Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat
yang bertempat tinggal dalarn suatu wilayah tertentu (Azrul Azwar, 1996).
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).
Kegiatan Pokok Puskesmas sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas
yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah
puskesmas akan berbeda pula. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang
seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut : KIA, Keluarga Berencana, Usaha
Perbaikan Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular, Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, penyuluhan
Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olah Raga, Perawatan Kesehatan
Masyarakat, Kesehatan dan keselamatan Kerja, Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan
Jiwa, Kesehatan Mata, Laboratorium Sederhana, Pencatatan Laporan dalam rangka
Sistem Informasi Kesehatan, Kesehatan Usia Lanjut dan Pcmbinaan Pengohatan
Tradisional.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana jumlah K1 dan jumlah K4 di Puskesmas Oepoi ?
2. Berapa jumlah persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan ?
3. Berapa jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3) oleh tenaga kesehatan ?
4. Berapa jumlah neonatus yang mendapat pelayanan kesehatan pada umur 6 – 48 jam ?
5. Berapa jumlah neonates yang mendapat pelayanan kesehatan pertama ?
6. Berapa jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap (KN
lengkap) ?
7. Berapa jumlah ibu hamil, ibu bersalin dan nifas dengan factor risiko/komplikasi yang
dideteksi oleh masyarakat ?
8. Berapa jumlah kasus komplikasi obstetri yang ditangani ?
9. Berapa jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani ?
10. Berapa jumlah bayi 29 hari – 12 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehata
sedikitnya 4 kali ?
11. Berapa jumlah anak balita (12-59 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sedikitnya
12. Berapa jumlah anak balita sakit yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar ?
13. Berapa jumlah peserta KB aktif ?

C. TUJUAN
1. Jumlah K1 dan jumlah K4 di Puskesmas Oepoi
2. Jumlah persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan
3. Jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3) oleh tenaga kesehatan
4. Jumlah neonatus yang mendapat pelayanan kesehatan pada umur 6 – 48 jam
5. Jumlah neonates yang mendapat pelayanan kesehatan pertama
6. Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap (KN lengkap)
7. Jumlah ibu hamil, ibu bersalin dan nifas dengan factor risiko/komplikasi yang
dideteksi oleh masyarakat
8. Jumlah kasus komplikasi obstetri yang ditangani
9. Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani
10. Jumlah bayi 29 hari – 12 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehata sedikitnya 4
kali
11. Jumlah anak balita (12-59 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sedikitnya
12. Jumlah anak balita sakit yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
13. Jumlah peserta KB aktif
D. MANFAAT
Agar dapat menambah pengetahuan tentang PWS KIA dan mengetahui data, pelaksanaan
dan kenyataan yang ada di lapangan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kunjungan K1 Dan Kunjungan K4


Pentingnya pemeriksaan K1 erat kaitannya dengan besar peranan ibu
dalammewujudkan sasaran pembangunan kesehatan, sehingga perlu terjalinkesinergisan
dari peran pemerintah dengan masyarakat untuk menurunkanangka kematian ibu atau
dikenal dengan Mother Mortality Rate (MMR) dan angkakematian bayi (AKB) yang
masih cukup tinggi.
Pelayanan Antenatal (AntenatalCare) adalah pelayanankesehatan yang diberikan
kepadaibu selama hamil yang sesuaidengan pedoman pelayananantenatal yang
ditentukan. Pelaksana Antenatal care adalahtenaga kesehatan yang terdiri daritenaga
medis (dokter) dan tenagaparamedis (bidan, PKE, perawatyang sudah mendapat
pelatihanANC, perawat bidan mahir).Dalam melakukan ANC, dapatdilakukan dibeberapa
tempat yaitupuskesmas, puskesmaspembantu, posyandu, pondokbersalin, rumah bersalin,
dan praktik swasta. Asuhanantenatal terfokus untukmempersiapkan kelahiran, tanda-
tandabahaya, dan memastikankesiapan menghadapi komplikasi kehamilan. Asuhan
antenatalyang merupakan upaya preventifprogram pelayanan kesehatanobstetrik untuk
optimalisasi luaranmaternal dan neonatal melaluiserangkaian kegiatan pemantauanrutin
selama kehamilan.
Antenatal Care merupakan suatu pemeriksaan yang sangat penting untukibu hamil,
diketahui bahwa ANC sendiri terdiri K1 dan K4. Pentingnyapemeriksaan K1 erat
kaitannya dengan besar peranan ibu dalam mewujudkansasaran pembangunan kesehatan,
sehingga perlu terjalin kesinergisan dariperan pemerintah dengan masyarakat untuk
menurunkan angka kematian ibu.
Berdasarkan data PWS KIA kunjungan K1 dan K4 di Puskesmas Oepoi dari Bulan
Agustus-Oktober tahun 2019 terdapat pada tabel berikut:
a. Data Kunjungan K1
Tabel 2.1 Data Kunjungan K1 dan K4 Puskesmas Oepoi Bulan Agustus 2019

K1 K4
Sasaran Sasaran
No Kelurahan ABS ABS
Bumil Puskesmas
Bulan % Kom % Bulan % Kom %
Ini Ini
1 Kayu 304 1789 19 6,3 167 54,9 16 5,3 134 39,7
Putih
2 Oebufu 438 1890 38 8,7 271 61,9 36 8,2 303 62,3

3 TDM 257 1296 15 5,8 153 59,5 17 6,6 192 67,2

4 Liliba 349 1486 29 8,3 240 68,8 28 8,0 205 52,9

5 Puskesmas 1348 6461 101 7,5 831 61,6 97 7,2 834 55,7

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa


1) Dari 4 kelurahan yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Oepoi
menunjukkan bahwa Ibu hamil yang melakukan kunjungan K1 pada bulan
Agustus 2019 tertinggi adalah kelurahan Oebufu yang berjumlah 38 (8,7
%) dan yang memliki kumulatif berjumlah 271 (61,9 %), dan yang
terendah adalah kelurahan TDM dengan jumlah 15 (5,8 %) dan yang
memliki komlikasi berjumlah 153 (59,7 %)
2) Dari 4 kelurahan yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Oepoi
menunjukkan bahwa Ibu hamil yang melakukan kunjungan K4 pada bulan
Agustus 2019 tertinggi adalah kelurahan Oebufu yang berjumlah 36
(8,2%) dan yang memliki kumulatif berjumlah 271 (61,9 %), dan yang
terendah adalah kelurahan Kayu Putih dengan jumlah 16 (5,3 %) dan yang
memliki komlikasi berjumlah 134 (39,7 %). Sedangkan yang memiliki
jumlah komplikasi teringgi adalah kelurahan Oebufu yang berjumlah 303
(62,3 %) dan yang terendah adalah kelurahan Kayu putih berjumlah 134
(39,7 %).
Tabel 2.2 Data Kunjungan K1 dan kK4 Puskesmas Oepoi Bulan September 2019

No Kelurahan Sasaran Sasaran K1 K4


Bumil Puskesmas
ABS % Kom % ABS % Kom %
Bulan Bulan
Ini Ini

1 Kayu 304 1789 15 4,9 163 53,6 6 2,0 124 36,7


Putih
2 Oebufu 438 1890 50 11,4 283 64,6 21 4,8 288 59,2

3 TDM 257 1296 14 5,4 152 59,1 14 5,4 189 66,2

4 Liliba 349 1486 23 6,6 234 67,0 24 6,9 201 51,8

5 Puskesmas 1348 6461 102 7,6 832 61,7 65 4,8 802 53,5

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa


1) Dari 4 kelurahan yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Oepoi
menunjukkan bahwa Ibu hamil yang melakukan kunjungan K1 pada bulan
September 2019 tertinggi adalah kelurahan Oebufu yang berjumlah 50
(11,4 %) dan yang memliki kumulatif berjumlah 281 (64,6 %), dan yang
terendah adalah kelurahan TDM dengan jumlah 14 (5,4 %) dan yang
memliki kumulatif berjumlah 152 (59,1 %)
2) Dari 4 kelurahan yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Oepoi
menunjukkan bahwa Ibu hamil yang melakukan kunjungan K4 pada bulan
September 2019 tertinggi adalah kelurahan Liliba yang berjumlah 24 (6,9
%) dan yang memliki kumulatif berjumlah 201 (51,8 %), dan yang
terendah adalah kelurahan Kayu Putih dengan jumlah 6 (2,0 %) dan yang
memliki kumulatif berjumlah 124 (36,7 %). Sedangkan yang memiliki
jumlah kumulatif teringgi adalah kelurahan Oebufu yang berjumlah 288
(59,2 %) dan yang terendah adalah kelurahan Kayu putih berjumlah 134
(36,7 %).

 Tabel 2.3 Data Kunjungan K1 dan K4 Puskesmas Oepoi Bulan Oktober


2019

K1 K4

Sasaran Sasaran
No Kelurahan ABS ABS
Bumil Puskesmas
Bulan % Kom % Bulan % Kom %
Ini Ini

Kayu
1 304 1789 29 9,5 192 63,2 27 8,9 151 44,7
Putih
2 Oebufu 438 1890 28 6,4 311 71,0 15 3,4 303 62,3

3 TDM 257 1296 18 7,0 170 66,1 11 4,3 200 70,0

4 Liliba 349 1486 26 7,4 260 74,5 23 6,6 224 57,8

5 Puskesmas 1384 6461 101 7,5 933 69,2 76 5,6 878 58,6

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa


1) Dari 4 kelurahan yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Oepoi
menunjukkan bahwa Ibu hamil yang melakukan kunjungan K1 pada bulan
Oktober 2019 tertinggi adalah kelurahan Kayu Putih yang berjumlah 29
(9,5 %) dan yang memliki kumulatif berjumlah 192 (63,2 %), dan yang
terendah adalah kelurahan TDM dengan jumlah 18 (7,0 %) dan yang
memliki kumulatif berjumlah 170 (66,1 %). Pada bulan oktober 2019
jumlah K1 ibu hamil yang memluiki kumulatif tebersar adalah kelurahan
oebufu yang berjumlah 311 (71,0 %) dan terendah kelurahan TDM
berjumlah 170 (66,1 %).
2) Dari 4 kelurahan yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Oepoi
menunjukkan bahwa Ibu hamil yang melakukan kunjungan K4 pada bulan
Oktober 2019 tertinggi adalah kelurahan Kayu Putih yang berjumlah 27
(8,9 %) dan yang memliki kumulatif berjumlah 151 (44,7 %), dan yang
terendah adalah kelurahan TDM dengan jumlah 11 (4,3 %) dan yang
memliki kumulatif berjumlah 200 (70,0 %)

B. Jumlah Ibu Nifas Yang Dilayani 3 Kali (KF 3) Oleh Petugas Kesehatan
Masa nifas merupakan masa yang dilalui oleh wanita setelah melahirkan. Pada
masa tersebut kompilasi persalinan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Masa nifas ini berlangsung sejak plasenta lahir sampai dengan 6 minggu setelah kelahiran
atau 42 hari setelah kelahiran. Masa nifas ini juga merupakan cakupan penting bagi
tenaga kesehatan khususnya bidan untuk selalu melakukan pemantauan karena
pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai
masalah, bahkan dapat berlanjut pada kompilasi masa nifas.
Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6
jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesui dengan standar. Pelayanan sesuai
standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya tiga kali yaitu:
o Satu kali pada periode pertama 6 jam sampai dengan ketiga pasca persalianan
o Satu kali pada periode empat hari samapi dengan 28 hari pasca persalinan
o Satu kali pada periode 29 hari sampai dengan 42 hari pasca persalinan .
Tabel 2.4 Hasil laporan PWS-KIA Kota Kupang, Ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3)
oleh petugas Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Bulan Agustus 2019.

Ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF


Sasaran Sasaran
No Kelurahan 3) oleh petugas Kesehatan
ibu Nifas puskesmas
Absolut % Komulatif %
Kayu
1 283 1789 8 2,8 88 29,1
Putih
2 Oebufu 407 1890 35 8,4 321 73,9
3 TDM 238 1296 19 7,8 165 63,0
4 Liliba 324 1486 27 8,1 218 64,7
Puskesmas 1252 6461 89 6,9 792 59,2
Sumber: laporan bulanan PWS-KIA Kota Kupang Puskesmas Oepoi 2019.

Berdasarkan tabel ...diketahui bahwa dari 4 kelurahan di wilayah kerja puskesmas


Oepoi menunjukan bahwa yang bekunjung bulan Agustus paling banyak dari kelurahan
Oebufu sebanyak 35 (8.4%) dan yang paling sedikit adalah keluranan Kayu Putih
sebanyak 8 (2.8%). Sedangakan yang mengalami kumulatif pailing tinggi adalah
keluranan Liliba sebanyak 218 (64,7%) sedangkan paling sedikit adalah dari kelurahan
Kayu Putih sebayak 88 (29.1%).

Tabel 2.5 Hasil laporan PWS-KIA Kota Kupang, Ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3)
oleh petugas Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Bulan September
2019.

Sasaran Ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3) oleh


Sasaran
Kelurahan ibu petugas Kesehatan
puskesmas
nifas Absolut % Kumulatif %
Kayu Putih 290 1789 14 4,8 94 31,1
Oebufu 417 1890 22 5,3 308 70,9
TDM 245 1296 11 4,5 157 61,5
Liliba 332 1486 24 7,2 215 62,2
Puskesmas 1284 6461 71 5,5 774 57,9
Sumber: laporan bulanan PWS-KIA Kota Kupang Puskesmas Oepoi 2019.

Berdasarkan tabel 2.5 diketahui bahwa dari 4 kelurahan di wilayah kerja


puskesmas Oepoi menunjukan bahwa yang bekunjung bulan september paling banyak
dari kelurahan Liliba sebanyak 24 (7.2%) dan yang paling sedikit adalah keluranan Kayu
Putih sebanyak 14 (4.8%). Sedangakan yang mengalami kumulatif pailing tinggi adalah
keluranan Oebufu sebanyak 308 (70.9%) sedangkan paling sedikit adalah dari kelurahan
Kayu Putih sebayak 94 (31.1%).

Tabel 2. 6 Hasil laporan PWS-KIA Kota Kupang, Ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3)
oleh petugas Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Bulan Oktober
2019.

Ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF


Sasran ibu Sasaran
No Kelurahan 3) oleh petugas Kesehatan
nifas puskesmas
absolut % Kom %
1 Kayu Putih 290 1789 16 5.5 110 36.4
2 Oebufu 417 1890 3 0.7 311 71.6
3 TDM 245 1296 12 4.9 169 66.2
4 Liliba 332 1486 28 8.4 243 70.3
Puskesmas 1284 6461 59 4.6 833 62.3
Sumber: laporan bulanan PWS-KIA Kota Kupang Puskesmas Oepoi 2019.

Berdasarkan tabel 2.6 diketahui bahwa dari 4 kelurahan di wilayah kerja puskesmas
Oepoi menunjukan bahwa yang bekunjung bulan oktober paling banyak dari keluranahan
Liliban sebanyak 28 (8.4%) dan yang paling sedikit adalah keluranan Oebufu 3 (0.7%).
Sedangakan yang mengalami kumulatif pailing tinggi adalah kelurahan Oebufu dengan
jumlah sebanyak 311 (71.6%) sedangakan paling sedikit adalah dari kelurahan Kayu
Putih sebayak 110 (36.4%).

C. Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada umur 6-48 jam.
Kunjungan Neonatus 1 (KN1 ) dilakukan kurun waktu 6-48 jam (1-2) hari setelah bayi
lahir, dilakukan pemeriksaan pernafasan, warna kulit, dan gerakan aktif atau tidak,
ditimbang, ukur panjang badan, lingkar lengan, lingkar dada, pemberian salap mata,
vitamin K dan hepatitid B.

Tabel 2.7 Hasil laporan PWS-KIA Kota Kupang, Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) di
Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Bulan Agustus 2019

No Kelurahan Sasran Sasaran Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)


Bayi puskesmas Absolut % Kom %
1 Kayu 283 1789 8 2,8 75 26,5
Putih
2 Oebufu 407 1890 34 8,4 303 74,4
3 TDM 238 1296 19 8,0 150 63,0
4 Liliba 324 1486 27 8,3 221 68,2
Puskesmas 1252 6461 88 11,8 749 59,8
Sumber: laporan bulanan PWS-KIA Kota Kupang Puskesmas Oepoi 2019.

Berdasarkan table diketahui bahwa dari 4 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Oepoi
menunjukan bahwa yang melakukan kunjungan KN1 bulan Agustus paling banyak dari
kelurahan Oebufu sebanyak 34 (8.4%) dan yang paling sedikit adalah keluranan Kayu Putih
sebanyak 8 (2.8%). Sedangakan yang mengalami kumulatif pailing tinggi adalah keluranan
Oebufu sebanyak 303 (74.4%) sedangkan paling sedikit adalah dari kelurahan Kayu Putih
sebayak 75 (26.6%).

Tabel 2.8 Hasil laporan PWS-KIA Kota Kupang, Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) di
Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Bulan September 2019

No Kelurahan Sasran Sasaran Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)


Bayi puskesmas Absolut % Kom %
1 Kayu
Putih 283 1789 14 4,9 81 28,6
2 Oebufu 407 1890 22 5,4 291 71,5
3 TDM 238 1296 11 4,6 142 59,7
4 Liliba 324 1486 24 7,4 218 67,3
Puskesmas 1252 6461 71 11,8 732 58,5
Sumber: laporan bulanan PWS-KIA Kota Kupang Puskesmas Oepoi 2019.

Berdasarkan tabel ...diketahui bahwa dari 4 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Oepoi
menunjukan bahwa yang melakukan kunjungan KN1 bulan september paling banyak dari
kelurahan Liliba sebanyak 24 (7.4%) dan yang paling sedikit adalah kelurahan TDM sebanyak
11 (4.9%). Sedangakan yang mengalami kumulatif pailing tinggi adalah keluranan Liliba
sebanyak 218 (67.3%) sedangkan paling sedikit adalah dari kelurahan Kayu Putih sebayak 81
(28.6%).

Tabel Hasil laporan PWS-KIA Kota Kupang, Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) di Wilayah
Kerja Puskesmas Oepoi Bulan Oktober 2019

No Kelurahan Sasran Sasaran Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)


Bayi puskesmas Absolut % Kom %
1 Kayu
Putih 283 1789 15 5,3 96 33,9
2 Oebufu 407 1890 4 1,0 295 72,5
3 TDM 238 1296 12 5,0 154 64,7
4 Liliba 324 1486 28 8,6 246 75,9
Puskesmas 1252 6461 59 11,8 791 63,2
Sumber: laporan bulanan PWS-KIA Kota Kupang Puskesmas Oepoi 2019.

Berdasarkan table diketahui bahwa dari 4 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Oepoi
menunjukan bahwa yang melakukan kunjungan KN1 bulan Oktober paling banyak dari
kelurahan Liliba sebanyak 28 (8.6%) dan yang paling sedikit adalah kelurahan Oebufu sebanyak
4 (1.0%). Sedangakan yang mengalami kumulatif pailing tinggi adalah keluranan Liliba
sebanyak 246 (75.9%) sedangkan paling sedikit adalah dari kelurahan Kayu Putih sebayak 96
(33.9%).

Kunjungan Neonatus
Neonatus merupakan masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari.
Dalam masa tersebut terjadi perubahan yang sangat signifikan dari kekhidupan yang awalnya
berada di dalam rahim serta bergantung pada ibu, menjadi di luar rahim. Bayi yang berusia
kurang dari satu bulan memiliki resiko kesehatan yag tinggi karena perubahan kondisi yang
dialaminya. Masa neonatus merupakan masa dimana bayi mengalami adaptasi dengan
lingkungan di luar rahim sehingga neonatus memerlukan perhatian yang serius untuk mencegah
masalah kesehatan yang kemungkina dapat terjadi sehingga dapat menurunkan angka kematian.
Kunjungan Neonatus diwajibkan sebagai pelayanan esensial pada setiab neonatal atau bayi baru
lahir yang dilaksanakan sebanyak 4 kali. Waktu pelaksanaan kunjungan neonatus I pada rentang
waktu 6-48 jam, KN II pada usia 3 -7 hari dan KN 3 pada usia 8-28 hari.

Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)


Kunjungan Neonatus pertama dalam penatalaksanaannya bertujuan untuk mempertahankan suhu
tubuh bayi, pemeriksaaan fisik bayi meliputi pemeriksaan mata untuk melihat tanda-tanda
infeksi, detak jantung, memastikan testis berada dalam skrotum dan penis berlubang pada ujung,
mengenali tanda bahaya seperti isapan putting susu ibu lemah, kesulitan bernafas, dan warna
kulit abnormal.
Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)Puskesmas Oepoi bulan Agustus-Oktober 2019

Kelurahan Agustus September Oktober


ABS ABS ABS
BLN BLN BLN
INI % KOM % INI % KOM % INI % KOM %
Kayu Putih 8 2,8 75 26,5 14 4,9 81 28,6 15 5,3 96 33,9
Oebufu 34 8,4 303 74,4 22 5,4 291 71,5 4 1,0 295 72,5
TDM 19 8,0 150 63,0 11 4,6 142 59,7 12 5,0 154 64,7
LILIBA 27 8,3 221 68,2 24 7,4 218 67,3 28 8,6 246 75,9
Puskesmas 88 11,8 749 59,8 71 11,8 732 58,5 59 11,8 791 63,2

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kelurahan dengan KN 1 tertinggi pada bulan Agustus
berada di keluarahan Oebufu dengan persentase kunjungan adalah 8,4% dan kelurahan dengan
KN 1 terendah adalah kelurahan Kayu Putih dengan persentase sebesar 2,8%. Persentase ini
didapatkan melalui jumlah kunjungan neonatus bulan ini dibagi dengan jumlah sasaran bayi
bulan ini. Pada bulan Agustus, jumlah bayi di kelurahan Kayu putih mencapai 283 bayi dan
jumlah KN 1 (absolut) bulan Agustus yaitu 12 kunjungan sehingga persetasenya didapatkan dari
𝐴𝑏𝑠 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑎𝑔𝑢𝑠𝑡𝑢𝑠
% 𝐾𝑁 1 = × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐴𝑔𝑢𝑠𝑡𝑢𝑠
8
% 𝐾𝑁 1 = × 100% = 2,82%
283
Angka kom (kumulatif) didapatkan dari angka abs bulan ini ditambah dengan angka abs bulan
sebelumnya. Kumulatif KN1 tertinggi ada pada kelurahan Oebufu yaitu sebesar 303 dan
kumulatif (Kom) terendah ada pada kelurahan Kayu putih yang mencapai 75 kunjungan pada
bulan Agustus 2019.

Pada bulan September 2019, cakupan KN 1 terendah ada pada kelurahan TDM yang mencapai
4,6% dan cakupan KN1 tertinggi ada pada kelurahan Liliba yang mencapai 7,4%.
Pada bulan Oktober 2019 cakupan KN 1 terendah berada di kelurahan Oebufu yang mencapai
sekitar 1% sedangkan cakupan tertinggi berada pada kelurahan Liliba yang mencapai 8,6%.
Adapun kumulatif kunjungan (Kom) pada bulan Oktober tertinggi berada pada kelurahan Oebufu
sebanyak 295 kunjungan dan kumulatif kunjungan terendah ada di kelurahan Kayu Putih
sebesar 96 kunjungan

Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) Puskesmas Oepoi bulan Agustus-Oktober


2019
Kelurahan Agustus September Oktober
ABS ABS ABS
BLN % KOM % BLN % KOM % BLN % KOM %
INI INI INI
Kayu Putih 12 4,2 67 23,7 14 4,9 69 24,4 15 5,3 84 29,7
Oebufu 43 10,6 268 65,8 22 5,4 247 60,7 4 1,0 251 61,7
TDM 19 8,0 128 53,8 11 4,6 120 50,4 12 5,0 132 55,5
LILIBA 29 9,0 194 59,9 24 7,4 189 58,3 28 8,6 217 67,0
Puskesmas 103 8,2 657 52,5 71 5,7 625 49,9 59 4,7 684 54,6

KN lengkap tertinggi dicapai oleh kelurahan Oebufu dengan cakupan mencapai 10,6% pada
bulan Agustus 2019 dan cakupan terendah pada kelurahan Kayu putih yaitu 4,2%. Adapu
kumulatif kunjungan tertinggi pada kelurahan Oebufu yang mencapai 268 kunjungan dan
kumulatif terendah pada kelurahan Kayu Putih mencapai 67 kunjungan. Pada bulan September
20919 cakupan KN lengkap terendah pada kelurahan TDM dengan cakupan mencapai 4,6% dan
tertinggi pada kelurahan Liliba (7,4%). Pada bulan Oktober cakupan KN lengkap tertinggi
berada pada kelurahan Liliba (8,6%) dan terendah kelurahan Oebufu (1,0%). Adapun Kumulatif
KN lengkap tertinggi pada kelurahan Liliba (217 kunjungaan) dan terendah pada kelurahan Kayu
Putih (84 kunjungan)
Jumlah Ibu Hamil, Bersalin, dan Nifas dengan Faktor Resiko/Kompilkasi yang dideteksi
oleh masyarakat.

 Bulan Agustus
No Kelurahan Det. Resti Sas. Pel. Bayi Det. Masyarakat
Masy Bumil Bayi Balita Resti ABS % KOM %
Bln
Ini
1 Kayu Putih
45 60 273 2843 41 0 0 0 0,0
2 Oebufu
65 86 393 4077 59 0 0 0 0,0
3 TDM
38 51 230 2396 35 0 0 0 0,0
4 Lilibah
52 69 312 3245 47 0 0 0 0,0
5 Puskesmas
200 266 1208 12561 182 0 0 13 6,5

 Bulan September
No Keluraha Det Resti Sas. Pel. Bayi Det. Masyarakat
n Masy Bumil Bayi Balita Resti ABS % KOM %
Bln Ini

1 KayuPuti
h
45 60 273 2843 41 0 0 0 0,0
2 Oebufu
65 86 393 4077 59 0 0 0 0,0
3 TDM
38 51 230 2396 35 0 0 0 0,0
4 Lilibah
52 69 312 3245 47 0 0 0 0,0
5 Puskesm
as
200 266 1208 12561 182 0 0 13 6,5
No Kelurahan Det Resti Sas Pel. Bayi Det Masyarakat
Masy Bumil Bayi Balita Resti ABS % KOM %
Bln
Ini
1 Kayu Putih
45 60 273 2843 41 0 0 0 0,0
2 Oebufu
65 86 393 4077 59 0 0 0 0,0
3 TDM
38 51 230 2396 35 0 0 0 0,0
4 Lilibah
52 69 312 3245 47 0 0 0 0,0
5 Puskesmas
200 266 1208 12561 182 0 0 13 6,5
 Bulan Oktober

Berdasarkan data tiga bulan terakhir yang direkap ternyata jumlah ibu hamil, bersalin,
dan nifas dengan faktor resiko atau komplikasi yang dideteksi oleh masyarakat dengan data
terbanyak terdapat pada kelurahan Oebufu sebanyak 65 kasus, resiko tingi ibu hamil 86 kasus,
sasaran bayi 393 kasus, pelayanan balita 4077 kasus, dan bayi resiko tinggi 59 kasus.

Jumlah Kasus Obstetrik yang ditangani

 Bulan Agustus
No. Kelurahan PK. Obstetrik
ABS % KOM %
Bln ini
1 Kayu Putih
2 3 52 12,0
2 Oebufu
4 4,7 110 17,6
3 TDM
1 2 45 12,3
4 Lilibah
4 5,8 36 7,2
5 Puskesmas
11 4,1 243 12,6
 Bulan September
No. Kelurahan PK. Obstetrik
ABS % KOM %
Bln ini
1 Kayu Putih
2 3 52 12,0
2 Oebufu
1 1,2 107 17,1
3 TDM
2 4 46 12,5
4 Lilibah
5 7,2 37 7,4
5 Puskesmas
10 3,8 242 12,6

 Bulan Oktober
No. Kelurahan PK. Obstetrik
ABS % KOM %
Bln ini
1 Kayu Putih
5 8 57 13,1
2 Oebufu
1 1,2 108 17,3
3 TDM
2 4 48 13,1
4 Lilibah
1 1,4 38 7,6
5 Puskesmas
9 3,4 251 13,0

Berdasarkan data tiga bulan terakhir yang direkap jumlah kasus obstetrik yang ditangani
pada bulan Agustus yg tertinggi terdapat pada kelurahan Oebufu sebanyak 4 (4,7%)
dengan komulatif 110 (17,6%), pada bulan September yg tertinggi terdapat pada
kelurahan Lilibah sebanyak 5 (7,2%) dengan kumulatif 37 (7,4%) dan pada bulan
Oktober yang tertinggi terdapat pada kelurahan Kayu Putih sebesar 5 (8%). Tetapi angka
komulatif tertinggi terdapat pada kelurahan Oebufu sebesar 108 (17,3%).
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani
a. Bulan September 2019
PK. Neonatus
No Kelurahan ABS BLN % KOM %
INI
1 Kayu Putih 0 0,0 2 3,2
2 Oebufu 0 0,0 5 5,5
3 TDM 0 0,0 0 0,0
4 Liliba 0 0,0 2 2,8

b. Bulan September 2019


PK. Neonatus
No Kelurahan ABS BLN % KOM %
INI
1 Kayu Putih 0 0,0 2 3,2
2 Oebufu 0 0,0 5 5,5
3 TDM 0 0,0 0 0,0
4 Liliba 0 0,0 2 2,8

c. Bulan Oktober 2019


PK. Neonatus
No Kelurahan ABS BLN % KOM %
INI
1 Kayu Putih 0 0,0 52 82,4
2 Oebufu 0 0,0 107 117,9
3 TDM 0 0,0 46 85,4
4 Liliba 0 0,0 37 51,2

Berdasarkan data 3 (tiga) bulan terakhir yang direkap ternyata terjadi peningkatan
jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani di Puskesmas Oepoi dengan data
terbanyak berada pada Kelurahan Oebufu.

Jumlah bayi 29 hari-12 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sedikitnya 4 kali
a. Bulan Agustus 2019
Kunjungan Bayi (29 hari-12 Bulan)
No Kelurahan
ABS BLN INI Total % KOM Total %
L P L P
1 Kayu Putih 24 26 50 18,3 149 133 282 103,3
2 Oebufu 14 17 31 7,9 74 86 160 40,7
3 TDM 12 14 26 11,3 63 79 142 61,7
4 Liliba 21 26 47 15,1 133 150 283 90,7

b. Bulan September 2019


Kunjungan Bayi (29 hari-12 Bulan)
No Kelurahan ABS BLN INI KOM
Total % Total %
L P L P
1 Kayu Putih 17 18 35 12,8 149 133 282 103,3
2 Oebufu 7 8 15 3,8 74 86 160 40,7
3 TDM 9 8 17 7,4 63 79 142 61,7
4 Liliba 10 12 22 7,1 133 150 283 90,7

c. Bulan Oktober 2019


Kunjungan Bayi (29 hari-12 Bulan)
No Kelurahan ABS BLN INI KOM
Total % Total %
L P L P
1 Kayu Putih 17 18 35 12,8 149 133 282 103,3
2 Oebufu 7 8 15 3,8 74 86 160 40,7
3 TDM 9 8 17 7,4 63 79 142 61,7
4 Liliba 10 12 22 7,1 133 150 283 90,7

Dari data diatas dapat dilihat selama 3 (tiga) bulan terakhir terjadi penurunan
kunjungan bayi dari bulan Agustus ke bulan September dan bertahan sampai bulan
Oktober.

Peserta KB Aktif (Current User) : Akseptor yang pada saat ini sedang memakai alat dan
obat kontrasepsi (alokon) untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan, dan
masih terlindungi oleh kontrasepsi.

Tabel Jumlah peserta KB Aktif


CAK.KB AKTIF
Bulan ABS BLN INI % KOM %
Agustus 510 19.4 5478 2102
September 510 19.4 5478 2102
Oktober 510 19.4 5478 2102
Berdasarkan tabel diatas jumlah peserta KB aktif yang dilihat dari setiap bulan Agustus
sampai Oktober yang mengikuti kunjungan KB atau Absolut dalam bulan ini sebesar 510
(19.4%), kumulatif 5478 orang (32,6%).
Jumlah Anak Balita Sakit Yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar.

Pelayanan Anak Balita


No Kelurahan Abs Bln Ini Kom
Total % Total %
L P L P
Kayu
1 Putih 0 0 0 0,0 334 309 643 22,6
2 Oebufu 91 120 211 5,2 445 496 941 23,1
3 Tdm 0 0 0 0,0 308 339 647 27,0
4 Liliba 79 75 154 4,7 438 458 896 27,6
Puskesmas 170 195 365 2,9 1525 1602 3127 24,9

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa jumla anak balita sakit yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar terbanyak terdapat di Oebufu yaitu sebanyak 211 kasus atau
sebanyak 5,2 % dan dengan total kumulatif 941 atau sebesar 23,1 %
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa puskesmas oepoi telah
menjalankan semua PWS dan KIA dan berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa
banyak masyarakat yang mengambil bagian dalam upaya kesehatan yang
diselenggarakan di puskesmas oepoi. Partisipasi pasyarakat sangat diperlukan untuk
mengetahui apakah pelayanan yang di berikan memuaskan atau tidak.

B. SARAN
Perlu dilakukan kunjungan rumah kepada masyarakat untuk meningkatkan pelayanan
yang ada di puskesmas Oepoi dan harus adanya kerja sama yang baik antara masyarakat
dan juga petugas kesehatan guna meningkatkan pelayanan dan derajat kesehatan
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai