100 gram M2A ( massa molar = 50 g/mol) dilarutkan dalam 1 L pelarut yang
mempunyai Kb = 0,5 ℃ /m dan densitas 1 kg/L. M2A yang terurai sempurna dalam
larutan. Kedalam larutan M2A kemudian ditambahkan 0,5 mol dan kemudian
terbentuk endapan LA seperti reaksi berikut :
M2A(aq) + LB2(s) → LA(s) + 2MB(aq)
Hitunglah kenaikan titik didih larutan M2A mula – mula !
Jawaban : 3 ℃
Pembahasan :
Perhitungan molalitas M2A sebelum ditambahkan LB2
(massa M 𝐴)
n(M2A) = (massa molar2 M
2 A)
(100 𝑔)
= 𝑔
(50 )
𝑚𝑜𝑙
= 2 mol
Massa 1 L pelarut
1 L x 1 Kg/ L = 1 kg
(2 𝑚𝑜𝑙 )
= ( 1 𝑘𝑔 )
= 2 mol/kg
=2m
Faktor Van Hoff (i) untuk M2A yang dianggap terurai sempurna
M2 A → 2M+ + A-2
I = ( 2 kation + 1 anion )
=3
∆Tb = m.kb.i
= 2 m x 0,5 ℃
=3℃
2. Dalam elektrolisis larutan LSO4 dengan elektroda inert, dihasilkan 448 mL gas di
anode (STP) dan 2,56 gram endapan logam L di katoda Ar L adalah...
Jawaban: 64
Pembahasan :
Elektrolisis larutan LSO4 :
Katoda : 2L+ + 4e → 2L
Anoda : 2H2O →4H+ + O2 + 4e
2L+ + 2H2O → 2L + 4H+ + O2
Karena gas O2 yang dihasilkan diukur pada keadaan STP maka jumlah mol gas O2
yang dihasilkan = 0,0448 L : 22,4 L/mol = 0,02 mol
Berdasarkan perbandingan koefisien = perbandingan mol maka :
Jumlah mol L = 2 x jumlah mol O2
= 2 x 0,02 mol
= 0,04 mol
Massa molar L = massa endapah L : mol L
= 2,56 g : 0,04 mol
= 64 g/mol
Jadi Ar L = 64
Jawaban : Aldehid
5. Gas mulia hanya bereaksi dengan oksidator kuat tetapi tidak bereaksi dengan reduktor
kuat. Mengapa demikian?
Jawaban :
Karena oksidator pada umumnya adalah unsur yang sangat mudah mengalami
reduksi. Yaitu unsur yang sangat reaktif, sedangkan reduktor adalah unsur yang
mengalami oksidasi yaitu unsur yang tidak terlalu reaktif.