PENDAHULUAN
Rumah sakit gigi dan mulut Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata (RSGM IIK-BW)
merupakan rumah sakit khusus gigi dan mulut pertama didirikan di kota Kediri, pada tanggal
24 Mei 2012. Terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim no.65, Kecamatan Mojoroto provinsi Jawa
Timur. RSGM IIK-BW adalah sebuah fasilitas kesehatan dan pengobatan modern, yang
menghadirkan kepada warga Kediri dan sekitarnya sebuah era baru dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dengan pengobatan berkualitas tinggi, yang beroperasi dibawah
naungan PT. Husada Wiyata Mulya. Sebagai perusahaan yang memberikan jasa, RSGM IIK-
BW memandang penting sumber daya manusia sebagai sumber daya utama dalam usaha
jasa layanan kesehatan. Dengan motto “service exellence with smile”, RSGM IIK terus
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas terbaik dalam membantu
memecahkan permasalahan kesehatan gigi dan mulut pasien.
A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya rumah sakit telah berubah menjadi suatu institusi yang sangat
kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik. Dengan mengikuti standar
akreditasi rumah sakit di Indonesia maka diharapkan rumah sakit akan dapat memberikan
sebuah pelayanan yang baik, pelayanan yang baik ini tidak akan terwujud apabila rumah sakit
tidak memperhatikan fasilitas keamanan untuk pasien (patient safety), pengunjung, dan
petugas (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses, outcome
secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan kewajaran
pelayanan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien,
dan memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan
di rumah sakit bisa maksimal.Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu didukung oleh
sumber daya yang dimiliki meliputi sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan
medis, dan anggaran rumah sakit yang memadai. Berdasarkan Visi Rumah Sakit yaitu
“Menjadi pusat pelayanan kesehatan gigi dan mulut, wahana pendidikan profesi dokter gigi
yang berkualitas,serta rujukan utama di Jawa Timur Tahun 2020.” Maka dari itu diperlukan
untuk penyusunan program kerja tahunan guna untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah
Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri pada tahuh 2020.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Program Kerja Instalasi Rawat Inap RSGM IIK Bhakti Wiyata Kediri adalah Memberikan
pelayanan rawat inap yang prima sesuai standart pelayanan yang di tetapkan
perundangan dimana pasien safety sebagai prioritas utama.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan yang prima dan sesuai standart pelayanan
b. Memberikan pelayanan yang aman (safety)
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sesuai standart pelayanan.
d. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan indikator mutu RS.
BAB II
GAMBARAN UMUM
B. Pengembangan.
Seiring dengan berjalannya waktu, RSGM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
terus berbenah dan mengembangkan pelayanannya dengan memenuhi sarana
prasarana dan fasilitas yang dibutuhkan secara bertahap melalui pengadaan dari tahun
2012 sampai sekarang. IGD sudah beroperasional 24 jam, Intalasi Radiologi sudah
berjalan meski belum memiliki alat yang digital (masih analog), Instalasi Farmasi terus
menambah variasi obat, jumlah kunjungan pasien ke Klinik Dokter Gigi Spesialis juga
semakin meningkat. RSGM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata juga terus menambah
SDM (medis maupun non medis) secara berkala untuk mendukung pelayanan kesehatan
yang komprehensif.
Saat ini masih diusahakan pemenuhan sarana dan prasarana untuk layanan
bedah mayor. Diharapkan pada tahun 2018, Instalasi Bedah Sentral (IBS) yang berfokus
pada bedah mulut dan maksilofasial dapat mulai beroperasional. Pada tahun 2020
direncanakan akan dibuka instalasi rawat inap dan IGD. Pada akhir tahun 2019 IGD
sudah beroperasional dan terdapat pasien yang berjumlah 3 orang.
BAB III
VISI, MISI, DAN FALSAFAH
C. Falsafah
Falsafah RSGM IIK adalah “SEPENUH HATI” yang artinya:
S : Safety.
RSGM IIK senantiasa menjamin keamanan terhadap pasien, keluarga, dan seluruh
insan rumah sakit dalam hal pengobatan/pelayanan, lingkungan, dan bahaya lainnya.
E : Excellent Service dan Profesional.
Setiap Insan RSGM IIK harus berkeyakinan bahwa pelayanan yang profesional serta
didasari oleh empati, kejujuran dan keikhlasan yang tinggi tanpa pamrih akan
memuaskan pasien dan merupakan kunci keberhasilan pelayanan.
P : Persamaan Hak dan Anti Diskriminasi.
Setiap Insan RSGM IIK selalu menghormati setiap pasien dan melayaninya dengan
persamaan tanpa melihat dan membedakan suku, ras, agama, tingkat sosial dan
ekonomi.
E : Etis dan Taat Hukum.
Setiap Insan RSGM IIK harus bekerja sesuai dengan etika dan peraturan yang
berlaku.
N : Norma Agama.
Seluruh Insan RSGM IIK bekerja dengan tidak melanggar norma agama, penuh rasa
syukur, dan senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
U : Unggul dan Sejahtera.
Seluruh Insan RSGM IIK saling memberdayakan dan saling mendukung untuk
meningkatkan kualitas kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan.
H : Humanis.
Setiap Insan RSGM IIK selalu memberikan yang terbaik dan yakin bahwa melayani
sesama manusia adalah perbuatan mulia dan terhormat serta akan mendapatkan
pahala di hadapan Tuhannya.
H : Hormat terhadap Hak dan Kewajiban.
Setiap Insan Rumah Sakit mempunyai konsep nilai bahwa bekerja dengan
menghormati hak orang lain adalah ibadah, menolong orang lain adalah kewajiban,
bersikap baik dan tersenyum pada semua orang adalah keharusan.
A : Akuntabel dan Anti Korupsi.
Setiap Insan RSGM IIK senantiasa bekerja dengan jujur, penuh tanggung jawab dan
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, lebih
mementingkan kepentingan publik dari pada kepentingan pribadi atau golongan serta
tidak mendukung adanya upaya untuk merugikan keuangan negara dan
perekonomian negara.
T : Tri Dharma Perguruan Tinggi.
RSGM IIK adalah rumah sakit yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang bermutu.
I : Ilmiah.
RSGM IIK adalah rumah sakit yang menyelenggarakan pendidikan sehingga seluruh
kegiatannya harus memenuhi kaidah ilmu pengetahuan.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri adalah Rumah Sakit yang dipimpin
oleh seorangDirektur, dibantu oleh kabid yanmed dan jangmed,kabid admin dan umum,
kabid keperawatan,kabid keuangan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 971/Menkes/PERJIX/2009,Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural
Kesehatan (KesehatanRI,2009). Gambar:Bagan Organisasi RSGM IIK Bhakti Wiyata Kediri:
BAB V
A.Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap merupakan salah satu bagian dan support
pelayanan medis di Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri yang berada dibawah
garis komando Kabid keperawatan. Instalasi Rawat inap dipimpin oleh seorang pejabat
setingkat manajer dengan sebutan Kepala Instalasi rawat inap dan dibantu oleh kepala TIM
dan PJ shife.
Gambar:
Bagan Organisasi Instalasi Rawat inap.
DIREKTUR
KABID
KEPERAWATAN
KEPALA
INSTALASI
RAWAT INAP
KA.TIM I KA.TIM II
Pj Shife Pj Shife
Pelaksana Pelaksana
B.Uraian Jabatan
Jabatan yang ada di Instalasi Rawat inap terdiri dari : Kepala Instalasi, Kepala TIM,PJshife
Dan Perawat Pelaksana. Adapun uraian Jabatannya adalah sebagaimana berikut:
1.Kepala Instalasi Rawat Inap.
2.KepalaTIM
3.PJShife.
Secara lengkap dan detail uraian jabatan dan Instalasi Rawat inap sebagaimana terlampir
BAB VI
URAIAN JABATAN
Tata hubungan kerja di Instalasi Rawat inap meliputi hubungan kerja internal dan antar
Bagian atau Instalasi.
Tata Hubungan Kerja Interna lInstalasi Rawat inap
1.Dasar Hubungan
a. Hubungan kerja antara Direksi, Kepala Bagian dan Kepala Unit
b, Direksi menghargai kemandirian Kepala Bagian Instalasi Rawat Inap didalam
pengelolaan kegiatan operasional Instalasi Rawat inap sehari hari sesuai dengan
tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang telah diamanatkan pada Instalasi
Rawat inap.
c. Penyelenggaraan dan pengelolaan di Instalasi Rawat inap RSGM mengacu pada
ketentuan Kebijakan dan Etika Rumah Sakit dan Job Analisis Instalasi Rawat inap
yang terdapat dalam pedoman ini.
2.Penataan Jabatan
a. Penataan dan pelaksanaan pejabat di Instalasi Rawat inap dilakukan berdasarkan
prinsip-prinsip manajemen Islami dan mengutamakan kolegialiatas (kebersamaan)
dalam menyelesaikan tanggung jawab,tugas dan kewajibannya.
b. Kepala TIM dapat dan atau berhak mewakili Kepala Instalasi Rawat inap pada saat
berhalangan sementara atau tetap untuk jangka waktu yang dapat diperkirakan
dan/atau maksimal1(satu)bulan,baik rencana maupun tidak terencana.
c. Apabila Kepala Instalasi Rawat inap berhalangan tetap dan atau yang lebih
dar1(satu)bulan,maka kebijakan pemegang jabatan diserahkan sepenuhnya kepada
kabid keperawatan untuk menunjuk pejaba tpengganti sementara Kepala Instalasi
Rawat inap dan atau menunjuk pejabat tetap berdasarkan periode jabatan yang ada.
d. Segala hak dan kewajiban Kepala Instalasi Rawat inap saat berhalangan tetap dan
atau yang lebih dan 1 (satu) bulan, beralih kepada yang ditunjuk oleh Direktur sampai
dengan Kepala Instalasi Rawat inap tersebut dinyatakan dapat bekerja sesuai dengan
job yang telah ditetapkan, termasuk didalamnya adalah tugas dan kewenangan yang
belum terselesaikan saat terjadinya pengalihan jabatan tersebut.
3.Penataan Pekerjaan
a. Kepala Instalasi Rawat inap membuat program secara umum dan garis besar
pekerjaan Instalasi Rawat inap yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian.
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan di Instalasi Rawat inap Jalan setiap
tahun atau sesuai dengan ketentuan Direktur.
b. Kepala TIM menerjemahkan dan atau menguraikan program pokok Instalasi Rawat
inap secara detail berserta anggaran biaya untuk dapat dilaksanakan dan
menuangkannya dalam bentuk Term of Referent (TOR)atau Kerangka Acuan
Program.
c. Penatalaksanaan jabatan dan pekerjaan secara umum didasarkan pada pedoman ini
dan secara lengkap terdapat pada Job Analisis masing-masing Pejabat dan apabila
dibutuhkan uraian secara khusus, maka akan diatur tersendiri berdasarkan
kesepakatan bersama pada jajaran struktur Instalasi Rawat inap.
4.Penataan administrasi
a. Administrasi Instalasi Rawat inap meliputi surat menyurat, brosur, pengarsipan dan
dokumentarial dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Instalasi Rawat inap dengan
sistem sentralisasi administras isesuai dengan ketentuan RSGM.
b. Untuk menjamin dan mempertanggungjawabkan setiap bentuk administrasi di Instalasi
Rawat inap, secara internal dan atau eksternal harus diketahui dan disyahkan oleh
pihak-pihak yang terkait dengan bidang yang dimaksud berdasarkan ketentuan yang
berlaku di Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri.
Gambar:
Hubungan Kerja Internal Instalasi Rawat inap .
Hubungan kerja antar bagian instalasi pada Instalasi Rawat inap meliputi hampir semua
bagian instalasi dan unit yang ada di RSGM. Hal ini disebabkan Instalasi Rawat inap banyak
berhubungan dengan bagian - bagian tersebut, terutama pada bagian pelayanan pasien.
Adapun gambaran hubungan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Gambar:
Hubungan Antar Bagian/Instalasi Dengan Instalasi Rawat inap.
Kasir
Instalasi Gizi
Hampir semua bagian Instalasi yang ada di RSGM berhubungan dengan Instalasi Rawat inap
dalam hal-hal:
6.Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan seluruh staf sesuai dengan perkembangan ilmu
PERSONIL
A. Standarisasi Ketenagaan
Jumlah
Pengalaman dan
Nama yang
No Kualifikasi .
Jabatan diperlu
Kualifikasi Utama
kan
Formal Sertifikat
Metode Thailand dan Filipina yang didasarkan pada jumlah jam perawatan yang
dibutuhkan per pasien, hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun. Instalasi rawat inap
yang jam perawatan per pasiennya 0,5 jam.
Cara menghitung kebutuhan tenaga perawat dapat menggunakan rumus:
Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 6 hafi x jumlah kunjungan (koreksi 25%) 41
jumlah minggu efektifx 40 jam
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah faktor koreksi dengan
a.Hari libur/cuti/haribesar(lossday)
Jumlah hari libur masing2 perawat /th + Cuti + hari Besar x Jurnlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
Seleksi sumber daya insani Rumah Sakit dilakukan oleh karena adanya hal-hal tertentu,
yaitu; kebutuhan SDI RS yang harus dipenuhi dan memenuhi syarat tertentu, berbagai
pilihan keadaan calon yang mendaftar, dan berusaha memilih dengan tepat pada calon
yang mendaftar. Jadi dan ke 3 hal tersebut diperlukan keseimbangan antara kebutuhan,
pilihan dan ketepatan, sehingga inti pokok yang diperlukan dalam seleksi adalah
“kebutuhan dipenuhi dengan tepat”, yaitu; tepat jumlah sesuai kebutuhan, tepat
kualifikasi sesuai kebutuhan dan tepat waktu sesuai kebutuhan (Sabar guna and
Sumarni,2003).
dapat dilaksanakan dalam rangka memenuhi standar kompetensi dan kualifikasi tenaga
dalam rangka memenuhi standar Rencana Strategis Rumah Sakit Muhammadiyah
Babat.
Peran dan fungsi Instalasi Rawat inap dalam proses rekrutmen dan seleksi adalah sebagai:
a. Pewawancara keahlian calon karyawan yang ada di Instalasi Rawat inap sesuai dengan
struktur organisasi Instalasi Rawat inap.
a. Pembuat materi soal untuk pelaksanaan tes tulis bagi calon karyawan yang melamar
di Instalasi Rawat inap.
b. Korektor hasil jawaban soal tes tulis bagi calon karyawan yang melamar di Instalasi
Rawat inap.
D.Pengembangan SDI
Pengembangan sumber daya insani (SDI) Instalasi Rawat Jalan map dilaksanakan
berdasarkan tuntutan perkembangan organisasi Rumah Sakit secara luas dan atau
perubahan organisasi di bagian. Dalam pengembangan SDI, Instalasi Rawat Jalan map dapat
melakukan melalui berbagai macam jenis dengan mengajukan kepada Direktur,
yaitusebagaiberikut:
1.Pendidikan Formal
Sesuai kebutuhan, bagian instalasi Rawat map dapat mengajukan bea siswa pendidikan
formal bagi staf yang ada. Tingkat pendidikan formal yang dapat diajukan bea siswa adalah
mulai dan Diploma sampai dengan tingkat Sarjana. Pengajuan bea siswa di Instalasi Rawat
inap berpegang dan mengacu pada SPO pemberian bea siswa.
Diklat pejabat dan staff Instalasi Rawat inap yang dilakukan di luar Rumah Sakit
Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata yang bersifat pemenuhan kompetensi, sertifikasi dan
dalam rangka pemenuhan SKP (satuan kredit profesi) bagi tenaga profesi kesehatan.
Pengajuan Diklat di luar RSGM dilakukan secara berjenjang dan staf kepada Kepala
Unit/KaRu, dan Kepala Unit/KaRu kepada Kepala Instalasi Rawat inap dan
Kepala Instalasi Rawat map kepada Direktur sesuai kebutuhan. Pengajuan Diklat juga dapat
dilakukan atas saran dan rekomendasi Bagian SDI atau Direksi sebagai bentuk otoritas dan
kewenangan jabatan.
Diklat juga dilaksanakan secara inhouse training (pelatihan di dalam RSGM). Diklat mi dapat
berupa referesing, pembekalan, dan lain-lain. Inhouse training dengan kompetensi, kualifikasi
dan akreditasi dapat dimasukkan katagori Diklat Ekshouse Training apabila mendatangkan
nara sumber dan luar RSML dan memperoleh angka akreditasi (ada SKP) dan organisasi
profesi tertentu. Pengajuan Diklat di dalam RSGM dapat dilakukan secara tersentral sebagai
bentuk sosialisasi adanya aturan baru, atau adanya hal-hal yang perlu dan harus diketahui
oleh seluruh karyawan. Apabila tidak ada penyelenggaraan tersentral pejabat Instalasi Rawat
map dapat pula mengajukan jenis Dikiat tertentu kepada Bagian SDI berdasarkan pemetaan
yang ada.
BAB VIII
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi merupakan bagian dan proses rekruitmen dan seleksi karyawan baru. Hal
ini sebagaimana dinyatakan oleh para ahli seperti; (Armstrong, 2003), (Edwards et al., 2003),
(Grensing, 2006), (Mathis and Jackson, 2004) dan yang lainnya, termasuk hasil ases artikel
Wikipedia yang dilakukan pada 14 Januari 2013 bahwa Proses rekrutmen juga mencakup
pembuatan dan finalisasi pekerjaan yang sesuai atau penempatan dan juga orientasi atau
pembekalan karyawan baru.(“Recruitment,”2013).
Kegiatan orientasi Rumah Sakit Gigi Mulut IIK Bhakti Wiyata diselenggarakan dalam
rangka memberi kesempatan bagi Karyawan Baru untuk mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan, juga dalam rangka meningkatkan
produktifitas kerja karyawan baru. Kesemuannya perlu adanya program yang terarah,
terpadu dan terencana yang dipandu oleh tenaga-tenaga ahli dibidang dalam rangka
mencapai tujuan yang dikehendaki oleh RSGM IIK Bhakti Wiyata Kediri. Untuk itu
program ini menuntut tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi bagi tenaga tenaga
pemandu dan terutama bagi yang bersangkutan agar segera dapat menyesuikan diri
terhadap lingkungan RSGM dan unit kerja barun yang tersebut.
Tujuan dilaksanakannya orientasi Rumah Sakit Gigi Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri
adalah untuk:
1.Tujuan Umum
2.Tujuan Khusus
1. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata
Kediri.
2.Hak dan Kewajiban karyawan Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata
Kediri.
3.Peraturan Kekaryawanan Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri.
4. Kebijakan Umum dan Tata Tertib Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti
Wiyata Kediri.
Untuk memberikan gambaran kegiatan orientasi bagi karyawan Baru, Mutasi dan
Pejabat, maka penyelenggara kegiatan orientasi dapat berpedoman pada Bagan Alur
Orientasi karyawan di bawah mi:
KARYAWAN SDI
Poli
BARU
IGD
• Semua jenis tenaga baru sebagaimana bagan di atas, wajib mengikuti orientasi induk
sekurang-kurangnya selama 6 bulan yang diselenggarakan oleh Tim SDI, atau Panitia yang
dibentuk oleh Direktur RSGM IIK Bhakti Wiyata Kediri.
• Bagi karyawan baru harus mengikuti orientasi secara total sesuai Matrik Jenis Tenaga dan
Bagian yang terkait, secara detail dapat dilihat dalam lampiran pedoman ini.
• Masing-masing unit kerja harus memiliki pedoman Protap/SOP orientasi Unit Kerja yang
mengacu pada Pedoman Orientasi ini..
Keterangan:
Orientasi Pejabat dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dan diserahkan kepada
lembaga independen di luar struktur RSGM. Dalam orientasi Pejabat sekaligus
diberikan pembinaan dan pembekalan kepada para pejabat secara berjenjang dengan
tambahan materi:
• Manajemen dan Administrasi
• Kepemimpinan
Orientasi di Bagian atau Unit Kerja dilaksanakan setelah orientasi sentral RSGM
dengan tujuan:
1. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenang yang
diamanatkan kepadanya.
2. Memberi kesempatan bagi tenaga barn untuk mengenal dan beradaptasi dengan
lingkungan barunya.
4. Mengetahui dan memahami terhadap Struktur Organisasi Instalasi Rawat inap dan
unit kerja di bawahnya.
5. Mengetahui dan memahami tentang pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja di
Instalasi Rawat inap dan jajarannya.
6. Mengetahui, memahami dan mampu berhubungan dengan bagian atau unit lain yang
terkait dengan Instalasi Rawat inap dan jajarannya.
BAB X
PERTEMUAN / rapat
Rapat merupakan bagian dan proses penyelenggaraan organisasi dan bagian dan tugas
seorang pejabat dalam menggerakkan bagian atau unit kerjanya. Untuk itu diperlukan
pengaturan tertentu agar penyelenggaraan rapat di bagian atau unit selaras dengan agenda
rapat atau pertemuan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut IIK Bhakti Wiyata Kediri. Hal ini juga
mengacu pada standar akreditas Rumah Sakit versi 2012 (Supriyantoro et al., 2011).
1. Koordinasi Formal dilakukan bila permasalahan menyangkut unit kerja lain diluar
struktur Instalasi Rawat inap, baik kepala unitnya diikutsertakan dalam koordinasi
tersebut atau tidak dengan waktu yang ditentukan terlebih dahulu di dalam jam
dinas maupun di luar jam dinas.
PELAPORAN
Pelaporan merupakan bagian dan sebuah evaluasi atau control dalam organisasi. evaluasi
merupakan bagian penting rangkaian dalam pembahasan semua disiplin ilmu yang
berkenaan dengan manajemen. Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai
atau besarnya keberhasilan atau kesuksesan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Proses ini mencakup langkah-langkah memformulasikan tujuan,
mengidentifikasi kriteria secara tepat yang akan di pakai mengukur kesuksesan
tersebut(Azwar,1996).
Dengan demikian, dalam sistem pelaporan yang ada di Instalasi Rawat inap dan jajarannya
unsur evaluasi akan dijadikan satu faktor untuk mengetahui, menilai dan melihat kembali
pelaksanaan program, pengendalian mutu, pengembangan SDI dan lain-lainnya. Untuk itu
dalam sistem pelaporan di Instalasi Rawat inap terdiri dari:
A.Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah evaluasi yang dilakukan oleh pejabat RSGM termasuk Instalasi
Rawat inap dan jajarannya pada setiap bulan sekali, dengan sistematika laporan sebagai
berikut:
Dengan ketentuan:
- Setingkat Kepala Instalasi wajib melakukan analisa dan evaluasi kegiatan, mengusulkan
program kerja bulan berikutnya, serta rencana tindak lanjut setiap laporan Pejabat
dibawahnya.
- Setingkat Kepala Unit membuat laporan hasil kegiatan, dan disertai kesimpulan dan saran.
B.Laporan Tahunan
Laporan tahunan adalah laporan pertanggung jawaban akhir tahun oleh pejabat RSGM
Termasuk Instalasi Rawat Inap dan jajarannya dengan sistematika sebagai berikut:
1.Pendahuluan,
6.Penutup,
7.Lampiran/data pendukung.
- Setingkat Kepala Instalasi wajib melakukan analisa dan evaluasi kegiatan, menilai mutu &
prestasi kerja, mencari faktor penghambat dan memberikan altematif solusi, mengusulkan
program kerja semester / tahun berikutnya untuk mencapai target RSGM.
- Setingkat Kepala Unit membuat laporan dengan mengumpulkan hasil kegiatan,
membandingkan dengan target untuk mengetahui prestasinya, membuat apresiasi mutu kerja
yang berjalan, menyampaikan hambatan yang dihadapi.