Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit gigi dan mulut Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata (RSGM IIK-BW)
merupakan rumah sakit khusus gigi dan mulut pertama didirikan di kota Kediri, pada tanggal
24 Mei 2012. Terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim no.65, Kecamatan Mojoroto provinsi Jawa
Timur. RSGM IIK-BW adalah sebuah fasilitas kesehatan dan pengobatan modern, yang
menghadirkan kepada warga Kediri dan sekitarnya sebuah era baru dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dengan pengobatan berkualitas tinggi, yang beroperasi dibawah
naungan PT. Husada Wiyata Mulya. Sebagai perusahaan yang memberikan jasa, RSGM IIK-
BW memandang penting sumber daya manusia sebagai sumber daya utama dalam usaha
jasa layanan kesehatan. Dengan motto “service exellence with smile”, RSGM IIK terus
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas terbaik dalam membantu
memecahkan permasalahan kesehatan gigi dan mulut pasien.

A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya rumah sakit telah berubah menjadi suatu institusi yang sangat
kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik. Dengan mengikuti standar
akreditasi rumah sakit di Indonesia maka diharapkan rumah sakit akan dapat memberikan
sebuah pelayanan yang baik, pelayanan yang baik ini tidak akan terwujud apabila rumah sakit
tidak memperhatikan fasilitas keamanan untuk pasien (patient safety), pengunjung, dan
petugas (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses, outcome
secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan kewajaran
pelayanan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien,
dan memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan
di rumah sakit bisa maksimal.Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu didukung oleh
sumber daya yang dimiliki meliputi sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan
medis, dan anggaran rumah sakit yang memadai. Berdasarkan Visi Rumah Sakit yaitu
“Menjadi pusat pelayanan kesehatan gigi dan mulut, wahana pendidikan profesi dokter gigi
yang berkualitas,serta rujukan utama di Jawa Timur Tahun 2020.” Maka dari itu diperlukan
untuk penyusunan program kerja tahunan guna untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah
Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri pada tahuh 2020.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Program Kerja Instalasi Rawat Inap RSGM IIK Bhakti Wiyata Kediri adalah Memberikan
pelayanan rawat inap yang prima sesuai standart pelayanan yang di tetapkan
perundangan dimana pasien safety sebagai prioritas utama.

2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan yang prima dan sesuai standart pelayanan
b. Memberikan pelayanan yang aman (safety)
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sesuai standart pelayanan.
d. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan indikator mutu RS.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah RSGM IIK BW KEDIRI


Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Didirikan Karena Adanya Kebutuhan Fakultas
Kedokteran Ggi Akan Perlunya Tempat Pendidikan Bagi Peserta Didik Profesi Dalam
Bidang Kedokteran Gigi. Hal Ini Didasarkan Atas undang-undang nomor 20 tahun 2013
tantang pendidikan kedokteran pada pasal 6 ayat 3 dan Peraturan Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI) Yang Mempersyaratkan Setiap Instansi Pendidikan Yang
Menyelenggarakan Program Pendidikan Dokter Mapupun Dokter Gigi Harus Memiliki
Rumah Sakit Sebagai Tempat Pendidikan.

B. Pengembangan.
Seiring dengan berjalannya waktu, RSGM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
terus berbenah dan mengembangkan pelayanannya dengan memenuhi sarana
prasarana dan fasilitas yang dibutuhkan secara bertahap melalui pengadaan dari tahun
2012 sampai sekarang. IGD sudah beroperasional 24 jam, Intalasi Radiologi sudah
berjalan meski belum memiliki alat yang digital (masih analog), Instalasi Farmasi terus
menambah variasi obat, jumlah kunjungan pasien ke Klinik Dokter Gigi Spesialis juga
semakin meningkat. RSGM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata juga terus menambah
SDM (medis maupun non medis) secara berkala untuk mendukung pelayanan kesehatan
yang komprehensif.
Saat ini masih diusahakan pemenuhan sarana dan prasarana untuk layanan
bedah mayor. Diharapkan pada tahun 2018, Instalasi Bedah Sentral (IBS) yang berfokus
pada bedah mulut dan maksilofasial dapat mulai beroperasional. Pada tahun 2020
direncanakan akan dibuka instalasi rawat inap dan IGD. Pada akhir tahun 2019 IGD
sudah beroperasional dan terdapat pasien yang berjumlah 3 orang.
BAB III
VISI, MISI, DAN FALSAFAH

A. Visi RSGM IIK


Menjadi pusat pelayanan kesehatan gigi dan mulut, wahana pendidikan profesi dokter gigi
yang berkualitas,serta rujukan utama di Jawa Timur Tahun 2020.

B. Misi RSGM IIK


1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas dan terintegrasi
sehingga dapat menjadi pusat rujukan.
2. Menyelenggarakan pendidikan praktik klinik bagi mahasiswa pendidikan profesi dokter
gigi yang bermoral dan professional.
3. Menyelenggarakan penelitian di bidang kedokteran gigi dan kesehatan lainnya yang
relevan dengan pengembangan sumber daya perdesaan dan kearifan lokal.
4. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka meningkatkan kualitas.

C. Falsafah
Falsafah RSGM IIK adalah “SEPENUH HATI” yang artinya:
S : Safety.
RSGM IIK senantiasa menjamin keamanan terhadap pasien, keluarga, dan seluruh
insan rumah sakit dalam hal pengobatan/pelayanan, lingkungan, dan bahaya lainnya.
E : Excellent Service dan Profesional.
Setiap Insan RSGM IIK harus berkeyakinan bahwa pelayanan yang profesional serta
didasari oleh empati, kejujuran dan keikhlasan yang tinggi tanpa pamrih akan
memuaskan pasien dan merupakan kunci keberhasilan pelayanan.
P : Persamaan Hak dan Anti Diskriminasi.
Setiap Insan RSGM IIK selalu menghormati setiap pasien dan melayaninya dengan
persamaan tanpa melihat dan membedakan suku, ras, agama, tingkat sosial dan
ekonomi.
E : Etis dan Taat Hukum.
Setiap Insan RSGM IIK harus bekerja sesuai dengan etika dan peraturan yang
berlaku.
N : Norma Agama.
Seluruh Insan RSGM IIK bekerja dengan tidak melanggar norma agama, penuh rasa
syukur, dan senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
U : Unggul dan Sejahtera.
Seluruh Insan RSGM IIK saling memberdayakan dan saling mendukung untuk
meningkatkan kualitas kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan.
H : Humanis.
Setiap Insan RSGM IIK selalu memberikan yang terbaik dan yakin bahwa melayani
sesama manusia adalah perbuatan mulia dan terhormat serta akan mendapatkan
pahala di hadapan Tuhannya.
H : Hormat terhadap Hak dan Kewajiban.
Setiap Insan Rumah Sakit mempunyai konsep nilai bahwa bekerja dengan
menghormati hak orang lain adalah ibadah, menolong orang lain adalah kewajiban,
bersikap baik dan tersenyum pada semua orang adalah keharusan.
A : Akuntabel dan Anti Korupsi.
Setiap Insan RSGM IIK senantiasa bekerja dengan jujur, penuh tanggung jawab dan
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, lebih
mementingkan kepentingan publik dari pada kepentingan pribadi atau golongan serta
tidak mendukung adanya upaya untuk merugikan keuangan negara dan
perekonomian negara.
T : Tri Dharma Perguruan Tinggi.
RSGM IIK adalah rumah sakit yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang bermutu.
I : Ilmiah.
RSGM IIK adalah rumah sakit yang menyelenggarakan pendidikan sehingga seluruh
kegiatannya harus memenuhi kaidah ilmu pengetahuan.

D. Nilai RSGM IIK


Pengembangan dan peningkatan kualitas layanan RSGM IIK dilandasi tata nilai
yang mengacu kepada tata nilai Universitas yaitu:
1. Nilai moral/ketaqwaan yang mengandung arti bahwa dalam melakukan kegiatannya
RSGM IIK senantiasa berpijak kepada Pancasila sebagai landasan idiil;
2. Nilai karakter yang mengandung arti bahwa dalam meningkatkan kualitas pelayanan
kepada masyarakat RSGM IIK selalu berpedoman kepada semangat Panglima
Besar Jenderal Soedirman yaitu “Maju Terus Pantang Menyerah”;
3. Nilai keunggulan yang mengandung arti bahwa RSGM IIK harus dapat
meningkatkan dan mengembangkan seluruh layanan agar dapat diakui oleh
masyarakat luas sebagai rumah sakit pendidikan yang berkelas dunia;
4. Inklusif yang mengandung arti bahwa RSGM IIK harus dapat menjamin ketersediaan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat dan
pelayanan pendidikan kedokteran gigi;
5. Nilai kebebasan yang mengandung arti bahwa RSGM IIK dapat menjaga kebebasan
seluruh insan rumah sakit untuk berfikir dan berekspresi secara bertanggungjawab
dan senantiasa menghindari segala bentuk diskriminasi;
6. Nilai tanggung jawab yang mengandung arti bahwa seluruh insan RSGM
mengemban tanggungjawab individu dan tanggungjawab sosial untuk menjaga
nama baik institusi dan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

E. Tujuan RSGM IIK


1. Meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk masyarakat luas, terutama
masyarakat rural yang berpenghasilan rendah.
2. Sebagai pusat pelayanan promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif.
3. Mengurangi penyakit gigi dan mulut secara berkesinambungan.
4. Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
5. Membangun kerjasama dengan lembaga kesehatan lainnya baik lingkup nasional
maupun internasional.
6. Membantu pemerintah dalam program menuju Indonesia sehat.
7. Menjadi pusat kegiatan pelayanan dan pendidikan tenaga kesehatan yang
terintegrasi.
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri adalah Rumah Sakit yang dipimpin
oleh seorangDirektur, dibantu oleh kabid yanmed dan jangmed,kabid admin dan umum,
kabid keperawatan,kabid keuangan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 971/Menkes/PERJIX/2009,Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural
Kesehatan (KesehatanRI,2009). Gambar:Bagan Organisasi RSGM IIK Bhakti Wiyata Kediri:

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

INSTALAS IRAWAT INAP

A.Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap merupakan salah satu bagian dan support
pelayanan medis di Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri yang berada dibawah
garis komando Kabid keperawatan. Instalasi Rawat inap dipimpin oleh seorang pejabat
setingkat manajer dengan sebutan Kepala Instalasi rawat inap dan dibantu oleh kepala TIM
dan PJ shife.

Gambar:
Bagan Organisasi Instalasi Rawat inap.

DIREKTUR

KABID
KEPERAWATAN

KEPALA
INSTALASI
RAWAT INAP

KA.TIM I KA.TIM II
Pj Shife Pj Shife

Pelaksana Pelaksana

B.Uraian Jabatan
Jabatan yang ada di Instalasi Rawat inap terdiri dari : Kepala Instalasi, Kepala TIM,PJshife
Dan Perawat Pelaksana. Adapun uraian Jabatannya adalah sebagaimana berikut:
1.Kepala Instalasi Rawat Inap.
2.KepalaTIM
3.PJShife.
Secara lengkap dan detail uraian jabatan dan Instalasi Rawat inap sebagaimana terlampir
BAB VI

URAIAN JABATAN

Tata hubungan kerja di Instalasi Rawat inap meliputi hubungan kerja internal dan antar
Bagian atau Instalasi.
Tata Hubungan Kerja Interna lInstalasi Rawat inap
1.Dasar Hubungan
a. Hubungan kerja antara Direksi, Kepala Bagian dan Kepala Unit
b, Direksi menghargai kemandirian Kepala Bagian Instalasi Rawat Inap didalam
pengelolaan kegiatan operasional Instalasi Rawat inap sehari hari sesuai dengan
tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang telah diamanatkan pada Instalasi
Rawat inap.
c. Penyelenggaraan dan pengelolaan di Instalasi Rawat inap RSGM mengacu pada
ketentuan Kebijakan dan Etika Rumah Sakit dan Job Analisis Instalasi Rawat inap
yang terdapat dalam pedoman ini.
2.Penataan Jabatan
a. Penataan dan pelaksanaan pejabat di Instalasi Rawat inap dilakukan berdasarkan
prinsip-prinsip manajemen Islami dan mengutamakan kolegialiatas (kebersamaan)
dalam menyelesaikan tanggung jawab,tugas dan kewajibannya.
b. Kepala TIM dapat dan atau berhak mewakili Kepala Instalasi Rawat inap pada saat
berhalangan sementara atau tetap untuk jangka waktu yang dapat diperkirakan
dan/atau maksimal1(satu)bulan,baik rencana maupun tidak terencana.
c. Apabila Kepala Instalasi Rawat inap berhalangan tetap dan atau yang lebih
dar1(satu)bulan,maka kebijakan pemegang jabatan diserahkan sepenuhnya kepada
kabid keperawatan untuk menunjuk pejaba tpengganti sementara Kepala Instalasi
Rawat inap dan atau menunjuk pejabat tetap berdasarkan periode jabatan yang ada.
d. Segala hak dan kewajiban Kepala Instalasi Rawat inap saat berhalangan tetap dan
atau yang lebih dan 1 (satu) bulan, beralih kepada yang ditunjuk oleh Direktur sampai
dengan Kepala Instalasi Rawat inap tersebut dinyatakan dapat bekerja sesuai dengan
job yang telah ditetapkan, termasuk didalamnya adalah tugas dan kewenangan yang
belum terselesaikan saat terjadinya pengalihan jabatan tersebut.
3.Penataan Pekerjaan
a. Kepala Instalasi Rawat inap membuat program secara umum dan garis besar
pekerjaan Instalasi Rawat inap yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian.
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan di Instalasi Rawat inap Jalan setiap
tahun atau sesuai dengan ketentuan Direktur.
b. Kepala TIM menerjemahkan dan atau menguraikan program pokok Instalasi Rawat
inap secara detail berserta anggaran biaya untuk dapat dilaksanakan dan
menuangkannya dalam bentuk Term of Referent (TOR)atau Kerangka Acuan
Program.
c. Penatalaksanaan jabatan dan pekerjaan secara umum didasarkan pada pedoman ini
dan secara lengkap terdapat pada Job Analisis masing-masing Pejabat dan apabila
dibutuhkan uraian secara khusus, maka akan diatur tersendiri berdasarkan
kesepakatan bersama pada jajaran struktur Instalasi Rawat inap.
4.Penataan administrasi
a. Administrasi Instalasi Rawat inap meliputi surat menyurat, brosur, pengarsipan dan
dokumentarial dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Instalasi Rawat inap dengan
sistem sentralisasi administras isesuai dengan ketentuan RSGM.
b. Untuk menjamin dan mempertanggungjawabkan setiap bentuk administrasi di Instalasi
Rawat inap, secara internal dan atau eksternal harus diketahui dan disyahkan oleh
pihak-pihak yang terkait dengan bidang yang dimaksud berdasarkan ketentuan yang
berlaku di Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri.

Gambar:
Hubungan Kerja Internal Instalasi Rawat inap .

Ka.Instalasi KA.TIM Pj Shife Perawat


RawatInap pelaksana

Hubungan kerja antar bagian instalasi pada Instalasi Rawat inap meliputi hampir semua
bagian instalasi dan unit yang ada di RSGM. Hal ini disebabkan Instalasi Rawat inap banyak
berhubungan dengan bagian - bagian tersebut, terutama pada bagian pelayanan pasien.
Adapun gambaran hubungan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Gambar:
Hubungan Antar Bagian/Instalasi Dengan Instalasi Rawat inap.

Kamar Bedah Instalasi IGD Instalasi Poli

CSSD Instalasi Radiologi

Instalasi Loundry Instalasi Rawat


Instalasi Laborat
Inap

Kasir
Instalasi Gizi

Instalasi Kamar Instalasi Rekam


Bersalin Medis

Hampir semua bagian Instalasi yang ada di RSGM berhubungan dengan Instalasi Rawat inap
dalam hal-hal:

1.Perencanaan kegiatan pelayanan rawat sehari-hari

2.Mengendalikan dan mengkoordinasikan pelayanan medis rawat inap

3.Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sarana pelayanan medic dirawat inap

4.Pencatatan dan pelaporan seluruh hasil kegiatan pelayanan rawat inap

5.Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja

6.Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan seluruh staf sesuai dengan perkembangan ilmu

Dan tehnologi kedokteran.


BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

PERSONIL
A. Standarisasi Ketenagaan

Jumlah
Pengalaman dan
Nama yang
No Kualifikasi .
Jabatan diperlu
Kualifikasi Utama
kan

Formal Sertifikat

1. • Pendidikan S1atau DIII


Kepala • S1 /D3 Pelatihan
Keperawatan dengan 1
instalasi Keperawatan Manajemen
Pelayanan pengalaman minimal 5
Rawat
Inap/Kepala Keperawatan tahun
Ruangan • Memiliki pengalaman
pengelolaan dan
pengembangan
Pelayanan Keperawatan
di unit keperawatan
• Menguasai manajemen
Pelayanan di unit
keperawatan khususnya
bidang keperawatan
• Mampu
mengoperasionalkan
komputer minimal micros
sof office dan Excel
• Berstatus sebagai
karyawan organik dan
telah bekerja di RSMB
minimal 2 Tahun.

Ka Tim • Pendidikan S1atau DIII


2. S1/DIII Keperawatan dengan
Keperawatan pengalaman minimal 5 1
tahun
• Berstatus sebagai
karyawan organik dan
telah bekerja di RSMB
minimal 2 Tahun.

• Pendidikan S1atau DIII


PJ Sife Keperawatan
3.
SI/DIII • Berstatus sebagai 3
Keperawatan karyawan organik dan
telah bekerja di RSMB
minimal 2 Tahun.

SI/DIII • Pendidikan S1atau DIII


4. Perawat 7
Keperawatan Keperawatan
Pelaksana

C. Dasar Perhitungan Ketenagaan


Instalasi Rawat inap dalam menentukan kebutuhan tenaga keperawatan menggunakan
beberapa sistem, diantaranya:
1. Metode Menurut DEPKES RI Tahun 2005

Model Peghitungan kebutuhan tenaga keperawatan Berdasarkan model pendekatan


yang dapat di pergunakan dalam enghitungan tenaga keperawatan di rumah sakit
sebagai berikut:

Jumlah Tenaga perawat yang diperlukan adalah:

Jumlah jam perawatan

__________________ + Los day

Jam kerja efektif per shif

2. Metode Thailand dan Filipina

Metode Thailand dan Filipina yang didasarkan pada jumlah jam perawatan yang
dibutuhkan per pasien, hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun. Instalasi rawat inap
yang jam perawatan per pasiennya 0,5 jam.
Cara menghitung kebutuhan tenaga perawat dapat menggunakan rumus:
Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 6 hafi x jumlah kunjungan (koreksi 25%) 41
jumlah minggu efektifx 40 jam

3. Model pendekatan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan.

Model pendekatan yang dipergunakan dalam penghitungan kebutuhan tenaga


keperawatan (perawat dan Bidan) berdasarkan Dirjen Yanmed DEPKES RI (2001).
Dasar Perhitungan di Instalasi Rawat Inap adalah:
a. Rata-rata jumlah pasien perhari
b. Jumlah jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien
e. Jam efektif perawat perhari

Rata-rata jumlah pasien x Jumlah jam perawatan/hari


Jam efektif /hari

Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah faktor koreksi dengan
a.Hari libur/cuti/haribesar(lossday)

Jumlah hari libur masing2 perawat /th + Cuti + hari Besar x Jurnlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif

3.Rekrutmen dan Seleksi

Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, menarik para calon karyawan


untuk dipekerjakan dalam dan oleh organisasi. Rekrutmen juga merupakan serangkaian
kegiatan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan
pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang telah diidentifikasi oleh
manajer SDI dalam perencanaan atau pengembangan karyawan, adanya mutasi,
transfer karyawan ke bagian lain, adanya karyawan yang meninggal, mengundurkan diri
atau yang telah memasuki masa pension (Rachmawati,2007).

Seleksi sumber daya insani Rumah Sakit dilakukan oleh karena adanya hal-hal tertentu,
yaitu; kebutuhan SDI RS yang harus dipenuhi dan memenuhi syarat tertentu, berbagai
pilihan keadaan calon yang mendaftar, dan berusaha memilih dengan tepat pada calon
yang mendaftar. Jadi dan ke 3 hal tersebut diperlukan keseimbangan antara kebutuhan,
pilihan dan ketepatan, sehingga inti pokok yang diperlukan dalam seleksi adalah
“kebutuhan dipenuhi dengan tepat”, yaitu; tepat jumlah sesuai kebutuhan, tepat
kualifikasi sesuai kebutuhan dan tepat waktu sesuai kebutuhan (Sabar guna and
Sumarni,2003).

Rekrutmen dan seleksi di Instalasi Rawat inap dilaksanakan berdasarkan kebutuhan


keseharian dan dalam rangka memenuhi gap atau ketidaksesuaian antara standarisasi
dan kondisi ketenagaan yang ada.Selain itu,rekrutmen dan seleksi juga

dapat dilaksanakan dalam rangka memenuhi standar kompetensi dan kualifikasi tenaga
dalam rangka memenuhi standar Rencana Strategis Rumah Sakit Muhammadiyah
Babat.

Peran dan fungsi Instalasi Rawat inap dalam proses rekrutmen dan seleksi adalah sebagai:

a. Pewawancara keahlian calon karyawan yang ada di Instalasi Rawat inap sesuai dengan
struktur organisasi Instalasi Rawat inap.
a. Pembuat materi soal untuk pelaksanaan tes tulis bagi calon karyawan yang melamar
di Instalasi Rawat inap.

b. Korektor hasil jawaban soal tes tulis bagi calon karyawan yang melamar di Instalasi
Rawat inap.

D.Pengembangan SDI

Pengembangan sumber daya insani (SDI) Instalasi Rawat Jalan map dilaksanakan
berdasarkan tuntutan perkembangan organisasi Rumah Sakit secara luas dan atau
perubahan organisasi di bagian. Dalam pengembangan SDI, Instalasi Rawat Jalan map dapat
melakukan melalui berbagai macam jenis dengan mengajukan kepada Direktur,
yaitusebagaiberikut:

1.Pendidikan Formal

Sesuai kebutuhan, bagian instalasi Rawat map dapat mengajukan bea siswa pendidikan
formal bagi staf yang ada. Tingkat pendidikan formal yang dapat diajukan bea siswa adalah
mulai dan Diploma sampai dengan tingkat Sarjana. Pengajuan bea siswa di Instalasi Rawat
inap berpegang dan mengacu pada SPO pemberian bea siswa.

2.Pelatihan diluar Rumah Sakit

Diklat pejabat dan staff Instalasi Rawat inap yang dilakukan di luar Rumah Sakit
Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata yang bersifat pemenuhan kompetensi, sertifikasi dan
dalam rangka pemenuhan SKP (satuan kredit profesi) bagi tenaga profesi kesehatan.
Pengajuan Diklat di luar RSGM dilakukan secara berjenjang dan staf kepada Kepala
Unit/KaRu, dan Kepala Unit/KaRu kepada Kepala Instalasi Rawat inap dan
Kepala Instalasi Rawat map kepada Direktur sesuai kebutuhan. Pengajuan Diklat juga dapat
dilakukan atas saran dan rekomendasi Bagian SDI atau Direksi sebagai bentuk otoritas dan
kewenangan jabatan.

3.Pelatihan Di Dalam Rumah Sakit

Diklat juga dilaksanakan secara inhouse training (pelatihan di dalam RSGM). Diklat mi dapat
berupa referesing, pembekalan, dan lain-lain. Inhouse training dengan kompetensi, kualifikasi
dan akreditasi dapat dimasukkan katagori Diklat Ekshouse Training apabila mendatangkan
nara sumber dan luar RSML dan memperoleh angka akreditasi (ada SKP) dan organisasi
profesi tertentu. Pengajuan Diklat di dalam RSGM dapat dilakukan secara tersentral sebagai
bentuk sosialisasi adanya aturan baru, atau adanya hal-hal yang perlu dan harus diketahui
oleh seluruh karyawan. Apabila tidak ada penyelenggaraan tersentral pejabat Instalasi Rawat
map dapat pula mengajukan jenis Dikiat tertentu kepada Bagian SDI berdasarkan pemetaan
yang ada.
BAB VIII

POLA KETENAGAAN dan KUALIFIKASI PERSONIL

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi merupakan bagian dan proses rekruitmen dan seleksi karyawan baru. Hal
ini sebagaimana dinyatakan oleh para ahli seperti; (Armstrong, 2003), (Edwards et al., 2003),
(Grensing, 2006), (Mathis and Jackson, 2004) dan yang lainnya, termasuk hasil ases artikel
Wikipedia yang dilakukan pada 14 Januari 2013 bahwa Proses rekrutmen juga mencakup
pembuatan dan finalisasi pekerjaan yang sesuai atau penempatan dan juga orientasi atau
pembekalan karyawan baru.(“Recruitment,”2013).

A. Kegiatan Orientasi RSGM

Kegiatan orientasi Rumah Sakit Gigi Mulut IIK Bhakti Wiyata diselenggarakan dalam
rangka memberi kesempatan bagi Karyawan Baru untuk mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan, juga dalam rangka meningkatkan
produktifitas kerja karyawan baru. Kesemuannya perlu adanya program yang terarah,
terpadu dan terencana yang dipandu oleh tenaga-tenaga ahli dibidang dalam rangka
mencapai tujuan yang dikehendaki oleh RSGM IIK Bhakti Wiyata Kediri. Untuk itu
program ini menuntut tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi bagi tenaga tenaga
pemandu dan terutama bagi yang bersangkutan agar segera dapat menyesuikan diri
terhadap lingkungan RSGM dan unit kerja barun yang tersebut.

Tujuan dilaksanakannya orientasi Rumah Sakit Gigi Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri
adalah untuk:

1.Tujuan Umum

a. Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang cukup terhadap Persyarikatan


secara Regional maupuan Nasional.

b. Memberikan pemahaman terhadap peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Gigi


Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri.

c. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang


diamanatkan kepadanya.

2.Tujuan Khusus

a. Memberi kesempatan bagi karyawan baru untuk mengenal dan beradaptasi


dengan lingkungan kerja barunya.

b. Memberikan gambaran terhadap parameter dan sejauh mana kinerja karyawan


baru tersebut diruang kerja yang bersangkutan.
c. Untuk menentukan tingkat kemampuan tenaga baru tersebut dalam penempatan
tugas nantinya.

d. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan profesi dan bidang


kerjanya.

e. Memberikan pengetahuan yang cukup bagi Karyawan Baru terhadap koordinasi


unit kerja di RSGM yang terkait dan berhubungan erat dengan profesi dan
bidang tugasnya.
Materi dan model Orientasi dilaksanakan dengan 2 cara, yaitu: Klasikal dan
Praktik di Unit Kerja. Ketentuan praktik di Unit Kerja, masing-masing materi
orientasinya diatur melalui protap sesuai dengan profesi tenaga kerja dan unit
yang dimaksud,

1. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata
Kediri.

2.Hak dan Kewajiban karyawan Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata
Kediri.

3.Peraturan Kekaryawanan Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri.

4. Kebijakan Umum dan Tata Tertib Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti
Wiyata Kediri.

5.Struktur Organisasi RSMB dan Struktur Unit Kerja.

6. KPRS dan PPI.

Untuk memberikan gambaran kegiatan orientasi bagi karyawan Baru, Mutasi dan
Pejabat, maka penyelenggara kegiatan orientasi dapat berpedoman pada Bagan Alur
Orientasi karyawan di bawah mi:

1. Alur Orientasi Bagi Karyawan Baru


Rawat Inap

KARYAWAN SDI
Poli
BARU
IGD

• Semua jenis tenaga baru sebagaimana bagan di atas, wajib mengikuti orientasi induk
sekurang-kurangnya selama 6 bulan yang diselenggarakan oleh Tim SDI, atau Panitia yang
dibentuk oleh Direktur RSGM IIK Bhakti Wiyata Kediri.

• Bagi karyawan baru harus mengikuti orientasi secara total sesuai Matrik Jenis Tenaga dan
Bagian yang terkait, secara detail dapat dilihat dalam lampiran pedoman ini.

2. Alur Orientasi Karyawan Mutasi

Karyawan Mutasi SDI Ruang


Keterangan:
• Orientasi bagi Karyawan yang dimutasi diserahkan sepenuhnya kepada Kepala Bagian dan
atau Kepala Unit Kerja yang bersangkutan

• Masing-masing unit kerja harus memiliki pedoman Protap/SOP orientasi Unit Kerja yang
mengacu pada Pedoman Orientasi ini..

3. Alur Orientasi Pejabat Struktural

Keterangan:
Orientasi Pejabat dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dan diserahkan kepada
lembaga independen di luar struktur RSGM. Dalam orientasi Pejabat sekaligus
diberikan pembinaan dan pembekalan kepada para pejabat secara berjenjang dengan
tambahan materi:
• Manajemen dan Administrasi

• Kepemimpinan

• Tehnik Bimbingan dan konseling

B. Kegiatan Orientasi Bagian dan Unit Kerja

Orientasi di Bagian atau Unit Kerja dilaksanakan setelah orientasi sentral RSGM
dengan tujuan:

1. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenang yang
diamanatkan kepadanya.

2. Memberi kesempatan bagi tenaga barn untuk mengenal dan beradaptasi dengan
lingkungan barunya.

3. Mengetahui, memahami dan menerapkan prosedur keamanan dan keselamatan kerja


di Instalasi Rawat inap dan jajarannya.

4. Mengetahui dan memahami terhadap Struktur Organisasi Instalasi Rawat inap dan
unit kerja di bawahnya.

5. Mengetahui dan memahami tentang pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja di
Instalasi Rawat inap dan jajarannya.

6. Mengetahui, memahami dan mampu berhubungan dengan bagian atau unit lain yang
terkait dengan Instalasi Rawat inap dan jajarannya.

7. Materi di Instalasi Rawat inap terdiri dari:

1. Visi Misi Instalasi Rawat inap

2. Struktur Organisasi instalasi Rawat inap dan jajarannya

3. SPO dan aturan yang berlaku di Instalasi Rawat inap

4. Melakukan kunjungan ke bagian/unit yang terkait dengan Instalasi Rawat inap


5. Mengikuti orientasi di unit kerja lain yang terkait dengan profesi dan bidang kerjanya.

BAB X

PERTEMUAN / rapat

Rapat merupakan bagian dan proses penyelenggaraan organisasi dan bagian dan tugas
seorang pejabat dalam menggerakkan bagian atau unit kerjanya. Untuk itu diperlukan
pengaturan tertentu agar penyelenggaraan rapat di bagian atau unit selaras dengan agenda
rapat atau pertemuan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri. Hal ini juga
mengacu pada standar akreditas Rumah Sakit versi 2012 (Supriyantoro et al., 2011).

A. Untuk menjaga kolegialitas kepemimpinan di Instalasi Rawat inap, diadakan rapat


berjenjang sebagai berikut:

1. Rapat insidentil adalah pertemuan bagian yang dilaksanakan berdasarkan


kebutuhan atau adanya masalah yang membutuhkan penanganan cepat. Rapat
ini dapat diikuti oleh pejabat lain yang terkait sampai kepada jajaran Direksi sesuai
dengan kebutuhan dan permasalahan yang terjadi.

2. Rapat Bulanan adalah pertemuan instalasi Rawat inap, dilakukan di masing-


masing unit perawatan, yang dilaksanakan dalam rangka evaluasi kinerja selama
1 (satu) bulan berjalan yang diikuti oleh seluruh tenaga perawat rawat inap.

B. Koordinasi dapat dilakukan secara formal maupun informal tergantung permasalahan


dan kebutuhan koordinasi tersebut dengan ketentuan:

1. Koordinasi Formal dilakukan bila permasalahan menyangkut unit kerja lain diluar
struktur Instalasi Rawat inap, baik kepala unitnya diikutsertakan dalam koordinasi
tersebut atau tidak dengan waktu yang ditentukan terlebih dahulu di dalam jam
dinas maupun di luar jam dinas.

2. Koordinasi Informal dilakukan bila permasalahan dan kebutuhannya terbatas pada


struktur organisasi Instalasi Rawat inap. Kordinasi ini juga dapat dilakukan
bersama kepala unit dengan waktu tak tertentu baik saat jam dinas maupun di luar
jam dinas dalam rangka mengkomunikasikan masalah-masalah yang sedang
berjalan.
BAB XI

PELAPORAN

Pelaporan merupakan bagian dan sebuah evaluasi atau control dalam organisasi. evaluasi
merupakan bagian penting rangkaian dalam pembahasan semua disiplin ilmu yang
berkenaan dengan manajemen. Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai
atau besarnya keberhasilan atau kesuksesan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Proses ini mencakup langkah-langkah memformulasikan tujuan,
mengidentifikasi kriteria secara tepat yang akan di pakai mengukur kesuksesan
tersebut(Azwar,1996).

Dengan demikian, dalam sistem pelaporan yang ada di Instalasi Rawat inap dan jajarannya
unsur evaluasi akan dijadikan satu faktor untuk mengetahui, menilai dan melihat kembali
pelaksanaan program, pengendalian mutu, pengembangan SDI dan lain-lainnya. Untuk itu
dalam sistem pelaporan di Instalasi Rawat inap terdiri dari:

A.Laporan Bulanan

Laporan bulanan adalah evaluasi yang dilakukan oleh pejabat RSGM termasuk Instalasi
Rawat inap dan jajarannya pada setiap bulan sekali, dengan sistematika laporan sebagai
berikut:

1.Laporan operasional bulanan

2.Laporan prestasi kerja bulanan

Dengan ketentuan:

- Setingkat Kepala Instalasi wajib melakukan analisa dan evaluasi kegiatan, mengusulkan
program kerja bulan berikutnya, serta rencana tindak lanjut setiap laporan Pejabat
dibawahnya.

- Setingkat Kepala Unit membuat laporan hasil kegiatan, dan disertai kesimpulan dan saran.

B.Laporan Tahunan

Laporan tahunan adalah laporan pertanggung jawaban akhir tahun oleh pejabat RSGM

Termasuk Instalasi Rawat Inap dan jajarannya dengan sistematika sebagai berikut:

1.Pendahuluan,

2.Maksud dan tujuan,

3.Isi(Inti) Laporan memuat parameter 1-3 Laporan Bulanan,

a.Laporan operasional bulanan


b.Laporan prestasi kerja bulanan

c.Laporan peningkatan mutu instalasi rawat inap

4.Evaluasi dan Analisis kegiatan/laporan,

5.Kesimpulan dan Saran,

6.Penutup,

7.Lampiran/data pendukung.

- Setingkat Kepala Instalasi wajib melakukan analisa dan evaluasi kegiatan, menilai mutu &
prestasi kerja, mencari faktor penghambat dan memberikan altematif solusi, mengusulkan
program kerja semester / tahun berikutnya untuk mencapai target RSGM.
- Setingkat Kepala Unit membuat laporan dengan mengumpulkan hasil kegiatan,
membandingkan dengan target untuk mengetahui prestasinya, membuat apresiasi mutu kerja
yang berjalan, menyampaikan hambatan yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai