PERCOBAAN VI
SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
OLEH:
KELOMPOK : IV (EMPAT)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pesat. Proses industrialisasi tidak dapat lepas dari efek negatif yang ditimbulkan
yaitu limbah industri. Limbah industri jika tidak diolah dengan baik akan
yang biasa terdapat dalam limbah industri adalah logam berat, dimana logam berat
banyak digunakan sebagai bahan baku maupun sebagai bahan penolong dalam
industri.
hanya bersifat toksik terhadap tumbuhan tetapi juga terhadap hewan dan manusia.
Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat yang sulit didegradasi, sehingga
sulit dihilangkan, dapat terakumulasi dalam biota perairan termasuk kerang, ikan
dan sedimen, memiliki waktu paruh yang tinggi dalam tubuh biota laut serta
memiliki nilai factor konsentrasi yang besar dalam tubuh organisme. Logam Fe
kerusakan usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, radang sendi, cacat
lahir, gusi berdarah, kanker, sirosis ginjal, sembelit, diabetes, diare, pusing, mudah
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada perobaan Penentuan Kadar Besi dalam Sampel Air
Selokan, Air Galon dan Air Sumur Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-
Vis, yaitu bagaimana menentukan kadar besi dalam sampel air selokan, air gallon
Spektrofotometri UV-Vis, yaitu untuk menentukan kadar besi dalam sampel air
selokan, air galon dan air sumur dengan menggunakan metode spektrofotometri
UV-Vis.
D. Manfaat
Manfaat dilakukannya perobaan Kadar Besi dalam Sampel Air Selokan,
Air Galon dan Air Sumur dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis,
yaitu dapat menentukan kadar besi dalam sampel air selokan, air galon dan air
dan radiasi elektromagnetik. Saat ini, metode ini banyak digunakan untuk analisis
berbagai macam sampel. Ini dianggap sebagai salah satu alat yang efektif untuk
studi struktural baik atom atau molekul. Dalam rangka melakukan analisis
rasio fungsional dari dua sinar cahaya di wilayah yang terlihat UV (Mehmod dkk.,
2015).
digunakan cahaya dalam rentang inframerah yang terlihat, ultraviolet, dan dekat.
lurus dengan konsentrasi spesies penyerap dalam solusi dan panjang jalur. Dengan
demikian, untuk panjang jalur yang tetap, spektroskopi UV-Vis dapat digunakan
untuk menentukan konsentrasi penyerap dalam suatu larutan. Itu perlu diketahui
spektrometer telah digunakan secara umum selama 35 tahun terakhir dan selama
dalam analisis farmasi sebagai alternatif untuk kromatografi cair berkinerja tinggi
singkat. Tujuan pekerjaan ini adalah untuk mengembangkan berbagai cara yang
Zat besi adalah salah satu unsur nutrisi paling penting. Biasanya ada dalam
darah dan sangat penting bagi banyak organisme hidup karena memiliki peran
penting dalam transportasi oksigen dan sintesis DNA. Tubuh yang hidup biasanya
mempertahankan status zat besi dengan mengendalikan jumlah zat besi yang
dicerna dari makanan. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan gejala anemia,
sementara zat besi yang berlebihan akan menyebabkan masalah kesehatan dan
bioavailabilitas, dan toksisitas logam-logam lainnya dalam sistem air alami. Oleh
karena itu, sangat penting untuk mengembangkan metode yang cepat, sensitif dan
efisien untuk penentuan total zat besi dalam sampel air dan makanan untuk
tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah berlebih
kerusakan usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, radang sendi, cacat
lahir, gusi berdarah, kanker, sirosis ginjal, sembelit, diabetes, diare, pusing, mudah
Percobaan Penentuan Kadar Besi (Fe) pada Sampel Air Selokan dengan
alat spektrofotometer, labu takar 100 mL dan 25 mL, gelas ukur 5 mL, gelas kimia
100, botol semprot, pipet ukur 10 mL, filler, spatula, corong, pipet tetes, neraca
2. Bahan
pada Sampel Air Selokan, Air Galon dan Air Sumur dengan Metode
Spektrofotometri UV-Vis adalah sampel air Selokan, amonium besi (II) sulfat
C. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Larutan Baku Fe II 100 ppm
Padatan Fe(NH4)2(SO4)2
- ditimbang 0,07 gram
- dimasukkan dalam gelas kimia 100 mL
dilarutkan
Larutan Baku- 100 ppm dengan akuades
- ditambahkan larutan H2SO4 2 M 5 mL
2. Pembuatan Larutan Sandar
- dimasukkan dalam labu takar 100 mL
- ditambahkan akuades sampai tanda tera
0,25 mL Fe II 0,5 mL Fe II - dihomogenkan
0,75 mL Fe II 1 mL Fe II 1,25 mL Fe II
100 ppm 100 ppm 100 ppm 100 ppm 100 ppm
- dimasukkan masing-masing ke dalam labu
takar 25 mL
- ditambahkan 1 mL larutan hidroksil alamin-
HCl 5%
- ditambahkan 8 mL larutan CH3COONa 5%
- ditambahkan 5 mL fenontralin 0,1%
- ditambahkan akuades sampai tanda batas tera
- didiamkan selama ±10 menit sebelum
dilakukan pengukuran
Larutan Standar 1 ppm = 0,190 Abs
Larutan Standar 2 ppm = 0,292 Abs
Larutan Standar 3 ppm = 0,358 Abs
Larutan Standar 4 ppm = 0,451 Abs
Larutan Standar 5 ppm = 0,474 Abs
1 mL 8 mL CH3COONa 5 mL fenontralin
Hidroksilalamin-HCl
Larutan blanko
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Hasil Pengamatan
3. Analisis data
Sampel air selokan
Dari grafik diperoleh perasamaan regresi linear:
y = 0,0725x + 0,1359
y = 0,099
y = 0,0725x + 0,1359
0,099 = 0,0725x + 0,1359
0,0725x = 0,099 – 0,1359
x = -0,0369
x=
x = -0,51 ppm
-0,0239
Sampel air 0,0725
galon
y = 0,0725x + 0,1359
y = 0,112
y = 0,0725x + 0,1359
0,112 = 0,0725x + 0,1359
0,0725x = 0,112– 0,1359
x = -0,0239
x=
x = -0,33 ppm
Sampel air sumur
y = 0,0725x + 0,1359
0,133 = 0,0725x + 0,1359
0,0725x = 0,133 – 0,1359
x = -0,0029
x=
x = -0,04 ppm
B. Pembahasan
tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah berlebih
kerusakan usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, radang sendi, cacat
lahir, gusi berdarah, kanker, sirosis ginjal, sembelit, diabetes, diare, pusing, mudah
sampel air selokan, air galon dan air sumur dengan menggunakan larutan standar
garam mohr yang bertujuan sebagai bahan utama untuk menganalisis kadar Fe (II)
dalam sampel air selokan, air galon dan air sumur dengan konsentrasi yang
bervariasi. Prinsip dari penentuan kadar Fe (II) dalam sampel ketiga sampel
yang menjaga kestabilan pH dan senyawa pengoksidasi pada larutan standar agar
yaitu sampel air selokan, air galon dan air sumur. Percobaan ini menggunakan
hidroksil alamin-HCl yang berfungsi untuk mengoksidasi besi yang ada dalam
garam mohr menjadi Fe2+, dimana besi dalam bentuk ion Fe2+ lebih stabil
besti tidak berwarna sehingga perlu ditambahkan larutan fenontralin. Tujuan dari
yang berlangsung pada pH 6-8. Jadi pH larutan tersebut harus tetap dijaga dengan
spektrofotometer UV-Vis maka perlu dibuat larutan standar yang bertujuan unutk
membuat kurva kalibrasi yang nantinya akan digunakan untuk menghitung kadar
besi dalam sampel. Dimana prinsip kerja alat ini interaksi antara cahaya
dibuat dari pengenceran larutan induk dengan menggunakan sampel air selokan,
air galon dan air sumur. Perlakuan selanjutnya yang dilakukan adalah preparasi
sampel air selokan, air galon dan air sumur. Preparasi ketiga sampel air tersebut
untuk mengikat unsur-unsur yang terkandung dalam sampel agar tidak berkurang
kadarnya yang terdapat dalam sampel air. Sebelum diukur absorbansi dari larutan
sampel terlebih dahulu dibuat larutan blanko yang berfungsi agar yang terukur
sebesar 0,190 Abs, 0,292 Abs, 0,359 Abs, 0,451 Abs dan 0,474 Abs. Data hasil
+ 0,1359. Dimana nilai x adalah kadar dari logam besi yang terkandung dalam
kestiga sampel air tersebut. Dengan memasukan nilai absorbansi larutan sampel
air wanggu ke dalam persamaan regresi linear maka diperoleh konsentrasi atau
kadar besi yang terkandung dalam sampel air selokan, air galon dan air sumur
berturut-turut adalah sebesar 0,51 ppm, 0,33 ppm dan 0,04 ppm. Dimana menurut
Standar Nasional Indonesia yang menyatakan bahwa kadar nikel yang harus
terkandung dalam air adalah sebesar 0,3 ppm 1 ppm, sehingga jika
dibandingkan dengan hasil yang didapatkan pada percobaan maka ketiga sampel
DAFTAR PUSTAKA
Mehmood, Y., Ayesha T., Usama J. dan Muhammad J., 2015., UV-Visible
Spectrophotometric Method Development and Validation of Assay of Iron
Sucrose Injection, International Journal of Pure & Apllied Bioscience,
3(2).
Merey, H.A., Abd-Elmonem M.S., Nazlawy H.N. dan Zaazaa, H.E., 2017.
Spectrophotometric Methods for Simultaneous Determination of
Oxytetracycline HCl and Flunixin Meglumine in Their Veterinary
Pharmaceutical Formulation. Journal of Analytical Methods in Chemistry,
doi:10.1155/2017/2321572.
Peng, B., Shen Y., Gao Z., Zhou M., Ma Y. dan Zhao, S. 2015, Determination of
Total Iron in Water and Foods by Dispersive LiquidLiquid
Microextraction Coupled with Microvolume UVVis Spectrophotometry,
Food Chemistry, 176.
Shah, R.R., Rajashri B.P. dan Pranit P.G., 2015, UV-Visible Spectroscopy a
Review, International Journal of Institutional Pharmacy and Life Science,
5(5).
Supriyantini, E. dan Hadi E., 2015, Kandungan Logam Berat Besi (Fe) Pada Air,
Sedimen dan Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan Tanjung Emas
Semarang, Jurnal Kelautan Tropis, 18(1).
V. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa
dalam penentuan kadar besi dalam Sampel air limbah menggunakan metode
0,112 Abs dan 0,133 Abs dengan kadar besi dalam air berturut-turut sebear 0,51
ppm, 0,33 ppm dan 0.04 ppm. Hal ini menunjukan bahwa kualitas ketiga air