalam menerima pelayanan
adalah suatu bentuk Upaya Kesehatan kesehatan. 6
Bersumber daya Masyarakat (UKBM), Tenaga kesehatan sebaiknya tidak
berupa tempat hanya memperhatikan sisi materi saja
(rumah/bangunantersendiri) yang dapat namun nilai social dari adanya jampersal
digunakan untuk tempat tinggal sementara bagi pasien. Tujuan akhir pelayanan
bagi ibu hamil yang akan melahirkan jampersal tidak lepas dari adanya
hingga nifas, termasuk bayi yang kepuasan pelanggan atas pelayanan
dilahirkannya serta pendampingnya jampersal yang diterimanya. Untuk bisa
(suami/keluarga/kader kesehatan). memberikan kepuasan kepada pelanggan,
Jampersal di peruntukkan bagi pihak yang terkait yaitu fasilitas kesehatan
mereka yang belum memiliki jaminan yang telah menandatangani perjanjian
kesehatan, jampersal sangat luas yang kerjas sama (PKS) perlu meningkatkan
artinya tidak di perhitungkan angka kualitas layanan jampersal.
persalinannya. Jampersal ini berusaha Adanya bentuk layanan kesehatan
untuk memberikan pelayanan kepada yang diberikanan oleh puskesmas di
masyarakat yang tidak memiliki jaminan harapkan pasien akan dapat meberikan
apapun. Persalinan yang dapat ditanggung penilaian tersendiri terhadap puskesmas
tersebut. Kepuasan adalah perasaan Jenis penelitian yang digunakan
senang atau kekecewaan seseorang yang adalah penelitian observasional dengan
mucul setelah membandingkan kinerja rancangan Cross Sectional Study yaitu
(atau hasil) yang di harapkan. analisis hubungan antara peran bidan
Berdasarkan data yang diperoleh dengan tingkat kepuasan ibu nifas
dari cakupan pelayanan kesehatan pada pengguna layanan ampersal di Puskesmas
ibu nifas bahwa pada tahun 2017 sebesar Tanggetada Kabupaten Kolaka. Variabel
46,319% (Kemenkes RI, 2017) dan pada penelitian diukur atau dikumpulkan secara
tahun 2017ibu nifas sebesar 77,24%. 7 simultan/dalam waktu tertentu secara
Berdasarkan data yang di peroleh bersamaan disebut crosssectional
dari puskesmas Tanggetada Kabupaten (tabulasi silang) dimana data yang
Kolaka pada tahun 2017 sebanyak 62 ibu dikumpulkan pada waktu yang
nifas (60,78%) yang mengunakan bersamaan/sesaat. 8
jampersal dari 102 ibu nifas. Pada tahun Populasi dalam penelitian ini adalah
2018 (periode Januari-November) semua ibu nifas pengguna jampersal di
sebanyak79 ibu nifas (64,76%) yang Puskesmas Tanggetada Kabupaten
menggunaka jampersal dari 112 ibu nifas. Kolaka pada bulan Januari- November
Hasil wawancara awal ibu nifas di 2018 berjumlah 79 orang. Jumlah sampel
Puskesmas Tanggetada sebanyak 6 orang dalam penelitian ini 44 ibu nifas. Teknik
ibu nifas (5,35%) mengatakan kurang puas pengambilan sampel secara accidental
terhadap pelayanan jampersal dan 4 orang sampling. Alat pengumpulan data
ibu nifas (3,57%) mengatakan puas. menggunakan kuesioner peran bidan
Dampak negatif bila ibu nifas tidak terdiri dari 15 pertanyaan dengan pilihan
melakukan pelayanan masa nifas adalah jawaban ya dan Tidak dengan jawaban ya
terjadinya masalah-masalah seperti (skor 1) dan tidak (skor 0). Total skor nilai
infeksi, sepsis hingga berujung pada tertinggi peran bidan adalah 15. Kuesioner
kematian ibu. tingkat kepuasan kepuasan ibu nifas
Berdasarkan kasus diatas peneliti pengguna jampersal terdiri dari 24
tertarik untuk meneliti hubungan peran pertanyaan dengan pilihan jawaban sangat
bidan dalam melayani jampersal dengan puas (SP) skor 4, puas (P) skor 3, ragu-
tingkat kepuasan ibu nifas pengguna ragu skor 2, kurang puas (KP) skor 1, dan
layanan jampersal di puskesmas sangat tidak puas (STP) skor 0. Total skor
Tanggetada Kabupaten Kolaka tahun nilai tertinggi tingkat kepuasan ibu nifas
2019. yang menggunakan jampersal adalah 96.

METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lalonggolosua, Tanggetada,Petudua,
Puskesmas Tanggetada Pewisoa Jaya, Popalia, Rahanggada,
merupakan Puskesmas Induk Non- Tondowolio, Palewai, Lamoiko,
Perawatan yang defenitif berdiri sejak Puundaipa, Oneeha, dan Tinggo).
Juli 1998. Berlokasi di bagian selatan Dengan Luas Wilayah Kerjanya 350
Kabupaten Kolaka di Desa Palewai, Km2, yang terdiri dari 60% daerah pantai
Kecamatan Tanggetada. Puskesmas dan 40% wilayah perbukitan. Jumlah
Tanggetada Mencakup 1 wilayah Penduduk keseluruhan : 16.432 jiwa,
Kelurahan dan 13 Wilayah Desa dengan kepadatan penduduk 44 jiwa
(Kelurahan Anaiwoi, Desa Lamedai, per kilometer.
Tabel 1
Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Tanggetada Berdasarkan
Kelurahan Tahun 2018

Jumlah Penduduk Jumlah


No Kelurahan berdasarkan Jenis penduduk
Kelamin ( Jiwa)
Laki-Laki Perempuan
1 Lalonggolosua 579 638 1217
2 Lamedai 369 407 776
3 Tanggetada 566 624 1190
4 Pundaipa 191 210 401
5 Petudua 306 338 644
6 Lamoiko 204 225 429
7 Pewisoa Jaya 545 601 1146
8 Rahanggada 446 492 938
9 Oneha 486 535 1021
10 Tondowolio 1045 1152 2197
11 Popalia 737 813 1550
12 Tinggo 235 159 494
13 Palewai 613 675 1288
14 Anaiwoi 1485 1656 3141
Jumlah 7.807 8.625 16.432

A. Hasil Penelitian sedangkan yang menyatakan tingkat


1. Analisis Univariat kepuasan kurang berjumlah 14
a. Kepuasan Ibu Nifas Pengguna responden (31,8%).
Layanan Jampersal b. Peran Bidan
Distribusi frekuensi tingkat Distribusi frekuensi peran bidan kepada
kepuasan ibu nifas pengguna responden dalam melayani jampersal
layanan jampersal di Puskesmas di Puskesmas Tanggetada Kabupaten
Tanggetada Kabupaten Kolaka Kolaka diuraikan pada Tabel 4
diuraikan pada Tabel 3 Tabel 4
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan
Distribusi Responden peran bidan di Puskesmas
Berdasarkan Tingkat Kepuasan Tanggetada Kabupaten Kolaka
Klien di Puskesmas Tahun 2019
Tanggetada Kabupaten Kolaka Peran Bidan Frekuensi (n) %
Tahun 2019 Baik 29 65,9
Kurang Baik 15 34,1
Tingkat Frekuensi Jumlah 44 100
% Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 44
Kepuasan (n)
Puas 30 68,2 responden terbanyak peran bidan dalam
Kurang Puas 14 31,8 melayani jampersal baik berjumlah 29
Jumlah 44 100 responden (65,9%), sedangkan yang
kurang baik dalam melayani jampersal
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa
berjumlah 15 responden (34,1%).
dari 44 responden terbanyak menyatakan
puas berjumlah 30 responden (68,2%),
2. Analisis Bivariat Peran Bidan dalam
a. Hubungan Peran Bidan dengan tingkat kepuasan ibu
dalam dengan tingkat nifas pengguna layanan
kepuasan ibu nifas jampersal di Puskesmas
pengguna layanan jampersal Tanggetada Kabupaten Kolaka
di Puskesmas Tanggetada Tahun 2019 diuraikan pada
Kabupaten Kolaka Tahun Tabel 5
2019
Tabel 5
Hubungan Peran Bidan dengan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas
Pengguna Layanan Jampersal di Puskesmas Tanggetada
Kabupaten Kolaka Tahun 2019

Tingkat Kepuasan Ibu Nifas


Pengguna Layanan X2hitung
Jumlah
Peran bidan Jampersal
Puas Kurang Puas (ρvalue)
N % n % N %
Baik 28 63,7 1 2,2 29 100
27.840
Kurang Baik 2 4,6 13 29,5 15 100
(0,000)
Jumlah 30 68,3 14 31,7 44 100

layanan kesehatan yang


Hasil analisis data pada tabel 4.5 diperolehnya setelah memba
menyatakan bahwa darI 44 responden ndingkan dengan apa yang
yang menyatakan peran bidan baik dan diharapkan. Derajat kepuasan
puas sebanyak 28 responden (63,7%), seseorang dipengaruhi oleh latar
responden yang menyatakan baik tapi
belakangnya, kedudukan sosial,
kurang puas sebanyak 1 responden
(2,2%), responden yang menyatakan tingkat ekonomi, pendidikan,
peran bidan kurang baik tetapi puas budaya, umur, dan jenis kelamin. 9
sebanyak 2 responden (4,6%) dan Berdasarkan hasil penelitian
responden yang menyatakan kurang baik dari 44 responden di Puskesmas
juga kurang puas sebanyak 13 responden Tanggetada Tentang Peran bidan
(29,5%). Berdasarkan hasil analisis statisik dengan tingkat kepuasan ibu nifas
dengan dengan menggunakanuji chi pengguna layanan jampersal
square (X²) dengan uji Fisher Exact Test menyebutkan bahwa 68,2% yaitu
dengan  = 0.05 pada tabel 4.5 diatas sebanyak 30 pasien merasa puas
diperoleh nilai ρ= 0,000 sehingga ρ<maka dengan peran bidan dalam
hipotesis (Ho) di tolak artinya ada pelayanan jampersal, sedangkan
hubungan yang signifikan antara peran
14 pasien menyatakan kurang
bidan dengan tingkat kepuasan ibu nifas
pengguna layanan jampersal. puas.Hal ini membuktikan bahwa
secara umum kinerja di Puskesmas
PEMBAHASAN Tanggetada cukup mampu
1. Kepuasan Ibu Nifas Pengguna memenuhi harapan pasien.
Layanan Jampersal Menurut teori Equality
Kepuasan pasien merupakan Theory10 yang terpenting dalam
suatu tingkat perasaan pasien yang teori tersebut yaitu apa yang
timbul sebagai akibat dari kinerja didapat (Inputs) dan apa yang
dikeluarkan (Outputs). Pada nyaman. Kalau value dari
prinsipnya bahwa orang akan pelanggan adalah harga murah,
merasa puas tergantung pada maka pelanggan akan puas
apakah ia merasakan keadilan kepada produsen yang
(Equality) atau tidak atas situasi. memberikan harga yang paling
Teori tersebut menjelaskan bahwa kompetitif.
kepuasan pasien bisa didapat Hal ini didukung penelitian
apabila terdapat dua komponen oleh Azwar13 dimensi kepuasan
yaitu inputs dan outputs, yang yang dirasakan seseorang dalam
berarti akan merasa puas pelayanan kesehatan dikatakan
tergantung pada apakah ia memenuhi kebutuhan kepuasan
merasakan keadilan. pasien apabila pelayanan yang
Sejalan dengan penelitian diberikan mengikuti standar/kode
yang dilakukan oleh Anita11, etik yang disepakati dalam suatu
kepuasan pasien merupakan profesi yaitu bila suatu pelayanan
perasaan senang atau kecewa kesehatan yang diberikan telah
yang muncul setelah mengacu pada standar yang telah
membandingkan antara persepsi ditetapkan oleh profesi yang
terhadap kinerja atau hasil suatu berkompeten serta tidak
produk atau jasa dan harapan- menyimpang dari kode etik yang
harapan. Suatu pelayanan dapat berlaku bagi profesi tersebut.
dikatakan baik, di tentukan 2. Peran Bidan di Puskesmas
berdasarkan kenyataan apakah Tanggetada
pelayanan yang doberi oleh bidan Berdasarkan hasil penelitian
bisa memenuhi kebutuhan pasien, yang di peroleh dari 44 responden
dengan menggunakan persepsi bahwa yang menyatakan peran
pasien tentang pelayanan yang bidan baik sebanyak 65,9% atau
diterima (memuaskan atau sebanyak 29 pasien, sisanya
mengecewakan). 34,1% atau 15 pasien menyatakan
Hal ini sesuai dengan peran bidan kurang baik.
konsep yang dikemukakan oleh Berdasarkan penelitian indeks
12(Supranto, 2015) tentang kepuasan masyarakat tersebut
kepuasan pasien terhadap jasa diperoleh kualitas/mutu pelayanan
pelayanan yang diterima mengacu jampersal yang dilakukan bidan
pada beberapa faktor yaitu, berada pada kriteria B dan kinerja
kualitas produk atau jasa, faktor bidan berada pada kriteria bagsu,
emosional, harga dan biaya. Ibu dengan demikian dibutuhkan
nifas yang puas adalah ibu nifas upaya mempertahankan dan
yang merasa mendapat value dari peningkatan kembali.
pemasok, produsen atau penyedia Dari tahun ketahun
jasa. Value ini berasal dari pokok, permintaan masyarakat terhadap
pelayanan, sistem atau sesuatu peran aktif bidan dalam
yang bersifat emosi. Kalau memberikan pelayanan meningkat.
pelanggan mengatakan bahwa Ini merupakan bukti bahwa
value adalah produk yang eksistensi bidan di tengah
berkualitas, maka kepuasan terjadi masyarakat semakin memperoleh
kalau pelanggan mendapat produk kepercayaan, pengakuan dan
yang berkualitas, maka kepuasan penghargaan. Bidan dituntut untuk
akan datang apabila pelayanan selalu berusaha meningkatkan
yang diperoleh benar-benar kemampuan sekaligus
mempertahankan dan Hal ini didukung oleh
meningkatkan kualitas pelayanan penelitian Suryawati diperoleh hasil
termasuk pelayanan jampersal, bahwa peran bidan berhubungan
karena hanya melalui pelayanan dengan perawatan ibu pasca salin
berkualitas pelayanan yang terbaik di Puskesmas Bangsri Kabupaten
dan terjangkau yang diberikan oleh Jepara, dimana hasil ρ value 0,036
bidan, kepuasan pelanggan baik <  0,05.
kepada individu, keluarga dan 3. Hubungan Peran Bidan dengan
masyarakat dapat tercapai. 14 Tingkat Kepuasan Ibu Nifas
Peningkatan kualitas Pengguna Layanan Jampersal di
pelayanan oleh bidan akan Puskesmas Tanggetada
memberikan kepuasan kepada Berdasarkan hasul uji Chi
pelanggan dengan meminimalkan Square menunjukan bahwa ρ <
pengalaman yang kurang 0,05 (ρ=0,00) artinya Ho ditolak dan
menyenangkan dan meningkatkan Ha diterima sehingga dapat
pengalaman yang menyenangkan. dikatakan ada hubungan antara
Sehingga dengan asumsi tersebut peran bidan dengan tingkat
diharapkan pasien akan lebih puas kepuasan ibu nifas pengguna
terhadap pelayanan yang diberikan layanan jampersal. Hasil penelitian
serta akan menimbulkan ini menunjukan bahwa peran bidan
kepercayaan dan kesetiaan yang baik selama melakukan
masyarakat terhadap jasa yang pelayanan sesuai prosedur sangat
diberikan oleh bidan. 15 memudahkan pasien sehingga
Hal ini didukung oleh timbul rasa puas akibat dari
penelitian Alhafizah diketahui tindakan yang diberikan.
bahwa terdapat hubungan yang Hal ini di dukung oleh
signifikan antara faktor peran bidan penelitian Ika Oktaviani17 Hasil
dalam perawatan pada ibu di penelitian didapatkan kualitas
wilayah kerja Puskesmas pelayanan Jampersal yang
Manggeng Kabupaten Aceh Barat dilakukan bidan memperoleh nilai
Daya. Dari hasil uji statistik do indeks kepuasan masyarakat
dapat nilai p value 0,0004 < .0,05. adalah 3,22 atau nilai indeks
Sejalan dengan pemikiran konversi adalah 80,5 artinya mutu
Zeithaml16 , yang mengemukakan pelayanan B, dan kinerja unit
mengenai servqual, bahwa kualitas pelayanan bidan di RB/BPS bagus.
pelayanan yang baik adalah Tingkat kepuasan peserta
pertemuan atau melebihi apa yang jampersal adalah > 91% untuk
diharapkan kunsumen dari semua indikator pelayanan (14
pelayanan yang diberikan. Tinggi indikator), namun belum ada
rendahnya kualitas pelayanan yang satupun indikator yang
diberikan tergantung pada kinerja menunjukkan kepuasan >100%,
yang diberikan juga dalam konteks sedangkan aspek penting dan di
apa yang konsumen harapkan. anggap sangat memuaskan pasien
Artinya apabila suatu organisasi adalah aspek prosedur pelayanan,
meningkatkan kinerja persyaratan pelayanan, kejelasan
pelayanannya tergolong baik, petugas pelayana, kedisiplinan
maka organisasi meningkatkan petugas pelayanan, kesopanan
kinerja pelayanan tersebut harus dan keramahan petugas pelayanan
mampu dapat memenuhi apa yang serta kemampuan pelayanan.
konsumen harapkan. Aspek yang belum memuaskan
pasien adalah kemampuan menyampaikan keluhan,
petugas, kecepatan pelayanan dn memberikan rasa nyaman.
kenyamanan lingkungan.
Berdasrakan hasil penelitian DAFTAR PUSTAKA
bahwa pelayanan jaminan 1. Kemenkes RI, 2015, Profil Kesehatan
persalinan yang dilakukan bidan Indonesia, Jakarta
sudah dilaksanakan dengan cukup 2. Saifuddin, A.B. 2008.
baik, namun tetap membutuhkan Pelayanankesehatan maternal dan
perbaikan. Dana yang disipkan neonatal.
oleh kementerian kesehatan dalam Yayasan Bina Pustaka. Jakarta
memberikan pelayanan publik 3. Kemenkes RI, 2015, Profil Kesehatan
berupa persalinan gratis bagi ibu Indonesia, Jakarta
bersalin diseluruh indonesia adalah 4. Kemenkes RI, 2015, Profil Kesehatan
6,2 triliun, dengan tingginya Indonesia, Jakarta
kebutuhan dana dalam 5. Depkes RI, 2011. Departemen
pelaskanaan program jampersal ini kesehatan. Jakarta.
diahrapkan para pemegang 6. Budiastuti, 2012. Faktor-faktor dalam
program terutama sektor
meningkatkan kepuasan pasien
kesehatan mampu lebih
dirumah sakit. Jakarta: Rineka Cipta
meningkatkan keseluruhan aspek
7. Dinkes Provinsi Sultra, 2017, Profil
yang mampu menunjang kualiyah
pelayanan jampersal ii Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,
Hal ini sejalan oleh Kendari
18
penelitian Dano . Menyimpulkan 8. Notoatmodjo S, 2012. Promosi
ada hubungan antara jasa Kesehatan,Pendidikan dan Perilaku
pelayanan kesehatan (peran bidan) Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
dengan kepuasan pasien di 9. Irene, 2009, Analisis Kepuasan
puskesmas masaran. Ketepatan Pelanggan Terhadap Kualitas
waktu proses pelayanan dan Pelayanan Jasa. Palembang: Politeknik
keterbukaan waktu penyelesaian Negeri Sriwijaya
pelayanan dinilai sangat penting 10. Stacy, adams, 2012. Kepuasan Kerja:
oleh pasien. Hal ini dikarenakan Konsep, Teori, Pendekatan, dan Skala
sikap bidan yang selalu Pengukuran. Jakarta
mendengarkan dan memberikan 11. Anita, 2008, Analisis Pengaruh
kesempatan pada pasien untuk Kualitas Pelayanan Terhadap
menyampaikan segala keluhan dan Kepuasan Konsumen. Jakarta, Studi
harapannya. Sehingga pasien
pada pasien politeknik RS. Dr. Cipto
merasa puas dengan pelayanan
Mangunkusumo
yang diberikan oleh bidan. Kinerja
12. Supranto, J, 2015. Pengukuran
bidan yang baik dalam memberikan
pelayanan dengan asuhan Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk
kebidanan secara komprehensif Menaikan Pangsa pasar. Jakarta:
dan berkesinambungan dapat Infomedika
memberikan kepuasan terhadap 13. Azwar, 2013. Dimensi Kepuasan
pasien nifas. Hal itu dapat terlihat Dalam Pelayanan Kesehatan.
dari pelayanan bidan secara cepat Yogyakarta: Pustaka Pelajar
melakukan pemeriksaan secara 14. Pengurus Pusat Ikatan Badan
lengkap, pasien atau keluarga Indonesia, 2005. 50 tahun IBI. Cetakan
diberi kesempatan untuk XI. Jakarta PP IBI
15. Tjiptono, Fandy, 2005, HealthService
Managemend. Edisi kedua Andi
Yogyakarta.
16. Zeithaml dkk. 2008. Service
Marketing. Tata McGraw-Hill
17. Ika, Oktaviani, 2012. Kualitas
Pelayanan Jampersal yang Dilakukan
Bidan. Jurnal Kesehatan Metro
18. Dano, 2010. Hubungan Antara Jasa
Pelayanan Kesehatan Dengan
Kepuasan Pasien Di Puskesmas
Masaran. Jurnal Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai