H
Bagian IKM-
IKM-IKKOM FK UNILA
2014
Definisi
Kumpulan data baik bilangan maupun
nonbilangan yg disusun dalam tabel atau
diagram untuk melukiskan Persoalan atau
fenomena yang terjadi di suatu negara/ tempat
Metode penarikan kesimpulan dalam situasi
dimana terjadi ketidakseragaman (variasi) dan
ketidakpastian (probabilitas)
Definisi (2)
Biostatistik:
: Metode statistik yang diterapkan pada ilmu-ilmu
terkait kesehatan, seperti kedokteran dan kesehatan
masyarakat, untuk membantu memahami tentang
karakteristik populasi, dan hubungan/ pengaruh
variabel pada populasi
Statistik:
: Cabang matematika terapan yang berurusan dengan
pengumpulan, analisis, dan interpretasi data, dan
penggunaan teori probabilitas untuk menaksir
parameter populasi
Kegunaan Biostatistika
Biostatistik berguna untuk memberikan informasi tentang:
1.Karakteristik populasi
Berapa persen dari populasi yang menderita TB paru?
Berapa rata-rata tekanan darah sistolik populasi obes ?
2.Hubungan/ pengaruh variabel pada populasi
Apakah merokok berhubungan dengan peningkatan risiko
penyakit jantung koroner (PJK)?
Apakah pemberian metilprednisolon dapat mengurangi
mortalitas pasien dengan tetanus?
Informasi itu berguna untuk membantu mengambil
keputusan, membuat perencanaan, atau memecahkan
masalah
KONSEP BERPIKIR STATISTIKA
RUANG LINGKUP
Statistik Deskriptif
Perumusan Perencanaan
Masalah Program
Statistik Sampling
Statistik Rancob
Pengumpulan
Informasi
R Penarikan
Kesimpulan
D Implementasi
Program
Pengolahan Evaluasi
& Analisis Program
Statistik Inferensial
PEMBAGIAN BESAR STATISTIKA
STATISTIK DESKRIPTIF
Statistika Deskriptif: statistika yang menggunakan
data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau
menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja
Cth :
Untuk menggambarkan karakteristik penduduk
diperlukan data seperti: umur, jenis kelamin, status
perkawinan, dsb
STATISTIK INFERENSIAL
Statistika yang menggunakan data dari suatu
sampel untuk menarik kesimpulan mengenai
populasi dari mana sampel tersebut diambil
Cth :
Untuk menganalisa hubungan pertambahan
berat badan Ibu hamil dengan berat lahirdi daerah
Cibinong diambil sampel di RSUD Cibinong
PENGELOMPOKKAN LAIN
Statistika Parametrik:
Menggunakan asumsi mengenai populasi
Membutuhkan pengukuran kuantitatif dengan
level data interval atau rasio
Statistika Nonparametrik (distribution-free statistics
for use with nominal / ordinal data):
Menggunakan lebih sedikit asumsi mengenai
populasi (atau bahkan tidak ada sama sekali)
Membutuhkan data dengan level serendah
rendahnya ordinal (ada beberapa metode untuk
nominal)
Macam Metode Penelitian
Penelitian dasar
Penelitian
Berdasarkan Tujuan
pengembangan
Penelitian
(R&D)
Penelitian terapan
Macam Metode
Penelitian
Penelitian
eksperimen
Berdasarkan tingkat
kealamiahan tempat Penelitian survei
penelitian
Penelitian
naturalistik
Penelitian dasar
Bertujuan mengembangkan teori
Tidak memperhatikan kegunaan langsung yang
bersifat praktis
Umumnya dilakukan pada laboratorium dengan
kondisi terkontrol dengan ketat
Penelitian Pengembangan
Merupakan jembatan antara penelitian dasar dengan
penelitian terapan
Tujuan : menemukan, mengembangkan dan
memvalidasi suatu produk
Penelitian Terapan
Tujuan : menerapkan, menguji, dan mengevaluasi
kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam
memecahkan masalah-masalah praktis.
Pen dasar
Pen terapan
Penemuan dan
pengembangan ilmu Ilmu dr pen dasar digunakan
untuk memecahkan masalah
Penelitian Eksperimen
Dilakukan dalam laboratorium
Ada perlakuan yang diberikan
Tidak alamiah/ natural kondisi terkontrol dalam
lab, sehingga tidak ada pengaruh dari luar
Digunakan untuk mencari pengaruh treatment
(perlakuan) tertentu.
Contoh : pengaruh pemberian ekstrak buah
mengkudu terhadap kadar gula darah tikus putih
Penelitian Survei
Digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
tertentu yang alamiah (bukan buatan)
Perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya
dengan menyebarkan kuesioner, tes, wawancara
terstruktur dsb
Perlakuan tidak seperti dalam eksperimen
Penelitian Naturalistik
Meneliti pada tempat yang alamiah
Penelitian tidak membuat perlakuan
Peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic,
yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data,
bukan pandangan peneliti
Permasalahan - Penelitian
HIPOTESIS PENELITIAN
Pernyataan sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian, yang harus diuji
validitasnya secara empiris.
Tidak semua penelitian memerlukan
hipotesis
Pen survei, studi eksploratif dan studi
deskriptif tidak memerlukan hipotesis
Syarat Hipotesa yang baik
1. Dinyatakan dalam bentuk kalimat deklaratif yang
jelas dan sederhana, tidak bermakna ganda
2. Mempunyai landasan teori yang kuat
3. Menyatakan hubungan antara satu variabel
tergantung dengan satu atau lebih variabel bebas.
4. Hipotesis memungkinkan diuji secara empiris
5. Rumusan hipotesis harus bersifat khas dan
menggambarkan variabel-variabel yang diukur.
Jenis Hipotesis
1.Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang menunjukkan
tidak ada perbedaan antar kelompok atau tidak ada
hubungan antara variabel atau tidak ada korelasi antar
variabel.
Contoh : Perawatan dengan obat Anti retroviral tidak
mempunyai efek untuk meningkatkan kualitas hidup
penderita HIV
2. Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis kebalikan dari
hipotesis nol, yang akan disimpulkan bila hipotesis nol
ditolak.
Contoh : Perawatan dengan obat Anti retroviral
mempunyai efek untuk meningkatkan kualitas hidup
penderita HIV
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian sejumlah besar subyek
yang mempunyai karakteristik tertentu
Dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Populasi target
b. Populasi terjangkau/ sumber
Populasi target
Populasi yang merupakan sasaran akhir penerapan
akhir penelitian
Bersifat umum
Pada penelitian klinis karakteristik demografis
(usia, JK) dan karakteristik klinis (sehat, DM,
pneumonia, dll)
Contohnya : penelitian pemberian TABURIA dengan
kejadian diare pada bayi usia 1-2 tahun populasi
target adalah bayi berusia 1-2 tahun pada
populasi inilah hasil penelitian kelak diterapkan.
Populasi terjangkau
Populasi target yang dapat dijangkau oleh peneliti
Bagian dari populasi target yang dibatasi oleh
tempat dan waktu
Contoh; pop target: bayi berusia 1-2 tahun yang
menderita diare
Pop terjangkau bayi berusia 1-2 tahun yang
menderita diare yang berobat di puskesmas Kedaton
pada tahun 2012.
Dari populasi terjangkau ini dipilihlah SAMPEL
penelitian --. Subyek yang langsung akan diteliti.
Sampel
Bagian (subset) dari populasi yang dipilih dengan cara
tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya.
Pada populasi dengan jumlah sedikit, sampel di random.
(Random artinya adalah setiap anggota populasi punya
kesempatan yang sama untuk terpilih)
Sampel yang dikehendaki/ subyek terpilih:
bagian dari populasi terjangkau yang
direncanakan untuk diteliti langsung
memenuhi kriteria pemilihan (inklusi dan
eksklusi)
Sampel (2)
Subyek yang benar diteliti:
mengikuti penelitian dari awal sampai
selesai
merupakan bagian dari subyek terpilih
dikurangi dengan drop out, loss to follow up
dll
hasil penelitian merupakan hasil penelitian
pada kelompok ini
Sampel (3)
1. Homogen (karakter hampir sama)
sampel yang diambil jumlahnya sedikit
Cth : air laut, untuk mengetahui rasa laut cukup
diambil sampel air laut sedikit.
2. Heterogen (karakter berbeda-beda)
sampel yang diambil lebih banyak
cth: untuk mengetahui berat badan siswa. Ada
rumus mengambil jumlah sampel yang dapat
dipertanggungjawabkan
Mengapa menggunakan
sampel?
Lebih murah
Lebih mudah
Lebih cepat
Lebih akurat pengukuran atau pemeriksaa pada
subyek yang lebih sedikit lebih teliti dan akurat
dibanding populasi yang besar
Mewakili populasi PILIH dengan CARA yang
BENAR; inferensi hasilnya dapat dilakukan dengan
tingkat kesalahan yang ditetapkan
Lebih spesifik data pasien lebih homogen
KELOMPOK KARAKTERIST CONTOH
SUBYEK IK
POPULASI
TARGET
Dibatasi karakt
klinis &
demografis
Pasien DM tipe
2
Validitas
eksternal II Pasien DM tipe
POPULASI Dibatasi oleh 2 di RSUAM
TERJANGKAU tempat & tahun 2011 (400
Validitas waktu orang)
eksternal I SAMPEL
Dipilih secara
YANG 100 pasien DM
random dr pop
DIKEHENDAK tipe 2
terjangkau
I
Validitas
internal Subyek yg
SUBYEK
menyelesaikan 95 pasien DM
YANG BENAR
prosedur tipe 2
DITELITI
penelitian
Validitas interna
Menunjukkan apakah hasil penelitian bebas
dari kesalahan acak, bias, dan perancu
(confounding)
Apakah hubungan yang didapatkan benar-
benar hanya dipengaruhi oleh variabel-
variabel yang diteliti
Faktor yang berperan penting ketepatan
desain, seleksi subyek dan pengukuran
Validitas eksterna
Menunjukkan berapa baik hasil penelitian
tersebut dapat diterapkan pada kelompok
yang lebih luas
Sampel populasi terjangkau populasi
target
Validitas eksterna baik BILA validitas interna
baik
Kriteria inklusi
Karakteristik umum subyek penelitian pada
populasi target dan populasi terjangkau
Harus relevan dengan masalah penelitian
Kendala memperoleh kriteria yang sesuai
Pertimbangan ilmiah “dikorbankan” karena
alasan ‘praktis”.
Misal; diagnosis pasti ulkus duodenum dgn
endoskopi alat tdk tersedia diagnosis
berdasarkan klinis dan radiologis
Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi BUKAN kebalikan inklusi
Merupakan kriteria yang ditetapkan untuk mengeluarkan
subyek dari penelitian.
Keadaan yang biasanya menjadi kriteria eksklusi:
a. Terdapat keadaan atau penyakit lain yang
mengganggu pengukuran dan interpretasi
b. Terdapat keadaan yang mengganggu jalannya
penelitian (domisili tdk tetap)
c. Hambatan etis
d. Subyek menolak berpartisipasi
Contoh kriteria inklusi-eksklusi
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN
STATUS GIZI BALITA
Kriteria Inklusi
a. Orang tua atau ibu balita bersedia menjadi responden
b. Orang tua atau ibu balita dapat berkomunikasi dengan
baik
c. Balita berusia 6 bulan s.d. 5 tahun
Kriteria Eksklusi
a. Balita dengan cacat kongenital
b. Balita yang sakit diare atau infeksi selama ± 2 minggu
sebelum pengambilan data.
Cara pemilihan sampel
A. Probability Sampling
1.Simple Random Sampling
2.Systematic Sampling
3.Stratified Random Sampling
4.Cluster Sampling
5.Multistage Sampling
Keuntungan:
1. Kelompok dari populasi yang dipandang penting oleh
peneliti dapat terwakili secara proporsional
2. Peneliti dapat memperoleh sampel yang representatif
3. Peneliti dapat memperkirakan sampling error
Cluster sampling
Sampel dipilih secara acak pada kelompok
individu dalam populasi yang terjadi secara
alamiah
Contohnya: wilayah kabupaten,
kecamatan, kelurahan, dst
Cara ini sangat efisien bila populasi tersebar
luas sehingga tidak mungkin membuat
daftar seluruh populasi tersebut
Keuntungan: menghemat biaya cukup
mengamati klaster-klaster terpilih
Cluster sampling (2)
Kerugiannya:
1. Kurang teliti
2. Peneliti tidak mengetahui persis jumlah subyek
3. Tidak mengetahui probabilitas masing-masing
subyek untuk terpilih
4. Bias pada analisis data
Multi-stage sampling
Merupakan pencuplikan bertingkat
Unit pencuplikan dipilih secara random di
tiap tingkat multi stage random sampling
Bila unit pencuplikan merupakan klaster
multi stage random cluster sampling
Contoh: meneliti status gizi bayi
Propinsi Lampung Kabupaten Lampung
Tengah Puskesmas Posyandu
Multi-stage sampling (2)
Keuntungan:
1. Lebih mudah dilakukan daripada teknik satu
tingkat kerangka pencuplikan dibuat terpisah
antar tingkat
2. Dengan biaya yang sama, pencuplikan bertingkat
menghasilkan sampel lebih besar dan lebih efisien
dibandingkan pencuplikan random sederhana.
Consecutive sampling
Pemilihan subyek subyek yang datang secara
berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan
dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek
yang diperlukan terpenuhi.
Merupakan jenis non-probability sampling yang paling
baik dan seringkali termudah
Sebagian besar pen klinis (termasuk uji klinis) dilakukan
dgn teknik ini
Disarankan waktu pemilihan subyek jangan telalu
pendek agar hasilnya menyerupai probability
sampling
Convenient sampling
Sampel diambil tanpa sistematika tertentu
Cara termudah dan terlemah
Jarang dapat mewakili populasi terjangkau apalagi populasi
target
Contoh: meneliti pasien hipertensi di puskesmas sebanyak 100
orang
- 1 minggu pertama dpt 10 org
- 1 bulan berikutnya cuti
- 2 mg berikutnya 12 org
- Krn dinas luar cuti 1 mg
- 2 mg berikutnya pengambilan data hanya pada pukul
10.00-12.00
Purposive sampling
Pencuplikan sampel dengan tujuan eksplisit tertentu
Berdasarkan pertimbangan subyektif dan praktis
responden dapat memberikan jawaban yang
memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Pen kuantitatif bertujuan mendapatkan sampel
yang memiliki karakteristik tertentu atau mendapat
kelompok penelitian yang sebanding dalam
karakteristik ttt data yg diperoleh dpt dianalisis
dgn valid
Purposive sampling (2)
Pen kualitatif pencuplikan teoritis bukan
mendapatkan sampel yang mewakili seluruh variasi
tetapi memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam ttg kasus yg sedang dianalisis dan dan
memudahkan pengembangan kerangka dan konsep
analisis yang digunakan.
Contoh: mengetahui pendapat ibu tentang ASI
eksklusif dan susu formula sampelnya ibu yang
memberikan ASI eksklusif dan sufor di posyandu
Melati
Kekurangan kurang representatif
Proporsi (P)
Proporsi adalah perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut
Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasi
Rumus:
Proporsi : x / (x+y) x k
Contoh:
Proporsi Mhs wanita =
Jumlah Mahasiswa wanita
------------------------------------------ k
Jumlah Mahasiswa wanita + pria
(-) c d
n (%) n (%)
Status Gizi
Angka Limfosit
n (%) n (%)
Asupan Vitamin C
•Primer
Sumber •Sekunder
Cara •Sensus
memperoleh •Sampling
Celah
Variabel Diskret Vs Kontinyu
Pengamatan
Deskripsi Independen Vs
Penelitian Dependen
Definisi & jenis variabel
Variabel: karakteristik subyek penelitian yang berubah
dari satu subyek ke subyek lain.
Variabel Variabel
Variabel bebas
antara tergantung
Variabel Variabel
luar luar
Skala variabel
Skala pengukuran variabel penelitian:
1. Skala kategorikal
2. Skala numerik
Definisi operasional
Definisi operasional
Penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih
oleh peneliti
Mengacu pada kepustakaan
Bisa dimodifikasi atau didefinisikan sesuai
keinginan peneliti asalkan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan
DO bisa berbeda antara satu peneliti dengan peneliti
lain walaupun dlm judul yang sama
DO merupakan acuan keseluruhan penelitian
Referensi
Murti, B. (2010). Desain dan Ukuran Sampel untuk
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang
Kesehatan. Edisi 2. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta.
Sastroasmoro, S., Ismael, S. (2011). Dasar-dasar
Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-4. CV Sagung
Seto: Jakarta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, R dan D. Penerbit Alfabeta : Bandung.
Selamat meneliti
TERIMAKASIH….