Hakikat Manusia Perspektif Islam Tinjaua PDF
Hakikat Manusia Perspektif Islam Tinjaua PDF
Ilah Holilah
(Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN SMH Banten)
Abstrak
Pemikiran tentang hakikat manusia telah dimulai sejak jaman
dahulu dan terus berlangsung sampai saat ini. Pemikiran tentang
hakikat manusia belum berakhir dan tidak akan pernah berakhir.
Ternyata orang menyelidiki manusia dalam alam semesta merupakan
bagian yang amat penting karena dengan uraian ini dapat diketahui
dengan jelas tentang potensi yang dimiliki manusia serta peranan
yang harus dilakukan dalam alam semesta.
Dalam Islam, hakekat manusia adalah perpaduan antara badan
dan ruh. Keduanya masing-masing merupakan substansi yang berdiri
sendiri dan tidak saling bergantung satu sama lain. Islam secara tegas
mengatakan bahwa kedua substansi tersebut adalah substansi alam,
sedangkan alam adalah makhluk, maka keduanya juga makhluk yang
diciptakan oleh Allah SWT.
Manusia memiliki banyak kesamaan dengan makhluk hidup
lainnya, namun manusia berbeda sekali dengan mereka. Manusia
adalah makhluk material maupun spiritual. Hal-hal yang benar-benar
membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya adalah
kemampuan untuk membentuk dimensi-dimesni baru dalam diri
manusia.
Secara etimologi Fitrah berarti suci, bersih, murni. Tuhan
menciptakan manusia dalam kondisi fitrah, artinya dalam kondisi
yang suci, bersih, dan murni. Seperti yang dikemukakan oleh banyak
ahli yang dapat dipercaya. Maknanya ialah bahwa sesungguhnya
manusia dilahirkan dengan membawa watak dan karakter yang siap
menerima agama. Sekiranya dia dibiarkan berada dalam wataknya itu,
niscaya dia akan sampai pada apa yang semestinya terjadi pada
dirinya (menerima agama), kecuali jika terdapat faktor-faktor luar
yang berpengaruh terhadap dirinya dan menyimpangkannya dari
jalannya yang alami dan fitri.
Kata Kunci : Makhluk, zat, materi, alaqah, mudgatan, kholifah.
Hakikat Manusia
Pemikiran tentang hakikat manusia telah dimulai sejak
jaman dahulu dan terus berlangsung sampai saat ini. Pemikiran
tentang hakikat manusia belum berakhir dan tidak akan pernah
berakhir. Ternyata orang menyelidiki manusia dalam alam
semesta merupakan bagian yang amat penting karena dengan
uraian ini dapat diketahui dengan jelas tentang potensi yang
dimiliki manusia serta peranan yang harus dilakukan dalam
alam semesta.
Uraian ini selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar
bagi perumusan tujuan pendidikan, pendekatan yang harus
ditempuh dalam proses belajar mengajar serta aspek-aspek
yang perlu diperhatikan dalam pendidikan. Selain itu, uraian
ini juga penting dilakukan karena manusia dalam kegiatan
pendidikan adalah merupakan subjek dan objek yang terlibat
didalamnya. Karena tentu adanya konsep tentang manusia
maka akan sulit ditentukan arah yang akan dituju dalam
pendidikan.
Dalam berbagai literatur, ditemukan berbagai
pandangan para ahli tentang hakekat manusia. Salah satu ahli
di bidang filsafat dan antropologi Sastra Prateja mengatakan
bahwa manusia adalah makhluk yang historis. Hakikat
manusia sendiri adalah suatu sejarah, suatu peristiwa yang
bukan semata-mata datum. Hakekat manusia hanya dapat
dilihat dalam perjalanan sejarahnya, dalam sejarah bangsa
manusia.
atau serba ruh atau dualisme dari dua aliran ini, melainkan
memandang dari segi eksistensi manusia itu sendiri, yaitu cara
beradanya manusia itu sendiri di dunia ini.
nilai, dan aliran lama dengan cara interaksi sosial baik dengan
lingkungan yang bersifat alam maupun kebudayaan.
Jadi jelaslah, bahwa perbedaan manusia dan hewan
bukan hanya pada derajat komplikasinya tetapi juga terletak
pada perbedaan jenis. Meskipun pada proses perkembangan
dan pertumbuhan antara manusia dan hewan tidak berbeda.
Hanya, ketka manusia akan dilahirkan, Tuhan telah meniupkan
ruh ciptaan-Nya.
Dijadikan manusia oleh Allah sebagai khalifah. Khalifah
berarti kuasa atau wakil. Dengan demikian pada hakekatnya
manusia adalah kuasa atau wakil Allah di bumi. Dan di dalam
diri manusia terdapat unsur-unsur ketuhanan, karena dalam
proses penciptaannya telah ditiupkan ruh dari Tuhan. Unsur-
unsur ketuhanan itulah yang membawa manusia pada
perbuatan-perbuatan untuk merealisasikan potensi-potensi
yang ada ke dalam tingkah laku keseharian dan perbuatan
nyata.
Makhluk Multidimensi
Manusia merupakan mahluk multidimensi. Selain diberi
akal untuk berpikir, juga memiliki emosi. Perpaduam
antara rasionalitas dan emosional menjadikan manusia sebagai
mahluk unik. Manusia memiliki banyak kesamaan dengan
makhluk hidup lainnya, namun manusia berbeda sekali dengan
mereka. Manusia adalah makhluk material maupun spiritual.
Hal-hal yang benar-benar membedakan manusia dengan
makhluk hidup lainnya adalah kemampuan untuk membentuk
dimensi-dimesni baru dalam diri manusia. Wilayah
perbedaannya ada tiga : 1. wilayah penemuan (pengenalan) diri
dan dunia; 2. wilayah kecenderungan-kecenderungan yang
mempengaruhi pikiran manuisa; 3. wilayah bagaimana
manusia dipengaruhi oleh kecenderungan alaminya dan cara
dia menyeleksi kecenderungan itu.
unsur ini dalam banyak karya tulis para pemikir dan ajaran
agama-agama Tuhan. Al-Qur’an pun menguatkan masalah
ketersusunan manusia dari kedua unsur tersebut. Di samping
unsur jasmani yang dijelaskan dalam ayat-ayat suci
sebelumnya, dalam banyak ayat suci lainnya juga al-Qur’an
menjadikan masalah ruh manusia sebagai pusat perhatian.
Untuk membuktikan Immaterialisasi ruh para teosof
membawakan dalil-dalil filsafat. Seandainya dalil-dalil itu
diolah lagi dengan cara yang sangat ilmiah maka akan sangat
sulit untuk membantahnya.
Penciptaan Manusia
Masing-masing dari kita, tidak memiliki keraguan
sedikit pun bahwa kita pernah tidak ada, kemudian setelah itu,
menjadi ada. Sebagaimana juga jelas bagi kita bahwa
kemunculan matarantai entitas manusia adalah lewat proses
kelahiran dan keturunan. Di sisi lain, dengan sejenak
menyelami diri kita, maka selain jasmani dan keadaan-keadaan
fisikawi, kita juga mengalami berbagai keadaan, seperti
berpikir, menghafal, dan mengingat yang sekaligus benar-
benar berbeda dengan keadaan-keadan jasmaniah. Kesadaran
bersifat umum memunculkan berbagai pertanyaan dalam diri
setiap individu.
G!C☺--
M⌧IO
PQ9 R S⌧T UW(2
+X*6YIO .KL
“ Langit (pun) menjadi pecah-belah pada hari itu karena
Allah. Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana.” (Q.S. al-
Muzzammil: 18)
Daftar Pustaka