Renaissance
Setelah masa abad tengah yang begit lama berakhir maka masyarakat barat
memasuki zaman baru yang sama sekali berbeda kondisi politik dan sosialnya.
Zaman baru itu dikenal dengan zaman Renaissance. Istilah “renaissance” berarti
lahir kembnunjuk adanya ali, re= kembali dan nasci=dilahirkan (dari bahasa itali
rinascimento, atau bahasa perancis re naitre). Renaissance bisa juga menunjuk
adanya “gerakan”, yaitu gerakan yang ingin melahirkan kembali kebudayaan
Yunani-Romawi Klasik, yang selama abad tengah dianggap mati. Renaissance ,
sebagai gerakan kultural, memberi reaksi terhadap kebudayaan abad tengah yang
dogmatis dan mengekang kebebasan berpikir manusia dalam mengembangkan
pengetahuan dan mencari kebenaran. Gerakan Renaissance menghendaki
lahirnya kembali manusia yang bebas dan ingin menempatkan kembali manusia
yang bebas dan ingin menempatkan kembali manusia pada posisi yang sentral
dalam mengembangkan peradaban seperti zaman Yunani kuno. Oleh karenanya,
gerakan Renaissance sering disebut gerakan humanisme. Pengahargaan yang
tinggi terhadap manusia inilah, yang menyebabkan gerakan Renaissance selalu
mengungkap kembali slogan yang dahulu sangat terkenal pada zaman Yunani
Kuno (yang disampaikan oleh Pratagoras), yang berbunyi “manusia adalah ukuran
segala-galanya”. Man is measured of all things.1
Adapun sebab utama lahirnya renaisans itu karena keterkejutan orang-orang Eropa
menyaksikan ambruknya imperium Romawi timur oleh kaum munslimin,
terutama dengan peristiwa jatuhnya Konstantinopel yang menyebabkan
penaklukan Kerajaan Turki atas Romawi Timur,(Byzantium) pada tahun 1453 M.
Romawi Timur adalah kerajaan Eropa yang besar, perkasa dan termaju. Lambang
supremasi kaum Nasrani Eropa. Kemegahan gereja eropa untuk sebagian besar
diandalkan kepada Byzantium. Jatuhnya kekaisaran Byzantium dan Romawi
Timur di Konstantinopel membagkitkan Eropa. Tadinya mereka hampir putus asa
1
Mulyono, Latar Belakang Pemikiran Modern, hlm.28
2
Dodi Limas, Filsafat Umum, hlm. 284-285
setelah mengalami serangan bangsa Mongol atas Konstantinopel, menelan
pahitnya kekalahan mereka dengan dikuasinya Spanyol dan Portugal oleh Umat
Islam, lalu menyusul penakklukan kaum muslimin atas negeri-negeri Bulgaria,
Yugoslavia, Rumania dan seluruh Balkan oleh Umat Islam yang bersatu.3
3
Dodi Limas,Filsafat Umum, hlm. 286
4
Tafsir Ahmad, Filsafat umum, hlm 127