Pascal adalah bahasa pemrograman komputer yang dikembangkan oleh Niklaus Wirth pada tahun 1968–1969 dan
dipublikasikan tahun 1970. Niklaus Wirth atau lengkapnya Niklaus Emil Wirth adalah seorang dosen, ilmuwan dan
peneliti komputer berkebangsaan Swiss. Sebelum membuat Pascal, ia juga banyak mengembangkan bahasa
pemrograman lain pada era 1960-an seperti Euler dan Algol W.
Nama Pascal dipilih untuk menghormati Blaise Pascal, seorang ilmuwan matematis Prancis yang pada tahun 1642
membuat kalkulator mekanis pertama di dunia. Kalkulator ini menjadi cikal bakal komputer modern.
Niklaus Wirth pada awalnya merancang bahasa Pascal untuk mengajarkan pemrograman kepada mahasiswa di
Universitas ETH Zürich di Swiss. Pascal di desain menggunakan structured programming yang kemudian
menjadi populer dan banyak digunakan oleh bahasa pemrograman setelahnya. Seiiring perkembangan komputer,
bahasa pascal juga digunakan untuk aplikasi komersil.
Sejak dipublikasikan oleh pada 1970, bahasa pemrograman Pascal mulai digunakan oleh berbagai universitas di
Eropa dan Amerika. Walaupun demikian, compiler pascal (sejenis program untuk menjalankan perintah-perintah
bahasa pascal) masih terbatas untuk kalangan tertentu. Karena saat itu harga komputer masih sangat mahal dan
umumnya hanya terdapat di perusahaan atau universitas besar.
Pascal merupakan bahasa pemrograman data-oriented. Programmer bisa membuat tipe data sendiri (selain tipe data
standar yang disediakan seperti integer, real, char, dan boolean). Walaupun demikian, pascal sangat ketat aturan.
Setiap variabel hanya bisa menggunakan tipe data tertentu dan harus dideklarasikan terlebih dahulu.
Tidak seperti bahasa pemrograman lain pada saat itu, bahasa Pascal mirip dengan bahasa inggris sehari-hari,
sehingga mudah bagi programmer pemula untuk mulai membuat kode program.
Bahasa Pascal bersaing dengan bahasa pemrograman lain pada era tersebut, seperti Algol, Basic, Fortran dan C.
Niklaus Wirth pada tahun 1969 – Pencipta Bahasa Pemrograman Pascal (sumber: wikipedia)
Niklaus Wirth pada tahun 2005 – Pencipta Bahasa Pemrograman Pascal (sumber: wikipedia)
Kemunculan Compiler Pascal: UCSD Pascal, Microsoft Pascal dan Turbo Pascal
Sejak dirilis pada tahun 1970, mulai bermunculan berbagai compiler bahasa Pascal (program untuk menjalankan
bahasa pascal).
University of California, San Diego (UCSD) membuat salah satu compiler pertama pascal, yakni UCSD Pascal.
Compiler ini ditujukan untuk sistem operasi buatan UCSD sendiri, yang dikenal dengan UCSD p-System. UCSD p-
System merupakan salah satu sistem operasi yang bisa dipilih jika membeli IBM PC pada saat itu, selain UCSD p-
System, IBM juga menyediakan PC dengan sistem operasi CP/M-86 dan PC DOS buatan Microsoft (cikal bakal
Windows).
Melihat perkembangan Pascal, Microsoft juga mengeluarkan produk Microsoft Pascal. Namun karena harga yang
relatif mahal, compiler ini tidak terlalu populer, dan segera digantikan dengan Microsoft QuickPascal untuk dapat
bersaing dengan Turbo Pascal.
Saat itu, untuk menjalankan sebuah kode program (termasuk Pascal), seorang programmer harus menulis kode
program pada text editor, kemudian menjalankannya (men-compile-nya) menggunakan program terpisah. Jika
membutuhkan library tambahan, maka perlu melakukan proses berikutnya, yakni linker. Alur kerja pembuatan
program ini dikenal dengan istilah edit/compile/link cycle.
Philippe Kahn (seorang enterpreneur yang baru saja mendirikan sebuah perusahaan software Borland pada tahun
1983) melihat peluang bisnis dalam bahasa Pascal dan menggabungkan proses edit, compile dan link dalam satu
produk, yakni Turbo Pascal. Borland, adalah perusahaan software yang saat itu berbasis di Scotts Valley,
California (sekarang pindah ke Austin, Texas).
Turbo Pascal merupakan compiler Pascal yang revolusioner: cepat dan murah, terutama jika dibandingkan
dengan UCSD Pascal dan Microsoft Pascal. Sebagai gambaran, harga compiler pascal saat itu berkisar antara US
$400 – $600, namun Turbo Pascal dijual seharga $45. Selain itu, Turbo Pascal mampu menjalankan kode program
jauh lebih cepat dan membutuhkan sedikit memory. Karena inilah Borland menggunakan kata “turbo” untuk
compiler pascal buatan mereka.
Pada awal kemunculannya, Turbo Pascal mendukung 3 sistem operasi, yakni CP/M, CP/M-86, and DOS.
Itulah tentang sejarah dan perkembangan bahasa pemrograman pascal dari dahulu hingga sekarang. Dalam tutorial
selanjutnya kita akan mencoba menginstall compiler Free Pascal untuk mulai membuat kode program.
Dalam bahasa pemrograman, tipe data integer adalah tipe data yang terdiri dari angka bulat (tidak mengandung nilai
pecahan atau nilai desimal). Nilai ini bisa berbentuk angka positif maupun negatif, contohnya 1, 2, 6, -44, 20000,
atau 128730123.
Pascal mendukung beragam tipe data integer, seperti byte, shortint, smallint, word, integer, cardinal, longint,
longword, int64, dan qword. Tipe-tipe ini dibedakan berdasarkan jangkauan nilai dan kapasitas memory yang
dibutuhkan.
Byte 0 .. 255 1
Word 0 .. 65535 2
Cardinal longword 4
Longword 0 .. 4294967295 4
QWord 0 .. 18446744073709551615 8
Dalam bahasa pemrograman Pascal, tipe data real digunakan untuk angka desimal (pecahan), seperti 0.11, 3.14, atau
999.99. Tipe data ini dikenal juga dengan tipe data float atau floating point.
Karena menggunakan format amerika, penulisan nilai real di dalam Pascal menggunakan karakter titik sebagai
penanda angka ‘desimal’, bukan karakter koma sebagaimana yang kita gunakan sehari-hari.
Pascal mendukung beberapa tipe data yang termasuk kategori float,
yakni: Real, Single, Double, Extended, Comp dan Currency.
Type Range Significant digits Ukuran (dalam byte)
Tipe data String adalah tipe data yang bisa menampung banyak karakter sekaligus. Secara internal di dalam pascal,
string merupakan array dari tipe data char.
Dalam compiler Turbo Pascal, maksimal jumlah karakter yang bisa ditampung di dalam string adalah sebanyak 255
karakter. Compiler FreePascal menambahkan beberapa jenis tipe data lain seperti AnsiString yang bisa
menampung lebih banyak karakter (tidak dibatasi).
Tipe data boolean sebenarnya sangat serderhana. Tipe data ini hanya bisa diisi dengan salah satu dari 2
nilai: TRUE atau FALSE. Tipe data boolean banyak digunakan untuk percabangan kode program, atau untuk
memutuskan apa yang mesti dijalankan ketika sebuah kondisi terjadi.
Pengertian Variabel
Variabel adalah ‘penanda’ identitas yang digunakan untuk menampung suatu nilai. Nilai tersebut dapat diubah
sepanjang kode program. Secara teknis, variabel merujuk kepada suatu alamat di memory komputer. Setiap variabel
memiliki nama yang sebagai identitas variabel tersebut.
Dalam matematika, konsep variabel biasanya menggunakan x atau y, seperti persamaan berikut:
x=y+2
Disini, nilai ‘x’ dan ‘y’ bisa diisi dengan angka apapun (walaupun dalam persamaan diatas, nilai x bergantung
kepada nilai y).
Di dalam pemrograman, nilai variabel bisa berubah dari waktu ke waktu, tergantung kebutuhkan. Sebagai contoh,
jika saya membuat program menghitung luas lingkaran, saya bisa membuat variabel ‘jari2’ dan mengisinya dengan
nilai ‘7’, kemudian di dalam kode program, saya bisa mengubah nilainya menjadi ‘8’, ‘10’ atau ‘1000’.
Write dan writeln sama-sama digunakan untuk menampilkan ‘sesuatu’ dari dalam kode pascal ke jendela tampilan,
atau dalam istilah pemrograman digunakan sebagai perintah ‘ouput’. Perbedaan antara write dan writeln terletak
pada apakah ‘output’ selanjutnya ditampilkan pada baris yang sama, atau di baris baru.
Perintah write akan menampilkan ‘output’, kemudian menyambung tampilan berikutnya dibaris yang sama (cursor
teks tetap berada di baris yang sama).
Sedangkan perintah writeln akan menampilkan ‘output’, kemudian menyambung tampilan berikutnya di baris baru
(cursor teks akan pindah ke baris baru).
Data-ouput ini bisa berupa teks, variabel, konstanta, dll. Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh kode program
yang memperlihatkan perbedaan kedua perintah ini:
1 program tampil;
2 uses crt;
3
4 begin
5 clrscr;
6 write('Nama : ');
7 writeln('Alex');
8
9 writeln('Nama: ');
10 writeln('Anto');
11
12 write('D');
13 write('u');
14 write('n');
15 write('i');
16 write('a');
17
18 writeln('i');
19 writeln('l');
20 writeln('k');
21 writeln('o');
22 writeln('m');
23
24 readln;
25 end.
Hasil kode program:
Nama : Alex
Nama:
Anto
Duniai
l
k
o
m
Penjelasan lebih lanjut mengenai penggunaan tipe data diatas akan dibahas dalam tutorial tersendiri.
Aturan Penulisan Variabel dalam Pascal
Sebuah variabel di dalam pascal harus ditulis sesuai dengan aturan berikut:
Karakter pertama harus berupa huruf.
Karakter kedua dan seterusnya bisa berupa huruf, angka, atau karakter underscore “_”.
Penulisan variabel tidak boleh menggunakan karakter selain angka, huruf dan underscore. Kita tidak bisa
menggunakan spasi, dan tanda-tanda khusus seperti *, +, -, &, %, $, #, atau @.
Maksimal panjang variabel tergantung kepada compiler yang digunakan. Beberapa mendukung 32 karakter
hingga 63 karakter. Walaupun begitu, sebaiknya gunakan nama variabel yang tidak terlalu panjang.
Sebelum digunakan, setiap variabel harus dideklarasikan terlebih dahulu.
Variabel hanya bisa diubah nilainya sesuai dengan tipe data asal.
Pengertian Konstanta
Secara singkat, konstanta adalah variabel yang nilainya bersifat tetap dan tidak dapat diubah sepanjang kode
program. Umumnya konstanta digunakan untuk nilai yang tidak akan berubah, seperti nilai phi dalam matematika
yang bernilai 3.14, atau kecepatan_cahaya yang bernilai 299.792.458 m/s.
Di dalam pascal, sebuah konstanta hanya dapat diisi dengan tipe data dasar, yakni char, integer, real, boolean, serta
tipe data string dan set. Penulisan nama konstanta juga mengkuti aturan penulisan identifier, yakni:
Karakter pertama harus berupa huruf.
Karakter kedua dan seterusnya bisa berupa huruf, angka, atau karakter underscore “_”.
Penulisan konstanta tidak boleh menggunakan karakter selain angka, huruf dan underscore. Kita tidak bisa
menggunakan spasi, dan tanda-tanda khusus seperti *, +, -, &, %, $, #, atau @.
Maksimal panjang konstanta tergantung kepada compiler yang digunakan. Beberapa mendukung 32 karakter
hingga 63 karakter.
Konstanta tidak bisa diubah nilainya sepanjang kode program.
Berbeda dengan variabel, konstanta harus diisi nilai pada saat deklarasi. Berikut format dasar penulisan konstanta:
1 const
2 nama_kosntanta=nilai_konstanta;
Berikut contoh penulisannya di dalam kode program pascal:
1 const
2 phi = 3.14;
3 dollar = 13000;
4 nama = ‘Joko’;
1 program struktur_if_then;
2 uses crt;
3 var
4 angka: integer;
5 begin
6 clrscr;
7 angka := 10;
9 begin
11 end;
Pada dasarnya, kondisi IF THEN ELSE adalah tambahan dari kondisi IF THEN. Bagian ELSE digunakan untuk
menjalankan kode program apabila sebuah kondisi tidak terpenuhi.
Konsep dasar dari percabangan IF THEN ELSE dalam bahasa pemrogram Pascal adalah sebagai berikut:
IF (kondisi) THEN
begin
(kode program 1)
end
ELSE
begin
(kode program 2)
end;
Secara sederhana, IF bersarang atau nested IF adalah penggunaan struktur IF di dalam IF. Kondisi seperti ini
sering digunakan untuk kode program yang sudah cukup kompleks.
Terdapat banyak variasi dari nested IF, tergantung kode program yang ingin kita rancang. Salah satunya adalah
sebagai berikut:
1 IF (kondisi 1) THEN
2 begin
3 (kode program 1)
5 begin
7 end;
8 end
9 ELSE
10 begin
11 (kode program 2)
12 end;
Dalam contoh ini saya menempatkan sebuah kondisi IF di dalam IF (nested IF). Perhatikan bahwa (kode program
1.1) hanya akan dijalankan jika kondisi 1 dan kondisi 1.1 terpenuhi. Jika kondisi 1 tidak terpenuhi, program akan
langsung lompat ke bagian ELSE.
Secara sederhana, struktur percabangan CASE mirip seperti struktur IF THEN ELSE yang berulang. Jika di
dalam IF THEN ELSE kita memiliki format penulisan seperti berikut:
IF (kondisi1) THEN
(kode program 1)
(kode program 2)
(kode program 3)
CASE (expression) OF
end;
Expression adalah ‘sesuatu’ yang akan di periksa nilainya. Jika nilai dari expression ini sama dengan kondisi 1,
maka yang dijalankan adalah (kode program 1), jika sesuai dengan kondisi 2, maka yang akan dijalankan adalah
(kode program 2), dst.
Pada tutorial Struktur Percabangan CASE dalam Pascal kita telah mempelajari konsep dasar penulisan CASE.
Dimana saya membuat contoh kode program yang memeriksa nilai variabel bulan, kemudian
menampilkan teks dari bulan tersebut. Mari kita masuk ke contoh lain:
1 program struktur_case;
2 uses crt;
3 var
4 grade: string;
5 begin
6 clrscr;
8 readln(grade);
10 case (grade) of
17
readln;
18
end.
19
Kali ini saya membuat kode program yang meminta inputan berupa huruf A – E, yang disimpan ke dalam
variabel grade. Jika diiput ‘A’, maka akan tampil teks ‘Sangat Memuaskan’, jika diinput ‘B’, akan tampil
teks ‘Memuaskan’, demikian hingga grade E.
Contoh kali ini kurang lebih sama seperti contoh dalam tutorial sebelumnya. Tapi, bagaimana jika seseorang
menginput huruf F? atau X? atau Z? Huruf-huruf ini tidak ada di dalam kondisi yang kita periksa.
Untuk situasi seperti ini kita bisa menggunakan stuktur CASE ELSE. Langsung saja ke dalam contoh kode
programnya:
1
program struktur_case;
2
uses crt;
3
var
4 grade: string;
5 begin
6 clrscr;
7 write('Silahkan input grade anda (A-E): ');
8 readln(grade);
10 case (grade) of
12 'B' : writeln('Memuaskan');
16 else
20
readln;
21
end.
22
Perhatikan tambahan bagian ELSE. Artinya, jika kelima kondisi tidak cocok (yang diinput selain dari huruf A – E),
maka tampilkan perintah:
1 writeln('Maaf, format yang anda masukkan salah');
Dengan demikian, jika ada yang iseng menginput huruf lain, akan tampil penjelasan seperti diatas. Jika tidak
ditambahkan, kode program kita hanya menampilkan layar kosong (blank).
begin
end;
variabel_counter adalah variabel yang berfungsi sebagai counter, atau penghitung di dalam perulangan. Variabel
ini otomatis menaik dari nilai_awal hingga nilai_akhir. Dalam setiap kenaikan, blok kode program yang berada di
dalam begin dan end; akan dijalankan. variabel_counter ini bisa digunakan sepanjang perulangan (jika
diperlukan).
Mari langsung masuk ke contoh kode program.
Sebagai contoh pertama, saya ingin membuat 1000 teks “Hello World”. Berikut kode programnya:
1 program for_do_loop;
2 uses crt;
3 var
4 i: integer;
5 begin
6 clrscr;
8 for i := 1 to 1000 do
9 begin
10 writeln('Hello World');
11 end;
12
13 readln;
14 end.
Di bagian var, saya membuat sebuah variabel i dengan tipe data integer. Variabel ini saya siapkan sebagai
variabel counter.
Pengertian Perulangan FOR DOWNTO dalam Pascal
Perulangan FOR DOWNTO pada dasarnya sangat mirip dengan perulangan FOR DO, bedanya perulangan kali ini
khusus untuk iterasi yang menurun, dari angka besar ke angka kecil.
Berikut format penulisannya:
begin
end;
Nyaris tidak berbeda dengan format perulangan FOR DO, hanya saja kali ini kita menggunakan
keyword DOWNTO sebagai pengganti TO. Mari kita lihat contoh kode programnya.
Melanjutkan contoh kasus yang kita coba pada akhir tutorial FOR DO, berikut kode program hitung mundur dari 10
ke 1 menggunakan FOR DOWNTO:
1 program for_do_loop;
2 uses crt;
3 var
4 i: integer;
5 begin
6 clrscr;
8 for i := 10 downto 0 do
9 begin
11 end;
12
13 readln;
14 end.
Disini variabel counter i akan menurun dari 10 ke 0, sesuai dengan perintah for i := 10 downto 0 do.
Perulangan FOR DO dan FOR DOWNTO DO yang saya bahas sebelum ini cocok untuk kondisi dimana kita sudah
tahu berapa banyak perulangan yang ingin dijalankan. Dalam FOR DO, nilai awal perulangan dan nilai akhir sudah
harus ditulis di awal kode program.
Untuk situasi dimana jumlah perulangan belum bisa dipastikan, kita bisa menggunakan perulangan WHILE
DO atau REPEAT UNTIL. Dalam tutorial kali ini saya akan fokus kepada WHILE DO.
Berikut format dasar penulisan perulangan WHILE DO dalam bahasa pemrograman PASCAL:
1 WHILE (condition) DO
2 begin
5 end;
Kunci dari perulangan WHILE DO ada di condition dan kode program untuk mengubah
condition. Condition bisa dikatakan sebagai syarat agar perulangan bisa dijalankan. Selama syarat ini terpenuhi
(bernilai TRUE), perulangan akan terus dijalankan. Jika syarat ini tidak terpenuhi (bernilai FALSE), perulangan
tidak akan berjalan.
Pada dasarnya, perulangan REPEAT UNTIL mirip seperti perulangan WHILE DO, dimana kita akan melakukan
pengecekan dalam setiap iterasi apakah nilai variabel counter masih dipenuhi atau tidak.
Bedanya, pada REPEAT UNTIL, pemeriksaan kondisi ini dilakukan di akhir perulangan, bukan di awal
seperti WHILE DO.
Berikut format dasar penulisan perulangan REPEAT UNTIL dalam bahasa pemrograman PASCAL:
REPEAT
begin
end;
UNTIL (condition)
Karena condition dicek di akhir, setidaknya isi perulangan akan dijalankan minimal 1 kali,
meskipun condition tidak dipenuhi. Inilah perbedaan mendasar dari REPEAT UNTIL dengan perulangan lain
seperti FOR DO dan WHILE DO.
Secara sederhana, perulangan bersarang atau dalam bahasa inggris sering disebut sebagai nested
loop adalah perulangan di dalam perulangan. Sebelumnya kita sudah mempelajari tentang nested IF, yakni IF di
dalam IF. Nested loop kurang lebih mirip seperti itu.
Berikut format dasar nested loop menggunakan perulangan FOR DO:
begin
begin
end;
end;
Materi tentang nested loop ini memang cukup rumit, karena melibatkan 2 kali perulangan. Maka tidak heran jika
banyak tugas sekolah / kampus / kuliah yang berkaitan dengan nested loop.
Soal yang hampir selalu keluar adalah membuat segitiga bintang, yang menggunakan prinsip nested loop. Agar lebih
paham, mari kita masuk ke contoh kode program.
Sebelumnya, kita telah membuat kode program nested loop untuk menampilkan karakter pagar dan bintang. Kali ini
saya akan menampilkan variabel counter i dan j ke dalam kode program. Berikut kode programnya:
1 program nested_loop;
2 uses crt;
3 var
4 i,j: integer;
5 begin
6 clrscr;
8 for i := 1 to 5 do
9 begin
10
11 for j := 1 to 5 do
12 begin
13 write(i*j);
write(' ');
14
end;
15
16
17 writeln;
18 end;
19
20 readln;
21 end.
Agar lebih paham, silahkan anda pelajari sejenak apa yang dilakukan dari kode program diatas. Disini saya
membuat nested loop dengan variabel counter i dan j. Kemudian di dalam perulangan j saya
menulis write(i*j); dan write(‘ ‘);.
Saat perulangan i dijalankan pertama kali (i = 1), kode program akan langsung masuk ke perulangan j.
Ketika berada ke dalam perulangan j, nilai i = 1, dan j = 1. Kemudian jalankan perintah write(i*j); dan write(‘ ‘);,
hasilnya adalah 1 * 1 = 1, lalu sebuah spasi. Dilayar akan tampil angka 1 dan sebuah spasi.
Selanjutnya variabel counter j akan naik menjadi 2. Kembali dijalankan write(i*j); dan write(‘ ‘);. Hasilnya adalah
1 * 2 = 2, dikuti sebuah spasi. Dilayar akan tampil angka 2 dan sebuah spasi.
Begitu seterusnya hingga perulangan j selesai dan di layar akan tampil 1 2 3 4 5. Kode program akan keluar dari
perulangan j dan lanjut ke perintah writeln;. Ini bisa diartikan sebagai instruksi agar tampilan pindah ke baris baru.
Kita masih ada di dalam perulangan i, dan variabel counter i akan naik menjadi 2, kemudian masuk kembali ke
dalam perulangan j. Disini akan dijalankan kode program yang sama, yakni write(i*j); dan write(‘ ‘);. Karena i saat
ini bernilai 2, hasil akhir seluruh perulangan j (sebanyak 5 kali) adalah: 2 4 6 8 10.
Pengertian dan Fungsi Break Pascal
Sesuai dengan namanya, perintah break digunakan untuk berhenti. Berhenti dari apa? Berhenti dari perulangan
yang sedang berlangsung. Apakah itu perulangan FOR DO, WHILE DO, maupun REPEAT UNTIL, akan dipaksa
berhenti saat ketemu perintah break.
Umumnya perintah break disimpan dalam sebuah kondisi IF ELSE. Selama kondisi belum terpenuhi, perulangan
tetap terus berlangsung. Jika kondisi sesuai, maka break!
Mari langsung kita bahas menggunakan contoh kode program.
1 program penggunaan_break;
2 uses crt;
3 var
4 i: integer;
5 begin
6 clrscr;
8 for i := 1 to 10 do
9 begin
10 writeln('Hello Indonesia ',i);
11 if (i = 5) then
12 break;
13 end;
14
15 readln;
end.
16
Disini saya membuat sebuah perulangan FOR DO, yakni menampilkan string ‘Hello Indonesia 1’, ‘Hello Indonesia
2’, dst hingga ‘Hello Indonesia 10’.
Akan tetapi, di dalam perulangan ini terdapat perintah if (i = 5) then break. Artinya, saat variabel counter i
mencapai nilai 5, kondisi (i = 5) akan bernilai true. Dengan demikian, perulangan akan berhenti di posisi i = 5:
Jika perintah break di gunakan untuk menghentikan perulangan saat itu juga, maka perintah continue digunakan
untuk menghentikan 1 iterasi yang saat ini sedang berlangsung.
Perulangan tidak berhenti total, yang dihentikan hanya 1 kali perulangan yang sedang terjadi, kemudian kode
program akan melanjutkan perulangan.
Sebagai contoh kode program pascal untuk penggunaan perintah continue, silahkan anda perhatikan kode berikut
ini:
program penggunaan_continue;
1
uses crt;
2
var
3
i: integer;
4
begin
5
clrscr;
6
7
for i := 1 to 10 do
8
begin
9
if (i = 5) then
10
continue;
11
12
writeln('Hello Indonesia ',i);
13 end;
14
15 readln;
16 end.
17
Deret adalah sebutan untuk angka berulang dengan aturan tertentu. Bisa jadi angka itu naik dengan kelipatan 9, atau
angka itu turun dengan selisih yang berlainan. Inti dari pembuatan deret ada di rumus matematis yang digunakan
dalam menghitung angka selanjutnya.
Deret pun punya banyak jenis, mulai dari deret aritmatika, deret geometri, hingga yang cukup kompleks seperti
deret Fibonacci.
Menggunakan bahasa pemrograman pascal, kita bisa membuat deret yang bisa dibilang tanpa batas, selama
processor dan memory komputer sanggup menanganinya.
Sebagai contoh pertama, saya akan merancang kode program untuk membuat deret menaik dengan kelipatan 9:
1 program kode_program_deret;
2 uses crt;
3 var
4 i: integer;
5 begin
6 clrscr;
7
8 for i := 1 to 15 do
9 begin
10 writeln(i*9);
11 end;
12
13 readln;
14 end.
Disini saya menggunakan perulangan FOR DO untuk membuat deret. Rumus dari deret itu sendiri ada di dalam
perulangan. Untuk menampilkan deret kelipatan 9, caranya dengan menulis writeln(i*9).