Anda di halaman 1dari 8

Karya Ilmiah

Struktur Anatomi Sel Bakteri

Disusun Oleh :
Nama: Arindya Andrian
Nim: 1702101010144
Kelas: 02
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Mahdi Abrar, M.Sc.

Fakultas Kedokteran Hewan


Universitas Syiah Kuala
2018
KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
Karunia-Nya lah penulis mampu menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Struktur
Anatomi Sel Bakteri“ dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada bapak


Prof.Dr.drh.Mahdi Abrar, M.Sc yang telah memberikan penulis kesempatan dalam
membuat karya ilmiah ini.

Penulis begitu sadar bahwasanya dalam penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berharap saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan karya ilmiah ini. Penulis pun berharap semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi para pembaca pada
umumnya.

BandaAceh, 21 Oktober 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok
bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya
dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri
relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas.Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot
dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Struktur bakteri cukup sederhana. Yang paling penting adalah dinding sel. Banyak
bakteri yang memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagella dan fimbria yang digunakan
untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Flagel Merupakan organ penggerak bagi bakteri
motil tetapi tidak semua bakteri mempunyai flagel. Elektron mikroskop menunjukkan bahwa
flagel itu adalah benang-benang protoplasma yang berpangkal pada titik-titik tepat di bawah
membran sel. Kebanyakkan bakteri mempunyai lapisan lendir yang menyelubungi dinding
sel seluruhnya, lendir ini melindungi sel terhadap kekeringan. Lapisan lendir terdiri atas
karbohidrat dan pada beberapa species tertentu mengandung unsur N atau P. Membran
sitoplasma Letaknya tepat di bawah dinding sel sifatnya semi selektifpermiabel karena sifat
ini maka membran sitoplasma mempunyai sifat-sifat penting dalam pertukaran zat-zat antara
dinding sel.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu bakteri ?


2. Bagaimana struktur anatomi bakteri ?

1.3. Tujuan penelitian


1. Untuk mengetahui apa itu bakteri
2. Untuk mengetahui bagaimana struktur anatomi dari bakteri
BAB II
LANDASAN TEORI

Bakteri normal adalah mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa


menimbulkan penyakit pada inang yang ditempati. Tempat paling umum dijumpai bakteri
normal adalah tempat yang terpapar dengan dunia luar yaitu kulit, mata, mulut, saluran
pernafasan atas, saluran pencernaan dan saluran urogenital (Nufus dkk.,2016).
Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu dan berkembang biak dengan cara
membelah diri serta hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop (Dermawati,
2015).
Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel terdapat
selubung atau kapsul. Didalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam (endomembran)
dan organel bermembran seperti kloroplas dan mitokondria. Struktur tubuh bakteri dari
lapisan luar hingga bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel, membrane sel,memosom,
lembaran fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora (Fifendy dan
Muhammad, 2017). Inti/nukleus memiliki benang DNA yang panjangnya kira-kira 1 mm.
Dinding sel berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik, pembelahan sel, biosintesis,
diterminan dari antigen permukaan bakteri (Faraknimella dkk., 2015). Endospora secara
umum terbentuk tunggal dalam sel, berfungsi menjaga keadaan lingkungan yang kurang baik.
Spora yang sudah masak dilepas oleh sel ke alam sekitarnya, sehingga spora-spora ini
bertahan dalam keadaan fisik dan kimiawi yang esktrim seperti suhu, kekeringan, dan bahan-
bahan kimia pembasmi kuman dan dapat bertahan dalam keadaan tidur untuk beberapa tahun
(Arisandi dkk.,2017).
Archaebacteria merupakan bakteri primitif yang bersifat prokariotik. Archaebacteria
dikenal juga sebagai bakteri purba. Bakteri ini hidup di habitat dengan kondisi ekstrem, misal
sumber air panas dan daerah berkadar garam tinggi. Archaebacteria memiliki ciri khusus
sebagai berikut. 1) Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan., 2) Membran selnya
mengandung lipid berikatan eter. 3) Ribosomnya mengandung beberapa jenis RNA-
polimerase. Eubacteria (Bakteri Sejati) merupakan bakteri dengan sifat prokariotik. Terdapat
pada habitat bersifat normal dengan ciri khusus sebagai berikut.1) Dinding selnya
mengandung peptidoglikan. 2) Membran plasmanya mengandung lipid berikatan ester. 3)
Ribosomnya mengandung satu jenis RNA-polimerase. Eubacteria dikenal sebagai bakteri
sejati atau bakteri sesungguhnya. Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok, yaitu
Proteobacteria, Bakteri gram Positif, Spirochetes, Chlamydias, dan Cyanobacteria (Dewi dan
Prasetiyo, 2015).
BAB III
PEMBAHASAAN
3.1 Pengenalan Bakteri

Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu dan berkembang biak dengan cara
membelah diri serta hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Pada umumnya
bakteri tidak mempunyai klorofil, kecuali beberapa spesies tertentu yang mempunyai pigmen
fotosintesis. Oleh karena itu, ada bakteri yang hidupnya heterotrof dan ada juga bakteri yang
hidup autotrof. Bakteri heterotrof dapat dibedakan menjadi bakteri yang hidup sebagai parsit
dan saprofit, Sedangkan bakteri autotrof dapat dibedakan berdasarkan atas sumber energi
yang digunakan untuk mensentetis makanannya menjadi bakteri fotoautotrof dan
kemoautotrof. Bakteri dapat hidup dimana saja, ada yang merugikan manusia, hewan maupun
tumbuhan. Namun demikian ada juga bakteri yang menguntungkan bagi umat manusia.
Bakteri merupakan organisme terbanyak dan paling berkelimpahan dari semua
organisme. Meski ukurannya yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat tanpa bantuan
mikroskop, bakteri ada di mana saja, di air, tanah, dan tubuh makhluk hidup.

Ciri-ciri Bakteri

 Bersel satu dan sangat sederhana.


 Prokariotik.
 Kandungan kromosomnya haploid (n).
 Hidup secara autotrof/heterotrof.
 Berkembang biak/ bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual.
 Memiliki beberapa macam bentuk sel, yaitu bulat, batang, spiral, dan variasinya.
 Ada yang memiliki alat gerak berupa flagel dan ada yang tidak.
 Memerlukan kelembapan yang tinggi, sekitar 85% untuk kehidupannya.

3.2 Struktur Anatomi Bakteri

Bagian tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas 3 bagian yaitu dinding sel,
protoplasma (di dalamnya terdapat membran sel, mesosom, lisosom, DNA, endospora), dan
bagian yang terdapat di luar dinding sel seperti kapsul, flagel, pilus. Di antara bagian – bagian
tersebut ada yang selalu didapatkan pada sel bakteri, yaitu membran sel, ribosom dan DNA.
Bagian-bagian ini disebut sebagai invarian. Sedangkan bagian – bagian yang tidak selalu ada
pada setiap sel bakteri, misalnya dinding sel, flagel, pilus, dan kapsul. Bagian – bagian ini
disebut varian.
1) Dinding sel
Dinding sel bakteri sangat tipis tetapi berfungsi untuk memberi bentuk tertentu
pada sel,untuk member perlindungan, untuk mengatur keluar masuknya zat-zat kimia
juga dinding sel memegang peranan dalam pembelahan sel.

2) Membran Sel
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein(Fosfollpid). Membran
sel bersifat semipermeabel. Membran sel mengandung enzim respirasi. Fungsinya
adalah untuk membungkus plasma dan mengatur pertukaran mineral dari sel dan ke
luar sel.
3) Ribososom
Ribosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein.
Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun
atas protein dan RNA.

4). DNA (Deoxyribonucleic Acid)


DNA merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri
berupa benang sirkuler (melingkar). DNA bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis
protein bakteri dan pembawa sifat. DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti
yang disebut nukleoid. Bagian ini tidak memiliki membran sebagaimana inti sel
eukariotik.

5). Flagel
Flagel merupakan organ penggerak bagi bakteri motil tetapi tidak semua
bakteri mempunyai flagel. Elektron mikroskop menunjukkan bahwa flagel itu adalah
benang-benang protoplasma yang berpangkal pada titik-titik tepat
di bawah membran sel. Pangkal itu disebut rhizoblast. Susunan kimia flagel terdiri
dari suatu protein yang
disebut flagelin yaitu semacam miosin. Ukuran flagel berbeda antar species. Panjang
flagel biasanya agak lebih panjang dari selnya tetapi diameternya antara 0,02 - 0,1 u.

6). Pilus
Pada permukaan sel bakteri gram – negatif seringkali terdapat banyak bagian
seperti benang pendek yang disebut pilus atau fimbria (jamak dari pilus). Pilus
merupakan alat lekat sel bakteri dengan sel bakteri lain atau dengan bahan – bahan
padat lain, misalnya makanan sel bakteri.

7). Kapsul
Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri. Pada
umumnya kapsul tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida atau protein –
polisakarida (glikoprotein). Kapsul berfungsi untuk perlindungan diri terhadap
antibodi yang dihasilkan sel inang. Oleh karenanya kapsul hanya didapatkan pada
bakteri patogen.

8). Endospora
Di antara bakteri ada yang membentuk endospora. Pembentukan endospora
merupakan cara bakteri mengatasi keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan.
Keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan antara lain : panas, dingin, kering,
tekanan osmosis dan juga zat kimia tertentu. Jika kondisi lingkungan baik atau sesuai
maka endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri. Endospora bakteri tidak berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan, tetapi sebagai alat perlindungan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu dan berkembang biak dengan cara membelah diri
serta hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Pada umumnya bakteri tidak mempunyai
klorofil, kecuali beberapa spesies tertentu yang mempunyai pigmen fotosintesis.
Bakteri merupakan organisme yang berukuran sangat kecil, dengan ukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri
tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm. Bagian tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas 3 bagian
yaitu dinding sel, protoplasma dan bagian yang terdapat di luar dinding sel.
DAFTAR PUSTAKA

Arisandi, A., B. Tamam, dan R. Yuliandri. 2017. Jumlah koloni pada media kultur bakteri
yang berasal dari thallus dan perairan sentra budidaya kappaphycus alvarezii di
Sumenep. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 9(1): 57-58.

Dermawaty, D.E. 2015. Potential extract curcuma (curcuma xanthorrizal, roxb) as


antibacterials. J Majority. 4(1) : 5-6.

Dewi, E.R.,dan Prasetiyo. 2015. Penerapan media virtual laboratorium dalam pembelajaran
biologi materi eubacteria terhadap hasil belajar dan karakter siswa. Bioma. 4(1): 69-
71.

Faraknimella, T.L., R. Baira, P.M. Wowor., dan J. Posangi. 2013. Uji efek antibakteri jamur
endofit akar tumbuhan bakau (sonneratia alba) terhadap bakteri staphylococcus aureus
dan escherichiae coli. Jurnal e-Biomedik (eBm). 3(3): 785-788.

Fifendy,M., dan M. Biomed. 2017. Mikrobiologi. Kencana. Depok.

Nufus ,B.N., G.Tresnani, dan Faturrahman. 2016. Populasi Bakteri Normal dan Bakteri
Kitinolitik Pada Saluran Pencernaan Lobster Pasir (Panulirus homarus L.) yang
diberi Kitosan. Jurnal Biologi Tropis. 16 (1):15-23.
.

Anda mungkin juga menyukai