Anda di halaman 1dari 5

Rekonsiliasai yang terjadi seperti antara China dengan US, Uni Soviet dengan US, dll.

Tetapi rekonsiliasi tersebut tidak berjalan dengan lancar. Semua perdamaian yang terjadi selama
ini adalah perdamaian yang tidak sempurna, karena mereka yang dahulunya berkonflik setelah
melakukan perdamaian maka perdamaian itu tidak akan berjalan sempurna dan permanen.
Meskipun mereka sudah menandatangani perjanjian damai yang sudah mereka buat tetapi
sampai saat ini diantara Negara-negara tersebut masih terjadi konflik. Namun konflik tersebut
dapat diselesaikan melalui jalur diplomatic, sehingga kemungkinan konflik yang mengakibatkan
perang sedikit berkurang.

Penurunan Kapabilitas

Di Soviet terjadi penurunan kapabilitas didalam factor ekonomi yang berakibat pada
perekonomian Soviet semakin rusuh dan memburuk. Kemerosotan ekonomi Soviet tersebut
adalah karena perubahan atau yang dilakukan oleh Mikhail Gorbachev pada perekonomia Soviet
yang sudah merosot. Tetapi pembaharuan yang dilakukan oleh Gorbachev itu sendiri malah lebih
memperburuk keadaan perekonomian Soviet. Karena pada dasarnya AS memerintahkan Soviet
mundur dari Afghanistan, dengan alasan karena jika Soviet ingin menguasai Afghanistan maka
perekonomian Soviet akan menurun, tetapi Gorbachev dan US ingin memasukan ideologi
liberalis kepada Soviet melalui pengusaha-pengusaha asing US agar berinvestasi di Soviet.
Tetapi dengan pemaksaan pemasukan ideologi liberalis kedalam Soviet malah membuat
perekonimian di Soviet semakin rusuh sehingga menimbulkannya konflik dan krisis kepercayaan
masyarakat Soviet kepada Gorbachev karena terlalu berpihak ke US, dan di Soviet sendiri
muncul ketergantungan kepada US dan ketergantungan itu sendiri adalah salah satu penyebab
penurunan kapabilitas Soviet sehingga Soviet sendiri akhirnya runtuh.

Action at a Distance

Kaum realis berpendapat bahwa Gorbachev sudah mengetahui dan memahami implikasi
dari kemerosotan ekonomi Soviet dan Gorbachev sendiri juga sudah melakukan tindakan agar
Soviet tidak mengalami kemerosotan sehingga Gorbachev meminta bantuan ke Barat.

Gorbachev salah menganalisa tentang kebijakan luar negerinya yaitu post hoc ergo
propter hoc. Penjelasan tentang kebijakan yang dibuat oleh Gorbachev perlu untuk
mempertimbangkan sebuah tujuan yang ingin mereka capai, memahami kendala dan peluang
asing dan domestik yang mereka hadapi, dan penilaian mereka tentang konsekuensi dari berbagai
program tindakan yang terlihat terbuka bagi mereka.

General Deterrence

General deterrence adalah strategi jangka panjang yang dimaksudkan untuk mencegah
gangguan militer. Berhasil atau tidaknya pencegahan tersebut tergantung dari kemampuan
militer yang memadai. General deterrence dibuat agar untuk mencegar dari terjadinya konflik
dan perang, tetapi jika General deterrence gagal maka akan dilakukannya reformasi. Ada 3
macam general deterrence yang telah dibuat, yaitu:

1. Kesuksesan general deterrence


2. Kekalahan yang berulang-ulang
3. Hilangnya kompetisi

General deterrence mempunyai peran dalam penyelesaian berbagai konflik, namun tidak
berarti general deterrence akan berlangsung dengan sangat baik dan lancar dan tidak jarang juga
kegagalan general deterrence dapat menimbulkan konflik dan perang lagi. Dalam jenis kedua
konflik, pencegahan adalah tindakan yang terbaik tetapi belum cukup untuk akomodasi itu
sendiri. Hubunga Soviet dengan Amerika adalah salah satu bukti nyata, konflik mereka yang
terjadi hamper setengah abad.

Penulis berfikir bahwa para pemimpin akan mempertimbangkan kebijakan luar negeri
damai ketika:

1. mereka mengharapkan agar menjalin hubungan yang lebih baik dengan musuh agar
kepentingan domestik dan manfaat untuk internasional, atau mencegah kerugian
domestik dan internasional dapat terkontrol. Kondisi ini adalah yang terpenting.
2. Beranggapan positif terhadap musuh Negara tersebut akan membawa kepada usaha
perdamaian yang baik dan positif
3. layak untuk mempertimbangkan dukungan dalam negeri sehingga dukungan tersebut
cukup mampu untuk mempertahankan dan melaksanakan kebijakan akomodasi
tersebut.
Sadat dan Gorbachev yang sangat terfokus pada agenda domestik mereka, dan
Mengadopsi dari kebijakan luar negeri dapat mengembangkan rencana mereka. Pertimbangan
dalam negeri yang juga penting untuk Rabin dan Arafat. Dengan mengabaikan politik dalam
negeri, yang ada teori gagal untuk menanggapi beberapa motif yang paling penting untuk
merubah kebijakan luar negeri.

Biased assessment

Penilaian beresiko secara signifikan dapat dipengaruhi oleh apa yang dipercayakan. Studi
kegagalan penghalang langsung menyatakan banyak contoh pemimpin yang melakukan
tantangan agresif dari komitmen permusuhan untuk mengatasi desakan-desakan masalah strategi
dan domestic. Mereka percaya masalah ini dapat di atasi melalui tantangan yang berhasil mereka
yakinkan sendiri. terkadang buktinya tidak selalu benar, mereka percaya tantangan akan sukses.

Contohnya Gorbachev meyakinkan dirinya sendiri untuk mengubah argumen Ronald


Reagan mengenai kontrol senjata dan Uni Soviet dan mencapai terobosan penting untuk bantuan
politik yang lebih luas. Keberhasilan Gorbachev menunjukkan hasil dari harapan timbal-balik
dan terkadang dapat membuat kepuasan diri.

Tetapi Gorbachev sendiri melakukan kesalahan perhitungan sehingga menyebabkan


jatuhnya tujuh pemerintahan komunis, runtuhnya Pakta Warsawa dan penyatuan kembali Jerman
di bawah naungan Barat. Begitu juga dengan Sadat, yang juga melakukan kesalahan perhitungan
yang menyebabkannya berada diposisi yang sulit, yang membuatnya terisolasi dan gagal untuk
melakukan perdamaian di Palestina. Biasanya kesalahan perhitungan disebabkan karena adanya
sifat yang bertentangan para pemimpin dalam mencapai tujuan yang mereka cari. Keyakinan dan
tujuan pemimpin sering kali sangat sulit untuk dijelaskan ketika tujuan tersebut menyebar.
Pemerintah akan cenderung untuk mengejar kebijakan luar negeri secara damai ketika melalui
jalur konfrontasi gagal.

Bagaimana pemimpin merespon untuk insiatif untuk berdamai? Akomodasi yang sukses
membutuhkan timbal balik. Jalur pertama penulis menggambarkan bagaimana seorang pemimpin
mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebih lunak untuk memfasilitasi restrukturisasi domestik.
Di sisi lain harus menanggapi secara positif, meyakinkan inisiator kepentingan sendiri dalam
akomodasi, dan kedua belah pihak harus bekerja sama untuk menyelesaikan perbedaan yang luar
biasa antara mereka dan melembagakan hubungan mereka.

Langkah pertama dalam pengujian proposisi penulis akan mencari tiga kasus untuk di
mana salah satu dari tiga yang sudah terjadi. Bukti bahwa lain upaya konsiliasi yang dibuat di
bawah kondisi yang sama akan memperkuat klaim validitas mereka. Temuan bahwa tiga kondisi
saya yang temukan pada satu kesempatan atau lebih dan tidak ada upaya konsiliasi dibuat akan
menunjukkan bahwa mereka tidak cukup. Ini akan memicu pencarian untuk kondisi tambahan
dan bukti juga hadir dalam tiga upaya konsiliasi diselidiki dalam bab ini. Temuan bahwa usaha
tambahan di konsiliasi yang dibuat di bawah berbeda kondisi akan menunjuk ke keberadaan jalur
akomodasi yang berbeda.

Untuk melakukan hal ini saya harus membangun sebuah set data yang sesuai. Idealnya,
harus mencakup alam semesta dari kedua puluh kasus abad percobaan konsiliasi. Hal ini akan
memungkinkan pengujian proposisi tentang kondisi di mana konsiliasi diupayakan dan kondisi
di mana konsiliasi tersebut berhasil. Sekali lagi, langkah berikutnya akan untuk melihat apakah
kondisi yang terkait dengan konsiliasi yang hadir pada kesempatan ketika tidak mencoba
konsiliasi tersebut.

Akomodasi lebih berpicu dalam bantuan. Penelitian tentang akomodasi lebih berfokus
pada variabel independen, namun kita juga harus mempertimbangkan variable dependen.

Terdapat perbedaan level dalam akomodasi, peneliti butuh untuk menetapkan jenis-jenis
bantuan yang mereka maksud. Penulis berharap ini akan membantu pembaca untuk
mengidentifikasi tahap dari hubungan dari permusuhan hingga perdamaian. Hal ini
memungkinkan untuk membandingkan sebuah kasus lebih tepat.
Analisis

Penulis berpendapat bahwa rekonsiliasi yang terjadi antara Negara dengan Negara yang
berkonflik tidaklah murni dan permanen, karena Negara yang berkonflik dan menandatangani
sebuah perjanjian untuk berdamai, masih ada nilai yang mereka anggap salah satu dari nilai
tersebut tidak dapat memuaskan atau tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan Negara
tersebut dan karena ketidak puasan tersebut masih terdapat keganjalan untuk mereka sendiri dan
perdamaian tersebut tidaklah sebersih apa yang diharapkan. Sehingga masih terjadi konflik
walaupun konflik tersebut kecil dan secara tidak langsung.

Rekonsiliasai yang terjadi seperti antara China dengan US, Uni Soviet dengan US,
dll. Tetapi rekonsiliasi tersebut tidak berjalan dengan lancar. Semua perdamaian yang terjadi
selama ini adalah perdamaian yang tidak sempurna, karena mereka yang dahulunya berkonflik
setelah melakukan perdamaian maka perdamaian itu tidak akan berjalan sempurna dan permanen.
Meskipun mereka sudah menandatangani perjanjian damai yang sudah mereka buat tetapi
sampai saat ini diantara Negara-negara tersebut masih terjadi konflik. Namun konflik tersebut
dapat diselesaikan melalui jalur diplomatic, sehingga kemungkinan konflik yang mengakibatkan
perang sedikit berkurang.

penulis menggambarkan pentingnya peran gagasan dalam bantuan (akomodasi). Yang


paling mendasar. penyebab utama resolusi konflik Timur-Barat merupakan perubahan dramatis
dalam konsepsi keamanan soviet. Penolakan konfrontasi dalam keamanan bersama yang
membuka jalan bagi pihak yang memecahkan kebuntuan konflik Timur-Barat. Revolusi
konseptual, yang telah didahului oleh konseptual sebelumnya dan sama pentingnya : pengakuan
para pemimpin negara adidaya bahwa mereka takut dengan perang nuklir dan berkomitmen
untuk mencegahnya.

Anda mungkin juga menyukai