Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu bentuk kongkrit dari sistem nilai yang dijadikan norma bagi masyarakat profesi
adalah “Kode Etik Profesi”. Kode Etik Profesi, merupakan pedoman dalam melaksanakan asuhan
keperawatan. Banyak nilai-nilai yang terkandung dalam Kode Etik merupakan bagian dari nilai-
nilai sosial budaya yang ada di masyarakat. Nilai-nilai social budaya yang sesuai dan perlu untuk
tetap dilaksanakan antara : ramah, baik hati, dapat dipercaya, tanggung jawab, cakap dan terampil,
gotong royong/kerjasama, saling menghormati terutama kepada yang lebih tua, baik dalam usia,
pengalaman, pendidikan maupun kedudukan dalam masyarakat.

Penghormatan kepada orang lain dengan sopan santun misalnya dengan : mendahulukan
mereka untuk lewat, memberi tempat duduk, memberi kesempatan berbicara lebih dahulu,
mengucapkan salam, dan ucapan terima kasih pada setiap jasa sekecil apapun. Kebiasaan-
kebiasaan tersebut berlaku tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Negara lain seperti Asia, Eropa,
dan Amerika.Nilai-nilai sosial budaya yang sesuai dengan etika Profesi tersebut diharapkan oleh
masyarakat untuk tetap dimiliki, diwujudkan dalam perilaku para perawat profesional dalam
melaksanakan tugasnya. Dimanapun perawat profesional tersebut bertugas melaksanakan asuhan
keperawatan, disitu pulalah perawat juga perlu menjunjung dan menghormati nilai-nilai sosial
budaya yang ada di masyarakat setempat.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Nilai Sosial Budaya
2. Cara Pembentukan/Pembelajaran Nilai
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai Sosial Budaya


Pengertian kebudayaan : berasal dari bahasa sansekerta buddhayah yang merupakan
bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Istilah lain dari kebudayaan adalah
Culture (Inggris).Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan
yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.(Soerjono Soekanto, Pengantar
Sosiologi, hal 188-189). Inti kebudayaan setiap masyarakat adalah sistem nilai yang dianut oleh
masyarakat pendukung kebudayaan yang bersangkutan. Sistem nilai tersebut mencakup konsepsi-
konsepsi abstrak tentangapa yang dianggap buruk “harus dihindari” dan apa yang dianggap baik
“harus selalu diikuti” (Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi. Hal. 208). Sistem nilai tersebut
perlu lebih dikongkritkan kedalam norma-norma, yang dapat dijadikan patokan atau pedoman
dalam berperilaku secara pantas: Norma moral, norma hukum, norma sopan santun. Ada beberapa
pengertian tentang nilai / value, yaitu sebagai berikut :
1) Sesuatu yang baik, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang berharga, sesuatu yang
bermanfaat, dan menurut kodratnya bersifat positif (K. Bertens).
2) Secara umum : sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang
sesuai dengan tuntutan hati nuraninya.(pengertian secara umum);
3) Seperangkat keyakinan dan sikap pribadi seseorang tentang : kebenaran, keindahan, dan
penghargaan terhadap suatu pemikiran, obyek atau perilaku yang berorientasi pada tindakan dan
memberikan arah serta makna bagi kehidupan seseorang (Simon, 1973)
4) Keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran atau keyakinan mengenai ide-
ide, objek atau perilaku khusus (Czimowski,1974)
5) Pilihan bebas, keyakinan atau sifat yang menetap mengenai penghargaan terhadap sesuatu :
pribadi, benda, ide, atau tindakan. (Barbara Kozier, Glenora Erb, Kathleen Blais.P.87)
Setiap perawat memiliki nilai dan perilaku pribadi masing-masing.Kode etik profesi
membawa perubahan perilaku personal kepada perilaku professional dan menjadi pedoman bagi
tanggungjawab perorangan sebagai anggota profesi dan tanggungjawab sebagai warga Negara.
Tanggungjawab professional berdasarkan anggapan bahwa profesi keperawatan bekerja sama
dengan kelompok asuhan kesehatan (kelompok asuhan yang di maksud adalah profesi dokter,
ahligizi, tenaga farmasi, tenaga laboratorium, kesehatan lingkungan,dsb) untuk meningkatkan
kesehatan, mengurangi penderitaan, dan menemukan pencapaian tujuan berdasarkan kebutuhan
manusiawi. Setiap perawat harus bertanggungjawab kepada seseorang yang sakit maupun sehat,
keluarganya, dan masyarakat.
Tanggungjawab ini memerlukan pelaksanaan etika yang berkaitan dengan peraturan yang
relevan dengan keperawatan. Tanggungjawab ini antara lain:
1. Perawat melaksanakan pelayanan dengan menghargai derajat manusia, tidak membedakan
kebangsaan.
2. Perawat melindungi hak pasien/klien, kerahasiaan pasien, melibatkan diri hanya terhadap hal
yang relevan dengan askep.
3. Perawat mempertahankan kompetensinya dalam praktik keperawatan, mengenal dan menerima
tanggungjawab untuk kegiatan dan keputusan yang akan di ambil.
4. Perawat melindungi pasien/klien bila keperawatan dan keselamatannya diganggu oleh orang-
orang yang tidak berwenang, tidak etis, atau tidak legal.
5. Perawat mempertimbangkan orang lain dengan kriteria tertentu apabila akan mendelegasikan
tugas atau menunjuk seseorang untuk melakukan kegiatan keperawatan.
6. Perawat berpartisipasi dalam kegiatan riset bila hak individu yang menjadi subjek dilindungi.
7. Perawat berpartisipasi dalam usaha profesi untuk meningkatkan standar taktik dan pendidikan
keperawatan.
8. Perawat bertindak melalui organisasi profesi, berperan serta dalam mengadakan dan
mempertahankan kondisi pekerjaan yang memungkinkan kualitas asuhan keperawatan yang
tinggi.
9. Perawat bekerjasama dengan anggota profesi kesehatan dan orang lain dalam upaya peningkatan
kesehatan masyarakat.
10. Perawat menolak tawaran untuk subjek advertensi atau promosi komersial.

Kode etik keperawatan ditanamkan kepada para perawat sejak dalam pendidikan
keperawatan.Sekolah keperawatan bertanggung jawab atas pemilihan calon-calon perawat yang
mampu melaksanakan kode etik. Tanggung jawab lain sekolah keperawatan adalah
membuatkondisi yang memungkinkan bagi peserta didik untuk mengaplikasikan kode etik.
Pengajar dan staf sekolah membantu peserta didik untuk mengetahui perilaku yang dapat diterima
dan dikembangkan sebagai perilaku perawat.

B. Cara Pembentukan/ Pembelajaran Nilai.


1) Memberi contoh/ teladan tingkah laku yang dapat diterima orang lain.
2) Meyakinkan dengan membujuk atau memberi motivasi.
3) Pendidikan budaya/ kultural dan agama.
4) Memberikan kesempatan atau memilih secara bertanggung jawab.
5) Menetapkan peraturan
6) Memberikan ganjaran hal yang baik/ benar dan hukum untuk hal yang tidakbaik/ salah.
Ciri-ciri nilai adalah sebagai berikut :
1) Nilai bersifat pribadi dan berkembang dari pengalaman.
2) Nilai-nilai membentuk dasar perilaku seseorang.
3) Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola perilaku yangkonsisten.
4) Nilai-nilai menjadi kontrol internal untuk perilaku seseorang.
5) Nilai-nilai mempunyai komponen intelektual dan emosional.

Macam-Macam Nilai :
1) Nilai Personal : adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh masing-masing individuyang merupakan
internalisasi dari beberapa atau semua nilai-nilai yangdipelajari dan diterima dari nilai-nilai yang
ada. Nilai-nilai tersebut dipelajari di rumah sejak kecil oleh anak-anak serta berkembang sepanjang
kehidupannya. Contoh :Kejujuran, Keterbukaan, Kemandirian, Menghargai orang lain, Rasa
humor, Waktu senggang, Teliti, Perhatian, Religius, Cinta, Damai, Keindahan, Tanggung jawab.
2) Nilai Sosial Budaya : adalah nilai-nilai yang dimiliki dan diterima oleh sebagian terbesar
masyarakat dan berlaku dimasyarakat yang bersangkutan. Contoh :Kehidupan, hak-hak individu,
Otonomi, Kebebasan, Kekuasaan, Kesehatan,Kekayaan, Pendidikan, Kenyamanan, Belas kasih,
Keadilan, Kesopanan,Ramah.
3) Nilai Profesional : adalah nilai-nilai yang seharusnya dimiliki dan diterima oleh semua anggota
profesi yang bersangkutan. Contoh : untuk profesi keperawatan nilai yang mendasar/pokok/utama
adalah “Caring”. Kurtz dan Warry (1991) mengemukakan bahwa “caring” dapat merupakan
pengobatan/ penyembuhan.
Nilai profesional sering merupakan cerminan dan pengembangan dari nilai-nilai personal.
Perawat memperoleh nilai-nilai profesional ketika ia bersosialisasi dalam keperawatan dari (kode
etik, pengalaman merawat, pendidik/pembimbing, dan sesama perawat). Secara garis besar
“Watson” mengemukakan empat nilai penting yang perludalam perawatan yaitu :
1) Komitmen yang kuat terhadap pelayanan.
2) Meyakini dan menghargai martabat setiap pribadi.
3) Komitmen terhadap pendidikan.
4) Otonomi
6. Nilai-nilai Esensial Perawat Profesional :
(Essensial Of college and University Education For professional Nursing (1986),
Washington DC. American Assosiation Of College Of Nursing) mengemukakan nilai-nilai
profesional sebagai berikut:
1) Aesthetics : Menciptakan sesuatu yang indah/menarik yang dapat memuaskan dan menyenangkan
klien/orang lain.
Sikap/Kualitas kepribadian : Appreciation : menghargai orang lain dengan keindahan/ hal-hal yang
menarik/menyenangkan.
Contoh : Menyesuaikan lingkungan sehingga menyenangkan klien.
Sikap/Kualitas kepribadian : Creativity : kreatifitas menciptakan suatu hal yang
menarik/menyenangkan.
Contoh : Menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
2) Altruism : Kepedulian terhadap kesejahteraan atau keselamatan orang lain
Sikap/kualitas pribadi : Caring : semangat untuk membantu/ menolong orang lain dengan penuh
kasih saying.
Contoh : Memberikan perhatian penuh kepada klien saat mermberikan pelayanan keperawatan.
3) Equality : memperlakukan klien tanpa diskriminasi (sama hak, sama kehormatan ataupun tidak
membedakan status individu).
Sikap/ kualitas pribadi : Acceptance : menerima orang lain apa adanya
Contoh : Memberikan pelayanan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan klien
tanpamempedulikan karakteristikindividu.
4) Freedom : Kemampuan dan kebebasan untuk melakukan pilihan
Sikap/kualitas pribadi : Independence : memiliki kemandirian untuk memutuskan hal yang baik
untuk orang lain.
Contoh : Mendukung diadakannya diskusi terbuka tentang masalah-masalah yang kontroversial
dalam profesi.
5) Human Dignity : menghormati/ menghargai martabat dan hak klien sebagaiindividu yang unik.
Sikap/kualitas pribadi : Consideration : perhatian terhadap kebutuhan orang lain.
Contoh : Melindungi hak individu untuk mendapatkan privasi.

Nilai etis yang mendasari praktek keperawatan tidak selalu merupakan bagian dari sistem
nilai personal perawat.Oleh karena itu perawat perlu terus belajar untuk menjadi peka terhadap
perasaan dan kebutuhan pasien.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Nilai Personal : adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh masing-masing individuyang merupakan
internalisasi dari beberapa atau semua nilai-nilai yangdipelajari dan diterima dari nilai-nilai yang
ada. Nilai-nilai tersebut dipelajari di rumah sejak kecil oleh anak-anak serta berkembang sepanjang
kehidupannya. Contoh :Kejujuran, Keterbukaan, Kemandirian, Menghargai orang lain, Rasa
humor, Waktu senggang, Teliti, Perhatian, Religius, Cinta, Damai, Keindahan, Tanggung jawab.

2. Nilai Sosial Budaya : adalah nilai-nilai yang dimiliki dan diterima oleh sebagian terbesar
masyarakat dan berlaku dimasyarakat yang bersangkutan. Contoh :Kehidupan, hak-hak individu,
Otonomi, Kebebasan, Kekuasaan, Kesehatan,Kekayaan, Pendidikan, Kenyamanan, Belas kasih,
Keadilan, Kesopanan,Ramah.

3. Nilai Profesional : adalah nilai-nilai yang seharusnya dimiliki dan diterima oleh semua anggota
profesi yang bersangkutan. Contoh : untuk profesi keperawatan nilai yang mendasar/pokok/utama
adalah “Caring”. Kurtz dan Warry (1991) mengemukakan bahwa “caring” dapat merupakan
pengobatan/ penyembuhan.

4. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang penulis buat sangat jauh dari
kesempurnaan. Olehnya, Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan, demi
perbaikan untuk pembuatan kedepan.
DAFTAR PUSTAKA

http://ibnuferi.blogspot.com/2013/03/nilai-nilai-dan-hubungannya-dengan_117.html

Anda mungkin juga menyukai