Anda di halaman 1dari 3

PEMBUKAAN

a. Mengucapkan Salam
b. Asosiasi (Batu Loncatan); Apresiasi (Pre Test); Motivasi (Dorongan)

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara untuk memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila
dan UUD 1945. Dewasa ini banyak kalangan elit politik serta sebagian masyarakat beranggapan bahwa
Pancasila merupakan label politik Orde Baru sehingga mengembangkan serta mengkaji Pancasila
dianggap akan mengembalikan kewibawaan Orde Baru. Pandangan yang sinis serta upaya melemahkan
peranan ideologi Pancasila pada era Reformasi akan sangat berakibat fatal bagi bangsa Indonesia yaitu
melemahnya kepercayaan rakyat terhadap ideologi negara yang kemudian pada gilirannya akan
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang telah lama dibina, dipelihara serta didambakan
bangsa Indonesia sejak dahulu. Oleh karena itu, agar kalangan intelektual terutama mahasiswa sebagai
calon pengganti pemimpin bangsa di masa mendatang memahami makna serta kedudukan Pancasila yang
sebenarnya maka harus dilakukan suatu kajian.

PERMASALAHAN (SUBTOPIK) : LANDASAN HUKUM


 UUD 1945
 UU No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik
Indonesia (Jo. UU No. 1 Tahun 1988)
 Keputusan DIRJEN Pendidikan Tinggi No. 38/DIKTI/Kep/2002
 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
 Keputusan Dirjen Dikti Tahun 2006, 4 Juni 2006, tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok
Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) di Perguruan Tinggi

PEMBAHASAN : LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


1) UUD 1945
a) Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita, tujuan dan aspirasi Bangsa
Indonesia tentang kemerdekaanya).
b) Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan Warganegara di dalam hukum dan pemerintahan.
c) Pasal 27 (2), hak dan kewajiban Warganegara dalam upaya bela negara.
d) Pasal 28 A-J, hak asasi manusia
e) Pasal 30 (1), hak dan kewajiban Warganegara dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
f) Pasal 31 (1), hak Warganegara mendapatkan pendidikan.

2) UU No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik
Indonesia (Jo. UU No. 1 Tahun 1988)
Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia
a) Pasal 18 Hak dan Kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam
upaya bela negara diselenggarakan melalui pendidikan pendahuluan bela negara sebagai
bagian tidak terpisahkan dalam sistem pendidikan nasional.
b) Pasal 19 ayat (2) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib diikuti oleh setiap warga
negara dan dilaksanakan secara bertahap, yaitu :

(1)Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah dan dalam gerakan Pramuka.

(2)Tahap lanjutan dalam bentuk Pendidikan Kewiraan pada tingkat Pendidikan Tinggi.

3) Keputusan DIRJEN Pendidikan Tinggi No. 38/DIKTI/Kep/2002 tentang


Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi di Indonesia.
Pasal 1 : Visi mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) di perguruan tinggi menjadi
sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan
mahasiswa mengembangkan kepribadiannya.
Pasal 2 : Misi kelompok MPK di perguruan tinggi bertujuan membantu mahasiswa agar mampu
mewujudkan nilai dasar agama dan kebudayaan serta kesadaran berbangsa dan
bernegara dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dikuasainya
dengan rasa tanggung jawab kemanusiaan.
Pasal 3 (3) : tentang kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan
a) Mengantarkan peserta didik memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara
dan memiliki pola piker, pola sikap dan perilaku untuk cinta tanah air Indonesia
b) Menumbuh-kembangkan wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa dan bernegara
sehingga terbentuk daya tangkal sebagai ketahanan nasional.
c) Menumbuh-kembangkan peserta untuk mempunyai pola sikap dan pola piker yang
komprehensif, integral pada aspek kehidupan nasional.

4) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 232/U/2000 dan termuat dalam pasal 38 (3) tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk setiap program studi. Nomor 45/U/2002 dan termuat dalam pasal 37
(2) tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa Pendidikan Agama,
Pendidikan Bahasa dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok mata kuliah
Pengembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi atau
kelompok program studi.

5) Keputusan Dirjen Dikti Tahun 2006, 4 Juni 2006, tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok
Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) di Perguruan Tinggi
a) Pasal 1 : Visi kelompok MPK di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman bagi
penyelenggaraan program studi untuk mengantarkan mahasiswa memantapkan
kepribadiannya sebagai manusa Indonesia seutuhnya.
b) Pasal 2 : Misi kelompok MPK di perguruan tinggi membantu mahasiswa memantapkan
kepribadiannya.
c) Pasal 3 : Standar kompetensi kelompok MPK yang harus dikuasai mahasiswa adalah
berpikir kritis dan rasional.

PENUTUP : (EVALUASI, KESIMPULAN, REFLEKSI/NILAI)

Anda mungkin juga menyukai