Miftasa’adah
Sabtu, 23 November 2019
Sudah selayaknya seorang muslim untuk mengikuti segala perilaku dari Rasulullah
SAW. Walaupun hukumnya tidak wajib, tapi ada kemuliaan bagi mereka yang
melakukan sunnah Nabi Muhammad SAW. Apalagi bagi umat muslim, syafaat dari
beliau adalah suatu hal yang dinantikan.
Tapi jika berbicara tentang sunnah, biasanya seseorang akan berpikir akan hal – hal
berat yang harus dilakukan. Padahal banyak amalan sunnah ringan yang bisa
dilakukan sehari – hari. Tapi walaupun ringan, amalan – amalan ini tidak boleh
diremehkan begitu saja. Bisa jadi dari amalan sunnah ringan yang kita lakukan
menjadi sebab turunnya Rahmat Allah SWT.
2. Tersenyum
Salah satu sunnah yang bisa dilakukan setiap saat adalah dengan memberikan
senyuman. Bagi seorang muslim, hendaknya menemui saudara sesama muslim
dengan wajah yang ceria. Tapi jaga senyum Anda ketika menemui mereka yang
bukan muhrim. Daripada tersenyum, akan lebih baik jika Anda menundukkan
pandangan.
3. Menggunakan Siwak
Salah satu benda yang tidak pernah tertinggal dan selalu dibawa Rasulullah
kemanapun ia pergi adalah siwak. Ya, benda sederhana seperti siwak ternyata
mempunyai keutamaan jika digunakan untuk beribadah. Salah satu contohnya,
sholat 2 rokaat dengan bersiwak dianggap setara dengan sholat 70 rokaat tanpa
bersiwak.
Kalau dilihat dengan harga siwak yang relatif murah, mungkin Anda bisa membeli
beberapa siwak untuk keperluan ibadah sehari – hari. Anda bisa menempatkan 1 di
rumah, 1 di tas, dan mungkin 1 di kantor agar selalu sempat menjalani amalan ini.
Jangan lupa juga untuk membaca niat sebelum bersiwak. Berikut adalah bacaan dari
niatnya:
Ketujuh hal di atas adalah bentuk amalan sunnah yang mudah untuk dikerjakan
sehari – hari. Yuk kita penuhi hari – hari kita dengan sunnah Rasulullah SAW.
InsyaAllah segala sesuatu yang kita kerjakan di setiap harinya akan mendapatkan
keberkahan. Wallahu a’lam bish-showab.
Materi Mentoring Mts. Miftasa’adah
Sabtu, 23 November 2019
1. Memelihara Wudhu
Menjaga wudhu merupakan sunnah yang terlihat mudah tapi sulit untuk
dipraktekkan lho. Kadang ada rasa malas ketika wudhu sudah batal dan harus pergi
untuk berwudhu lagi. Padahal, menjaga wudhu merupakan sunnah yang begitu baik.
2. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal dan Melepasnya dari Kaki Kiri
Ada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu
Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kamu
hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah
dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa
ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku
lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu,
tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali
kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan
nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal
dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Materi Mentoring Mts. Miftasa’adah
Sabtu, 23 November 2019
Kalau kita membiasakan sunnah yang satu ini, tentu tidur akan menjadi lebih
nyaman. Selain kita tidur dalam keadaan suci, semua hal yang ada sudah kita
pasrahkan kepada Allah.
Waktu tidur pun kita juga bisa mempraktekkan posisi tidur dengan miring ke kanan.
Jadi kita bertumpu pada tubuh bagian kanan. Posisi ini sangat baik untuk jantung,
karena jantung tidak akan tertekan jika kita memiringkan posisi ke kanan.
4. Bersiwak
Bersiwak itu seperti gosok gigi, bedanya kalau bersiwak itu menggunakan
kayu yang disebut siwak. Ada hadits yang menyebutkan masalah bersiwak ini,
seperti yang diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat membersihkan mulut
dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)
Selain hadits di atas, ada satu hadits lain yang juga menyebutkan tentang bersiwak.
Kamu cukup mengambil air menggunakan dua telapak tangan yang disatukan,
kemudian lakukan bersama antara berkumur dan menghirup air ke dalam hidung.
Pertama memang sulit dilakukan, tapi jika sudah biasa maka akan menjadi mudah.
Seperti yang disebutkan dalam hadits di poin nomor 6, bersegera ke masjid juga
merupakan sunnah yang sangat baik kita kerjakan. Jika ternyata kita nggak kebagian
buat mengumandangkan adzannya, minimal kita tidak terlambat shalat dan
ketingalan takbiratul ihram.
Dalam hadits pada poin nomor 6 juga disebutkan tentang sholat di shaf pertama. Jika
kita tahu seberapa besar pahala yang akan kita dapatkan, tentu tak akan
menyia-nyiakan waktu untuk bersegera menempati shaf pertama dalam shalat
berjamaah di masjid.
Selain shalat fardu, masih ada shalat lain yang bisa kita kerjakan, salah satunya
adalah shalat dhuha. Shalat ini bisa dikerjakan minimal dua rakaat. Tapi kalau
ternyata kamu mampu lebih, maka diperbolehkan sapai 12 rakaat.
Jika shalat dhuha merupakan shalat sunnah saat pagi hari, maka pada malam harinya
kamu bisa mengerjakan shalat tahajjud.
Ada shalat fardu yang berat untuk dilakukan, shalat ini dikerjakan pagi hari ketika
kita sedang nyenyak-nyenyaknya tidur. Mau bangun aja kadang berat, apalagi harus
berjamaah di masjid. Tapi kalau kamu mengerjakan sunnah ini, akan banyak
kebaikan yang terkandung di dalamnya.