PEROBAAN IV
PENENTUAN KADAR LOGAM TEMBAGA (Cu) DENGAN
MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
(SSA)
OLEH :
KELOMPOK : IV (EMPAT)
LABORATORIUM KIMIA
UNIVERSITASHALU OLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pesat. Proses industrialisasi tidak dapat lepas dari efek negatif yang ditimbulkan
yaitu limbah industri. Limbah industri jika tidak diolah dengan baik akan
yang biasa terdapat dalam limbah industri adalah logam berat, dimana logam berat
banyak digunakan sebagai bahan baku maupun sebagai bahan penolong dalam
industry.
antara lain dari kegiatan pertambangan, rumah tangga, limbah pertanian dan
peleburan logam dan kertas yang terdapat dibagian hilir berpotensi menghasilkan
dihasilkan dari logam berat sangat berbahaya karena bersifat toksik, logam berat
juga akan terakumulasi dalam sedimen dan biota melalui proses gravitasi. Salah
satu logam berat yang termasuk bahan beracun dan berbahaya adalah tembaga
(Cu), merupakan salah satu logam berat yang banyak dimanfaatkan dalam
industri, terutama dalam industri elektroplating, tekstil dan industri logam (alloy).
Ion Cu (II) dapat terakumulasi di otak, jaringan kulit, hati, pankreas dan
miokardium. Oleh karena itu, proses penanganan limbah menjadi bagian yang
dalam kadar yang rendah dibutuhkan oleh organisme sebagai koenzim dalam
proses metabolisme tubuh, sifat racunnya baru muncul dalam kadar yang tinggi
Menurut Palar (2004) pada konsentrasi 0,01 ppm fitoplankton akan mati karena
Cu dalam kisaran 2,5-3,0 ppm dalam badan perairan akan membunuh ikan-ikan.
spektrofotometri serapan atom merupakan metode yang tepat untuk analisa zat
pada konsentrasi rendah, sehingga metode SSA tepat untuk mengetahui kadar Cu
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mempreparasi sampel air wanggu yang akan ditentukan kadar
tembaganya ?
2. Bagaimana cara menyiapkan larutan kerja dari larutan stock yang tersedia ?
3. Bagaimana prinsip penentuan kadar logam dalam suatu sampel dengan alat
C. Tujuan Percobaan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan penentuan kadar tembaga pada
tembaganya.
3. Untuk mengetahui prinsip penentuan kadar logam dalam suatu sampel dengan
D. Manfaat Percobaan
tembaganya.
3. Dapat mengetahui prinsip penentuan kadar logam dalam suatu sampel dengan
paling umum digunakan untuk keperluan analitis yang sudah banyak digunakan di
bumi dan di sektor lainnya. Alat ini dapat digunakan oleh tiga proses atomisasi
atom pembangkitan uap kimia (CVG-AAS). Namun, pilihan teknik yang ideal
ditentukan oleh sifat kimia analit dan isinya dalam sampel, serta komposisi kimia
sampel dan keadaan fisiknya. Penentuan analit langsung dalam sampel padat
dengan prisma untuk predispersi dan kisi kristal untuk resolusi tertinggi. Analisis
HRCS-AAS hanya menggunakan satu sumber cahaya (lampu xenon) untuk semua
elemen dan semua panjang gelombang yang tersedia alih-alih beberapa lusin
lampu katoda berongga yang digunakan untuk sumber garis konvensional AAS.
Hal ini telah digunakan secara luas untuk menganalisis logam berat dalam
makanan, minuman, dan sampel lain karena sensitivitasnya yang tinggi, akurasi
ditentukan Cu secara bersamaan dengan As, Cd, Cr, Ni Pb dan Ti dalam sampel
fraksi sedimen oleh grafit tungku spektrofotometri serapan atom (GF AAS)
setelah total pencampuran sampel. Unsur-unsur penting Cu, Se, Zn, Co dan Mn,
dan unsur-unsur yang berpotensi toksik Cd, Pb, Al, Ni, As dan Hg dalam bahan
makanan ditentukan dan juga untuk menentukan unsur-unsur mikro sebagai Cu,
Cr, Fe, Mn dan Se dan elemen jejak As, Cd dan Pb dalam suplemen multivitamin
dkk., 2015).
(SSA) digunakan untuk analisis kuantitatif unsur unsur logam dalam jumlah
didasarkan pada penyerapan energi oleh atom-atom netral, dan sinar yang diserap
biasanya sinar tampak atau ultraviolet (Kusuma dkk., 2019). Prinsip dasar
untuk analisa zat pada konsentrasi rendah, sehingga metode SSA tepat untuk
mengetahui kadar logam yang memiliki konsentrasi rendah (Hasni dan Ade,
2016).
energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Sebagai contoh pencemaran air yaitu
perubahan warna, rasa, bau, bahkan tercemar zat yang berbahaya seperti logam
berat (Hasni dan Ade, 2016). Pencemaran logam berat dalam lingkungan bisa
organisme, tetapi bila jumlahnya berlebihan maka bisa menimbulkan efek toksik.
karena tembaga sulfat. Beberapa gejala keracunan tembaga adalah sakit perut,
mual, muntah, diare dan beberapa kasus yang parah dapat menyebabkan gagal
1. Alat
(25 mL dan 50 mL), gelas kimia (100 mL dan 600 mL), pipet tetes, corong kecil,
2. Bahan
HNO3 pH 2, larutan stock Cu(II) 1000 ppm, air sungai wanggu dan sampel air
sungai rabam.
C. Prosedur kerja
1. Preparasi sampel
- dipipet
- dimasukkan kedalam gelas kimia
Larutan blanko
4. Pengukuran
Larutan Sampel
- dimasukkan kedalam 5 labu takar,
masing-masing 5 mL pada labu takar 25
mL dan 10 mL pada labu takar 50 mL
-
Labu takar 1 Labu takar 2 Labu takar 3 Labu takar 4 Labu takar 5
25 ml 25 mL 25 mL 25 mL 50 mL
- diukur absorbansinya
- dicatat absorbansi setiap larutan
- apabila serapan larutan berada diluar
rentang deret standar maka larutan
diencerkan dan diukur kembali
serapannya
- dibuatkan kurva kalibrasi
Hasil pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
0.003
0.002
0.001
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
KONSENTRASI
3. Analisis data
y = 0,0021x + 0,0021
y = 0,0312
y = 0,0021x + 0,0021
0,0021x = 0,0291
0,0291
x=
0,0021
x = 13,8571 ppm
B. Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
Ferreira, S. L. C., Bezerra, M.A., Santos, A.S., Dos Santos, W. N. L., Novaes, C.
G., de Oliveira, O.M.C. dan Garcia, R. L., (2018), Atomic absorption
Spectrometry a Multi Element Technique. Trends in Analytical Chemistry,
100, doi:10.1016/j.trac.2017.12.012.
Hasni, N.A.M. Dan Ade M.U., 2016, Determination of Iron Metal Concentration
(Fe) in Water Well People Around Mining Industry "X" District with Long
Atomic Absorption Spectrophotometry, Jurnal Analis Farmasi, 1(3).
Kusuma, A.T. Nurmaya E, Zainal A. Siti S.A., 2019, Analisis Kandungan Logam
Berat Timbal (Pb) dan Raksa (Hg) pada Cat Rambut yang Beredar di Kota
Makassar dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), Celebes
Enviromental Science Journal, 1(1).
Kusuma, E.W. dan Disa A., 2019, Analisa Logam Cu dan Zn dalam Ekstrak Daun
Sirih Merah secara Spektrofotometri Serapan Atom, Research Fair Unisr,
3(1).
Souza, D.O., S., François, L. L., Borges, A. R., Vale, M. G.R. dan Araujo,
R.G.O., (2015), Determination of Copper and Mercury in Phosphate
Fertilizers Employing Direct Solid Sampling Analysis and High
Resolution Continuum Source Graphite Furnace Atomic Absorption
Spectrometry, Spectrochimica Acta Part B: Atomic Spectroscopy, 114, 58–
64. doi:10.1016/j.sab.2015.10.003.