Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TOPIK 2 MPE

DEMAM BERDARAH DENGUE

Nama : Shafira Kurnia Warianti

NIM : I1011161076

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus akut (virus dengue).
Host alami DBD adalah manusia, agentnya adalah virus dengue yang termasuk ke dalam famili
Flaviridae dan genus Flavivirus, terdiri dari 4 serotipe yaitu Den-1, Den-2, Den3 dan Den-
4,ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, khususnya nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus.

Provinsi Kalimantan Barat merupakan daerah endemik untuk penyakit DBD bahkan
berpotensi menimbulkan wabah, hal ini disebabkan karena letak geografis Kalimantan Barat yang
sebagian besar merupakan dataran rendah dan merupakan daerah rawa. Angka kejadian DBD di
Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2012 terdapat 1.664 kasus DBD dengan angka insiden sebesar
39,16 per 100.000 penduduk. Sedangkan pada tahun 2017 tercatat sebanyak 3.123 kasus, dengan
persebaran pada wilayahnya yaitu Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak 386 kasus (12,29%),
Kabupaten Sambas sebanyak 365 kasus (11,65%), Kabupaten Ketapang sebanyak 355 kasus
(11,33%), Kabupaten Kayong Utara dengan kejadian terendah yaitu 26 kasus (0,83%), serta
kabupaten lainnya memiliki angka kejadian <10%. Provinsi Kalimantan Barat dalam kurun waktu
lima tahun terakhir terjadi kasus DBD yang cukup fluktuatif, berturut-turut mulai tahun 2013 ada
838 kasus (CFR : 1,7%), tahun 2014 ada 5.049 kasus (CFR : 1,3%), Ttahun 2015 ada 951 kasus
(CFR : 1,6%),tahun 2016 ada 967 kasus (CFR : 1,3%), dan tahun 2017 ada3.132 kasus (CFR :
1,1%).
Inkubasi virus dengue dalam manusia (inkubasi intrinsik) berkisar antara 3 sampai 14 hari
sebelum gejala muncul, gejala klinis rata-rata muncul pada hari keempat sampai hari ketujuh,
sedangkan masa inkubasi ekstrinsik (di dalam tubuh nyamuk) berlangsung sekitar 8-10 hari.
Manifestasi klinis mulai dari infeksi tanpa gejala demam, demam dengue (DD) dan DBD, ditandai
dengan demam tinggi terus menerus selama 2-7 hari; pendarahan diatesis seperti uji tourniquet
positif, trombositopenia dengan jumlah trombosit ≤ 100 x 109/L dan kebocoran plasma akibat
peningkatan permeabilitas pembuluh. Tiga tahap presentasi klinis diklasifi-kasikan sebagai
demam, beracun dan pem-ulihan. Tahap beracun, yang berlangsung 24-48 jam, adalah masa paling
kritis, dengan kebocoran plasma cepat yang mengarah ke gangguan peredaran darah. Terdapat 4
tahapan derajat keparahan DBD, yaitu derajat I dengan tanda terdapat demam disertai gejala tidak
khas dan uji torniket + (positif); derajat II yaitu derajat I ditambah ada perdarahan spontan di kulit
atau perdarahan lain, derajat III yang ditandai adanya kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan
lemah serta penurunan tekanan nadi (<20 mmHg), hipotensi (sistolik menurun sampai <80
mmHg), sianosis di sekitar mulut, akral dingin, kulit lembab dan pasen tampak gelisah; serta
derajat IV yang ditandai dengan syok berat (profound shock) yaitu nadi tidak dapat diraba dan
tekanan darah tidak terukur.

Sumber :
1. Kurane I. Dengue Hemorrhagic Fever with Spesial Emphasis on Immunopathogenesis.
Comparative Immunology, Microbiology & Infectious Disease. 2007; Vol 30:329-40.
2. WHO. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah
Dengue. Jakarta: WHO & Depar-temen Kesehatan RI; 2003.
3. Lestari K. Epidemiologi Dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Indo-nesia.
Farmaka. Desember 2007; Vol. 5 No. 3: hal . 12-29.
4. Chuansumrit A, Tangnararatchakit K. Pathophysiology and Management of Dengue
Hemorrhagic Fever. Bangkok: Department of Pediatrics, Faculty of Medicine, Ra-
mathibodi Hospital, Mahidol University; 2006.
5. Hadinegoro, Rezeki S, Soegianto S, Soeroso T, Waryadi S. Tata Laksana Demam Berdarah
Dengue di Indonesia. Jakarta: Ditjen PPM&PL Depkes&Kesos R.I; 2001.
6. Dinas Kesehatan Kalimantan Barat. Profil Kesehatan Kalimantan Barat tahun 2017. Kota
Pontianak: Kalimantan Barat. 2018.

Anda mungkin juga menyukai