Anda di halaman 1dari 2

RSIA Brawijaya Bojongsari

PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)


Jl. Raya Ciputat Parung Rt. 002
Rw. 02, Bojongsari Baru,
Bojongsari, Depok, Jawa Barat No. Dokumen
No. Revisi Halaman
SPO/PPI/34/03/18
0 1/1

Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur RSIA Brawijaya Bojongsari

1 Maret 2018
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Mohamad Firas, MARS
Suatu proses yang dilakukan untuk menangani suatu kejadian
kesakitan/kematian di rumah sakit yang jumlah kasusnya meningkat 3 (tiga)
Pengertian
kali lipat melebihi keadaan biasa dan pada waktu tertentu.

1. Agar kejadian KLB dapat dikendalikan.


2. Agar diketahui factor penyebab KLB dan dianalis sehingga dapat
Tujuan
ditindak lanjuti.
3. Agar kejadian KLB tidak terulang lagi.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 382
Kebijakan /Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Indonesia di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya
Prosedur 1. Analisa data surveilens infeksi rumah sakit yang mengalami
peningkatan tiga bulan berturut-turut.
2. TIM PPI Rumah Sakit bersama IPCO/IPCN melakukan investigasi
bersama di tempat kejadiannya KLB,meliputi:
a. Mencatat setiap kejadian infeksi di ruangan sesuai prosedur
Survailens Infeksi Rumah sakit.
b. Berkordinasi dengan IPCLN dan kepala ruangan serta dokter yang
bertanggung jawab menangani pasien,untuk melakukan verifikasi
diagnosis Infeksi Rumah Sakit dan mengkonfirmasi sebagai kasus
KLB.
c. Investigasi terhadap kemungkinan sumber penularan dan
kemungkinan penyebarannya,serta aspek lain yang diperlukan
untuk penanggulangan atau memutuskan rantai penularan.
d. Berkoordinasi dengan bagian Laboratorium untuk melakukan:
 Swab ruang/alat yang diduga terkontaminasibakteri.
 Pengambilan bahan dari berbagai lokasi tersangka sumber
infeksi untuk dibiakkan dan antibiogram.
 Pemasangan lebel di tempat penampungan bahan pemeriksaan
RSIA Brawijaya Bojongsari
PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
Jl. Raya Ciputat Parung Rt. 002
Rw. 02, Bojongsari Baru,
Bojongsari, Depok, Jawa Barat No. Dokumen
No. Revisi Halaman
SPO/PPI/34/03/18
0 2/1

laboratorium pasien penyakit menural.


 Label bertuliskan “Awas Bahan Menular”.
 Berkordinasi dengan seluruh personil di bagian terkait untuk
memberikan klarifikasi-klarifikasi perihal yang terkait dengan
KLB,missal pelaksanaan prosedur tetap secara benar.
3. TIM PPI Rumah Sakit menyimpulkan hasil investigasi.
4. TIM PPI Rumah Sakit menetapkan status siaga bencana KLB dan
melaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.
5. Direktur berdasarkan pertimbangan Kmite PPI Rumah Sakit
menetapkan adanya KLB.
6. TIM PPI Rumah Sakit melakukan dokumentasi tentang kejadian dan
tindakan yang telah diambil terhadap data atau informasi KLB.
7. TIM PPI Rumah Sakit terus melakukan monitoring dan evaluasi
sampai KLB berhasil diatasi.
8. Komite PPI bersama IPCN, IPCLN dan perawat ruangan melakukan
langkah-langkah pencegahan dan pembatasan dengan cara:
a. Melaksanakan dan mengawasi secara ketat pelaksanaan cuci
tangan yang benar dan tepat.
b. Menggunakan dan mengawasi penggunaan sarung tangan dan
APD lain sesuai indikasi.
c. Melakukan dan mengawasi pembuangan limbah dengan benar.
d. Melakukan pemisahan pasien yang terinfeksi,disatukan dengan
pasien yang sama-sama terinfeksi dan menentukan staf yang
akan memberikan penangan.
e. Mengawasi ketat penerapan Kewaspadaan Standar.
f. Ruangan yang terjadi KLB harus didesinfeksi.

9. Status KLB dilaporkan ke dinas kesehatan setempat.


TIM PPI menyatakan KLB selesai jika dua kali masa inkubasi
terpanjang tidak ditemukan kasus baru.
Unit Terkait Seluruh Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai