Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat,
taufik, karunia, inayah serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan paper
tentang Planimeter. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr.
Ir. H. Iskandar Muda P., M.T. selaku dosen mata kuliah Ilmu Ukur Tanah yang
telah memberikan tugas paper yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa
Pendidikan Teknik Bangunan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih atas
dukungan dari teman-teman, baik dalam bentuk moril maupun materil.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa dalam penyajian makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini, khususnya
kepada Bapak dosen pengampu serta teman-teman sekalian guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Terima kasih. Wassalam.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
4.3.3 Pembuatan Peta Metode Planimetris ............................................... 16
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ..................... 17
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 17
5.2 Implikasi ................................................................................................. 17
5.3 Rekomendasi .......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Luas wilayah pada peta dapat kita hitung dengan menggunakan metode balok
dan grid (kotak). Kedua metode tersebut pada prinsipnya sama, yaitu
memperkirakan luas peta dengan membuat kotak atau balok yang kemudian
dihitung luasnya berdasarkan perbandingan skala. Hasil perhitungan kedua metode
tersebut tidak mutlak benar, hal ini karena ada wilayah pada peta yang menjadi
hilang atau bertambah. Sebagai contoh pada metode kotak jika wilayah pada peta
yang terpotong kotak bujur sangkar daerah yang ada kurang dari separuh maka
daerah itu dihilangkan (dihitung 0 ), sedangkan jika daerahnya tergambar separuh
atau lebih maka akan dihitung 1. Perhitungan dengan cara tersebut dapat
menyebabkan luas peta bisa menjadi lebih sempit atau justru lebih luas dari luas
sebenarnya. Untuk meminimalisasi kesalahan perhitungan pada metode grid dan
balok yang bersifat manual, maka luas pada peta dapat kita ukur dengan
menggunakan alat bantu pengukur luas peta yang biasa disebut planimeter.
Planimeter merupakan salah satu metode pembuatan peta. Metode ini digunakan
untuk memetakan wilayah yang luasnya haya beberapa ratus sampai beberapa
meter. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman lebih dalam pemetaan planimeter
sehingga dapat memberikan informasi secara visualisasi dua dimensi mengenai
keadaan dan posisi suatu bangunan.
1
2
Paper ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis
maupun secara praktis. Secara teoritis artinya makalah ini berguna sebagai
pengembangan konsep pengetahuan mengenai perhitungan peta metode
Planimeter. Secara praktis makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan mendeskripsikan mengenai latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan, yang berkaitan
dengan Planimeter.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan semua yang berkaitan dengan Planimeter secara umum
dilengkapi dengan gambar yang menambah infomasi serta contoh untuk para
pembaca.
Planimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk menghitung luas dengan cara
mekanis. Planimeter ada dua macam, yaitu planimeter manual dan planimeter
digital.
Alat planimeter terdiri dari dari dua tangkai (batang) yang dihubungkan oleh
sendi yang memungkinkan kedua tangkai tersebut bergerak bebas pada meja
gambar. Tangkai yang pertama disebut tangkai jarum tetap atau tangkai batang
(kutub), di bagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat jarum pelacak tetap yang
disebut dengan kutub planimeter. Tangkai yang kedua disebut tangkai pelacak.
Pada ujung-ujung tangkai pelacak terdapat sebuah roda (roda ukur) dan jarum
pelacak untuk menelusuri batas daerah yang diukur. Roda ukur dapat berputar
bersamaan dengan gerakan dari jarum pelacak.Banyaknya putaran dapat dibaca
pada piringan berskala yang dihubungkan dengan roda ukur.
4
BAB III
METODOLOGI
3.1 Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Indonesia.
3.2 Waktu
Pembuatan makalah ini dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2019 sampai
dengan tanggal 8 Desember 2019.
3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam tugas ini adalah Metode Kualitatif. Metode
Kualitatif adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data secara meriset
yang sifatnya deskriptif, menggunakan analisis, mengacu pada data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan pendukung, serta menghasilkan suatu
teori.
3.4.1 Populasi
Populasi adalah suatu kesatuan individua tau subjek pada wilayah
dan waktu dengan kualitas tertentu yang akan diamati atau teliti. Populasi
pada makalah ini adalah buku paket “Teknik Survei dan Pemetaan Jilid II”
yang ditulis oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda Purwaamiijaya, M.T. diterbitkan
oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan
Nasional.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan subjek penelitian
sebagai “wakil” dari para anggota populasi. Sampel pada tugas adalah
materi tentang Planimeter.
5
6
Data yang digunakan bersumber dari buku “Teknik Survei dan Pemetaan Jilid
II” pada Bab 11 yang berjudul Perhitungan Luas. Sedangkan data sekunder yang
digunakan untuk mendukung data primer bersumber dari buku bacaan lain, artikel
dan jurnal di internet.
3.6 Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam makalah ini adalah instrument dokumen
resmi karena instrument dokumen resmi adalah instrumen yang dikeluarkan oleh
suatu Lembaga secara resmi, misalnya informasi penting, nilai raport, arsip
sejarah, dan buku.
Planimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk menghitung luas dengan cara
mekanis. Ada beberapa jenis planimeters, tetapi semua beroperasi dengan cara yang
sama. Cara tepat di mana mereka dibangun bervariasi, dengan jenis utama
planimeter mekanis yang planimeters "kapak" polar, linear dan Prytz atau. Swiss
matematika Jakob Amsler-Laffon membangun planimeter modern pertama pada
1854, konsep yang telah dirintis oleh Johann Martin Hermann pada tahun 1814.
Banyak perkembangan diikuti planimeter Amsler terkenal, termasuk versi
elektronik.
Planimeter terdiri dari sebuah hubungan dengan pointer pada salah satu
ujungnya, digunakan untuk melacak sekitar batas dari bentuk. Ujung lain dari
hubungan yang tetap adalah untuk sebuah planimeter kutub dan dibatasi garis untuk
planimeter linier. Tracing di sekeliling permukaan menginduksi gerakan di bagian
lain dari instrumen dan pembacaan ini digunakan untuk membangun daerah dari
bentuk.
7
8
Planimeter manual ini terdiri dari dari dua tangkai (batang) yang dihubungkan
oleh sendi yang memungkinkan kedua tangkai tersebut bergerak bebas pada meja
gambar. Tangkai yang pertama disebut tangkai jarum tetap atau tangkai batang
(kutub), dibagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat jarum pelacak tetap yang
disebut dengan kutub planimeter. Tangkai yang kedua disebut tangkai pelacak.
Pada ujung-ujung tangkai pelacak terdapat sebuah roda (roda ukur) dan jarum
pelacak untuk menelusuri batas daerah yang diukur. Roda ukur dapat berputar
bersamaan dengan gerakan dari jarum pelacak.Banyaknya putaran dapat dibaca
pada piringan berskala yang dihubungkan dengan roda ukur.
Keterangan :
1. Batang kutub
2. Batang pelacak
3. Kutub planimeter (tetap)
4. Sendi (engsel)
5. Jarum pelacak
6. Roda ukur berskala
7. Piringan berskala
8. Klem (untuk mengatur panjang batang pelacak)
9. Skala Nonius
9
Salah satu alat yang didesain untuk mengukur sudut, dalam bidang
geodesi dan pengukuran tanah dikenal dengan nama teodolit. Teodolit
memiliki tiga bagian, bagian atas (teropong, lingkaran vertical sumbu
mendatar, klem teropong dan penggerak halus, aldehide vertikal dan nivo,
nivo teropong), bagian tengah (kaki penyangga, aldehide horizontal,
piringan horizontal, klem dan penggerak halus aldehide horizontal, klem
dan penggerak halus nimbus, nivo tabung, mikroskop pembacaan lingkaran
horizontal), dan bagian bawah (tribranch, nivo kotak, skrup penyetel ABC,
plat dasar).
Rumus :
D = a (ba - bb) cos2h
Keterangan : D = jarak detil
a = konstanta = 100
ba = benang atas
bb = benang bawah
h = bacaan vertical
13
Beda tinggi arah utara yang ditunjukkan oleh magnetis dan utara
geografis disebut dengan deklinasi magnet atau salah tunjuk jarum. Besar
sudut deklinasi magnet tidak sama dari satu tempat ke tempat lain, makin
mendekat kutub makin besar, serta dari waktu ke waktu tidak sama pula.
1. Lihat titik merah pada lensa alat, kemudian tepatkan titik tersebut pada
garis/ batas wilayah yang akan dicari luasannya.
2. Tempatkan jarum pelacak mulai dari titik awal (misal x0 ), yang telah
ditentukan, kemudian putar roda ukur maju (searah jarum jam) atau
mundur (berlawanan arah jarum jam) melalui x1 sampai kembali ketitik
awal (x0).
Pada titik start awal sebelum mulai menyusuri garis batas, dilakukan
15
pembacaan terlebih dahulu pada titik start. Nilai didapat dari piringan
berskala dan skala nonius. Tahap ini juga dilakukan pada titik akhir (x1).
Syarat dari pengukuran luas dengan planimeter yang baik adalah selisih
antara bacaan di x0 dan x1 tidak lebih dari 20
Keterangan :
5.1 Kesimpulan
1. Planimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk menghitung luas dengan
cara mekanis. Planimeter ada dua macam, yaitu planimeter manual dan
planimeter digital.
2. Metode pengukuran planimeter terdiri dari pengukuran jarak langsung,
pengukuran sudut (cara repetisi dan cara reiterasi), pengukuran jarak optis,
poligon tertutup, dan pengukuran azimuth.
3. Peta planimetris sampai saat ini dibuat dengan melakukan pengukuran secara
langsung di lapangan. Maksud dari pengukuran yang dilakukan pada
pembuatan peta ini adalah mengumpulkan data-data lapangan yang berupa
panjangan dari penggal-penggal garis pembentuk/penentu posisi dari objek-
objek yang diukur.
5.2 Implikasi
Hasil dari paper ini digunakan sebagai bahan literasi bagi mahasiswa yang
sedang belajar pengukuran peta dengan Planimeter dalam survei dan pemetaan.
Dengan selesainya makalah ini diharapkan dapat menambah pemahaman sekaligus
pengetahuan tentang Planimeter.
5.3 Rekomendasi
17
18
19