Anda di halaman 1dari 10

SYSTEMATIC REVIEW: PENGGUNAAN

SMARTPHONE UNTUK PROGRAM MANAGEMENT


LIFE STYLE PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
Oktovin1*, Unja, Ermeisi Er2, Rachman, Aulia3
1,2,3
Dosen STIKES Suaka Insan Banjarmasin
*Email: Oktavin24@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Angka kejadian Diabetes Melitus (DM) di dunia mencapai 371
juta jiwa pada tahun 2012 dan meningkat menjadi 382 juta jiwa pada tahun 2013.
Angka ini akan meningkat mencapai 592 juta jiwa pada tahun 2035 dengan jenis
DM yang terbanyak adalah DM Tipe 2 (90%-96%). DM Tipe 2 dapat ditangani
terutama dengan merubah life style (diet dan aktifitas fisik) harian. Oleh karena itu
peran tenaga kesehatan sangat diperlukan dalam usaha promotif dan preventif
dalam mengendalikan perubahan life style pasien DM, terutama dengan
memanfaatkan Teknologi saat ini.
Metode : Peneltian ini menggunakan metode Systematic Review dengan mencari
jurnal penelitian sesuai dengan kriteria inklusi untuk dianalis.
Hasil: dari 4614 terdapat 4 jurnal penelitian yang serupa untuk di analisa terkait
efektifitas penggunaan media telekomunikasi dalam membantu pasien mengubah
life style dalam mengontrol kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2.
Kesimpulan: penggunaan media telekomunikasi terutama dalam penggunaan
aplikasi smartphone sangat efektif dalam mempengaruhi kepatuhan program terapi
baik diet dan aktifitas fisik pada pasien DM Tipe 2.

Kata Kunci : Aplikasi, Diabetes Melitus Tipe 2, Life Style, Smartphone


LATAR BELAKANG pilar yang telah dirumuskan untuk
Penyakit tidak menular seperti menjadi pedoman tetap saja kasus
diabetes mellitus cenderung diabetes melitus di Indonesia terus
mengalami peningkatan setiap meningkat bahkan banyak kejadian
tahunnya. Ini terbukti dengan laporan yang mengarah ke komplikasi. Hal ini
yang diungkapkan IDF (International tentu berkaitan erat dengan
Diabetes Federation) disetiap bagaimana kepatuhan pasien dalam
pertemuan Hari Diabetes Sedunia. program terapinya.
Dimana pada tahun 2012 kejadian Masalah terkait ketidakpatuhan
diabetes mellitus di dunia mencapai pasien terhadap program modifikasi
371 juta jiwa (Fatimah, 2015) dan life style dapat dikarenakan belum
pada tahun 2013 meningkat menjadi maksimalnya pengontrolan program
382 juta jiwa. IDF juga terapi. Karena, program perubahan
memperkirakan angka ini akan terus gaya hidup (Life Style) yang telah
meningkat hingga mencapai 592 juta direncanakan bersama pasien, tetapi
jiwa pada tahun 2035 (InfoDATIN, belum mampu dikontrol dengan baik
2014). dalam pelaksanaannya, maka akan
Kejadian Diabetes Melitus yang mengakibatkan tidak terkontrolnya
terbanyak adalah Diabetes Melitus gula darah pasien (Arviani, 2015).
Tipe 2 dengan angka besaran Penelitian lainya yaitu Tjomiadi, Sari
mencapai 95% dari total kejadian DM & Rahayu (2015) mengungkapkan
(Fatimah, 2015). Diabetes Melitus bahwa kepatuhan pasien terhadap
Tipe 2 atau yang sering dikenal program diet, pola aktifitas dan
dengan NIDDM (Non-Insulin medikasi pasien DM Tipe 2 sangat
Dependent Diabetes Melitus) berhubungan erat dalam mengontrol
merupakan penyakit gangguan gula darah pasien. Kepatuhan ini
metabolic dan endokrin yang lazim salah satu hal yang berperan penting
terjadi pada usia dewasa setelah usia adalah edukasi (P, 2016) dan salah
30 tahun (Hurst, 2015). Dengan satu penguatan dalam meningkatkan
faktor penyebab utamanya adalah life kepatuhan pasien terkait program
style yang keliru. terapi adalah peran tenaga kesehatan.
Life Style yang tidak sehat Upaya dalam meningkatkan
meliputi makan tidak terkontrol dan kepatuhan pasien DM Tipe 2 terhadap
aktifitas fisik yang kurang sangat program terapinya dapat dilakukan
mempengaruhi kesehatan setiap dengan terlibatnya tim pemberi
orang, apalagi bagi pasien yang telah layanan kesehatan, misalnya dengan
terdiagnosis DM tipe 2. Maka dari itu, memanfaatkan Teknologi Informasi
untuk dapat mengontrol kadar gula dan Komunikasi (TIK). Pemanfaatan
darah pada pasien DM Tipe 2 salah teknologi informasi dan komunikasi
satunya adalah dengan perubahan life (TIK) yang dimaksud misalnya
style. Hal ini sesuai dengan yang ada dengan penggunaan aplikasi
di Indonesia, dimana dalam program Smartphone seperti e-Mail, Web Site,
pengendalian diabetes mellitus dan alat komunikasi lainnya yang
terdapat 4 pilar yang menjadi mudah untuk digunakan. Berdasarkan
pedoman, yaitu edukasi, pengaturan permasalahan dan solusi yang
makan, olahraga, kepatuhan direncanakan oleh peneliti, maka
pengobatan (Putri & Isfandiary, peneliti mencoba melakukan
2013). Akan tetapi, dengan adanya 4 penelitian yang bertujuan untuk
melihat keefektifan penggunaan 6. Menetapkan hasil temuan.
aplikasi smartphone terhadap Pencarian jurnal pada penelitian ini
kepatuhan pasien DM Tipe 2 dalam menggunakan salah satu mesin
melaksanakan program terapi pencari jurnal yaitu PubMed dengan
terutama diet dan aktifitas fisik kata kunci dalam pencarian yaitu
dengan menganalisa hasil-hasil juran Health Education-Diet Diabetes dan
penelitian sebelumnya. Tujuan dari rentang usia jurnal 5 tahun terakhir
penelitian ini adalah untuk melihat 2018-2013. Adapun kriteria inklusi
sejauhmana keefektifan penggunaan dari jurnal yang akan dipilih dan
smartphone dalam membantu pasien dianalisa dalam penelitian ini adalah :
DM Tipe 2 dalam memodifikasi life
style. Harapannya hasil penelitian ini Inklusi 1. Suatu perlakuan
dapat dijadikan sebagai salah satu dengan metode
program inovasi mengoptimalkan penelitian RCT
perubahan perilaku pasien DM tipe 2 (Randomized Control
untuk menjadi lebih sehat dengan Trial)
pemanfaatan TIK. Apalagi saat ini 2. Perlakuan yang
keperawatanpun harus mampu diberikan berupa
mengikuti perkembangan jaman pengguaan aplikasi
dengan masuk ke era 4.0. smartphone untuk
membantu pasien
METODE PENELITIAN DM Tipe 2 dalam
Metode penelitian yang mengontrol dan
digunakan pada penelitian ini adalah merubah life style.
systematic review. Systematic review 3. Jumlah sampel dalam
merupakan metode dalam jurnal minimal 30
melaksanakan review artikel dengan sebagai kelompok
standar, kriteria, terstruktur dan yang diberi perlakuan
direncanakan sebelum pelaksanaan 4. Sampel penelitian
sistesis artikel (Hariyati, 2010). berusia ≥ 18 tahun
Adapaun pelaksanaan Eksklusi 1. Penelitian dengan
systematic review dalam penelitian ini metode yang tidak
terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : jelas tercantum dalam
1. Menentukan tujuan penelitian jurnal
berdasarkan latar belakang 2. Penelitian yang
masalah guna membantu dalam intervensi jadwal
menetapkan tipe dari jurnal yang minum obat
ingin dicari.
2. Pencarian jurnal. Pencarian jurnal Penelitian ini dilaksanakan
dilakukan menggunakan salah satu selama 3 bulan dengan ditemukannya
mesin pencari jurnal dengan kaa 4614 jurnal penelitian. Dari 4614
kunci yang telah ditentukan. jurnal yang telah ditemukan, terdapat
3. Penilaian study, yaitu dengan 985 jurnal penelitian yang sesuai dari
menetapkan kriteria inklusi. segi judul dan abstrak. Pada akhirnya
4. Mereview setiap jurnal yang peneliti hanya menemukan 4 jurnal
terpilih untuk di analisa dalam yang sesuai dan identic, sehingga dari
menemukan makna penelitian. 4 jurnal ini lah peneliti menganalisa
5. Mengkombinasi hasil review secara mendalam, agar data atau hasil
yang ditemukan dalam masing- penelitian dapat dilihat pada Bagan
masing jurnal untuk dijadikan sumber 1.1 Alur Seleksi Artikel-artikel
data dalam penelitian ini. Untuk Penelitian
dapat melihat gambaran alur

Bagan 1.1 Alur Seleksi Artikel-artikel Penelitian

Hasil pencarian dengan menggunakan kata kunci “Health


Education-Diet Diabetes” di salah satu mesin pencari
jurnal yaitu PubMed didapatkan 4614 Jurnal Penelitian.

985 Jurnal Penelitian yang identic dengan tema 968 Jurnal Penelitian yang
penelitian ini tidak seseuai dengan kriteria
inklusi penelitian

17 Jurnal Penelitian yang identic dengan tema 13 Jurnal tidak termasuk


dan tujuan dari penelitian ini karena Penelitian tidak
menggunakan Aplikasi
Smartphone

4 Jurnal yang dapat di analisa

HASIL PENELITIAN Hasil dari temuan pada jurnal-


Temuan pada penelitian kali jurnal penelitian ini didapatkan
ini adalah terkait pemanfaatan dimana aplikasi smartphone baik
teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat sendiri atau
(TIK) yaitu penggunaan aplikasi memanfaatkan aplikasi yang sudah
smartphone dengan melihat ada mengacu kepada suatu intervensi
keefektifannya dalam merubah life berupa penyuluhan atau suatu
style pasien DM Tipe 2. Perubahan peringatan dalam usaha promotif dan
life style tersebut meliputi pola preventif. Dimana penyuluhan
kebiasaan diet dan aktifitas fisik guna ataupun peringatan dikirimkan
merubah atau mengontrol kadar gula melalui aplikasi smartphone kepada
darah pasien DM tersebut. pasien dengan DM Tipe 2. Adapun
Pemanfaatan TIK ini pesan yang dikirmkan terkait diet
bertujuan untuk memudahkan upaya harian dan aktifitas fisik harian
promotif dan preventif bagi pasien khusus bagi pasien DM Tipe 2. Untuk
DM Tipe 2 terutama dalam merubah mengukur tingkat keberhasilan
life style. Upaya promotif dan penggunaan aplikasi smartphone
perventif dengan memanfaatkan TIK pada penelitian di jurnal-jurnal ini
yaitu aplikasi smartphone adalah dengan menilai atau melihat
dilaksanakan karena memiliki perubahan pola diet dan aktifitas fisik
beberapa kemudahan, yaitu dapat baik menggunakan kuisiner ataupun
dioperasikan dari jarak jauh kepada daily log; melihat perubahan pada
banyak orang dan hampir semua nilai HbA1C sebelum dan sesudah
orang memiliki dan mampu intervensi; serta mengukur tingkat
menggunakan smartphone. perubahan berat badan dan perubahan
lingkar pinggang pada pasien DM dilihat pada Tabel 1.1 Temuan-
Tipe 2. temuan pada Artikel yang telah
Untuk dapat melihat diseleksi berikut ini :
gambaran hasil penelitian dapat

Tabel 1. 1 Temuan-temuan pada artikel yang telah diseleksi

Peneliti Judul Met Sampel Intervensi yang Hasil


diberikan
Holmen, A Mobile RC 151 Responden - Pada Group pada semua
dkk Health T - 51 Responden Intervensi FTA group
(2018) Intervention sebagai Group 1 (Group 1), mayoritas
for Self Intervensi (FTA intervensi yang terjadi
Managemen atau Few Touch diberikan adalah kestabilan
t and Application group) pengukuran gula level HbA1C.
Lifestyle - 50 Responden darah secara akan tetapi
change for sebagai Group 2 otomatis, panduan pada
persons with Intervensi (FTA- diet harian, dan kelompok
Type 2 HC atau Few pendaftaran serta FTA-HC
Diabetes Touch Application panduan aktifitas, (Group 2)
– health dan juga terjadi
counselling group) manajemen diri peingkatan
- 50 Responden yang semuanya yang
sebagai Group itu terdapat dalam signifikan
Kontrol aplikasi pada pada
smartphone manajemen
- Pada Group diri yang
Intervensi FTA- diukur
HC (Group 2), menggunakan
intervensi yang heiQ.
diberikan sama penggunaan
seperti group 1, aplikasi ini
akan tetapi ada lebih sering
tambahan digunakan
intervensi yaitu pada
berupa konseling responden
kesehatan terkait yaitu pasien
teori dalam DM dengan
merubah perilaku usia rata-rata
bersama perawat ≥ 65 tahun.
spesialis diabetes
selama 4 bulan
pertama.
- Pada kelompok
control hanya
diberikan
pendidikan
kesehatan baik
pola diet dan
aktifitas secara
umum.
Hansel, A Fully RC 120 Respon - Pada group terjadi
Boris, et Automated T - 60 Responden intervensi, perubahan
al (2017) Web-Based sebagai Group perlakuan yang yang sangat
Program Intervensi diberikan adalah signifikan
Improves akses masuk pada pola diet
Lifesyle - 60 Responden dalam suatu web yang dilihat
Habits and sebagai Group yaitu ANODE dari skor diet
HbA1C in Kontrol (The (DQI-I) pada
patients with Accompagement kelompok
type diabetes Nutritional de intervensi.
and I’Obesite et du Selain itu
abdominal Diabete par E- juga terjadi
obesity coaching) yang perubahan
didalamnya yang
terdaat pedoman signifikan
diet harian yang pada berat
telah badan, lngkar
dipersonalisasika pinggang dan
n khusus bagi level HbA1C
setiap pasien dan pada
juga menyediakan kelompok
daftar belanja intervensi.
harian dan
mingguan
- Pada kelompok
control hanya
diberikan
pendidikan atau
saran nutrisi
secara umum.
Waki, DialBetics a RC 54 Responden - Pada group setelah 3
Kayo, et Multimedia T - 27 Responden intervensi, bulan hasil
al (2015) Food sebagai Group perlakuan yang evaluasi
Recording Intervensi diberikan adalah didapatkan
Tool, - 27 Responden akses masuk terdapat
FoodLog ; sebagai Group dalam perubahan
Smartphone Kontrol menggunakan signifikan
Based Self- aplikasi level HbA1C
Managemen - Pada group pada
t for Type 2 control hanya kelompok
Diabetes diberikan intervensi
perlakuan
sederhana secara
umum
Gopalan Randomised RC 3906 Respon - Pada group setelah 1
, A., et al controlled T control hanya tahun
(2016) Trial of - 791 responden diberikan intervensi
Alternative sebagai group pendidikan didapatkan
Messages to control kesehatan terkait bahwa pesan
Increase - 793 responden diet seperti biasa khusus
enrolment in sebagai kelompok - Pada kelompok diabetes
a Healthy intervensi intervensi sangat efektif
Food Diabetes-Specific (diabetes- dalam
Programme - 812 responden specific; member meningkatka
among sebagai group perspective; n penggunaan
individuas intervensi member provider program
with perspective recommendation; makanan
Diabetes - 752 responden Diabetes Specific sehat (Halthy
sebagai kelompok + Enhanced Food
intervensi Aktive Choice) Programme).
Provider diberikan Dengan hasil
Recommmendatio intervensi yaitu akhir terjadi
n dengan perubahan
- 758 responden pengiriman pesan perilaku
sebagai kelompok melalui email terutama
intervensi terkait program dalam diet
Diabetes Specific diet (Healthy harian pasien
+ Enhanced Aktive Food). DM Tipe 2
Choice

PEMBAHASAN untuk patuh terhadap program


Pada hasil penelitian diatas dapat terapinya. Program terapi yang
ditarik kesimpulan bahwa, pertama dimaksud adalah perubahan life style
perubahan gaya hidup yang lebih baik meliputi diet sehat dan aktifitas fisik
pada pasien diabetes mellitus tipe 2 harian yang baik dalam mengontrol
setelah terdiagnosis sangat gula dalam darah sehingga mampu
diharapkan. Beberapa perubahan membantu pasien menuju kehidupan
gaya hidup yang perlu dilakukan oleh yang lebih sehat. Pemanfaatan
pasien DM Tipe 2 adalah diet Teknologi Informasi dan
makanan sehat khusus DM, pola Telekomunikasi seperti pemanfaatan
aktifitas pasien DM dan terapi obat ponsel , sebenanrnya memegang
terkontrol (Putri & Isfandiary, 2013). peranan penting untuk
Yang kedua adalah perubahan gaya memaksimalkan kegiatan asuhan
hidup pasien DM Tipe 2 tidak hanya keperawatan (Chanizi & Kaveh,
dari pasien saja, akan tetapi dukungan 2017), terutama dalam hal dalam
keluarga dan tenaga kesehatan juga meningkatkan kepatuhan pada terapi
dapat mempengaruhi. Salah satu misalnya bagi pasien misalnya pada
dukungan dari tenaga kesehatan pasien kardiovaskular, diabetes,
adalah motivasi dalam perwujudan koleterol tinggi dan hipertensi (Brath,
upaya promotif dan preventif pada 2013).
pasien DM Tipe 2 terkait diet harian, Kegiatan dalam penyuluhan
aktifitas fisik terkendali, penggunaan ataupun peringatan akan diet dan
obat gula darah (Rembang, Katuuk, & aktifitas fisik harian khusus pasien
Malara, 2017) dan perawat DM Tipe 2 dengan memanfaatkan
mempunyai tugas dalam membantu aplikasi smartphone bisa dilakukan
transisi pasien dengan kondisi DM dengan pengiriman pesan melalui
Tipe 2 terutama dalam adaptasi aplikasi yang ada pada smartphone.
program perawatan diri (Tristiana, Dimana pengiriman pesan melalui
Kusnanto, Yusuf, & Fitryasari, 2016) aplikasi smartphone cenderung
Berdasarkan hasil penelitian di berdampak positif dengan dasar
atas juga dapat dijelaskan bahwa sebagai motivasi dan terapi
dalam upaya tenaga kesehatan untuk perubahan pengetahuan dan perilaku,
mewujudkan perubahan life style salah satunya bagi pasien DM tipe 2
pada pasien DM Tipe 2 sebagai upaya untuk menjadi sehat (Al-Ozairi, et al.,
promotif dan preventif dapat dengan 2018). Apalagi jika pengiriman pesan
merancang suatu inovasi. Sakah satu dilakukan setiap hari dalam waktu
inovasi tersebut adalah penggunaan yang lebih lama. Karena, perubahan
suatu alat telekomunikasi seperti perilaku pada pasien DM tipe 2 dapat
smartphone. Penggunaan smartphone terjadi jika intensitas pertemuan
ternyata dalam hasil penelitian ini dengan tenaga kesehatan lebih sering
sangat efektif digunakan terutama terutama dalam memperingatkan
dalam membantu pasien DM Tipe 2 pasien akan diet dan aktifitas yang
harus dilakukan setiap hari (Al- informasi dan telekomunikasi
Ozairi, et al., 2018). Maka dari itu, yaitu aplikasi smartphone.
penggunaan alat Telekomunikasi 5. Pemanfaatan media teknologi
yaitu smartphone sangat efektif komunikasi sanggt diperlukan
digunakan. hal ini dikarenakan saat ini dalam mengatasi masalah
smartphone dapat digunakan dimana peningkatan angka prevalensi
dan kapan saja, dengan pengendalian DM Tipe 2 dan prevalensi
dari jarak jauh apalagi dapat komplikasi DM.
menjangkau banyak orang.
. ACKNOWLEDGMENT
KESIMPULAN Endang Sri P, Ns, M.Kep.,
Secara umum kesimpulan dari Sp.Kep.MB sebagai dosen
hasil penelitian ini adalah pembimbing, Maria Frani Ayu
penggunaan media telekomunikasi sebagai Reviewer penelitian, Dania
terutama dalam penggunaan aplikasi Relina Sitompul, M.Kep selaku Ketua
smartphone sangat efektif dalam LPPM STIKES Suaka Insan
mempengaruhi kepatuhan program Banjarmasin.
terapi dalam merubah life style baik
diet harian dan aktifitas fisik harian DAFTAR PUSTAKA
bagi pasien DM Tipe 2. Dengan Arviani, D. (2015). Gambaran
catatan jika dalam pelaksanaannya Asupan Makan Pasien
dilakukan dengan intensitas yang Diabetes Melitus Tipe II
cukup sering. dengan Kadaar Glukosa pada
Secara khusus hasil penelitian ini Pasien Rawat Jalan di RSUD
dapat disimpulkan bahawa : Dr. Moewardi. Naskah
1. Pengonrolan kadar gula darah Publikasi Universitas
pada pasien DM Tipe 2 sangat Muhammadiyah urakarta.
dipengaruhi oleh kepatuhan
pasien terhadap program diet, Brath, H. e. (2013). Mobile Health
aktifitas fisik dan pengobatan (mHealth) based medication
yang dijalankan adherence measrument-a pilor
2. Peran tenaga kesehatan dalam trial using electronic in
meningkatkan kepatuhan pasien diabetes patient. Pharmacol,
DM Tipe 2 dalam merubah life 47-55.
style sangat diperlukan, apalagi Chanizi, M., & Kaveh, M. (2017).
setelah pasien keluar dari rumah Effectiveness of tha mHealth
sakit. Technology in Improvment of
3. Keterlibatan tenaga kesehatan Healthy Behaviors in an
dalam meningkatkan kepatuhan Elderly Population-a
pasien DM tipe 2 untuk dapat Systematic Review. Review
merubah life style menjadi lebih Article, 1-9.
baik adalah dengan kontroling
kegiatan harian pasien. Fatimah, R. N. (2015, Februari).
4. Kegiatan kontroling kegiatan Diabetes Melitus Tipe 2. J
harian pasien dapat dilaksanakan MAJORITY, 4, 93-101.
dengan memanfaatkan Gopalan, A; Paramanund, J; Shaw, P,
perkembangan teknologi A; Patel, D; Friedman, J;
Brophy,C; Buttenheim, A,M;
Troxel, A, B; Asch, D, A; Pengaturan Diet pada
Volpp,K,G. (2016, Oktober). Diabetes Melitus Tipe 2.
Randomised Controlled Trial Mutiara Medika, 37-41.
of Alternative Messages to
Increase enrolment in Putri, N., & Isfandiary, M. (2013,
HealthyFood Programme September). Hubungan Empat
Pilar Pengendalian DM Tipe 2
Among Individuals With
Diabetes. BMJ Open, 1- 6. dengan Rerata Kadar Gula
Darah. Jurnal Berkala
Hansel, Boris; et al (November, Epidemiologi, 1, 234-243.
2017). A Fully Automated
Web-Based Program Rembang, V., Katuuk, M. E., &
Improves Lifestyle Habits and Malara, R. (2017, Februari).
HbA1C in Patients with Type Hubungan Dukungan Sosial
2 Diabetes and Abdominal dan motivasi dengan
Obesity : Randomized Trial of Perawatan Mandiri pada
Patient E-Coaching PAsien Diabetes Melitus Tipe
Nutritional Support (The 2 di Poliklinik Penyakit
ANODE Study). Journal of Dalam RSUD Mokopido
Medical Internet Research. Toli-toli. e-Journal
Keperawatan (e-Kp), 5.
Holmen, Heidi; Torbjemsen, Astrid;
Ribu, Lis. (Desember, 2014). Salahshouri, A., Alavijeh, F. Z.,
A Mobile Health Intervention Mahaki, B., & Mostafavi, F.
for Self-Management and (2018). Effectiveness of
Lifestyle Change for Person Educatioal intervention Based
with Type 2 Diabetes, Part 2 : on Psychological Factors on
one years Result from the Acheving Health Outcomes in
Patients With Type 2
Norwegian Randomized
Controlled Trial Renewing Diabetes. BMC, 1-12.
Health. JMIR m Health and Tjomiadi, C., Sari, A., & Rahayu, Y.
uHealth, 2. (2015). The Correlation of
Hurst, M. (2015). Belajar Mudah Therapy Adherence With The
Keperawatan Medikal Bedah. Quality Of Life Diabetes
Jakarta: EGC. Melitus Tipe 2 Patients in
Diabetic Foot Polyclinic of
InfoDATIN. (2014). Situasi dan Ulin General Hospital
Analisis Diabetes. Jakarta: Banjarmasin. 1st Sari Mulia
KEMENKES RI PUSAT International Conference on
DATA DAN INFORMASI. Health and Sciences 2015 (1st
SMICHS 2015) (pp. 1-13).
Koenigsberg, M. R., & Corliss, J. Banjarmasin: Lembaga
(2017). Diabetes Self- Penelitian dan Pengabdian
Management : Facilitating MAsyarakat Sari Mulia
Lifestyle Change. American Banjarmasin.
Family Physician, 362-371.
Tristiana, R. D., Kusnanto, W. I.,
P, D. R. (2016). Efektifitas Edukasi Yusuf, A., & Fitryasari, R.
Diabetes dalam (2016, Oktober).
Meningkatkan Kepatuhan
Kesejaheraan Psikologis pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe
2 di Puskesmas Mulyorejo
Surabaya. Jurnal Ners, 11, 147-
156.
Waki, Kayo; Alzawa, Klyoharu; Kato,
Shigeko; Fujita, Hideo; Lee,
Hanae; Kobayashi, Haruka;
Ogawa, Makoto; Kelsuke,
Mouri; Kadowaki, Takashi; Ohe,
Kazuhiko. (2015). DiaBetics
With Multimedia Food
Recording Tool, FoodLog :
Smartphone Based Self
Management For Type 2
Diabetes. Journal of Diabetes
Scien and Technology, 9, 534-
540.

Anda mungkin juga menyukai