Anda di halaman 1dari 7

A.

Pentingnya mempelajari Administrasi dan Supervisi Pendidikan

1. Pengertian Administrasi dan Supervisi Pendidikan


Kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata
ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam Bahasa Inggris, yang berarti “ke” atau
“kepada”. Dan ministrare sama dengan to save atau to conduct yang berarti “melayani”,
“membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam Bahasa Inggris to administer berarti pula “mengatur” ,
“memelihara” (to look after), dan mengarahkan.(M. Ngalim Purwanto, 2004 : 1)

Jadi kata administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu,
melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu
tujuan.Sedangkan administrasi pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian
segala sesuatu, baik personal, spiritual maupun material yang bersangkut paut dengan
pencapaian tujuan pendidikan.

Secara Etimologis, istilah Supervisi diambil dari perkataan Bahasa Inggris Supervision
artinya pengawasan di bidang pendidikan.Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.
Ditinjau dari sisi morfologisnya, supervisi dapat dijelaskan menurut bentuk fakta. Supervise
terdiri dari dua kata, yakni super berarti atas, visi berarti lihat, tilik, awasi.

Willes (1987) secara singkat telah merumuskan bahwa supervisi sebagai bantuan pengembangan
situasi mengajar belajar agar lebih baik. Adam dan Dickey merumuskan supervisi sebagai
pelayanan khususnya menyangkut perbaikan proses belajar mengajar. Sementara itu Depdiknas
(1994) merumuskan supervisi sebagai pembinaan yang diberikan kepada seluruh staff sekolah
agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar
yang lebih baik.

Supervisi pendidikan adalah segala bantuan dari supervisor dan atau semua pemimpin
kepala sekolah untuk memperbaiki manajemen pengelolaan sekolah dan meningkatkan kinerja
staf/guru dalam menjalankan tugas, fungsi, dan kewajibannya sehingga tujnuan pendidikan dapat
dicapai dengan optimal. Caranya, dengan cara memberi bantuan, dorongan, pembinaan,
bimbingan, dan memberi kesempatan bagi pengelola sekolah dan para guru untuk memperbaiki
dan mengembangkan kinerja dan profesionalisme nya.

2. Pentingnya mempelajari Administrasi dan Supervisi Pendidikan


Tujuan daripada administrasi pendidikan, yaitu untuk mencapai tujuan pendidikan yang
berencana,sistematis dan efektif. Yang berarti mendatangkan hasil yang baik,tepat dan benar.
Untuk mencapai tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh pelaku pendidikan,seperti kepala
sekolah dan guru. Agar tujuan tersebut dapat dicapai secara maksimal, maka diperlukannya
administrasi dalam pendidikan yang teratur dan tertib.Jadi, dalam hal ini begitu pentingnya
administrasi pendidikan dalam pengelolaan pendidikan.Jika dalam pengelolaan pendidikan tidak
dilakukan dengan administrasi yang baik, maka hasilnya pun akan tidak maksimal. Terkadang
masih banyak orang yang menganggap sepele administrasi. Hal itu terlihat dari masih banyaknya
tenaga tata usaha di sekolah yang sebenarnya tidak kompeten dalam bidangnya, namun
merekalah yang menghandel semua urusan tata usaha sekolah. Ini salah satu hal yang
menyebabkan masih banyak sekolah yang tidak bisa berkembang dan maju. Jika suatu
pengelolaan sekolah dijalankan oleh tenaga administrasi yang terampil dan berpengalaman dan
pada pelakasanannya di lakukan dengan baik dan rapi maka mendapat predikat sekolah yang
baik dan maju bukan sebuah isapan jempol, tetapi sebuah keniscayaan dari usaha yang baik dan
efektif.

Sedangkan tujuan dari pada supervisi pendidikan secara umum adalah untuk mengontrol dan
menilai semua komponen-komponen yang terkait dalam dunia pendidikan. Dengan demikian,
apabila supervisi ini dilaksanakan dengan baik, peningkatan kinerja semua komponen
pendidikan akan menjadi baik, peran guru dan tanggung jawabguru sebagai tenaga edukatif pun
semakin meningkat.

Dalam pendidikan tidak hanya membutuhkan seorang guru, tetapi juga memerlukan seorang
pengawas atau supervisor bagi guru-guru yang mengajar di instansi pendidikan. Jadi peranan
supervisi sangatlah penting dalam dunia pendidikan. Karena kegiaan supervisi melengkapi
fungsi-fungsi administrasi yang ada di sekolah sebagai fungsi terakhir, yaitu penilaian terhadap
semua kegiatan dalam mencapai tujuan. Dengan supervisi, akan memberikan inspirasi untuk
bersama-sama menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan jumlah lebih banyak, waktu lebih
cepat, cara lebih mudah, dan hasil yang lebih baik daripada jika dikerjakan sendiri. Supervisi
mempunyai peran mengoptimalkan tanggung jawab dari semua program. Supervisi bersangkut
paut dengan semua upaya penelitian yang tertuju pada semua aspek yang merupakan faktor
penentu keberhasilan.

Sebagai calon guru,tentunya saat kita sudah terjun dalam dunia pendidikan, kita harus
sudah siap dengan semua hal dan problematika dalam dunia pendidikan terutama dalam
pengelolaan pendidikan. Sebagai seorang guru berarti kita terlibat secara langsung dalam
pengelolaan pendidikan baik itu pada administrasi pendidikan dan hal yang lain. Dalam
keterlibatan pada administrasi pendidikan tentu kita harus sudah tau betul ilmu dan hal ihwal
tentang administrasi dan supevisi pendidikan.Oleh karena itu penting sekali mempelajari
administrasi dan supervise pendidikan sebagai bekal kita menjadi guru kelak.Misalnya dalam
kegiata ketatausahaan sekolah seperti, menyusun, menggandakan, mengirim, menyimpan
berbagai keterangan yang berkenaan yang dapat menunjang penyelanggaraan dan pendidikan
sekolah. Hal itu harus sudah dikuasai tata cara dan hal lain oleh guru, agar jalannya proses
pendidikan dapat berjalan efektif dan efesien.

B. Konsep Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. Pengertian Profesi
Secara etimologis,istilah profesi berasal dari bahasa inggris “Profession” yang berakar dari
bahasa latin “profesus” berarti mampu atau ahli dalam suatu pekerjaan.Profesi merupakan suatu
pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi dalam liberal art dan science dan biasanya meliputi
pekerjaaan mental.Juga ditunjang oleh kepribadian dan sikap profesional termasuk didalamnya
pekerjaan mengajar.

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan


proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.Pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan dasar dan menengah disebut
guru, dan pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan tinggi disebut dosen

Prinsip Pendidik Menurut PP No 19 Tahun 2005


1) Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
2) Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
3) Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
serta pendidikan anak usia dini meliputi: (a) Kompetensi pedagogik; (b) Kompetensi
kepribadian;(c) Kompetensi profesional; dan (d) Kompetensi sosial.
4) Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan/atau sertifikat keahlian sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tetapi memiliki keahlian khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat
menjadi pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan.
5) Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sampai dengan (4) dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan
Peraturan Menteri.

2. Pengertian Tenaga Kependidikan


Tenaga kependidikan adalah orang-orang yang berkecimpung dengan peserta didik dan
peduli dengan masalah-masalah kependidikan serta memiliki tugas dan wewenang tertentu
dibidang kependidikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Prinsip Tenaga Kependidikan Menurut UU No 14 Tahun 2005

a. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;


b. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan
akhlak mulia;
c. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas;
d. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
f. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;
g. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan belajar sepanjang hayat;
h. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan
i. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang
berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

Kewajiban Tenaga Kependidikan Menurut UU No 14 Tahun 2005

a. merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta


menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
c. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama,
suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
d. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika; dan
e. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Administrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian
administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang, seperti kerjasama,
proses kerjasama, sistem dan mekanismenya manajemen, kepemimpinan proses pengambilan
keputusan, komunikasi dan ketatausahaan. Lingkup pembicaraan tentang administrasi
pendidikan itu juga tergantung pada level tujuan pendidikan yang ingin dicapai, yaitu pada
tingkat kelas dampai pada tingkat sistem pendidikan nasional. Makin luas cakupannya makin
banyak yang terlibat dan makin komplek permasalahannya.
Supervisi pendidikan adalah Suatu aktivitas pembinaan terencana yang berorientasi
kepada Guru dan Pegawai sekolah Secara efektif .Pada hakekatnya tujuan supervisi adalah
memperbaiki atau meningkatkan proses belajar mengajar. Fungsi supervisi dapat disimpulkan
sebagi alat untuk menungkatkan kulaitas dan kuantitas kepada semua pihak yang berhubungan
dengannya dan melestarikannya

2. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau refrensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga bagi para pembaca pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Aedi, Nur.2014.Pengawasan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Banun, Sri Muslim.2013.Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme


Guru.Bandung:PT Alfabeta.

Jasmani.2013.Supervisi Pendidikan.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Pidarta, Made,.2009.Supervisi Pendidikan Kontekstual.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Purwanto, Ngalim.2010.Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Sagala,Syaiful.2009.Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.Bandung:


Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai