Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BIOLOGI EVOLUSI

Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan

Kelas /Semester : XI/GENAP

Tema : EVOLUSI

Subtema : Pengertian Teori Evolusi Menurut Para Ahli

Pembelajaran :2

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4:Menyajikan dan mengolah dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode
dalam kajian ilmiah.

B. Kompetensi Dasar
1. Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam dengan pandangan baru mengenai
pembentukan spesies baru di bumi berdasarkan studi literature

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menyebutkan Teori Evolusi Biologi
2. Memahami Teori Evolusi
3. Menjelaskan Pengertian Teori Evolusi
4. Menyebutkan Teori Evolusi Menurut Para Ahli
5. Menjelaskan Teori Evolusi Menurut Pendapat Ahli

D. Tujuan Pembelajaran
Siswa kelas XI mampu :
a. Menyebutkan Teori Evolusi Biologi

b. Memahami Teori Evolusi

c. Menjelaskan Pengertian Teori Evolusi

d. Menyebutkan Teori Evolusi Menurut Para Ahli

e. Menjelaskan Teori Evolusi Menurut Pendapat Ahli


E. Materi Pembelajaran
a. Pengertian Evolusi
Evolusi sebagai suatu proses yang telah mengubah bentuk kehidupan di atas bumi sejak
bentuknya yang paling awal sampai membentuk keanekaragaman yang sangat luas seperti
apa yang ditemukan sekarang ini. Setelah teori genetik dikembangkan dalam era modern ini,
evolusi kini sering dilihat sebagai perubahan-perubahan dalam frekuensi gen antara populasi
leluhur dengan populasi keturunannya, meskipun diakui sangat mustahil bagi kita untuk
secara langsung mengukur perubahan-perubahan kuantitatif antara kedua hal tersebut.
Para ilmuwan tidak dapat mendeteksi perubahan-perubahan frekuensi gen, dan mereka
menelusurinya melalui perubahan morfologi organisme dalam tahapan waktu. Dalam hal ini,
analisis persamaan dan perbedaan makhluk hidup, khususnya dalam dunia binatang
merupakan dasar dari kajian evolusi. Salah satu kajian itu adalah keanekaragaman jenis
binatang yang masih hidup maupun yang sudah mati. Dilihat dari segi ini, evolusi juga bisa
didefinisikan sebagai perubahanperubahan dalam jumlah dan jenis garis keturunan utama.
b. Pengertian Teori Menurut Para Ahli
1. Bean Baptise de Lamarck (1744 – 1829) , melihat adanya kecenderungan
makhluk sederhana berubah menjadi makhluk yang lebih kompleks
dengan prinsip adanya proses perubahan menuju kesempurnaan.
Perubahan menjadi sempurna ini menurut Lamarck karena harus
beradaptasi pada lingkungannya. Proses adaptasi ini dijelaskan Lamarck
melalui dua hal. Pertama, adanya proses use (menggunakan) dan disuse
(tidak menggunakan) dari bagian-bagian tubuh organisme, bergantung
pada kebutuhannya. Contoh yang diberikan oleh Lamarck, yaitu otot
bisep (otot lengan atas) yang digunakan terus-menerus, dan otot leher
jerapah yang digunakan untuk menggapai dedaunan pada pohon- pohon
tinggi seperti pada Gambar berikut.
Menurut Lamarck, organ tubuh yang digunakan secara luas untuk
menghadapi lingkungan akan berkembang lebih besar, sedangkan bagian
tubuh yang kurang digunakan akan mengalami penyusutan. Kedua,
Lamarck berkeyakinan adanya pewarisan sifat-sifat yang diperoleh.
Keadaan otot bisep yang semakin besar akibat penggunaan terus-menerus
akan diwariskan kepada keturunannya. Dengan kata lain, keturunan akan
lahir dengan sifat otot bisep besar dengan sendirinya.

Demikian pula, leher panjang jerapah akan terwaris dengan


sendirinya kepada keturunannya. Padahal perubahan organ tubuh tersebut
hasil modifikasi, dan tidak ada bukti bahwa sifat-sifat yang diperoleh
dapat diwariskan. Suatu kehormatan bagi Lamarck, adanya pengakuan
bahwa memang adaptasi terhadap lingkungan merupakan produk evolusi.
a. Pada awalnya seluruh jerapah berleher pendek, sementara daun-daunan
makanannya di pohon harus dijangkau karena letaknya yang tinggi.
b. Karena sering menjangkau daun, leher jerapah semakin panjang
sehingga jerapah generasi berikutnya semakin tinggi.
c. Penyesuaian dan pewarisan hasil adaptasi ini berlanjut sehingga
jerapah masa kini berleher panjang.
2. Charles Darwin (1809 1882), menjelaskan bahwa evolusi
menghasilkankeanekaragaman hayati. Makhluk hidup mengalami evolusi
melalui mekanisme seleksi alam. Organisme yang kuatlah yang akan
melestarikan jenisnya. Darwin, mengemukakan pula adanya kemampuan
adaptasi organisme agar mampu melewati seleksi alam. Darwin
menggambarkan fenomena ketiga hal ini melalui contoh yang terkenal, yaitu
gambar perkembangan leher jerapah.
Contoh ini menjadi komparatif terhadap contoh perkembangan leher
jerapah dari Lamarck.
 Populasi jerapah, panjang lehernya berbeda-beda, ada yang
panjang ada yang pendek.
 Terjadi seleksi alam dalam hal mendapatkan makanan. Jerapah
berleher pendek mati.
 Seleksi alam berlanjut sehingga menghasilkan generasi jerapah
seperti sekarang.
Menurut Darwin, seluruh makhluk hidup berkerabat melalui garis
keturunan dari organisme yang hidup pada zaman purbakala.
Keturunan yang berpencar ke berbagai macam habitat di muka bumi
akan mengembangkan kemampuannya beradaptasi sampai setiap jenis
sesuai dengan habitatnya. Dalam proses adaptasi inilah sebenarnya
makhluk hidup sedang melewati fase seleksi alamiah. Karena adaptasi
ke berbagai ragam habitat inilah sejarah makhluk hidup dapat
digambarkan seperti sebuah pohon yang berangkat dari sebuah titik,
menjalar menjadi batang, cabang, ranting, sampai ke ujung ranting,
seperti pendapat Whitaker yang ditunjukkan pada Gambar 4.4.Pada
tiap awal percabangan terdapat titik-titik nenek moyang bagi
organisme yang berada di cabang-cabangnya.Sungguh analog dengan
taksonomi dari Carolus Linnaeus.

3. August Weissman (1934-1914) , menumbangkan teori Lamarck.


Weismann memotong ekor tikus beberapa generasi. Menurut teori
Lamarck, hal tersebut akan menyebabkan timbulnya jenis tikus yang
tidak berekor.

F. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Kontruktifistik
2. Pendekatan : Saintifik
3. Strategi : Group & Individual Learning
4. Metode : Game dan Penanaman konsep.

G. Langkah – Langkah Pembelajaran


Pertemuan I
Kegiatan Deskripsi Akolasi Waktu

Pendahuluan 1. Guru memulai dengan salam, 10 menit


menyapa siswa dan berdoa
2. Guru mengabsen kehadiran siswa
3. Motivasi dan ice breaking
Kegiatan Inri 1. Guru memberi pertanyaan yang 70 menit
mendasar mengenai evolusi.
2. Siswa merespon pertanyaan guru
mengenai evolusi.
3. Guru menjelaskan ciri-ciri, macam-
macam, faktor penyebab evolusi
dengan menampilkan beberapa
gambar
4. Guru menjelaskan dan
membandingkan teori- teori evolusi
dengan menganalisa gambar yang
relevan.
5. Siswa mampu membandingkan
teori-teori evolusi dan
mengkaitkannya dengan gambar.
6. Guru memberikan gambaran
tentang bukti evolusi.
7. Siswa menanyakan materi yang
disampaikan oleh guru.
8. Guru menjawab pertanyaan dari
siswa.
9. Guru menyimpulkan materi evolusi.
Penutup 1. Guru memberi soal evaluasi 10 menit
2. Guru bersama-sama siswa menutup
pelajaran dengan membaca bacaan
hamdalah.
3. Guru mengucapkan salam dan
siswa menjawabnya

H. Sumber Pembelajaran
1. Proyektor/ LCD
2. Laptop
3. Buku Paket SMA kelas XI
4. Buku LKS
5. Media sosial, seperti internet.

I. Penilaian
1. Penilaian kompetensi sikap

No Nama Siswa Skor Keterangan

1.

2.

dst

2. Penilaian kompetensi pengetahuan


No Nama Siswa Skor Keterangan

1.

2.

Dst

3. Penilaian kompetensi keterampilan

No Nama Siswa Skor Keterangan

1.

2.

dst

Medan, November 2019

Mengetahui :

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan

————————————— ———————————

NIP. … NIP. …

Anda mungkin juga menyukai