Anda di halaman 1dari 12

TELAAH KRITIS

AKUNTANSI MANAJEMEN

Oleh :
Yohanes Praka Mael Putra 1401190173
Kelas 7-03

Where Does the Public Sector End and the Private Sector Begin?
Perspectives on Cost Accounting for Goverment

PROGRAM DIPLOMA IV AKUNTANSI ALIH PROGRAM (AKT)


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
2019
TELAAH KRITIS AKUNTANSI MANAJEMEN
SUPLEMEN 1 : Where Does the Public Sector End and the Private Sector Begin?
Penulis : Ian Lienert
Dibuat oleh : Yohanes Praka Mael Putra
Kelas : 7-03/33

Pendahuluan
Sektor publik dan sektor privat merupakan bagian yang tidak dalam dunia bisnis dan organisasi. Pada
hakikatnya sektor publik adalah sektor yang dikelola oleh pemerintah dan sebaliknya sektor privat
bukanlah yang dikelola oleh pemerintah. Lalu, bagaimana cara kita dapat membedakan sektor publik
dan sektor privat lebih mendalam tidak hanya melihat dari subyek pemerintah saja? Pada tulisan Ian
Lienert : “Where does the public sector end and private sector begin?” akan membantu kita lebih
memahami tentang sektor publik dan sektor privat.

Pembahasan Artikel
Di makalah sumber ini, penulis membahas kerangka konseptual terkait sektor publik dan sektor privat
menjadi empat bagian yaitu ; berdasarkan fungsinya, menurut kepemilikannya, menurut tingkat
kendalinya, dan menurut hukum yang berlaku.

Menurut fungsinya
Salah satu cara dalam mendefiniskan sektor publik adalah dengan mengidentifikasikan fungsi yang
dikelola oleh sektor publik atau pemerintah. Dalam Government Financial Statistics Manual versi 2001
(GFSM 2001) milik IMF dan European System of Accounts (ESA 95) milik Eurostat, sektor publik dapat
dilihat dari fungsi yang dikerjakannya dan fungsi-fungsi ini telah disepakati secara internasional dalam
Classification of Functions of Government (COFOG). Pendekatan untuk mendefinisikan sektor publik
melalui pendekatan fungsional ini mustahil untuk menggambarkan sektor publik dan privat dengan
alasan fungsional, karena hampir semua fungsi yang dilakukan oleh pemerintah juga dilakukan oleh
sektor privat/swasta. Misalnya seperti fungsi pengelolaan kesehatan, pendidikan, keamanan sosial, dan
keamanan lingkungan yang dikelola baik oleh pemerintah maupun pihak swasta—tergantung bagaimana
pengaruh politik dan budaya dalam suatu negara itu sendiri.

Menurut kepemilikannya
Jika kepemilikan dijadikan kriteria untuk memisahkan perbedaan antara kedua sektor, pembagian
ekonomi empat arah akan dihasilkan. Pada dasarnya, kepemilikan itu terkait dengan kepemilikan atas
aset, di mana pemilik mempunyai hak dan kendali atas aset tersebut. Kepemilikan ini menyiratkan
tanggungjawab baik dari sektor publik maupun sektor privat.

Menurut tingkat kendalinya


Apabila dalam suatu perusahaan ada ketidakjelasan dan perbedaan dalam pemisahan kendali, maka
pemisahan batas antara sektor publik dengan sektor swasta menjadi tidak jelas pula. Kontrol pemerintah
dapat ada dengan melihat dua elemen yaitu elemen kekuatan dan elemen manfaat. Elemen kekuatan
seperti adanya minat memilih mayoritas, kekuatan untuk memilih atau mengeluarkan anggota, suara
mayoritas, dan indikator kekuatan lainnya. Sedangkan dari elemen manfaat yaitu kekuatan untuk
membubarkan entitas lain untuk mendapatkan manfaat, kontrol atas distribusi, pemerintah dapat
mengarahkan entitas untuk bekerjasama, dan indikator manfaat lainnya.

Menurut hukum yang berlaku


Cara lain untuk menentukan perbedaan antara sektor publik dengan sektor swasta adalah dengan
memberlakukan hukum atau peraturan terkait dengan sektor publik dan sektor swasta. Definisi yang
dapat membedakan antara sektor publik dengan sektor swasta dapat dibakukan dalam peraturan yang
dibuat, dengan harapan ambiguitas definisi antara sektor publik dengan sektor swasta dapat dikurangi.

Masalah batas dalam sektor publik sama akutnya dengan yang terjadi antara sektor publik dan privat
yaiut karena ambiguitas dalam membedakan "pasar" dari kegiatan "non-pasar". Penerapan kerangka
konseptual ini untuk usaha joint venture, leasing, PPP, dan dana jaminan sosial yang melibatkan
perusahaan atau entitas privat dan public. Penulis menyimpulkan setelah mengesampingkan
ketidakmungkinan mendefinisikan sektor publik berdasarkan fungsi yang dijalankannya, makalah ini
menekankan konsep menurut kepemilikannya sebagai dasar untuk menggambarkan sektor publik sektor
privat. Konsep kepemilikan sangat penting dalam mendefinisikan unit institusional milik sektor publik
atau swasta. Standar akuntansi internasional lebih diutamakan dari kepemilikan ekonomi daripada
kepemilikan legal. Dua kondisi penting untuk kontrol ekonomi: pertama, "kekuasaan", seperti
kepentingan suara mayoritas atau kekuasaan untuk menunjuk atau menghapus anggota dewan pengurus,
diperlukan; kedua, setidaknya satu kondisi "manfaat", seperti kekuatan untuk membubarkan entitas atau
untuk mengendalikan distribusi aset, juga diperlukan. Hukum dapat menguraikan gagasan kontrol.

2
Namun, hukum tidak memberikan definisi yang dapat diterima secara internasional dari kedua sektor
tersebut.

Telaah Kritis
Judul dibuat menjadi pertanyaan sehingga lebih membuat pembaca untuk membacanya karena pembaca
sudah mempunyai perkiraan jawaban atas pertanyaan tersebut dan ingin mengetahui apa yang ingin
disampaikan penulis. Penulisan yang digunakan sudah cukup bagus dan terstruktur. Penulis memberikan
kerangka berfikir yang membuat pembaca menjadi lebih mudah untuk memahami apa yang disampaikan
penulis. Artikel ini juga mempunyai banyak referensi sehingga pembaca dapat menelusuri teori apa saja
yang mendukung dari pendapat penulis. Kesimpulan sebagai bagian penting dari artikel ini memberikan
kesimpulan yang singkat dan jelas. Kesimpulan telah merangkum apa saja hasil dari penelitian penulis
secara padat.

Dari segi isi, perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor komersial dapat dilihat juga
dengan membandingkan beberapa hal yakni tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pertanggung
jawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran, dan akuntansi keuangan. Tujuan sektor publik
adalah memberi pelayanan kepada masyarakat dan mensejahterakan masyarakat. Misalnya pelayanan
dalam bidang pendidikan, keamanan, kesehatan masyarakat, penegakan hukum, transportasi publik,
penyediaan barang kebutuhan masyarakat dan sebagainya. Sementara itu, sektor komersial bertujuan
mencari laba untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.

Mendefinisikan sektor publik dengan mengidentifikasikannya dari fungsi memang tidak sepenuhnya
dapat menggambarkan sektor publik dan privat karena alasan fungsional. Fungsi-fungsi yang telah
disepakati secara internasional terdapat pada Classification of Functions of Government (COFOG).
Terdapat 11 fungsi apabila kita melihat dari pemerintahan Indonesia dalam melaksanakan fungsi
pemerintahannya. 11 fungsi pemerintah Indonesia yaitu pelayanan umum, pertahanan, ketertiban dan
keamanan, ekonomi, perlindungan lingkungan hidup, perlindungan lingkungan sosial, perumahan dan
pemukiman, kesehatan, pariwisata, agama, pendidikan dan kebudayaan. Memang apabila dilihat dari sisi
fungsinya ada peran pemerintah yang jauh lebih besar daripada sektor privat yaitu pada fungsi
pertahanan dan keamanan. Hal ini adalah terkait fungsi pemerintah untuk menjaga kedaulatan dan

3
kedamaian bangsa sehingga peran publik lebih besar daripada privat. Namun, di sisi lain privat
membantu fungsi pemerintah seperti dalam hal kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan perumahan. Hal ini
membuktikan seperti kata penulis bahwa identifikasi fungsi tidak sepenuhnya menggambarkan sektor
publik dan privat.

Berbicara tentang akuntansi manajemen tidak terlepas dari akuntansi dan manajemen. Baik di sektor
pemerintah dan sektor privat mempunyai prinsip kode etik dalam melakukan peran manajerial. Hal
tersebut dituangkan dalam Statement of Ethical Profesional Practice dari Institue of Management
Accounting (IMA). Hal ini membantu profesional untuk memahami untuk mengikuti standar tertinggi
dari etika bisnis.

Prinsip terdiri dari :


Kejujuran, Keadilan, Objektivitas, Tanggung jawab

Standard terdiri dari :


1. Kompetensi
Setiap orang memiliki tanggung jawab :
a. Mempertahankan tingkat keahlian profesional yang sesuai dengan terus mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan
b. Melakukan tugas sesuai dengan peraturan yang relavan dan standar teknikal.
c. Menyediakan informasi dukungan pengambilan keputusan dan rekomendasi bahwa akurat
bersih, ringkas, dan tepat waktu.
d. Menyadari dan mengomunikasikan batasan profesional.
2. Kerahasiaan
Setiap orang memiliki tanggung jawab :
a. Menjaga informasi rahasia
b. Menginformasikan semua informasi yang relavan
c. Tidak menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan.
3. Integritas
Setiap orang memiliki tanggung jawab :

4
a. Mitigasi hubungan konflik pribadi
b. Menahan diri untuk tidak terlibat dalam perilaku apa pun yang akan merugikan melakukan tugas
secara etis
c. Tidak melakukan atau mendukung kegiatan apa pun yang dapat mendiskreditkan profesi.
4. Kredibilitas
Setiap orang memiliki tanggung jawab :
a. Mengomunikasikan informasi secara adil dan objektif.
b. Memberikan semua informasi yang relevan yang secara wajar dapat diharapkan untuk
mempengaruhi suatu pemahaman pengguna yang dimaksudkan tentang laporan, analisis, atau
rekomendasi.
c. Laporkan keterlambatan atau kekurangan informasi, ketepatan waktu, pemrosesan, atau internal
kontrol sesuai dengan kebijakan organisasi dan / atau hukum yang berlaku.
d. Mengomunikasikan batasan profesional atau kendala lain yang akan menghalangi tanggung
jawab penilaian atau keberhasilan kinerja suatu kegiatan.

Standar dari kode etik untuk manajer akuntansi ini dapat membantu bagaimana peran manajer baik dalam
sektor publik maupun sektor privat agar dapat senantiasa mengikuti standar yang tinggi dalam mencapai
tujuan bersama. Prinsip dan kode etik berperan sebagai sistem norma, nilai, dan aturan profesional secara
tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang benar/ baik, dan apa yang tidak benar/ tidak baik bagi
seorang profesional. Dengan kata lain, kode etik dibuat agar seorang manajer secara profesional
bertindak sesuai dengan aturan dan menghindari tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik profesi.
Hal ini sangat penting karena peran manajer sebagai bagian dari pengambilan keputusan dalam
organisasi. Menjadi manajer akuntansi menempatkan pada tanggungjawab pada setiap tujuan organisasi
yang disebut sebagai lini utama. Baik sektor publik maupun sektor privat sama-sama memerlukan
manajer yang profesional untuk mengambil keputusan yang tepat.

5
REFERENSI

Lienert, Ian, 2009. Where Does the Public Sector End and the Private Sector Begin?. Washington D.C.:
IMF Working Paper
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen, 2006. Managerial Accounting 8th Edition. Boston: Cengage
Learning
Hamzah, Andy, 2014. Dasar-dasar Akuntansi Pemerintah, Tangerang
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah

6
TELAAH KRITIS AKUNTANSI MANAJEMEN
SUPLEMEN 2 : Perspectives on Cost Accounting for Goverment
Penulis : International Federation of Accountants
Dibuat oleh : Yohanes Praka Mael Putra
Kelas : 7-03/33

Pendahuluan
Akuntansi biaya adalah salah satu aspek manajemen keuangan keuangan dan pengendalian
manajemen, dan harus digunakan oleh manajer sebagai alat manajerial dalam kegiatan operasi sehari-
hari. Diperlukan studi mendalam tentang bagaimana akuntansi biaya dapat berkontribusi pada
keputusan dan masalah yang secara khusus Studi ini dimaksudkan untuk membantu petugas
keuangan pemerintah dan akuntan pemerintah lainnya dalam upaya mereka untuk mengembangkan
dan menerapkan akuntansi biaya. Akuntansi biaya sekarang dipandang sebagai kegiatan yang
menyediakan informasi tentang biaya dan data terkait untuk memuaskan berbagai kebutuhan
manajemen untuk informasi yang relevan dengan keputusan. Ini berkaitan dengan bagaimana
informasi biaya digunakan dalam proses manajemen dan dengan nilai - nilai yang dihasilkan oleh
sistem akuntansi keuangan.

Pembahasan Artikel
Dalam artikel ini, pembahasan menjadi beberapa bagaian yaitu :

Bab 1 : Introduction
Pada bagian ini menjelaskan ruang lingkup, kebutuhan dan tujuan artikel.
Kebutuhan dalam literatur ini adalah memberikan perspektif pemerintah ditantang oleh tekanan hari ini
untuk berurusan dengan anggaran menyusut dan memenuhi permintaan untuk layanan yang lebih baik.
Pemerintah harus memotong biaya dengan bijak dan mengambil langkah terkait biaya untuk
meningkatkan layanan. Untuk melakukan itu mereka referensi yang berlaku tentang akuntansi biaya.

Tujuan dari penelitian ini adalah :


1. Deskripsi tentang bagaimana akuntansi biaya dapat digunakan untuk membantu proses
manajerial pemerintahan.
2. Informasi tentang isu terkini di beberapa negara dan bagaimana akuntansi biaya seharusnya
diadopsi secara progresif dan digunakan pada lingkungan akrual penuh.
3. Sebuah pemahaman dari beberapa konsep yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
penyajian informasi dan proses terkait akuntansi biaya.
4. Bahan diskusi mengenai akuntansi akrual yang dimungkinkan berakibat pada nilai yang
digunakan dalam penentuan biaya penuh.
5. Panduan untuk mengembangkan sistem akuntansi, memunculkan permasalahan utama yang
membutuhkan pemecahan
6. Bahan diskusi dari berbagai pilihan untuk merancang laporan biaya untuk manajer pemerintah
7. Dorongan untuk melibatkan manajer senior dalam permasalahan dasar akuntansi biaya, dengan
petunjuk bagaimana seharusnya diselesaikan

Bab 2 : The Uses of Cost Accounting in Goverment


Atikel ini menggambarkan penggunaan akuntansi biaya oleh pemerintah, tingkat penggunaannya dan
pertumbuhan saat ini, dan prospek pertumbuhan di masa depan. Bab ini memberikan pembaca
perspektif untuk mempertimbangkan situasi pembaca untuk membadingkan antara potensi
penggunaan akuntansi biaya dengan kemajuan yang dibuat di negara lain. Bab ini menunjukkan bahwa
implementasi progresif akuntansi biaya mungkin sesuai dalam sejumlah situasi. Selain fungsi
historisnya dalam menentukan nilai dalam proses akuntansi keuangan untuk inventaris atau jenis
properti lainnya, akuntansi biaya memiliki sejumlah fungsi manajemen utama, termasuk:
a. penganggaran;
b. kontrol dan pengurangan biaya;
c. menetapkan harga dan biaya;
d. pengukuran kinerja
e. evaluasi program; dan
f. berbagai keputusan pilihan ekonomi

Bab 3 : Basic Cost Concepts And Processes


Bab ini menjelaskan konsep biaya yang relevan dengan berbagai tujuan manajemen yang
berbeda. Bab ini juga menjelaskan proses mendasar yang harus digunakan dalam latihan akuntansi
biaya. Cara alternatif untuk mengembangkan biaya informasi disebutkan dalam bab ini. Bab ini
memberikan landasan teoritis tentang masalah akuntansi biaya yang dihadapi pemerintah Aspek
praktis dan lebih spesifik diberikan dalam bab-bab ini.

Ada beberapa jenis biaya dalam akuntansi biaya yaitu :


a. Full cost
b. Controllable Costs
c. Marginal Costs
d. Differential and Incremental Costs

2
e. Opportunity Costs
f. Contract Costs

Konsep biaya yang digunakan dalam latihan akuntansi biaya tergantung pada tujuan. Ful costing akan
memenuhi beberapa tujuan penting. Komponen full costing yang dipilih akan memuaskan orang lain
atau memberikan beberapa data yang dibutuhkan. Proses yang digunakan dalam akuntansi biaya
untuk mengimplementasikan konsep biaya akan menentukan apakah dan sampai sejauh mana tujuan
akan tercapai.

Bab 4 COST ACCOUNTING AND FINANCIAL ACCOUNTING


Dalam bab ini membahas masalah standar akuntansi di mana dapat mempengaruhi nilai-nilai yang
digunakan dalam biaya latihan akuntansi. Bab ini menggunakan sektor swasta Komite Standar
Akuntansi Internasional, standar ini sebagai dasar untuk membahas masalah-masalah seputar
akuntansi biaya. Bab ini menyediakan pembuat dan pembuat kebijakan standar pemerintah dengan
perspektif akuntansi biaya yang mungkin dipertimbangkan dalam membuat pilihan di antara standar
akuntansi.
Ada ketidakkonsistenan antara nilai-nilai yang dihasilkan oleh sistem akuntansi keuangan dan yang
digunakan dalam akuntansi. Inkonsistensi antara nilai-nilai yang dihasilkan oleh sistem akuntansi
keuangan dan sistem akuntansi biaya harus direkonsiliasikan. Standar akuntansi keuangan mengatur
aliran biaya ke dalam laporan operasi. Penerapan standar akuntansi keuangan untuk akuntansi biaya
dipertimbangkan ketika mengembangkan Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional oleh orang-
orang di pemerintahan yang mengadopsi standar akuntansi. Pertimbangan ini dapat memiliki efek
signifikan pada hasil operasi yang dilaporkan. Tampak jelas bahwa standar akuntansi keuangan dan
konsep akuntansi biaya harus ditangani bersamaan dan perbedaan harus diminimalkan.

Bab 5 SYSTEMS REQUIREMENTS


Bab ini menunjukkan bagaimana konsep dan proses yang dibahas dalam Bab 3 dapat diterapkan dalam
merancang dan menerapkan sistem akuntansi biaya. Berbagai macam persyaratan untuk suatu sistem
dibahas. Masalah terkait dengan mengintegrasikan akuntansi biaya dengan sistem informasi lain
dijelaskan dan jenis dasar system ditinjau. Akhirnya, jenis perangkat lunak akuntansi biaya yang
tersedia dibahas, seperti juga beberapa fitur yang relevan peralatan komputer modern.

3
Apabila pemerintah memiliki berbagai kebutuhan informasi manajemen akan menemukan bahwa
sistem akuntansi biaya lebih disukai daripada mengandalkan analisis biaya untuk informasi biaya.
Menetapkan persyaratan sistem terperinci yang sesuai dengan kebutuhan manajemen dan pelaporan
keuangan akan menghindari biaya tinggi untuk mendesain ulang harus dilaksanakan secara hati-hati.
Persyaratan informasi biasanya perlu mencakup unit fisik, data perencanaan dan pendapatan serta
data biaya. Persyaratan fungsional biasanya perlu mencakup berbagai objek biaya besar dan klasifikasi
serta mampu mengakomodasi berbagai jenis laporan manajemen. Menerapkan sistem biaya juga
menimbulkan masalah integrasi sistem. Pemasangan sistem biaya, baik memutakhirkan perangkat
lunak atau perangkat keras yang ada, atau membeli perangkat lunak atau perangkat keras baru, harus
diperhitungkan menggunakan model biaya / manfaat.

Bab 6 COST REPORTS


Bab ini mengaitkan laporan biaya dengan persyaratan sistem dan menggambarkan berbagai laporan
biaya berdasarkan perbedaan ide kebutuhan manajemen. Laporan yang direkomendasikan untuk
digunakan di Amerika Serikat oleh Akuntansi Umum dan yang digunakan di Malaysia dan Selandia
Baru dijelaskan. Generalisasi ditarik tentang bagaimana laporan biaya manajemen reguler harus
dirancang. Bab ini juga membahas bagaimana system persyaratan dapat memenuhi kebutuhan
informasi khusus.

Karena sistem modern dapat menyediakan hampir semua informasi biaya yang dibutuhkan oleh
manajemen, pemerintah memiliki beragam pilihan untuk membuat di antara alternatif pelaporan untuk
laporan manajemen internal dan juga untuk pelaporan eksternal. Pemerintah yang berbeda dan juga
unit pemerintah yang berbeda dapat membuat pilihan yang berbeda. Namun, ada generalisasi dasar
tertentu tentang konten yang tepat dan desain laporan berkala yang harus dipertimbangkan dengan
cermat.

Bab 7 SENIOR MANAGEMENT ISSUES


Membahas masalah-masalah utama yang penting bagi manajemen senior. Ini menunjukkan bahwa
manajemen senior harus terlibat dalam resolusi mereka untuk memastikan keberhasilan penerapan
akuntansi biaya dalam pemerintahan. Selanjutnya dijelaskan berbagai pendekatan yang mungkin
diambil dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Keberhasilan penerapan akuntansi biaya membutuhkan partisipasi manajemen senior. Hanya
manajemen senior yang dapat menetapkan tujuan dan strategi implementasi, atau menjawab

4
pertanyaan tentang bagaimana akuntansi biaya akan digunakan, informasi apa yang akan diberikan
dan dimasukkan dalam laporan, dan perubahan sistem apa yang paling tepat. Petugas keuangan dan
berbagai jenis dan level manajemen operasi perlu dilibatkan untuk memastikan bahwa manajemen
senior memiliki informasi dan saran untuk membuat keputusan yang tepat. Ada berbagai pendekatan
yang dapat digunakan untuk mendapatkan tingkat keterlibatan manajemen senior yang diperlukan.
Setelah terlibat, manajemen senior memiliki peran berkelanjutan dalam implementasi.

Telaah Artikel
Penggunaan bahasa dan sistematika penulisan pada artikel ini sudah baik. Alur penjelasan dan
keterkaitan antar bab membuat penulisan menjadi lebih mudah dipahami. Selain itu juga, penulis
memberikan pemaparan pada setiap bab dan memberikan kesimpulan pada setiap bab untuk
memperjelas dan menguatkan hasil dari pemaparan merupakan nilai tambah dari sistematika
penulisan. Penulis dapat menjelaskan dari konsep lalu dasar dan mengangkat masalah perlunya
penerapan akuntansi biaya pada pemerintahan membuat pembaca memberikan dukungan untuk
menerapkannya dalam pemerintahan. Kasus-kasus penerapan tertentu juga ditampilkan sebagai
pendukung penjelasan sehingga pembaca dapat membayangkan dalam penerapan nyata.

Penulis secara keseluruhan sudah memberikan sistematika penjelasan dengan baik. Menurut saya,
setelah membaca seluruh artikel ini akan lebih baik apabila ditambahkan dengan beberapa penjelasan,
yaitu :

1. Isu-isu yang sering terjadi di pemerintahan. Seperti kendala-kendala yang dihadapi pada saat
penerapan karena disini penulis baru menjelaskan kendala pada perbedaan standar yang perlu
direkonsialisasikan dengan akuntansi keuangan tetapi tidak memberikan permasalahan seperti
permasalahan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan ataupun pelemahan-pelemahan
yang memengaruhi penerapannya.
2. Penulis dapat menambahkan tentang paparan negara mana saja yang sudah menerapkan
akuntansi biaya dalam pemerintahannya lalu membandingkan negara-negara tersebut dan juga
menganalisa mana saja negara yang dianggap berhasil dalam penerapanya.
3. Artikel ini dapat ditambahkan dengan faktor-faktor atau kunci keberhasilan apa saja yang dapat
mendukung pelaksanaan penerapan akuntansi biaya. Jadi, pembaca dapat memahami titik-titik
mana saja yang perlu diperhatikan dan memberikan prioritas atas faktor-faktor tersebut untuk
mencapai keberhasilan.

Anda mungkin juga menyukai