SEJARAH PERSPEKTIF
Sejak para seniman mencoba untuk mengekspresikan bentuk tiga-dimensional
ke dalam bidang dua-dimensional, dengan sadar ataupun tidak sadar mereka
telah terlibat dengan semacam ‘perspektif’. Aliran realis pertama-tama
diperkenalkan ke dalam gambar atau lukisan dengan penggunaan bayangan
pada zaman Pericles. Pemendekan garis perspektif dan pemancaran sinar,
sebagian telah diketahui sekitar abad 4 SM dan fragmen-fragmen karya ini
tidak turut musnah dengan kehancuran Pompeii (tahun 79 M).
TERBENTUKNYA GAMBAR PERSPEKTIF
Hampir semua orang yang bekerja menggunakan gambar perspektif,
sebelumnya pernah menggunakan peralatan fotografi. Alat fotografi yang
kita kenal sekarang, adalah suatu perkembangan lanjut dari kamera
Obscura.
Yohan Baptist Porta (1560) pernah menulis tentang alat ini. Prinsipnya
mungkin sudah dipergunakan sejak zaman babilon. Sinar masuk melalui
lubang kecil pada sisi depan kotak yang tertutup. Berkas sinar ini akan
membentuk sebuah gambar samar-samar terbalik pada dinding belakang yang
datar. Dalam pesawat foto, lubang ini dibesarkan untuk mempertajam
gambar dilengkapi dengan lensa.
Benda yang disinari akan memantulkan sinar ke semua penjuru. Tanpa
adanya cahaya yang menyinari objek, tidak akan mungkin objek itu
terlihat oleh mata manusia atau tertangkap oleh kamera. Sinar-sinar
pantulan yang mengenai mata dinamakan sinar-sinar pandang. Sinar-sinar
ini memproyeksikan sebuah gambar benda pada selaput jala.
Hal ini juga terjadi dalam dunia fotografi. Hanya bedanya, sinar-sinar
pandang ini diproyeksikan ke atas bidang yang sensitif terhadap cahaya,
yaitu lembaran film. Karena sinar-sinar proyeksi ini melalui suatu titik
pusat, maka gambar yang dihasilkan dinamakan gambar proyeksi pusat.
Semua gambar yang dihasilkan oleh kamera foto dinamakan juga gambar
proyeksi pusat atau gambar perspektif.
ISTILAH DALAM KONSTRUKSI PERSPEKTIF
a.Objek
Objek yang berbentuk garis lurus, siku dan teratur, sangat mudah
digambar. Sisi objek yang semakin hidup atau berbentuk tidak teratur,
semakin sulit untuk digambar. Kesulitannya pada ketidakaturan objek
tersebut. Untuk penggambarannya dibutuhkan ketepatan dalam gambar tampak
atas, muka dan samping.
Sering dijumpai gambar perspektif dengan satu sisi vertikal atau satu
rusuk vertikal objek menempel pada bidang gambar; dengan demikian
didapatkan garis vertikal pada gambar perspektif, yang menjadi pedoman
langsung bagi ukuran sebenarnya.
b.Titik pandang
Titik pandang merupakan tempat pengamat berada. Dari titik tersebut
pengamat memandang objek dengan sudut pandang tertentu. Semakin jauh
pengamat berada dari objek, semakin luas pula areal yang mampu dipandang
pengamat. Biasanya areal pandangan dalam fokus yang tajam pada manusia
adalah relatif kecil.
Contoh kasus: Kebanyakan orang hanya mampu untuk membaca beberapa kata
sekaligus dari sebuah tulisan. Untuk menghilangkan atau mengurangi
keterbatasan itu, tulisan dimundurkan dari mata pengamat.
Konsentrasi pada detail yang tajam dengan areal pandang yang lebar,
mungkin menyebabkan distorsi pada sekitar gambar itu. Distorsi ini
sering terjadi karena mata pengamat lebih banyak memperlihatkan bagian
gambar daripada yang mungkin dilihat dalam sekilas. Ini dapat
dihilangkan atau paling tidak dikurangi dengan gambar yang lebih
terbatas atau dengan alternatif lain: memindahkan pengamat lebih jauh
dari objek.
c.Bidang gambar
Bidang Gambar adalah bidang khayal yang tembus pandang untuk melihat ke
daerah yang akan digambar. Bidang gambar dapat divisualisasikan sebagai
kaca raksasa yang berdiri tegak antara pengamat dan daerah yang akan
digambar. Ketika proses menggambar dimulai, permukaan kertas gambar akan
merepresentasikan bidang gambar ini. Kita tidak bisa membuat gambar
perspektif yang baik tanpa pertama-tama memvisualisasikan bidang gambar
dan hubungannya dengan pokok-pokok yang akan digambar di atas bidang
kertas. Bidang gambar dapat diletakkan di sembarang tempat pada objek
(di depan, di belakang atau memotong objek), tegak lurus terhadap sumbu
pandang.
f.Titik hilang
Titik hilang adalah titik dalam gambar perspektif di mana garis-garis
yang sesungguhnya dalam keadaan sejajar akan menghilang menuju titik
ini. Objek-objek yang pada kenyataannya sama besar, bila posisinya
menjauhi pengamat akan tergambarkan lebih kecil daripada objek yang
lebih dekat dengan pengamat. Letak titik hilang segaris lurus dengan
garis cakrawala (untuk perspektif satu titik hilang dan dua titik
hilang)
Titik ukur dan titik diagonal pada perspektif satu dan dua titik
terletak pada garis cakrawala dan hanya dapat digunakan untuk mengukur
bidang-bidang horisontal pada gambar perspektif. Pada perspektif satu
titik hilang, titik ukur dan titik diagonal terletak pada satu titik
yang sama, yang jaraknya tergantung pada jarak pengamat terhadap objek
paling jauh. Pada perspektif dua titik hilang titik diagonal terletak
tepat di tengah diantara dua titik hilang.