Umum Ku
Umum Ku
Disusun Oleh:
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
i
Laporan Praktek Kerja
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Mengetahui:
Rosnamora Harahap
ii
Laporan Praktek Kerja
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kami rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan kerja praktek di PT
PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan dan dapat menyusun laporan kerja
praktek yang berlangsung selama satu bulan, waktu kerja praktek mulai dari
tanggal 1 Februari sampai 1 Maret 2018.
1. Allas SWT karena atas segala berkah dan rahmatnya kami masih diberikan
kesabaran dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan laporan kerja praktek
ini.
2. Ibu Rosnamora Harahap selaku Senior Officer BP RU VI Balongan
3. Bapak Asrinur selaku RCC Section Head RU VI Balongan
4. Bapak Respati Ade Nugroho selaku pembimbing Kerja Praktek lapangan di PT.
PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan atas penjelasan, bimbingan, bantuan
dan kesabarannya dalam pelaksanaan Kerja Praktek dan dalam penyusunan
laporan.
5. Pak Yanto yang telah memudahkan dalam proses administrasi sebagai peserta
Praktek Kerja Lapangan serta memberikan referensi mengenai penulisan
Laporan Kerja Praktek.
iii
Laporan Praktek Kerja
6. Ibu Ir. Hj. Wahyuningsih, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, Departemen
Teknologi Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
7. Ibu Ir. Hj. Dwi Handayani, M.T selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang
telah memberikan bimbingan, doa dan dukunganya.
8. Pembimbing lapangan dan juga operator di unit DTU, NPU, AHU, HTU, RCU,
LEU, OM, Utilitas, dan OCU yang telah memandu kami saat orientasi di
lapangan.
9. Orang tua dan keluarga kami atas kasih sayang, dukungan dan doanya sehingga
kami tetap dapat melaksanakan kerja praktek dengan baik.
10. Teman-teman kami dari UNDIP dan teman-teman dari universitas lain yang
sudah menemani setiap hari ketika di kilang.
11. Serta semua pihak lainya yang tidak bisa dituliskan penulis satu per satu yang
telah membantu selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan PT. PERTAMINA
(Persero) RU VI Balongan.
Kami menyadari bahwa dalam serangkaian penulisan laporan ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kami akan dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun, demi perbaikan
laporan ini. Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
iv
Laporan Praktek Kerja
DAFTAR ISI
v
Laporan Praktek Kerja
BAB IV .................................................................................................... 26
PROSES PRODUKSI .............................................................................. 26
4.1 Persiapan Bahan Baku .................................................................. 26
4.1.1 Bahan Baku Utama ............................................................. 26
4.1.2 Bahan Baku Pembantu ........................................................ 33
4.2 Proses Pengolahan Minyak Bumi .................................................. 35
4.2.1 Proses Perengkahan (Cracking) .......................................... 35
4.2.2 Destilasi .............................................................................. 36
4.2.2.1 peralatan Destilasi ................................................... 37
4.2.2.2 Hukum Kesetimbangan ........................................... 39
4.2.2.3 Macam-Macam Destilasi ......................................... 40
4.2.2.4 Prinsip Destilasi pada Unit RCC .............................. 42
4.3 Produk Utama dan Produk Samping ............................................ 42
4.3.1 Produk Utama Unit RCC...................................................... 42
4.3.2 Produk Samping ................................................................. 43
4.4 Pengembangan Proses di Industri ................................................. 43
4.5 Deskripsi Proses ........................................................................... 44
4.5.1 Persiapan Bahan ................................................................. 44
4.5.2 Tahapan Proses .................................................................. 44
4.5.3 Langkah Proses................................................................... 46
BAB V ..................................................................................................... 51
UTILITAS, PENGOLAHAN LIMBAH, DAN OIL MOVEMENT ................. 51
5.1 Utilitas ........................................................................................... 51
5.1.1 Sistem Utilitas Penyediaan Air ............................................. 52
5.1.2 Sistem Utilitas Penyedia Udara Tekan................................. 59
5.2 Pengolahan Limbah ...................................................................... 60
5.2.1 Pengolahan Limbah Cair / Waste Water Treatment ............. 60
5.2.2 Pengolahan Limbah Gas ..................................................... 69
5.2.3 Pengolahan Limbah Padat .................................................. 69
5.3 Oil Movement ................................................................................ 70
5.3.1 Fasilitas Offsite .................................................................... 70
5.3.2 Single Buoy Mooring (Unit 14) ............................................. 71
vi
Laporan Praktek Kerja
vii
Laporan Praktek Kerja
DAFTAR TABEL
viii
Laporan Praktek Kerja
DAFTAR GAMBAR
ix
Laporan Praktek Kerja
BAB I
PENDAHULUAN
1
Laporan Praktek Kerja
2
Laporan Praktek Kerja
3
Laporan Praktek Kerja
4
Laporan Praktek Kerja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Laporan Praktek Kerja
(TMSU)
(PT PERMINA)
6
Laporan Praktek Kerja
198/1961)
7
Laporan Praktek Kerja
1 RU II Dumai 170.0
3 RU IV Cilacap 348.0
4 RU V Balikpapan 260.0
5 RU VI Balongan 125.0
8
Laporan Praktek Kerja
Visi:
Misi:
9
Laporan Praktek Kerja
Arti Logo :
10
Laporan Praktek Kerja
11
Laporan Praktek Kerja
BAB III
12
Laporan Praktek Kerja
3.2 Logo, Slogan, Visi dan Misi PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan
Visi:
Misi:
13
Laporan Praktek Kerja
14
Laporan Praktek Kerja
3. Warna :
Sejak tahun 1970, minyak dan gas bumi dieksploitasi di daerah ini.
Sebanyak 224 buah sumur berhasil digali. Di antara sumur-sumur tersebut,
sumur yang berhasil memproduksi adalah sumur Jatibarang, Cemara,
Kandang Haur Barat, Kandang Haur Timur, Tugu Barat, dan lepas pantai.
Sedangkan produksi minyak buminya sebesar 239,65 MMSCFD disalurkan
ke PT. Krakatau Steel, PT. Pupuk Kujang, PT. Indocement, Semen
Cibinong, dan Palimanan. Depot UPPDN III sendiri baru dibangun pada
15
Laporan Praktek Kerja
tahun 1980 untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar di daerah Cirebon dan
sekitarnya.
Ditinjau dari segi teknis dan ekonomis, lokasi ini cukup strategis
dengan adanya faktor pendukung, antara lain :
a. Bahan Baku
b. Air
16
Laporan Praktek Kerja
c. Transportasi
d. Tenaga Kerja
17
Laporan Praktek Kerja
18
Laporan Praktek Kerja
19
Laporan Praktek Kerja
20
Laporan Praktek Kerja
1. General Manager
3. Production-I Manager
21
Laporan Praktek Kerja
4. Production-II Manager
22
Laporan Praktek Kerja
8. REL Manager
23
Laporan Praktek Kerja
yang sesuai best practice / pedoman TA, pedoman pengadaan barang & jasa,
peraturan pemerintah, standard & code yang berlaku dalam upaya
mendukung kehandalan pengoperasian peralatan kilang hingga seluruh
peralatan yang telah diperbaiki dan di-overhaul tersebut dapat beroperasi
dengan aman dan handal sampai dengan jadwal TA-OH berikutnya, untuk
mendukung pemenuhan target produksi yang direncanakan di Refinery Unit
VI.
24
Laporan Praktek Kerja
25
Laporan Praktek Kerja
BAB IV
PROSES PRODUKSI
26
Laporan Praktek Kerja
Rantai
Fraksi % Berat
karbon
Naphta
dan C6-C11 20.33%
Bensin
Minyak
C31-40 41.13%
Berat
Karbon 83 – 87
Hidrogen 10 –14
Nitrogen 0.1 – 2
Oksigen 0,05 - 1.5
Sulfur 0,05 - 6.0
Logam 0-0,1
(Mohamed A Fahim, 2010)
Parafin dan
35% 15 – 60
Olefin
30 – 60
Naptena 44%
27
Laporan Praktek Kerja
3 – 30
Aromatik 15%
Residu dan
6% Sisa
Impuritas
(Mohamed A Fahim, 2010)
2. Komposisi Minyak Bumi
Hidrokarbon
Senyawa Hidrokarbon merupakan senyawa yang tersusun atas
unsur Hidrogen (H) dan Karbon (C). Senyawa hidrokarbon dalam
minyak bumi banyak jenisnya, namun yang dipelajari hanya senyawa
hidrokarbon parafin, olefin, naften, dan aromatik.
Ada tiga kelas utama hidrokarbon. Ini didasarkan pada Jenis ikatan
karbon-karbon yang ada (Mohamed A Fahim, 2010). Kelas ini adalah:
A. Hidrokarbon jenuh hanya mengandung ikatan tunggal karbon-
karbon. Mereka Dikenal sebagai parafin (atau alkana) jika bersifat
asiklik, atau naphthenes (atau Sikloalkana) jika mereka bersifat
siklik.
B. Hidrokarbon tak jenuh mengandung ikatan karbon-karbon ganda
(double, Tiga atau dua). Ini tidak jenuh karena mengandung lebih
sedikit Hidrogen per karbon dibanding parafin. Hidrokarbon tak
jenuh adalah Dikenal sebagai olefin. Mereka yang mengandung
ikatan rangkap karbon-karbon tersebut Disebut alkena,
sedangkan yang memiliki ikatan rangkap tiga karbon-karbon
adalah alkil.
C. Hidrokarbon aromatik adalah senyawa khusus senyawa siklik
yang berhubungan dengan Struktur untuk benzene
Senyawa Hidrokarbon Parafin (Alkana)
Parafin, juga dikenal sebagai alkana, adalah senyawa jenuh
yang memiliki Rumus umum CnH2n + 2, dimana n adalah jumlah
atom karbon. Alkana yang paling sederhana adalah metana (CH4),
yang juga ditunjukkan sebagai C1.
28
Laporan Praktek Kerja
29
Laporan Praktek Kerja
Benzena
30
Laporan Praktek Kerja
1. Senyawa sulfur
Kandungan Sulfur dari minyak mentah bervariasi dari kurang
dari 0,05 sampai lebih dari 10% berat tetapi umumnya berada pada
kisaran 1-4% berat. Minyak mentah dengan belerang kurang dari
1% berat disebut belerang atau manis, dan dengan belerang lebih dari
1% berat disebut sulfur atau asam. Minyak mentah mengandung
heteroatom sulfur dalam bentuk unsur sulfur S, hidrogen sulfida H2S
terlarut, karbonil sulfida COS, bentuk anorganik dan bentuk organik
yang paling penting, di mana atom sulfur ditempatkan di dalam
molekul hidrokarbon organik. (Mohamed A Fahim, 2010)
Dalam sulfida dan disulfida, atom sulfur menggantikan satu
atau dua atom karbon dalam rantai (R-S-R 'atau R-S-S-R'). Senyawa
ini sering hadir dalam fraksi ringan. Sulfida dan disulfida juga bersifat
siklik atau aromatik.
31
Laporan Praktek Kerja
2. Senyawa Oksigen
Kandungan oksigen minyak mentah biasanya kurang dari 2%
berat. Kandungan oksigen yang sangat tinggi menunjukkan bahwa
minyak telah mengalami paparan yang terlalu lama ke atmosfer.
Oksigen dalam minyak mentah dapat terjadi dalam berbagai bentuk.
Ini termasuk alkohol, eter, asam karboksilat, senyawa fenolik, keton,
ester dan anhidrida. Adanya senyawa tersebut menyebabkan minyak
mentah menjadi asam dengan masalah pemrosesan konsekuen
seperti korosi. (Mohamed A Fahim, 2010)
3. Senyawa Nitrogen
Minyak mentah mengandung senyawa nitrogen dalam jumlah
sangat rendah. Secara umum, semakin asphaltic minyak, semakin
tinggi kadar nitrogennya. Senyawa nitrogen lebih stabil daripada
senyawa sulfur dan oleh karena itu lebih sulit dikeluarkan. Meskipun
mereka hadir pada konsentrasi yang sangat rendah, senyawa
nitrogen memiliki arti penting dalam operasi kilang. Mereka dapat
bertanggung jawab atas keracunan katalis retak, dan juga
berkontribusi terhadap pembentukan gum pada produk jadi.
(Mohamed A Fahim, 2010)
4. Senyawa Logam
Senyawa logam ada pada semua jenis minyak mentah dalam
jumlah sangat kecil. Konsentrasi mereka harus dikurangi untuk
32
Laporan Praktek Kerja
33
Laporan Praktek Kerja
Sifat Fisika :
Ukuran partikel % wt
34
Laporan Praktek Kerja
Sifat Kimia :
Na2O % wt 0.6
35
Laporan Praktek Kerja
Terdapat dua jenis cracking yaitu thermal cracking dan catalytic cracking.
1. Perengkahan Thermal (Thermal Cracking)
Proses perengkahan thermal (thermal Cracking) adalah suatu
proses pemecahan rantai hidrokarbon dari senyawa rantai panjang
menjadi hidrokarbon dengan rantai yang lebih kecil melalui bantuan
panas.425 ºC ke 650ºC meningkatkan temperatur (biasanya terjadi
pada suhu > 4000C dan tekanan tidak terlalu tinggi) . Proses ini dapat
meningkatkan kualitas hasil destilasi dan juga jumlah produksi seperti
misal napta yang dihasilkan memiliki bilangan oktan yang lebih tinggi
dibandingkan napta yang diperoleh langsung dari destilasi. Panas
yang di berikan akan memutus ikatan rantai C dengan H pada kedua
ujungnya, sehingga merengkah namun akan membuat tangan C
kosong dan akan menggumpal sehingga membentuk coke. Proses ini
tidak banyak diminati lantaran peluangnya dalam membentuk coke
yang akan menutupi sisi aktif katalis
2. Perengkahan katalis (catalytic cracking)
4.2.2 Destilasi
36
Laporan Praktek Kerja
37
Laporan Praktek Kerja
38
Laporan Praktek Kerja
dimana : P = tekanan
X = Komposisi
Tekanan uap parsial dari sebuah komponen di dalam
campuran adalah sama dengan tekanan uap komponen tersebut
dalam keadaan murni pada suhu tertentu dikalikan dengan fraksi
molnya dalam campuran tersebut. Hukum ini hanya dapat
diaplikasikan pada campuran ideal.
x = fraksi mol zat pada fase cair.
y = fraksi mol zat pada fase uap.
39
Laporan Praktek Kerja
40
Laporan Praktek Kerja
41
Laporan Praktek Kerja
fasa gas masuk ke kolom distilasi berupa gas, sehingga tidak dapat
dipisahkan. Namun, dengan tekanan yang lebih tinggi maka titik
didih komponen penyusun umpan akan naik, sehingga pada
temperatur yang sama, umpan dapat berubah fasa menjadi cair
(liquid) (Nelson, W. L, 226-228).
4.2.2.4 Prinsip Destilasi Pada Unit RCC
Proses destilasi pada unit RCC ini menggunakan prinsip
destilasi vakum, destilasi vakum adalah suatu cara untuk
memisahkan larutan yang mengacu pada prinsip berupa proses
pemisahan suatu komponen atau beberapa komponen dari suatu
campuran yang homogen dengan menggunakan perbedaan titik
didih dengan tekanan kerja sebesar kurang dari 1 atm.
4.3 Produk Utama dan Produk Samping
Adapun produk yang dihasilkan pada unit RCC adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Produk yang dihasilkan pada unit RCC sesuai desain awal
Produk Ton/jam % wt
42
Laporan Praktek Kerja
yang tinggi. Fuel gas ini digunakan untuk bahan bakar produksi
di kilang (Mohamed A Fahim, 2010)
4.3.1.1.2 LPG (Liquefied petroleum gas)
LPG (Liquefied petroleum gas) merupakan Gas yang
mengandung propana 95%, dan sisanya dibagi antara etana dan
butana. Gas ini digunakan untuk pemanasan rumah dan
memasak. (Mohamed A Fahim, 2010)
4.3.1.1.3 RCC Naptha
Naptha merupakan istilah umum yang digunakan untuk
fraksi hidrokarbon mendidih rendah yang merupakan komponen
utama bensin. Naptha alifatik mengacu pada naphtha yang
mengandung benzena kurang dari 0,1% dan dengan nomor
karbon dari C3 sampai C16. Naptha aromatik memiliki nomor
karbon dari C6 sampai C16 dan mengandung hidrokarbon
aromatik dalam jumlah signifikan seperti benzena (> 0,1%),
toluena dan xilena. (Mohamed A Fahim, 2010)
4.3.2 Produk Samping pada Unit RCC
4.3.2.1 Light Cycle Oil
LCO merupakan aromatic tinggi dengan typical cut point
antara 221 - 343 °C, mengadung sulfur yang tinggi. Secara luas
dipergunakan sebagai blending stock pada heating oil atau diesel
fuel. (Mohamed A Fahim, 2010)
4.3.2.2 Decant Oil (DCO)
Decant oil merupakan minyak yang memiliki kandungan
hidrokarbon fraksi paling berat. DCO disebut juga sebagai slurry
oil atau residu. DCO kualitas baik (kadar sulphur,logam dan ash
rendah) dapat digunakan untuk di jual feedstock bagi carbon
black. (Mohamed A Fahim, 2010)
43
Laporan Praktek Kerja
Gas dan Butane di dalam C4 Mixed menjadi propylene, dan hasil produksi
project unit baru ini akan dijual ke perusaha
44
Laporan Praktek Kerja
45
Laporan Praktek Kerja
Seksi Feed
Seksi Reaktor-Regenerator
46
Laporan Praktek Kerja
Katalis naik dan dapat berkontak dengan feed karena adanya bantuan
dorongan keatas dari lift gas dan juga steam. Reaktor 15-R-102 bekerja
pada temperatur 242 °C pada bagian inlet feednya dan 527,06 °C pada
bagian puncaknya. Didalam reaktor inilah terjadi catalytic cracking
karena suhu operasi yang tinggi didalam reaktor. Dimana katalis yang
digunakan adalah zeolite. Disamping catalytic cracking terjadi, thermal
crackingpun terjadi akibat kurang sempurnanya kontak antara katalis
dengan feed hydrokrabon sehingga terbentuklah coke.
47
Laporan Praktek Kerja
Selanjutnya katalis yang telah bersih dari coke akan turun kebagian
bawah regent atau Lower Regent 15-R-104 untuk dilakukan
pembakaran sempurna dan selanjutnya dialirkan kembali kedalam
reaktor 15-R-102 untuk dikontakkan dengan feed. Aliran katalis dari
dalam Lower Regent 15-R-104 ke dalam riser reaktor 15-R-102 diatur
oleh Safety Level Valve 15-SLV-102 yang bekerja berdasarkan Sensor
Temperatur 15-TC-022.
48
Laporan Praktek Kerja
Fraksi LCO (Light Cycle Oil) terbentuk pada plate no.22 pada
temperature 219,29 °C. Fraksi LCO sebagian kecil ada yang langsung
dikirim ke Unit 16 pada Heat Exchanger 16-E-114 dengan
menggunakan bantuan pompa 15-P-106. Fraksi LCO lainnya diteruskan
kedalam LCO stripper untuk dilakukan proses stripping atau proses
pelucutan fraksi LCO. Sebagian yang fraksi yang lebih ringan akan
direfluk kedalam Kolom destilasi pada tray No.20, sedangkan fraksi
49
Laporan Praktek Kerja
Fraksi HCO (Heavy Cycle Oil) terbentuk pada plate No.28 pada
temperature 288 °C. Sama sperti fraksi Naphta, fraksi HCO hanya
direfluk kembali kedalam kolom destilasi dengan bantuan pompa 15-P-
104.
50
Laporan Praktek Kerja
BAB V
5.1 Utilitas
51
Laporan Praktek Kerja
52
Laporan Praktek Kerja
a. Initialstart-up
b. Auto start jika terjadi kegagalan total pada STG
53
Laporan Praktek Kerja
1. Menampung air
2. Pemanas awal
3. Menghilangkan O2 dalam air
54
Laporan Praktek Kerja
Steam ini mempunyai tekanan 3,5 kg/cm2 dan digunakan untuk media
pemanas. LP steam didistribusikan ke utilitas (deaerator, KO drum) dan
proses (H2Plant, GO/LCO HTU, DTU, AHU, Amine/SWS, Sulphur Plant,
Offsite Area)
55
Laporan Praktek Kerja
Service water adalah air baku yang sudah di treat di unit 53.
Service water sebelum masuk ke Potable Water Tank, disteril terlebih
dahulu dengan gas Chlorine yang selanjutnya dipompakan ke pemakai.
Air yang sudah disteril dinamakan DW.
1. Kantor laboratorium
2. CentralControl Room
3. Kantor Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3)
4. FieldOffice
5. Gedung Administrasi
6. Control Room ITP
56
Laporan Praktek Kerja
dihilangkan di Demin Plant antara lain Ca, Mg, Sodium, Silica, Sulphate,
Carbonat, dan Chloride.Demin Plant terdiri dari tiga train dengan flow
rate 110 m3/h tiap train (A/B/C). Pola operasinya sebagai berikut:
57
Laporan Praktek Kerja
58
Laporan Praktek Kerja
59
Laporan Praktek Kerja
60
Laporan Praktek Kerja
Oily water berasal dari air hujan yang bercampur minyak, air
ballast, air dari parit-parit unit proses, dan pertangkian. Process effluent
water (air buangan proses) berasal dari air buangan unit proses seperti
61
Laporan Praktek Kerja
DTU, SWS, GO HTU, dan RCC. Limbah cair buangan dihasilkan dari
berbagai macam proses pengolahan di PERTAMINA RU VI memiliki
kandungan limbah yang berbeda-beda. Secara garis besar, kontaminan
utama yang terkandung dalam air buangan proses adalah gas terlarut
(hidrogen sulfida, merkaptan, dan amonia), emulsi minyak, kimia alkali,
serta padatan (effluent desalter). Jenis-jenis limbah cair effluent process
berdasarkan sifat kimianya adalah:
➢ Spent caustic dihasilkan dari proses pencucian naphta dan LPG dari
RCC.
62
Laporan Praktek Kerja
- API Separator
API separator dirancang dengan laju alir 242 m3/jam dan
kandungan minyak maksimum 200 ppm. API separator
berupa kolam penampung air dimana masih terdapat
minyak yang dapat dimanfaatkan kembali. Prinsip kerja
dari alat ini berdasarkan perbedaan densitas minyak dan
air. Kolam ini juga dilengkapi dengan sekat-sekat yang
memperlambat laju alir sehinga sebanyak mungkin air dan
minyak dapat terpisahkan.
API separator mengolah oily water dan air ballast. Sebelum
tanker menerima produk, air ballast dari tanker yang berisi
63
Laporan Praktek Kerja
64
Laporan Praktek Kerja
65
Laporan Praktek Kerja
66
Laporan Praktek Kerja
67
Laporan Praktek Kerja
Thickener (63-Z-401)
68
Laporan Praktek Kerja
Limbah padat dari industri minyak adalah katalis sisa dan sludge.
Sludge merupakan suatu limbah yang dihasilkan dalam industri minyak
yang tidak dapat dibuang begitu saja ke alam bebas, karena akan
mencemari lingkungan. Sludge dihasilkan dari hasil pengolahan limbah
cair di ETF. Pada sludge selain mengandung lumpur, pasir dan air juga
masih mengandung hidrokarbon fraksi berat yang tidak dapat di-
recovery ke dalam proses. Sludge ini juga tidak dapat di buang ke
lingkungan sebab tidak terurai secara alamiah dalam waktu singkat.
69
Laporan Praktek Kerja
70
Laporan Praktek Kerja
(environment). Unit ini meliputi single buoy mooring (Unit 41), pipe line
(Unit 43) dan sistem pengelolaan limbah dari pabrik.
71
Laporan Praktek Kerja
72
Laporan Praktek Kerja
73
Laporan Praktek Kerja
74
Laporan Praktek Kerja
BAB VI
- UU No 1/1970
Mengenai keselamatan kerja karyawan di bawah koordinasi Depnaker.
- UU No 2/1951
Mengenai ganti rugi akibat kecelakaan kerja di bawah koordinasi
Depnaker.
- PP No 11/1979
Mengenai persyaratan teknis pada kilang pengolahan untuk keselamatan
kerja di bawah koordinasi Dirjen Minas.
- UU No 4/1982
Mengenai ketentuan pokok pengolahan lingkungan hidup dibawah
koordinasi Depnaker.
- KLH PP No 29/1986
Mengenai ketentuan AMDAL di bawah koordinasi KLH. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh KK dan LL RU IV untuk mendukung progam diatas
terdiri atas 5 kegiatan:
a. Keselamatan kerja
b. Pelatihan
c. Penanggulangan kebakaran
d. Lindungan lingkungan
e. Rekayasa
Kegiatan tersebut dijalankan oleh seksi-seksi:
75
Laporan Praktek Kerja
1. Bendera kecelakaan
76
Laporan Praktek Kerja
2. Bendera kebakaran
b. Merah strip hitam (satu bulan dikibarkan), untuk kebakaran yaitu kerugian
melebihi U$ 10000.
3. Bendera pencemaran
a. Biru (satu minggu dikibarkan), untuk pencemaran dimana tidak terjadi klain
dari penduduk.
b. Hitam (satu bulan dikibarkan), untuk pencemaran dimana terjadi klain dari
penduduk
77
Laporan Praktek Kerja
BAB VII
PENUTUP
6. 1 Simpulan
78
Laporan Praktek Kerja
pada bulan januari 2013, unit ini dibangun untuk menghasilkan produk
berupa propylene.
5. Produk-produk yang dihasilkan di PT. PERTAMINA (PERSERO)
RU VI Balongan antara lain : pertamax turb, pertamax, aftur, solar,
propylene, LPG dan DCO.
6.2 Saran
79
Laporan Praktek Kerja
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo, Muhamad Laksamana., dan Nuha. Ahmad Ulin., Laporan Kerja Praktek
PT. PERTAMINA (PERSERO) RU-VI Balongan, Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, 2016 : Yogyakarta.
Ilmi, Muhammad Irfan., dan Sidiq Mahathir., Laporan Kerja Praktek PT.
PERTAMINA (PERSERO) RU-VI Balongan, Jurusan Teknik Kimia Fakultas
Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, 2016 : Yogyakarta.
Utomo, Ananda Dwi., dan Dimas. Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA
(PERSERO) RU-VI Balongan, Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro, 2016 : Semarang
80