Anda di halaman 1dari 13

Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan ISSN 1978-2365

Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 81 - 92

ANALISA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA UNTUK


PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DI PULAU PRAMUKA

HYBRID POWER PLANT ANALYSIS TO FULFILL THE ELECTRICITY


NEED IN PRAMUKA ISLAND

Rina Irawati, Zuhaidi


Puslitbangtek Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
Jl. Ciledug Raya Kav. 109, Telp. (021)7203530, Cipulir Keb. Lama
Jakarta Selatan
r_yina96@yahoo.com

ABSTRAK
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) adalah integrasi sistem pembangkit listrik
berbasis energi fosil (tak terbarukan) dengan pembangkit listrik berbasis terbarukan. Tujuan
utamanya untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan mengurangi emisi terutama CO2. Secara
menyeluruh, integrasi pada sistem PLTH ini merupakan sistem yang multi variabel sehingga
digunakan bantuan perangkat lunak, dalam hal ini HOMER versi 2.81. Perangkat lunak ini
mengoptimasi berdasarkan nilai Net Present Cost (NPC) terendah. Pada penelitian analisa PLTH
untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik di Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan
Seribu, Provinsi DKI Jakarta, diintegrasikan PLTD, PLTB dan PLTS. Hasil simulasi dan optimasi
berbantuan HOMER menunjukkan bahwa secara keseluruhan PLTH yang optimum untuk
diterapkan di Pulau Pramuka adalah integrasi antara PLTS dan PLTD. Pada kondisi yang optimum
ini, kontribusi PLTS sebesar 20% dan PLTD 80% dengan nilai bersih sekarang (net present cost,
NPC) sebesar $4.839.968, biaya pembangkitan listrik (cost of electricity, COE) sebesar $0,408 per
kWh, konsumsi BBM pertahun 398.554 liter, emisi CO2 yang dihasilkan sistem sebesar 1.049.525
kg/tahun atau berkurang sebesar 4,35%, kelebihan energinya selama setahun sebesar 160.800 kWh.
Kata kunci: PLTH, NPC, Emisi CO2, COE

ABSTRACT
Hybrid Power System is a system integration of fossil fuel-based electricity generation with
renewable electricity generation. The main objective is to conserve fuel and reduce emissions,
especially CO2. The overall system is a multi-variable system that requires the support of software,
in this case is the HOMER version 2.81 which optimizes on the basis of the lowest Net Present Cost
(NPC). On research in Pulau Pramuka Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi DKI
Jakarta, diesel power plant, wind power plant and solar photovoltaic (PV) are integrated.
Simulation and optimization results show that the optimum overall system to be implemented in
Pulau Pramuka is a solar PV and diesel hybrids, but the use of wind power plant is not optimal. In
this condition, the contribution of solar PV is about 16% and 84% of diesel with a net present
value (net present cost, NPC) of $4,839,968. The cost of generating electricity (cost of electricity,
COE) is $0.408 per kWh, the fuel consumption per year is 398,554 liters, the resulting CO2
emissions is 1,049,525 kg/year or 4.35% less, and the excess energy during the year is amounting
to 160 800 kWh.
Keywords: Hybrid Power System, NPC, CO2 emission, COE

Diterima redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012


81
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 81 - 92
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 81 - 92

PENDAHULUAN masing memiliki kapasitas terpasang 250 kW


Latar Belakang dan Permasalahan dan 500 kW. Namun demikian PLTD hanya
Pulau Pramuka adalah salah satu pulau beroperasi selama 15 jam per hari yaitu mulai
di Wilayah Kepulauan Seribu Provinsi DKI dari jam 16.00 sampai jam 07.00 dengan beban
Jakarta dengan posisi geografis 5o 44’ 19,02” - puncak sebesar 307 kW.
5o 45’10,46” LS dan 106o 36’ 31,20” - 106o 37’ Mengingat Pulau Pramuka merupakan
18,34” BT, yang merupakan pusat administrasi salah daerah wisata, maka infrastruktur
dan pemerintahan Kabupaten Administrasi kelistrikannya perlu diperhatikan lebih
Kepulauan Seribu. Total luas Pulau Pramuka komprehensif untuk mendorong pertumbuhan
adalah 16 hektar yang dihuni oleh lebih dari ekonomi masyarakat di Pulau tersebut, dan
1.000 jiwa, aktivitas ekonomis masyarakat sesuai dengan program pemerintah (Peraturan
bertumpu pada perikanan/nelayan. Penduduk di Pemerintah Nomor 3 Tahun 2005) dalam hal
pulau ini masih kesulitan untuk mendapatkan penyediaan tenaga listrik dan pemanfaatan
air bersih. Walaupun di Pulau Pramuka sudah potensi energi baru terbarukan, maka
terdapat instalasi penyediaan air bersih sistem penyediaan energi listrik juga diusahakan
RO, tapi masih belum memadai untuk dengan memanfaatkan seoptimum mungkin
memenuhi kebutuhan masyarakat akan air sumber-sumber energi terbarukan setempat dan
bersih. Meskipun demikian Pulau Pramuka dalam hal ini untuk Pulau Pramuka adalah
adalah salah satu daerah tujuan pariwisata di energi surya dan energi angin. Untuk itu
Wilayah Kepulauan Seribu. dilakukan penelitian terlebih dahulu yang
dalam hal ini adalah pengoperasian PLTD yang
diintegrasikan dengan Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS). Secara keseluruhan
integrasi ketiga tipe pembangkit listrik tersebut
dinamakan pembangkit listrik hidrida atau
sistem hibrida.
Gambar 1. Peta Lokasi Pulau Pramuka Keluaran dari penelitian ini berupa unjuk
Sumber : Google earth kerja atau kemampuan sistem hibrida yaitu
Pulau Pramuka termasuk pulau terpencil, integrasi antara PLTD yang berbasis BBM
hal ini menyebabkan pasokan bahan bakar dengan PLTS dan PLTB yang berbasis energi
termasuk solar langka sehingga harganya terbarukan, berupa total daya sistem hibrida,
menjadi sangat mahal. jumlah BBM yang dapat dihemat, kelebihan
Sekarang ini energi listrik di Pulau energi listrik yang dihasilkan, biaya
Pramuka dipasok oleh 2 unit Pembangkit pembangkitan listrik dan keluaran emisinya.
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang masing-

Diterima redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012


82
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Analisis Pembangkit Sistem Hibrid
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : untuk
81 - 92Penyediaan Listrik di Pulau Pramuka

Pengolahan data dalam penelitian ini perangkat lunak HOMER. Simulasi akan
seluruhnya dibantu dengan perangkat lunak dijalankan dengan kondisi yang berbeda.
HOMER. · Menganalisis hasil simulasi dan menarik
kesimpulan dari analisis tersebut.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai Tempat dan Waktu Penelitian
berikut : Penelitian dilakukan di Pulau Pramuka
· Merancang model sistem pembangkit Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
listrik sistem hibrida berdasarkan potensi Provinsi DKI Jakarta, pada tahun 2011.
surya dan angin di Pulau Pramuka
Tinjauan Pustaka
Kepulauan Seribu.
Pembangkit listrik hibrida adalah
· Melakukan simulasi dan optimasi model
gabungan atau integrasi antara beberapa jenis
sistem pembangkit listrik hibrida.
pembangkit listrik berbasis BBM dengan
· Menganalisis hasil simulasi, energi yang
pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.
dibangkitkan oleh sistem hibrida,
Sistem pembangkit yang digunakan umumnya
prosentase kontribusi Pembangkit Listrik
adalah generator diesel, Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit
Tenaga Surya (PLTS), Mikrohidro, dan
Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
· Mengoptimasi pengoperasian pembangkit
Dalam penelitian ini, yang disimulasikan
listrik hibrida
adalah dari PLTD, PLTB dan PLTS. Ketiga
METODOLOGI jenis pembangkit ini dioperasikan bersamaan
Metoda yang dilaksanakan dalam penelitian ini dan dihubungkan pada satu rel (busbar) untuk
ialah : memikul beban.

· Penelitian literatur untuk mempelajari, Kontribusi daya masing-masing jenis

mengembangkan dan menerapkan ilmu pembangkit setiap saat tidak tetap, mengingat

pengetahuan dan teknologi yang telah PLTB dan PLTS sangat tergantung padai

dikembangkan dan diterapkan sebelumnya. kondisi alam. Pada siang hari ketika cuaca

· Mengumpulkan data kebutuhan beban cerah, PLTS dapat beroperasi maksimum dan

energi listrik di Pulau Pramuka dari dari pada malam hari PLTS sama sekali tidak

PT. PLN Persero DKI Jakarta, data beroperasi, tetapi digantikan oleh baterai yang

kecepatan angin, dan data radiasi sinar menyimpan energi listrik dari PLTS sepanjang

matahari . siang hari. Sedangkan PLTB dapat beroperasi

· Mensimulasi dan mengoptimasi model selama hampir 24 jam penuh setiap hari,

sistem hibrida dengan menggunakan tergantung pada kecepatan angin, sehingga


daya yang dibangkitkan pun berubah setiap
saat. Pembangkit berikutnya, PLTD adalah

Diterima redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012 83


Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 81 - 9211 No. 2 Desember 2012 : 81 - 92
Vol.

pembangkit listrik yang dapat beroperasi penuh Perangkat Lunak HOMER


selama 24 jam. Namun sesuai dengan tujuan Perangkat lunak HOMER adalah suatu
pengoperasian sistem hibrida yaitu menghemat perangkat lunak yang digunakan untuk
BBM dan mengurangi emisi CO2, maka optimasi model sistem pembangkit listrik skala
pengoperasian PLTD merupakan variabel kecil (micropower). Perangkat lunak ini
terakhir yang mengikuti perubahan suplai daya mempermudah evaluasi disain sistem
PLTB dan PLTS. Dengan demikian, kontribusi pembangkit listrik untuk berbagai jenis
dayanya pun tergantung dari suplai daya kedua pembangkit listrik skala kecil baik yang
pembangkit listrik tersebut. Dengan tersambung ke jaringan listrik ataupun tidak.
pengoperasian PLTB dan PLTS yang Perangkat lunak ini melakukan perhitungan
terintegrasi pada sistem hibrida, maka keseimbangan energi untuk setiap konfigurasi
pemakaian BBM dan emisi CO2 dapat sistem yang akan dipertimbangkan dan
dikurangi bila potensi surya dan angin kemudian menentukan konfigurasi yang layak,
memenuhi. apakah dapat memenuhi kebutuhan listrik
Pembangkit hibrida ini merupakan solusi dalam kondisi yang ditentukan, serta perkiraan
untuk mengatasi krisis BBM dan ketiadaan biaya instalasi dan sistem operasi selama masa
listrik di daerah terpencil, pulau-pulau kecil dan proyek. Sistem perhitungan biaya antara lain
pada daerah perkotaan. Tujuannya adalah adalah biaya modal, penggantian, operasi dan
mengkombinasikan keunggulan dari setiap pemeliharaan, bahan bakar, dan bunga.
pembangkit sekaligus menutupi kelemahan Perangkat lunak ini bekerja berdasarkan tiga
masing-masing pembangkit untuk kondisi- langkah utama, yaitu simulasi, optimasi dan
kondisi tertentu, sehingga secara keseluruhan analisis sensitifitas.
sistem dapat beroperasi lebih ekonomis, efisien, Perangkat lunak ini akan
dan mampu menghasilkan daya listrik secara mensimulasikan pengoperasian sistem
efisien pada berbagai kondisi pembebanan. pembangkit listrik tenaga hibrida dengan
Untuk mengetahui unjuk kerja sistem membuat perhitungan keseimbangan energi
pembangkit hibrida ini, hal – hal yang perlu selama 8.760 jam dalam satu tahun. Untuk
dipertimbangkan antara lain adalah setiap jam, HOMER membandingkan
karakteristik beban pemakaian dan karakteristik kebutuhan listrik ke sistem energi yang dapat
pembangkitan daya khususnya dengan memasok dalam jam tersebut, dan menghitung
memperhatikan potensi energi alam yang ingin energi yang mengalir dari dan ke setiap
dikembangkan berikut karakteristik kondisi komponen dari sistem. Untuk sistem yang
alam itu sendiri, seperti pergantian siang mencakup baterai atau bahan bakar, HOMER
malam, musim dan sebagainya. juga memutuskan jam operasi generator,
apakah akan dikenakan biaya atau
mengosongkan baterai.

Diterima
84 redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Analisis Pembangkit Sistem Hibrid
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 :untuk
81 - 92
Penyediaan Listrik di Pulau Pramuka

Setelah disimulasi, tahapan selanjutnya Pw = h w * h g * 0.5 * r a * C p * A * Vr3 (1)


adalah mengoptimasi semua kemungkinan
Persamaan Daya Pembangkit Tenaga Surya:
sistem konfigurasi kemudian diurutkan
Ppv = h pv *h g * N pvp * N pvs * V pv * I pv (2)
berdasarkan Nilai Sekarang Bersih (Net
Present Cost, NPC) yang dapat digunakan Persamaan Total Daya Pembangkit Tenaga

untuk membandingkan sistem desain pilihan. Terbarukan:


nw ns
Ketika variabel sensitivitas
P (t ) = å Pw + å Ps (3)
ditambahkan, HOMER mengulangi proses w= 1 s= 1

optimasi untuk setiap sensitivitas variabel yang Persamaan Pengosongan Baterai:


ditentukan. Misalnya, jika kecepatan angin Pb (t ) = Pb (t - 1) * (1 - s ) - [Pbh (t ) / h bi - Pbi (t )] (4)
ditetapkan sebagai sensitivitas variabel, Persamaan Pengisian Baterai:
HOMER akan mensimulasikan sistem Pb (t ) = Pb (t - 1) * (1 - s )[Pbh (t ) - Pbi (t ) / h bi ] * h bb (5)
konfigurasi untuk berbagai kecepatan angin dengan:
yang telah ditetapkan.
I pv = arus panel PV
Kelebihan perangkat lunak ini adalah
penggunaannya mudah, dapat mensimulasi, Pb = energi baterai dalam interval waktu

mengoptimasi suatu model kemudian secara Pbh = total energi yang dibangkitkan oleh
otomatis bisa menemukan konfigurasi sistem PV array
optimum yang bisa mensuplai beban dengan s = faktor pengosongan sendiri baterai
biaya sekarang (NPC) terendah, dan dapat
Pbi = total beban pada interval waktu
menggunakan parameter sensitifitas untuk hasil
h bb = Efisiensi baterai
yang lebih bagus. Sedangkan kelemahannya
adalah bahwa keluaran utama berupa perangkat
Biaya Net Total Sekarang (Total Net Present
lunak ini parameter ekonomi (NPC, COE)
Cost )
bukan model sistem yang terperinci. Beberapa
Biaya Net Total Sekarang (Total Net
teknologi energi terbarukan antara lain
Present Cost ; NPC) adalah keluaran ekonomi
mikrohidro, biomass, fuelcell, masih belum
yang paling utama untuk nilai suatu sistem
bisa disimulasikan dengan perangkat lunak ini.
hibrida, dan HOMER akan mengurutkan data
Persamaan-persamaan berikut ini
hasil keluaran simulasi dan optimasi berdasar
digunakan sebagai dasar perhitungan energi
nilai NPC terendah. Total NPC dapat dihitung
yang disuplai oleh pembangkit energi
dengan menggunakan persamaan sebagai
terbarukan, pengisisan baterai dan pengosongan
berikut :
baterai serta perhitungan total nilai bersih
C ann,tot
sekarang (Total Net Present Cost, TNPC). C NPC = (6)
CRF (i, R proj )
Persamaan Daya Pembangkit Tenaga Bayu
dengan:
adalah:

Diterima redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012


85
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 81 - 92
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 81 - 92

Cann,tot = total biaya tahunan ($/tahun) Perhitungan Emisi


CRF = faktor penutupan modal HOMER menggunakan rumus berikut
i = suku bunga (%) untuk menghitung penalti emisi sistem hibrida.
Rproj = lama waktu suatu proyek (tahun) cco2 M co2 + c co M co + cUHC M UHC + c PM M PM + c So2 M So2 + c Nox M Nox (9)
C emisi =
1000
N = jumlah tahun
dengan:
Sedangkan faktor penutupan modal bisa
cCO2 = penalti emisi CO2 ($/ton)
didapatkan dengan menggunakan rumus
cCO = penalti emisi CO ($/ton)
sebagai berikut :
cUHC = penalti emisi UHC ($/ton)
i (1 + i ) N
CRF (i, N ) = (7) cPM = penalti emisi PM ($/ton)
(1 + i) N - 1
cSO2 = penalti emisi SO2 ($/ton)
cNOx = penalti emisi NOx ($/ton)
Syarat Batas Biaya Energi (Cost of Energy)
MCO2 = emisi CO2 (kg/tahun)
Syarat batas cost of energy (COE)
MCO = emisi CO (kg/tahun)
didefinisikan sebagai biaya rata per kWh
MUHC = emisi UHC (kg/tahun)
produksi enegi listrik yang terpakai oleh sistem.
MPM = emisi PM (kg/tahun)
Untuk menghitung COE, biaya produksi energi
MSO2 = emisi SO2 (kg/tahun)
listrik tahunan dibagi dengan total energi listrik
MNOx = emisi NOx (kg/tahun)
terpakai yang diproduksi, dengan persamaan
Algoritma yang digunakan HOMER
sebagai berikut :
dalam penelitian ini terlihat pada Gambar 2
C ann ,tot - Cboiler E thermal
COE = (8) berikut:
E prim, AC + E prim, DC + E def + E grid , sales

dengan:
Cann,tot = biaya total sistem tahunan
($/tahun)
Cboiler = marjin biaya boiler ($/kWh)
Ethermal = Total beban thermal yang
terpenuhi (kWh/tahun)
Eprim,AC = beban AC utama yang terpenuhi
(kWh/tahun)
Eprim,DC = beban DC utama yang terpenuhi
(kWh/tahun)
Edef = beban deferrable yang terpenuhi
(kWh/tahun) Gambar 2. Diagram Alir Simulasi dan Optimasi
Egrid,sales = total penjualan grid (kWh/tahun) Sistem Hibrida

Diterima redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012


86
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Analisis Pembangkit Sistem Hibrid
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : untuk
81 - 92Penyediaan Listrik di Pulau Pramuka

IMPLEMENTASI SISTEM HIBRIDA DI 6


Global Horizontal Radiation
1.0

PULAU PRAMUKA 5

Daily Radiation (kWh/m²/d)


0.8
Berdasarkan data yang didapat melalui

Clearness Index
4
0.6
situs internet esrl.noaa.gov, rata-rata kecepatan 3
0.4
angin di Pulau Pramuka diukur pada ketinggian 2

0.2
10 meter dari permukaan tanah adalah 2,66 1

0 0.0
m/s. Data kecepatan angin Pulau Pramuka Jan Feb Mar Apr May Jun
Daily Radiation
Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Clearness Index

selama satu tahun dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 4. Clearness Index dan Solar
Wind Resource
4
Radiation di Pulau Pramuka
Wind Speed (m/s)

2
Sumber : http://eosweb.larc.nasa.gov. (2011)
1

0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Model sistem hibrida di Pulau Pramuka

Gambar 3. Kecepatan Angin Rata – Rata di akan disimulasikan dengan kurva beban harian.

Pulau Pramuka Data beban utama berupa data beban harian di

Sumber : www.esrl.noaa.gov. (2011). Pulau Pramuka yang diperoleh dari PT. PLN

Data potensi radiasi matahari yang Persero DKI Jakarta.

diperlukan HOMER untuk melakukan optimasi Beban utama disini berupa beban untuk

sistem pembangkit listrik tenaga surya adalah konsumsi rumah tangga yang sebagian besar

clearness index dan daily radiation adalah penerangan, TV, dan lain-lain. Beban

(kWh/m2/day) selama satu tahun di Pulau rata – rata harian untuk Pulau Pramuka sebesar

Pramuka. Data indeks kecerahan (Clearness 2,5 MWh/hari dengan beban puncaknya

Index) dan radiasi sinar matahari (Solar sebesar 307 kW terjadi pada jam 19.00 – 22.00.

Radiation) adalah rata-rata global radiasi Data yang diperoleh dari PT. PLN

matahari pada permukaan horisontal, Persero adalah data beban harian selama 15

dinyatakan dalam kWh/m2, untuk setiap hari jam. Gambar 5 memperlihatkan kurva beban

dalam tahun. Clearness Index rata – rata harian yang diprediksikan sesuai dengan

sebesar 0.509 dan daily radiation rata – rata kebutuhan penduduk di Pulau Pramuka.
Daily Profile
200
untuk di Pulau Pramuka adalah 5.079
150
Load (kW)

kWh/m2/day. Sumber data dapat diperoleh 100

50
dengan pengukuran langsung atau melalui
0
0 6 12 18 24
bantuan HOMER yang akan menghubungkan Hour

Gambar 5. Kurva Beban Harian Pulau


ke satelit National Aeronautics and Space
Pramuka
Administration (NASA) melalui koneksi
internet dengan memberikan letak lintang dan Metode Simulasi dan Optimasi
bujur lokasi penelitian. Gambar berikut adalah Untuk optimasi desain sistem sistem
data clearness index dan daily radiation. hibrida ini dibuat dua kondisi dengan
mengikuti kurva beban harian, yaitu :

Diterima redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012


87
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 81 - 92
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 81 - 92

· kondisi pertama simulasi dijalankan untuk · Dispatch strategy yang digunakan adalah
mengetahui kondisi awal sistem pensuplaian cycle charging dengan setpoint state of
beban di Pulau Pramuka dengan charge 80%, maximum annual capacity
menggunakan 2 unit PLTD kapasitas 250 shortage 0%.
kW dan 500 kW. · untuk pengaturan generatornya sistem
· kondisi kedua simulasi dijalankan dengan diizinkan beroperasi dengan beberapa
menambahkan komponen PLTS, PLTB, generator dan sistem juga diizinkan untuk
Inverter dan Baterai dengan batas minimum mengoperasikan generator dibawah beban
kontribusi energi baru terbarukan adalah puncak.
15%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar berikut adalah model sistem
Simulasi dan optimasi dengan
hibrida yang akan disimulasi dan dioptimasi
menggunakan HOMER menghasilkan beberapa
oleh HOMER.
konfigurasi yang berbeda sesuai dengan
batasan minimum kontribusi energi
terbarukannya.

Kondisi Awal (PLTD)


Simulasi yang dilakukan dengan kondisi
awal adalah sebagai pembanding untuk kondisi
kedua. Dalam kondisi awal, ini sistem hibrida

Gambar 6. Model Sistem Hibrida Pulau terdiri dari dua unit PLTD dengan kapasitas

Pramuka 250 kW dan 500 kW, dengan hasil simulasi

Sumber : HOMER, NREL sebagai berikut :


Tabel 1. Data Hasil Simulasi Kondisi Awal
Semua nilai peralatan hibrida yang Parameter PLTD
NPC ( $ ) 11.302.763
Initial Capital Cost ( $ ) 40.000
digunakan pada simulasi ini didapat dari situs Operating Cost ( $/tahun ) 881.049
COE ( $/kWh ) 0,954
internet yang diakses pada bulan September
Kontribusi ET ( % ) 0%
2011.
Total Konsumsi Bahan Bakar ( L ) 416.698

Waktu Operasi Pembangkit (jam/tahun) 8.759


Batasan – Batasan Pengoperasian SISTEM PLTD 250 kW 8.759
PLTD 500 kW 0
HIBRIDA Total Produksi Energi Listrik ( kWh/tahun ) 966.072
PLTD 250 kW 966.072
· Batasan ekonomi yang digunakan untuk PLTD 500 kW 0

semua perhitungan ketika sistem hibrida kelebihan energi listrik ( kWh/tahun ) 38.783

emisi ( kg/tahun )
disimulasikan adalah annual real interest Karbondioksida, CO2 1.097.302
Karbonmonoksida, CO 2.709
rate 8%, jangka waktu proyek 25 tahun, Hydrokarbon, HC 300
PM 204
Sulfur dioksida, SOx 2.204
Nitrogen oksida, NOx 24.168

88
Diterima redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Analisis Pembangkit Sistem Hibrid
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : untuk
81 - 92Penyediaan Listrik di Pulau Pramuka

Kondisi Kedua (Sistem Hibrida) akan dijadikan patokan untuk menganalisis


Simulasi yang dilakukan pada kondisi optimasi sistem sistem hibrida pada hasil
kedua dengan batasan minimum kontribusi simulasi kondisi kedua.
energi terbarukan adalah 0%. Total produksi listrik yang dihasilkan
Tabel 2. Data Hasil Simulasi Kondisi Kedua oleh PLTD kapasitas 250 kW dan 500 kW
(Kontribusi Energi Terbarukan Minimum 15%)
adalah 966.072 kWh/tahun, kontribusi PLTD
Parameter PLTS-PLTD
NPC ( $ ) 4.839.968 kapasitas 250 kW sebesar 966.072 kWh/tahun
Initial Capital Cost ( $ ) 149.000
Operating Cost ( $/tahun ) 366.959
COE ( $/kWh ) 0,408
atau 100% dan kontribusi sebesar 0 kWh/tahun
Kontribusi ET ( % ) 16% atau 0% oleh PLTD 500 kW.
PLTS 120
PLTD 250 kW 250

Total Konsumsi Bahan Bakar ( L )


Diesel 250 kW 398.554

Waktu Operasi Pembangkit (jam/tahun)


PLTD 250 kW 8.475
PLTS

Total Produksi Energi Listrik ( kWh/tahun ) 1.094.925


PLTS 178.708
PLTD 250 kW 916.218

kelebihan energi listrik ( kWh/tahun ) 160.800

Emisi
Karbondioksida, CO2 1.049.525
Karbonmonoksida, CO 2.591 Gambar 7. Kondisi beban harian – daya
Hydrokarbon, HC 287
PM 195
Sulfur dioksida, SOx 2.108 keluaran PLTD 250 kW -kelebihan listrik yang
Nitrogen oksida, NOx 23.116
tidak terpakai
Analisis Hasil Simulasi Gambar 7 di atas adalah kondisi suplai
Simulasi dilakukan dengan dua kondisi, listrik pada tanggal 2 juli 2011 dan dapat dilihat
yaitu kondisi awal di mana hanya terdapat dua bahwa PLTD 250 kW beroperasi hampir
PLTD kapasitas 250 kW dan 500 kW; sepanjang hari. Keluaran daya maksimum
sedangkan kondisi kedua adalah model sistem PLTD 250 kW adalah sebesar 140 kW,
hibrida yang terdiri dari PLTS-PLTD dengan minimumnya 76 kW.
pelengkap baterai dan inverter. Pada jam 01.00 sampai dengan jam
Hasil simulasi yang dianalisis adalah 17.00 terdapat kelebihan listrik. Kelebihan
produksi listrik, biaya listrik, dampak listrik ini terjadi karena listrik yang diproduksi
lingkungan (emisi CO2, SOx, dll), konsumsi oleh PLTD 250 kW selama satu tahun
BBM oleh PLTD, kelebihan listrik yang tidak berlebihan dibandingkan dengan beban yang
terserap oleh beban. Berikut adalah analisis ada. Pada kondisi awal ini kelebihan energi
selengkapnya untuk kedua kondisi simulasi. listrik tersebut tidak dapat dimanfaatkan,
karena tidak terdapat baterai sebagai tempat
(1) Kondisi Awal (PLTD)
penyimpanan energi listrik pada sistem ini.
Analisis hasil simulasi pada kondisi
awal ini adalah sebagai pembanding atau yang

Diterima redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012


89
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : Vol.
81 - 11
92 No. 2 Desember 2012 : 81 - 92

Total BBM yang dikonsumsi oleh sistem Kriteria yang ditetapkan untuk
ini selama 1 tahun adalah 416.698 liter, mendapatkan suatu sistem hibrida yang
konsumsi oleh PLTD 250 kW. optimum adalah :
Kelebihan listrik yang terdapat pada · Nilai NPC nya terendah
sistem ini adalah sebesar 38.783 kWh per · Memiliki dampak lingkungan yang sedikit
tahun. Kelebihan listrik ini adalah selisih total (emisinya rendah)
produksi energi listrik selama satu tahun yang Berdasarkan hasil simulasi dan kriteria di
dihasilkan oleh kedua PLTD dan total beban atas, konfigurasi yang memenuhi syarat sebagai
yang disuplai. sistem yang optimum adalah sistem hibrida
Biaya – biaya yang didapatkan dari hasil yang terdiri dari PLTS dan PLTD. Konfigurasi
simulasi sistem dengan kondisi awal ini adalah: sistem hibrida optimum terdiri dari :
modal awal yang diinvestasikan untuk sistem · PLTS 0,5 kW dc dengan kapasitas total 120
ini sangat murah yaitu sebesar $ 40.000, biaya kW dc
pengoperasian sebesar $ 881.049 pertahun, · PLTD kapasitas 250 kW
nilai bersih sekarang (NPC) sebesar $ · 60 buah baterai 12 V 200 Ah (2.4 kWh)
11.302.763 dan biaya listrik (COE) sebesar $ · Inverter kapasitas total 50 kW
0,954 per kWh. Total produksi listrik yang dihasilkan
oleh PLTS - PLTD adalah 1.094.925
kWh/tahun dengan kontribusi PLTS sebesar
16% atau 178.708 kWh/tahun sedangkan
kontribusi PLTD sebesar 84% atau 916.218
kWh/tahun.
Gambar 8. Aliran biaya PLTD 250 kW 25
tahun
(2) Kondisi Kedua (Sistem Hibrida)
Pada kondisi kedua, simulasi sistem
hibrida menghasilkan beberapa konfigurasi
Gambar 9. Kondisi beban harian – daya
yang berbeda yaitu PLTS-PLTD, dan PLTS-
keluaran PLTS- PLTD 250 kW - kelebihan
PLTB-PLTD. HOMER mensimulasikan sistem
listrik yang tidak terpakai
hibrida dan mengurutkannya dengan skala
prioritas bertumpu pada NPC terendah. Gambar 9 di atas adalah kondisi suplai
Dari hasil simulasi, diperoleh urutan listrik pada tanggal 2 juli 2011 dan dapat
nilai NPC terendah adalah sebagai berikut : dilihat bahwa PLTS beroperasi hampir
· PLTS-PLTD sebesar $ 4.839.968 sepanjang hari kecuali pada jam 00.00 sampai
· PLTB-PLTS-PLTD sebesar $ 4.841.667 dengan jam 06.60 dan jam 18.00 sampai
dengan 24.00 berhenti beroperasi dan

Diterima
90 redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Analisis Pembangkit Sistem Hibrid
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : untuk
81 - 92Penyediaan Listrik di Pulau Pramuka

digantikan oleh PLTD 250 kW. Keluaran daya bakar dapat dikurangi sebesar 18.144 liter
maksimum PLTS adalah sebesar 50 kW pertahun atau 4,35 %. Pada gambar 11 dapat
terjadi pada pukul 11.30 - 12.30. dilihat penggantian PLTD 250 kW
Kelebihan listrik yang tidak terpakai dilaksanakan setiap dua tahun karena telah
pada sistem ini cukup besar yaitu 160.800 kWh melampaui jam operasinya selama 15.000 jam
per tahun atau 14,7%. Hal ini terjadi karena (Gambar 11).
listrik yang diproduksi oleh PLTS dan PLTD
selama satu tahun berlebihan dibandingkan
dengan beban yang ada. 60 buah baterai
digunakan untuk menyerap kelebihan listrik ini.
Selain menggunakan baterai, kelebihan listrik
dapat juga diserap dengan menambahkan
menambahkan beban deferrable ke sistem ini. Gambar 11. Aliran biaya PLTB - PLTD 250
kW selama 25 tahun

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Gambar 10. Kontribusi PLTS - PLTD Secara keseluruhan dalam penelitian
kasus ini, sistem hibrida yang optimal adalah
Konsumsi BBM pada konfigurasi sistem
kombinasi dari PLTS-PLTD. Kontribusi PLTS
hibrida yang terdiri dari PLTS-PLTD adalah
terhadap sistem hibrida sebesar 16% sedangkan
sebesar 398.554 liter/tahun. Pada konfigurasi
PLTD sebesar 84%. Konfigurasi ini ditetapkan
ini penggunaan BBM bisa dihemat sebesar
sebagai yang paling optimal berdasarkan nilai
18.144 liter/tahun atau 4,35 % pertahun.
NPC terendah yaitu sebesar $ 4.839.968 dan
Dengan beban harian yang tetap,
biaya listrik (COE) sebesar $ 0,408 per kWh.
kelebihan listrik yang tidak terpakai memiliki
Kelebihan energinya selama setahun sebesar
nilai yang berfluktuasi seiring dengan total
160.800 kWh.
produksi listrik pada sistem hibrida.
Dampak lingkungan dapat dikurangi
Biaya – biaya yang didapatkan dari hasil
dengan menerapkan sistem PLTS-PLTD, emisi
simulasi adalah sebagai berikut: modal awal
CO2 yang dihasilkan pada sistem ini adalah
yang diinvestasikan sebesar $ 149.000, biaya
sebesar 1.049 ton pertahun, terjadi penurunan
pengoperasian sebesar $ 366.959 pertahun,
jumlah emisi CO2 sebesar 48 ton pertahun atau
nilai bersih sekarang (NPC) sebesar $
4,38% dari kondisi awal dengan jumlah emisi
4.839.968, biaya listrik (COE) sebesar $ 0,408
CO2 sebesar 1.097 ton pertahun. Konsumsi
per kWh.
BBM PLTD 250 kW pada sistem PLTS-PLTD
Pada sistem ini biaya investasi awal
adalah 398.554 liter pertahun, terjadi
tinggi namun selama 25 tahun biaya bahan
penghematan pemakaian BBM sebesar 18.144

Diterima redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012


91
Ketenagalistrikan
Ketenagalistrikan Dan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Dan Energi
Energi Terbarukan
Terbarukan
Vol.
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 81Vol. 11 No.
- 9211 No. 22 Desember
Desember 2012
2012 :: 181–-12
92

liter pertahun atau 4,35 % dari pemakaian Renewable Energy Laboratory of United
States Government.
BBM PLTD 250 kW pada kondisi awal yaitu
sebesar 416.698 liter pertahun. [9]. Google earth. Dmapas. Pramuka Island.
Tele Atlas Europe Technologies.
Saran [10]. Milani. N.P. (2006). Performance
Dengan melihat kondisi diatas, optimization of a hybrid wind turbine –
diesel microgrid power system. A Master
disarankan untuk pemenuhan kebutuhan energi of Science Thesis. North Carolina State
listrik di Pulau Pramukan dapat dipilih sistem University.
hibrida dengan konfigurasi PLTS - PLTD [11]. Nayar. C. , Tang. M,, Suponthana. W.
dengan nilai COE terendah. (2007). An AC Coupled PV/Wind/Diesel
Microgrid System Implemented in A
Remote Island in The Republic of
DAFTAR PUSTAKA Maldives. Paper presented at
Proceedings of the AUPEC Conference.
[1]. Henryson, M., Svensson, M. (2004). Perth.
Renewable Power for the Swedish
Antarctic Station Wasa. SWEDARP, [12]. Setiawan, A.A., Nayar, C.H. (2006).
Swedish Polar Research. Department of Design of Hybrid Power System for a
Energy Technology Stockholm, Sweden. Remote Island in Maldives. Department
of Electrical and Computer Engineering
[2]. Sulasno. (2001). Teknik dan Sistem Curtin University of Technology.
Distribusi Tenaga Listrik. Semarang. Australia.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
[13]. Seelling, Gabriele. (1999). Optimization
[3]. Rosyid, A., (2008). Pembangkit Listrik of Hybrid Energy System Sizing and
Tenaga Hibrid (PLTH) Wini. Tangerang. Operation Control. A Dissertation
Balai Besar Teknologi Energi – BPPT. presented for Kassel University
Germany.
[4]. Wind speed for Pramuka Island. (2011).
http://www.esrl.noaa.gov [14]. Herlina.Thesis Analisis Dampak
Lingkungan dan Biaya Pembangkitan
[5]. NASA Surface meteorology and Solar
Listrik Pembangkit Listrik Tenaga
Energy. (2011). Hibrida di Pulau Sebesi Lampung
http://eosweb.larc.nasa.gov. Selatan. Universitas Indonesia. 2009
[6]. Gilman, P., Lambert, T. (2005). Homer
[15]. Ryszard Strzelecki, Grzegorz Benysek.
the micropower optimization model
Power Electronics in Smart Electrical
software started guide. National Energy Networks. Springer-Verlag.
Renewable Energy Laboratory of United
London. 2008
States Government.
[16]. Clark W Gellings. The Smart Grid:
[7]. SMA America corp. (2009). product Enabling Energy Efficiency and Demand
and price off grid inverter.
Response. CRC Press. New York. 2009
http://www.sma-
america.com/en_US/products/off-grid-
inverters.html

[8]. Gilman, P., Lambert, T. (2005). Homer


(Version 2.67) [Computer software].
United State of America. National

Diterima
8 redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012
92
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 81 - 92

Diterima redaksi : 7 Maret 2012, dinyatakan layak muat : 27 November 2012

Anda mungkin juga menyukai