Anda di halaman 1dari 21

MODUL 9

PERSPEKTIF

PERTEMUAN KE : 13-14
TOPIK BELAJAR : Konsep Menggambar Perspektif, Menggambar
Perspektif Satu Titik Lenyap dan Menggambar Perspektif Dua Titik Lenyap
ALOKASI WAKTU : 3 SKS
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep menggambar perspektif.
2. Mahasiswa dapat menggambar perspektif satu titik lenyap.
3. Mahasiswa dapat menggambar perspektif dua titik lenyap.
PENDAHULUAN
Pernahkah anda mencermati sebuah tampak gedung yang tinggi dari
jarak yang berbeda? Ketika anda melihatnya dari jauh, gedung tersebut terlihat
kecil dan pendek, kemudian ketika anda melihatnya dari dekat, gedung tersebut
terlihat menjadi lebih besar dan lebih tinggi. Atau ketika anda berada pada jalan
tol yang lurus, di kejauhan anda akan melihat jalan, mobil, tiang lampu dan
sebagainya akan terlihat semakin mengecil dari pada yang terlihat di sekitar kita.
Apa yang terlihat oleh mata kita dari beberapa objek di atas merupakan hasil dari
sebuah proyeksi perspektif. Jadi, menurut anda apakah yang dimaksud dengan
proyeksi perspektif? Putuskan jawaban anda kemudian bandingkan dengan
uraian berikut ini.

94
MATERI
A. Konsep Menggambar Perspektif
Proyeksi Perspektif adalah gambaran tiga dimensi dari sebuah objek pada
sebuah bidang, dimana gambaran ini diperoleh dari pandangan mata orang dari
sebuah titik tertentu. Pada dasarnya gedung, jalan, mobil dan sebagainya
memiliki bentuk yang tetap. Mata manusia memiliki jarak pandangan yang
terbatas. Ketika anda melihat beberapa objek tersebut di atas, objek tersebut
menjadi terlihat lebih kecil ketika kita melihatnya dari jarak jauh dan terlihat lebih
besar ketika kita melihatnya dari jarak dekat. Apa yang terlihat tersebut
merupakan sebuah gambar yang tercetak oleh mata kita pada suatu bidang
gambar yang terdapat diantara mata kita dan objek tersebut. Dapat kita
bayangkan dimana kita sebagai observer berada di suatu jalan dengan bidang
gambar terbentang diantara kita dengan deretan tiang listrik seperti yang
tergambar berikut ini.

Gambar 9.1 Titik Pandang, Bidang Gambar dan Objek


Sumber: Penyusun

Sinar pandang dari mata observer kepada kedua ujung tiang A terpotong
di titik a dan a’ pada bidang gambar sehingga menghasilkan jarak aa’. Begitu
pula dengan sinar pandang ujung-ujung tiang B dan C yang terpotong di titik bb’
dan cc’ dengan jarak yang lebih kecil dari pada aa’. Terjadi pengurangan ukuran
objek seiring dengan meningkatnya jarak antara objek dengan mata obsever.
Pengurangan ukuran objek seperti yang terlihat sesuai dengan pengalaman kita
sehari-hari ini merupakan kunci dari menggambar perspektif.
Kertas gambar kita adalah bidang gambar, jarak aa’,bb’, cc’ dan
seterusnya merupakan tinggi dari masing-masing tiang listrik yang semakin
berkurang ukuran proyeksinya dan akhirnya menghilang di titik 0 (horizon).

95
Dengan cara yang sama ketika kita melihat perkotaan dari tepi jalan, semua
objek tampak berkumpul menjadi satu di satu titik yaitu titik 0. Jadi, semua garis
paralel horizontal akan menghilang pada satu titik di horizon dan semua bidang
horizontal akan menghilang di horizon. Garis vertikal seperti tiang listrik dan
tepi gedung bertingkat akan paralel dengan bidang gambar sehingga akan
terlihat sebagai garis vertikal.

Gambar 9.2 Perspektif


Sumber: Penyusun

Proyeksi perspetif sering digunakan untuk menunjukkan penampilan dari


usulan gedung, jalan, jalur rel kereta api dan desain interior (engineering
drawing, 2008). Perspektif ini juga digunakan untuk produksi dekorasi dan
periklanan.
Karena perspektif ini menunjukkan sebuah objek sesuai dengan yang
ditampakkan mata manusia.
Istilah Dalam Konstruksi Perspektif
Dalam konstruksi perspektif terdapat beberapa istilah yang digunakan,
antara lain:
a. Objek
Objek yang berbentuk garis lurus, siku dan teratur akan mudah
digambar. Sedangkan objek yang berbentuk tidak teratur akan semakin
sulit digambar, misalnya pohon, jurang, pegunungan dan sebagainya.
Untuk penggambarannya diperlukan ketepatan dalam gambar pandang
atas, muka dan samping. Objek yang salah satu sisi atau rusuknya
menempel pada bidang gambar dapat dijadikan pedoman tinggi objek

96
tersebut karena sisi atau rusuk tersebut proyeksinya tidak mengalami
pengurangan ukuran atau tetap dalam ukuran asli objek.

Gambar 9.3 Objek dengan Salah Satu Rusuk Menempel Bidang Gambar
Sumber: Penyusun

b. Titik pandang
Titik pandang berasal dari mata kita (manusia). Mata manusia
biasanya memiliki area fokus tajam yang kecil. Karenanya orang hanya
mampu membaca beberapa kata sekaligus dari sebuah tulisan. Hal ini
terjadi karena selaput jala manusia yang melengkung membuat objek
diluar area fokus menjadi lebih kecil yang menimbulkan distorsi (gambar
terlihat tidak normal). Untuk menghilangkan atau menguranginya dapat
dilakukan dengan memindahkan pengamat lebih jauh dari objek.

97
Gambar 9.4 Proyeksi Objek pada Selaput Jala Pengamat
Sumber: Yohannes Suparyono, 1981:31

Garis A akan terproyeksi ke bidang gambar sama besar. Pada


selaput jala proyeksi garis A yang terletak di pinggir akan lebih kecil
daripada garis A yang di tengah. Ini yang menimbulkan distorsi.
c. Bidang gambar
Bidang gambar dapat diletakkan di sembarang tempat pada
rencana, namun harus terletak tegak lurus terhadap sumbu pandang.
Gambar perspektif diperoleh dari proyeksi sinar pandang dari sebuah
titik pada objek yang menuju mata memotong bidang gambar. Apabila
bidang gambar terletak di depan objek, maka perspektif objek akan lebih
kecil (A’B’). Dan apabila bidang gambar terletak di belakang objek, maka
perspektif objek akan lebih besar (A”B”).

Gambar 9.5 Posisi Bidang Gambar Mempengaruhi Hasil Ukuran Perspektif


Sumber: Penyusun

98
d. Kerucut pandang dan sumbu pandang
Istilah kerucut pandang digunakan karena kemampuan manusia
memandang diasumsikan berbentuk kerucut dengan sudut pandang
tertentu. Sudut pandang merupakan sudut pada titik pandang yang
dibentuk oleh sinar-sinar dari pinggir objek. Untuk menghindari distorsi
gambar, jarak antara pengamat dengan objek diatur oleh sudut pandang.
Sebagai pedoman, sudut pandang berkisar antara 300-600.

Gambar 9.6 Kerucut Pandang dan Sumbu Pandang


Sumber: Penyusun

Jika sudut pandang ini terlalu besar, kedalaman gambar


perspektif akan berlebihan (gambar terlihat tidak normal/distorsi). Dan
apabila sudut pandang terlalu kecil, gambar perspektif akan terlihat
didatarkan.
e. Horizon dan garis dasar
Horizon adalah suatu garis mendatar yang terbentuk dari
perpotongan bidang gambar dan bidang horizontal (lihat pada gambar).
Oleh karena itu, horizon dalam gambar perspektif kedudukannya selalu
setinggi dengan mata pengamat dan sejajar dengan bidang dasar.
Horizon akan memisahkan gambar yang ada di atas dan di bawah mata
pengamat.

99
Gambar 9.7 Kedudukan Beberapa Istilah Menggambar Perspektif
Sumber: Penyusun

Semua bidang horizontal objek yang setinggi dengan mata


pengamat akan bertumpuk dengan horizon. Dengan kata lain, bidang
objek tersebut merupakan sebuah garis yang bertumpuk pada horizon.
Tinggi horizon adalah relatif menurut tinggi mata pengamat. Sikap
pengamat (duduk/ berdiri) juga menentukan tinggi horizon.
Garis dasar adalah garis mendatar yang terbentuk dari
perpotongan bidang gambar dan bidang dasar objek. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa tinggi horizon dari garis dasar sama dengan
tinggi mata pengamat dari bidang dasar objek.
f. Titik lenyap
Pada gambar perspektif, objek yang memiliki garis yang sejajar
akan menuju pada satu titik. Misalnya ketika berdiri di atas jalur rel
kereta api yang lurus dan panjang dan melihat ke arah ujung jalur rel
tersebut. Rel kereta api akan terlihat semakin mengecil dan pada
akhirnya menghilang atau lenyap hanya satu titik yang terlihat. Titik
tersebut yang dinamakan titik lenyap. Titik lenyap merupakan titik yang
berada di horizon dimana garis-garis pada objek yang sesungguhnya
sejajar akan berkumpul.

100
Gambar 9.8 Kedudukan Titik Lenyap
Sumber: Penyusun

g. Titik ukur
Titik ukur berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu objek
dengan akurat. Pengukuran kedalaman benda pada gambar perspektif
hanya dapat dilakukan pada bidang gambar (termasuk garis dasar),
karena semua yang ada pada bidang gambar adalah ukuran sebenarnya.

Gambar 9.9 Titik Ukur


Sumber: Penyusun

101
B. Konsep dan Menggambar Perspektif Satu Titik
Perspektif satu titik bisa juga disebut perspektif sejajar karena salah satu
permukaan bidang objek sejajar dengan bidang gambar. Objek tersusun dari
beberapa garis, apakah sejajar atau tegak lurus dengan garis pandang. Semua
elemen yang sejajar dengan bidang gambar tergambar sebagai garis sejajar.
Sedangkan garis yang tegak lurus dengan bidang gambar berkumpul di satu
titik. Pespektif ini biasa digunakan untuk jalan raya, jalur rel kereta api atau
bangunan serupa dimana objek ini dilihat langsung dari depan.

Gambar 9.10 Perspektif Satu Titik


Sumber: Penyusun

Secara umum langkah-langkah untuk menggambar perspektif satu titik


adalah sebagai berikut:
1. Menggambar objek dan bidang gambar pada pandangan atas
Lebih mudah jika salah satu sisi objek menempel pada bidang
gambar (memudahkan pengukuran ketinggian objek).

Gambar 9.11 Gambar pada Pandangan Atas


Sumber: Penyusun

102
2. Menentukan titik lenyap
Pertama menentukan letak sumbu pandang dahulu, dapat di kiri,
tengah atau kanan objek. Kemudian menggambar sumbu pandang dari
jarak tertentu sampai memotong bidang gambar secara tegak lurus.
Perpotongan ini adalah titik lenyap (perlu diperhatikan bahwa titik
pandang berada pada salah satu titik di sepanjang garis sumbu pandang
dan belum ditentukan).

Gambar 9.12 Menentukan Titik Lenyap


Sumber: Penyusun

3. Menggambar sudut pandang (kerucut pandang)


Ada dua sudut pandang yang akan digambarkan. Pertama,
menggambar sudut pandang horizontal dengan menarik garis dari titik
objek yang terjauh dari titik lenyap dengan sudut 300 (½ sudut pandang
maksimum) dari sumbu pandang.

Gambar 9.13 Menggambar Sudut Pandang


Sumber: Penyusun

103
Kedua, menggambar sudut pandang vertikal dengan mengukur
tinggi horizon dari sumbu pandang ke kiri atau ke kanan dan menarik
garis dari ujung tinggi horizon tersebut dengan sudut 300 (½ sudut
pandang maksimum) dari sumbu pandang.
4. Menentukan titik pandang
Dari langkah 3 di atas terbentuk dua titik pandang. Pertama titik
pandang yang terbentuk dari sudut pandang horizon dan kedua dari
sudut pandang vertikal. Untuk menentukan titik pandang ini yang harus
diperhatikan adalah titik pandang harus dapat menjangkau semua area
objek atau pilih dari kedua titik tersebut yang terjauh. Titik pandang
pertama (dari sudut pandang horizon) hanya menjangkau objek dalam
pandangan horizontal saja namun dalam pandangan vertikal ada
sebagian dari objek yang tidak terjangkau. Sedangkan titik pandang yang
kedua (dari sudut pandang vertikal) merupakan titik pandang yang
terjauh dan dapat menjangkau semua area objek. Maka, yang kita pilih
adalah titik pandang yang terbentuk dari sudut pandang vertikal.
5. Menentukan titik ukur
Titik ukur dibuat dengan menggunakan konsep segitiga
samakaki. Segitiga ini memiliki panjang kedua sisi tegak lurus yang sama
(sama kaki) karena karena memiliki kedua sudut pembentuk sisi miring
yang sama yaitu 450. Penerapannya adalah menarik garis dengan sudut
450 dari titik pandang sampai memotong bidang gambar. Titik ukur ini
berfungsi untuk menentukan kedalaman objek pada saat menggambar di
bidang perspektif.
6. Menggambar pandangan muka (gambar perspektif)
Pandangan muka dapat digambar di atas atau di bawah gambar
pandangan atas, tetapi menurut penyusun lebih efisien dan nyaman
apabila digambar pada atas gambar pandangan atas. Dalam menggambar
pandangan ini bidang dasar dan horizon harus sejajar dengan bidang
gambar dari pandangan atas. Kemudian titik lenyap dan titik ukur
digambarkan dengan menarik garis tegak lurus dari bidang gambar
sampai memotong horizon. Perpotongan ini merupakan titik lenyap dan
titik ukur.

104
7. Menarik garis pada setiap sudut pada objek menuju titik lenyap.
8. Menentukan kedalaman objek
Pada pandangan atas buat garis yang sejajar dengan garis yang
membentuk titik ukur terdahulu melalui sudut objek sampai memotong
bidang gambar. Lalu tarik garis tegak lurus dengan bidang gambar
melalui titik potong garis tadi sampai memotong garis dasar pada
pandangan muka (perspektif). Setelah itu tarik garis lagi melalui titik
potong terakhir menuju titik ukur. Kedalaman
C. Konsep dan Menggambar Perspektif Dua Titik

Gambar 9.14 Konsep Perspektif Dua Titik


Sumber: Penyusun

Perspektif ini berbeda dengan perspektif satu titik. Disini semua sisi objek
tidak sejajar dengan bidang gambar (lihat gambar). Kita berdiri di samping objek
sampai tidak kelihatan lagi atau objek berada di luar kerucut pandang. Supaya
objek terlihat kembali, maka pengamat harus mengubah arah pandangannya.
Karena pada prinsipnya bidang gambar harus tegak lurus terhadap arah
pandangan, maka kita harus menggambar bidang yang baru. Dengan situasi
yang baru ini, maka kita harus pikirkan untuk mencoba pembuatan skema
perspektif yang baru.

105
Menentukan Titik Pandang
Pada konstruksi perspektif dua titik lenyap, sumbu pandang sebaiknya
selalu ditempatkan di tengah-tengah gambar. Sebab dengan cara ini pengamat
dapat berdiri sedekat mungkin dengan objek. Penentuan titik pandang
dihasilkan seperti pada konstruksi perspektif satu titik lenyap, yaitu
mengukurkan sudut pandang horizontal dan vertikal.

Gambar 9.15 Menentukan Titik Pandang


Sumber: Yohannes Suparyono, 1981:64

Pada gambar di bawah, titik pandang menurut sudut pandang horizontal


terlalu dekat dengan bidang gambar. Untuk itu perlu kita koreksi dengan sudut
pandang vertikal (mengukur tinggi horizon dari sumbu pandang ke samping
kanan atau kiri). Pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa titik pandang
yang dihasilkan oleh sudut pandang vertikal terletak jauh di belakang. Maka
titik inilah yang digunakan dalam penggambaran selanjutnya. Secara umum
dapat dibuat pedoman, untuk menentukan titik pandang pada penggambaran
objek sendiri yang kecil, yang terpakar adalah sudut pandang vertikal.

106
Menentukan Titik Lenyap dan Titik Ukur
Masih ingat pelajaran pada perspektif satu titik? Titik lenyap garis-garis
yang sejajar (pada pandangan atas) terletak selalu pada perpotongan antara
bidang gambar dengan garis yang pararel terhadap garis-garis tersebut, ditarik
dari titik pandang. Jika garis itu horizontal (sejajar dengan bidang horizon) maka
titik lenyap tersebut terletak juga pada garis horizon.
Pada gambar 7.16, kita hanya memiliki dua arah samping yang berbeda.
Di sini kita harus mencari titik-titik lenyap sisi-sisi samping tersebut. Karena
terdapat dua arah yang berbeda, maka hanya didapatkan dua titik lenyap pada
bidang gambar (TL1 dan TL2). Untuk dapat menentukan titik-titik ini (TL1 dan
TL2), kita tarik garis dari titik pandang sejajar dengan bidang samping kubus
sampai memotong bidang gambar. Kemudian titik-titik lenyap dipindahkaan
dari gambar skema ke gambar perspektif.

Gambar 9.16 Titik Lenyap dari Perspektif Dua Titik


Sumber: Penyusun

Pengukuran kedalaman dihasilkan menurut prinsip pada konstruksi


perspektif satu titik. Pada dua sisi (kanan dan kiri) dari rusuk kubus yang

107
menempel pada bidang gambar. Kita harus memindahkan jarak kedalaman yang
diukur pada bidang gambar (garis dasar) ke sisi samping kubus, lihat gambar
7.18 (garis a dan b). Arah garis a dan b sedemikian rupa, sehingga antara bidang
gambar dan kubus dibentuk segitiga sama kaki. Kita memerlukan dua titik ukur
untuk mengukur kedalaman objek yang memiliki dua arah kedalaman. Panjang
sisi samping diukur pada garis dasar dan ditarik ke titik ukur sampai memotong
sisi-sisi samping kubus, titik potong tersebut adalah batas kedalaman objek.

Gambar 9.17 Menentukan Titik Ukur


Sumber: Penyusun

Jarak yang diukurkan pada bidang gambar adalah panjang sisi samping
kubus. Untuk penggambaran perspektif kita hanya memerlukan pemindahan
segitiga-segitiga sama kaki itu (pada pandangan atas) pada gambar perspektif.
Dengan kata lain, menggambar garis a dan b pada gambar perspektif. Untuk
menggambarkan garis-garis ini diperlukan dua titik lenyap lagi, yaitu titik-titik
lenyap untuk garis a dan b, atau yang biasa disebut titik ukur. Penentuan titik-
titik ukur pada skema dapat dilakukan dengan menarik garis sejajar terhadap
garis a dan b yang dimulai dari titik pandang hingga memotong bidang gambar

108
(garis a’ dan b’). Titik potong dengan bidang gambar adalah titik lenyap garis a
dan b atau biasa disebut titik ukur.
Titik-titik tersebut dapat langsung dipindahkan pada gambar perspektif
seperti halnya dengan pemindahan titik-titik lenyap. Panjang sisi samping kubus
dapat diukurkan pada garis dasar (jarak D) kemudian ditarik menuju titik-titik
ukur (a” dan b”). Dimulai dengan menggambarkan segitiga sama kaki sebagai
pengukur dengan sisi-sisinya yaitu b,c dan d. Kalau diperhatikan segitiga bcd
adalah sebangun dengan segitiga b’c’d’. Sisi c paralel dengan sisi c’ (lihat
penentuan titik lenyap). Sisi-sisi kedua segitiga (d dan d’) berimpit pada bidang
gambar. Sisi-sisi b dan b’ harus sejajar pula (lihat penentuan titik ukur). Karena
kedua segitiga ini sebangun, maka segitiga b’c’d’ juga merupakan segitiga sama
kaki atau dengan kata lain sisi c’ dan d’ sama panjang. Dari kesimpulan di atas
TU2 dapat ditentukan dengan melingkarkan garis c’ dari TL2 hingga memotong
bidang gambar. Demikian juga dengan TU1, dari TL1 dilingkarkan jarak TL1-TP
(titik pandang) sampai memotong bidang gambar.

Gambar 9.18 Metode Lain Dalam Menentukan Titik Ukur


Sumber: Penyusun

109
Dari beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa urutan dalam
pembuatan skema perspektif dua titik adalah sebagai berikut:
1. Tarik bidang gambar
2. Tentukan letak kemiringan objek terhadap bidang gambar yang
diinginkan. Bagian objek yang harus lebih banyak diperhatikan, diputar
lebih kearah bidang gambar.
3. Tarik sumbu pandang, ditengah-tengah objek dan tegak lurus terhadap
bidang gambar.
4. Tentukan titik pandang menurut sudut pandang horizontal dan vertikal.
5. Tentukan titik-titik lenyap.
6. Tentukan titik-titik ukur.

Gambar 9.19 Urutan Langkah Dalam Menggambar Perspektif Dua Titik


Sumber: Penyusun

Letak objek mempengaruhi hasil gambar perspektif. Hal ini disebabkan


oleh letak objek terhadap bidang gambar (pada pandangan atas). Berikut
disajikan hasil gambar perspektif dari masing-masing letak objek yang berbeda.

110
Gambar 9.20 Hasil Gambar Perspektif dari Letak Objek yang Berbeda
Sumber: Penyusun

RANGKUMAN
Gambar perspektif diperoleh dari hasil perpotongan sinar pandang dari
sebuah titik pandang menuju sebuah objek dengan sebuah bidang gambar.
Dalam menggambar perspektif terdapat beberapa istilah, diantaranya yaitu:
Objek; Titik pandang; Bidang gambar; Kerucut pandang; Horizon; Titik lenyap;
Titik ukur.
Secara umum langkah-langkah untuk menggambar perspektif satu titik
adalah sebagai berikut: 1) Menggambar objek dan bidang gambar pada
pandangan atas; 2) Menentukan titik lenyap; 3) Menggambar sudut pandang
(kerucut pandang); 4) Menentukan titik pandang; 5) Menentukan titik ukur; 6)
Menggambar pandangan muka (gambar perspektif); 7) Menarik garis pada
setiap sudut pada objek menuju titik lenyap dan 8) Menentukan kedalaman
objek.
Urutan dalam pembuatan skema perspektif dua titik adalah sebagai
berikut: 1) Tarik bidang gambar; 2) Tentukan letak kemiringan objek terhadap
bidang gambar yang diinginkan; 3) Tarik sumbu pandang, ditengah-tengah
objek dan tegak lurus terhadap bidang gambar; 4) Tentukan titik pandang
menurut sudut pandang horizontal dan vertikal; 5) Tentukan titik-titik lenyap
dan 6) Tentukan titik-titik ukur.

111
SOAL EVALUASI
1. Bagaimana konsep menggambar perspektif? Jelaskan dengan sebuah gambar!
2. Sebutkan dan jelaskan 7 istilah yang digunakan dalam menggambar
perspektif!
3. Bagaimana menentukkan titik ukur pada penggambaran perspektif satu titik
lenyap?
4. Bagaimana langkah-langkah menggambar perspektif satu titik lenyap?
5. Bagaimana langkah-langkah menggambar perspektif dua titik lenyap?

DAFTAR PUSTAKA
Alfianto, Imam. 2001. Bahan Ajar Menggambar Teknik. Malang (tidak terdapat
penerbit)
Suparyono, Yohannes. 1981. Konstruksi Perspektif. Kanisius: Yogyakarta

112
LEMBAR KERJA
MODUL 9

TOPIK BELAJAR : Konsep Menggambar Perspektif, Menggambar


Perspektif Satu Titik Lenyap dan Menggambar Perspektif Dua Titik Lenyap
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep menggambar perspektif.
2. Mahasiswa dapat menggambar perspektif satu titik lenyap.
3. Mahasiswa dapat menggambar perspektif dua titik lenyap.
ALAT DAN BAHAN
1. Pensil
2. Penghapus
3. Penggaris
4. Kertas gambar ukuran A4
PETUNJUK
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Buatlah garis tepi dan kepala gambar dengan posisi kertas tegak
(vertikal/portrait)
4. Kerjakanlah lembar kerja sesuai dengan perintah soal dengan cermat.
5. Berhati-hatilah menggunakan peralatan gambar untuk kesehatan dan
keselamatan kerja.
PERINTAH SOAL
1. Lembar kerja 9.1
Buatlah gambar benda di bawah dengan menggunakan perspektif satu titik
lenyap. Kemudian berilah judul gambar dengan “Perspektif Satu Titik”.

113
2. Lembar kerja 9.2
Buatlah gambar benda di bawah dengan menggunakan perspektif dua titik
lenyap. Kemudian berilah judul gambar dengan “Perspektif Dua Titik”.

114

Anda mungkin juga menyukai